Ads 468x60px

Socius Dei - Sahabat Tuhan

"Socius Dei - Sahabat Tuhan.”
Kis 2:36-41; Mzm 33:4-5.18-19.20.22; Yoh 20:11-18
Itulah salah satu julukan saya pada Maria Magdalena. Tercandra, dialah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat-ketat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali dalam ke-4 Injil, kebanyakan pada waktu penyaliban dan kebangkitan Yesus.
Seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), peran pentingnya adalah sebagai orang pertama yang bertemu dan mewartakan tentang Yesus yang bangkit: Ia melihat makam terbuka (Yoh 20:2); bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10), bahkan bertemu juga dengan Yesus (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8). Mengacu pada beberapa naskah injil apokrif, Henri-Dominique de Lacordaire dlm “Sainte Marie Madeleine 1860”, menegaskan: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya".
Nah, kalau mengacu pada injil kanonik (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes), beberapa sketsa tentang Maria Magdalena, antara lain:
- Wanita pendosa yang membasuh kaki Yesus dengan air mata, mengeringkan dengan rambut dan mengurapi dengan minyak wangi (Lukas 7:36-50).
- Wanita yang mengurapi kepala Yesus (Mark 14:3-9; Mat 26:6-13)
- Maria dari Magdalane yang dibebaskan dari 7 roh jahat (Lukas 8:2)
Adapun 3 sikap dasarnya sebagai sahabat Tuhan, antara lain:
1.Sabar:
“Dia adalah seorang perempuan yang menemukan hidup baru dalam Kristus”, itulah kata Paus Gregorius tentang Magdalena. Ia adalah perempuan berdosa tapi ia dengan sabar memohon pengampunan dan persahabatan dengan Kristus.
Ia juga banyak hadir di dekat Yesus: saksi karya Yesus, sengsara-wafat-pemakaman dan kebangkitan Yesus. Jelasnya, ia adalah seorang figur beriman yang dengan sabar dan setia berdiri di bawah kaki salib. Ia adalah teladan bagi kita untuk selalu bersabar dan berjuang mengejar kekudusan.
2. Tegar:
Patutlah kita merenungkan sikap Maria yg tegar sekaligus cinta kasihnya yang sangat besar kepada Kristus; karna meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, ia tetap tinggal. Ia tetap tegar dan mencari Dia yang tidak ia jumpai. Ia juga menangis karena terbakar oleh rasa kasih yang hebat kepada Tuhannya.
Dan demikianlah terjadi bahwa ketegaran kasih perempuan yang setia mencari Tuhan menjadikan dia adalah orang yang pertama melihat Yesus yang bangkit: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.”
3. Berkobar:
Pengalaman akan Yesus yang bangkit, membuat Maria Magdalena menjadi ikut bangkit kembali. Dengan semangat berkobar, ia bersaksi di hadapan para murid, "Aku telah melihat Tuhan!"
Hal yang sama terjadi dalam diri Petrus. Kebangkitan Yesus membuatnya berkobar dalam memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Tuhan (penguasa, pemilik, pengatur) dan Kristus (Dia yg diurapi untuk menebus dan menyelamatkan manusia).
“Cari semangka di Istana - Kita bersuka punya Maria Magdalena”.
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Visio beatifica - Pandangan yang membahagiakan!"
Itulah yang dialami oleh Maria Magdalena sehingga ia bersaksi, "Aku telah melihat Tuhan!” Maria Magdalena sendiri adalah murid perempuan yang paling terkenal, yang tercatat dalam Kitab Suci Perjanjian Baru. Namanya disebut 12 kali dalam ke-4 Injil, kebanyakan pada saat penyaliban dan kebangkitan Yesus.
Henri-Dominique de Lacordaire, dalam “Sainte Marie Madeleine 1860”, malahan menegaskan: “Magdalena tak setinggi Petrus dalam hirarki tapi lebih dekat kepada Yesus melalui hatinya". Paus Gregorius juga mengatakan bahwa “Dia adalah seorang perempuan, yang menemukan hidup baru dalam Kristus.”
Beberapa sifat dasarnya sehingga bisa mendapatkan visio beatifica, antara lain:
A.Pertobatan:
Ia adalah wanita pendosa yang mengurapi kaki Yesus (Luk 7) dan yang dibebaskan dari 7 roh jahat (Luk 8). Ia adalah perempuan berdosa yang bertobat, yang memperoleh pengampunan sekaligus persahabatan dengan Kristus.
B.Perjuangan:
Ia berjuang menjadi saksi. Ia adalah saksi karya mukjizat dan ajaranNya (Luk 8:2); Saksi sengsara dan wafatNya (Mat 27:56; Mark 15:40,Yo 19:25); Saksi pemakamanNya (Mat 27:61, Mark 15:47) dan yang pasti ia menjadi saksi kebangkitan Yesus: melihat makam terbuka (Yoh 20:2), bertemu malaikat (Mat 28:1; Mark 16:1; Luk 24:10) dan bertemu dengan Yesus yang bangkit (Mat 28:1; Mark 16:9; Yoh 20:8). Dengan kata lain: Ia menjadi teladan bagi setiap orang yang dengan tulus hati berjuang menjadi saksi dan mengejar kekudusan, dalam bahasa Uskup Agung Genoa, Jacobus de Voragine, ia menjadi “illuminata et illuminatrix-Cerah dan Mencerahkan.”
C.Pengorbanan:
Ketika jenazah Yesus hilang dan ketika para murid pergi, Ia tetap tinggal sendirian dan menangis; terbakar oleh rasa kasih yang hebat pada Tuhannya. Ia yang tinggal sendirian untuk mencari Kristus adalah satu-satunya yang pertama melihat Dia. Karena pengorbanan dan ketekunan diperlukan dalam setiap perbuatan baik, seperti sang kebenaran mengatakan kepada kita: “orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.
"Makan nasi di Cikini - Mari bersaksi dan mengimani."
2.
"Allleluia - Pujilah Tuhan!"
Inilah pekik kemenangan yang khas pada malam kebangkitan Tuhan di malam Paskah. KebangkitanNya sendiri adalah salah satu kebenaran utama yang penting dalam Injil (1Kor 15:1-8) karena bbrp alasan iman, antara lain:
A. Membuktikan bahwa Dia adalah Anak Allah (Yoh 10:17-18; Rom 1:4).
B. Menjamin kemanjuran bhw kematian-Nya yang menebus kita (Rom 6:4; 1Kor 15:17)
C. Membuktikan kebenaran Alkitab (Maz 16:10; Luk 24:44-47; Kis 2:31)
D. Memastikan penghakiman org fasik di masa depan (Kis 17:30-31).
E. Mendasari karunia Roh Kudus-hidup kekal (Yoh 20:22; Rom 5:10; 1Kor 15:45) dan kenaikan-Nya di surga sebagai Pengantara orang beriman (Ibr 7:23-28).
F. Memastikan warisan orang percaya di surga (1Pet 1:3-4) dan kebangkitan/pengangkatan mereka ketika Tuhan datang (Yoh 14:3; 1Tes 4:14-18).
G. Memungkinkan tersedianya kehadiran Kristus serta kuasa-Nya atas dosa dlm pengalaman hidup kita (Gal 2:20; Ef 1:18-20).
KebangkitanNya juga merupakan suatu peristiwa historis. Setelah bangkit, Ia tetap tinggal di bumi selama 40 hari, menampakkan Diri dan berbicara kepada murid-Nya, antara lain:
A. Maria Magdalena (Yoh 20:11-18)
B. Para wanita yang kembali dari kuburan (Mat 28:9-10)
C. Petrus (Luk 24:34)
D. Dua murid yang menuju ke Emaus (Luk 24:13-32)
E. Semua murid kecuali Tomas (Luk 24:36-43)
F. Semua murid pada Minggu malam, satu minggu kemudian (Yoh 20:26-31)
G. 7 murid di Danau Galilea (Yoh 21:1-25)
H. 500 orang di Galilea (Mat 28:16-20, 1Kor 15:6)
I. Yakobus (1Kor 15:7)
J. Murid-murid yg menerima Amanat Agung (Mat 28:16-20)
K. Para rasul ketika Ia naik ke sorga (Kis 1:3-11)
L. Rasul Paulus (1Kor 15:8)
Sudahkah kita juga ikut "bangkit"bersamaNya?
"Makan pepaya di atas bukit - Alleluia Tuhan bangkit!"
3.
“Noli Me tangere - Jangan menyentuh Aku!”
Inilah kalimat yang dikatakan Yesus kepada Magdalena. Yesus tidak memilih 12 rasulnya yang mulia tapi Ia memilih orang "hina", yang seperti Magdalena, yang dalam duka lara dan sengsara tetap setia memelihara kasih untuk Tuhan. Ia yang dulunya adalah perempuan berdosa-" yang daripadanya Yesus pernah mengusir 7 setan" (Mrk 16,9), tapi yang kini memperoleh pengampunan dan persahabatan dengan Kristus.
Adapun 3 teladan iman dari Magdalena, "Illuminata et illuminatrik- yang cerah dan mencerahkan, antara lain:
A.MencariNya:
Meskipun para murid telah pergi meninggalkan makam, Magdalena tetap tinggal.
Ia mencari Dia yang tidak ia jumpai dan sementara ia mencari, ia menangis dan terbakar oleh kasih yang hebat kepada Tuhannya. Ia menjadi figur orang yang setia mendekati Tuhan, bahkan ketika harus menanggung duka lara sendirian.
B.MenjumpaiNya:
Duka berganti suka ketika Magdalena mendengar Yesus memanggil namanya.
Ia bersukacita karena ia adalah orang yang pertama melihat Tuhan bangkit: disapa dan menyapa Tuhannya.
C.MewartakanNya:
Magdalena adalah seorang saksi karya Yesus (8:2-3),
saksi sengsara dan wafat Yesus (Mat 27:56; Mark 15:40, Yoh 19:25),
saksi pemakaman Yesus (Mat 27:61, Mark 15:47). Dan pastinya, ia adalah saksi kebangkitan Yesus:
Ia melihat makam terbuka (Yoh 20:2).
Ia bertemu malaikat (Mat 28:1; Mrk 16:1; Luk 24:10),
bahkan ia juga bertemu dengan Yesus (Mat 28:1; Mrk 16:9; Yoh 20:8).
Selanjutnya?
Ia pergi mewartakan kepada yang lain: “Aku melihat Tuhan!”
Inilah tugas seluruh Gereja untuk pergi dan memberitakan bahwa kita telah melihat Tuhan.
Yang pasti, pengalaman "bertemu" dengan Tuhan seharusnya juga menjadi isi kesaksian kita yang telah banyak mengalami perjumpaan pribadi dengan Dia.
"Dari Tangerang ke Rawa Buaya - Jadilah terang Halelluya!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar