Ads 468x60px

Senin 31 Agustus 2015


1Tes. 4:13-17a; Mzm. 96:1,3,4-5,11-12,13; Luk. 4:16-30

"Prophet - Sang Nabi!"
Inilah salah satu judul buku Kahlil Gibran. Inilah juga yang ditampilkan Yesus ketika pulang ke Nazaret, kampung halamannya setelah dibaptis di Yordan (Luk 3:21-22) dan berpuasa di padang gurun (Luk 4:1-13). Ia hadir sebagai "Sang Nabi", jurkam-nya Allah yang dalam bahasa Arab, kerap disebut mempunyai 4 sikap dasar, "SAFT – Siddiq, Amanah, Fathonah dan Tabliq". 

Lewat diri Yesus dan hari terakhir di bulan Agustus yang “Akan baGUS jika bersama krisTUS” ini, tampak juga 4 sikap dasar sang Nabi yang bisa kita teladani, antara lain:

1."Daya pikat": 
Banyak orang yang terpikat dengan kharismaNya ketika Yesus masuk ke Bait Allah, membaca nats kitab suci dan mengajar orang banyak.

2."Daya tahan": 
Selain ada yang terpikat, juga ada banyak orang yang sinis, meragukan dan meremehkanNya (Luk 4:22). Mereka mengusir dan hendak melemparkanNya dari tebing (Luk 4:29). Menghadapi ini semua, Yesus tidak patah arang, tidak gusar dan berlaku kasar. Ia menghadapinya dengan hati dan sikap yang tenang bahkan menjadikannya sebagai bahan pengajaran yang real dan aktual.

3. "Daya cinta": 
CintaNya jelas yakni membebaskan belenggu/keterikatan, terlebih bagi "korban - silent victim", orang kecil yang "buta-miskin-tertindas dan tertawan". Ia menjadi "kabar baik", injil yang hidup bagi sesama yang kecil dan tersingkir: "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

4."Daya mistik": 
Adalah kebiasaan Yesus pada hari Sabat beribadat di sinagoga dan membacakan Kitab Suci lalu menerangkannya kepada umat. Orang-orang di kampungNya mendengarkan Dia. Mereka sudah mendengar bahwa Yesus membuat banyak mujizat di tempat lain. Sayangnya, di kota-Nya sendiri justru Ia ditolak.

Indahnya, di tengah banyak orang yang menolak dan mengepungNya, Ia bisa pergi dengan tenang lewat dari tengah mereka. Tidak ada yang bisa menahan dan menangkapNya karena semangat "prophetik"-nya sungguh berasal dari pengalaman "mistik"-nya akan Allah sendiri. Ia mempunyai "inner power", kekuatan ilahi yang didapatnya dari relasi personal dengan Allah Bapa sendiri. Bagaimana dengan kita?

"Sate babi sate kambing -Jadilah nabi yang slalu siap diombang ambing."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.


NB:
MOM - Mary Our Mother - Maria Ibu Kita Semua.
Holy Feast "HUT" Bunda Maria.
Selasa 8 Sept 2015
18.00 - 20.00.
MAP - Misa Adorasi Prosesi Mawar.
@Gereja St Yohanes Bosco Sunter Jakarta.
Datangah dan kamu akan melihat NYA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar