Ads 468x60px

Pax et bonum - Damai dan kebaikan

Oh Tuhan-ku
Damai sejahtera dariMu
bak oase di padang gurun nan terik
terseok-seok kaki ini melangkah
berkunang-kunang mata ini memandang melewati badai dan fatamorgana
sebelum kurangkuh seteguk air-Mu
Oh Tuhan-ku
Banyak jerit tangis memilukan hati
banyak derita batin tersayat sembilu
banyak asa menanti-nanti bak pengguk merindukan rembulan.
Oh Tuhan-ku
Damai SejahteraMu,
meluluhkan penatku
mencairkan kebekuanku
menyegarkan jiwaku
Oh Tuhan-ku
Damai SejahteraMu,
tak akan pernah ku gadaikan
tak akan pernah aku tukarkan dengan damai sejahtera dari dunia ini
Oh Tuhan-ku
Hidup ini terasa panjang dan melelahkan berkelana bak musafir tak bertepian
terkadang pikiranku gelisah
terkadang jiwaku gentar mendayung
di samudera raya bergulung-gulung
ombak menderu bergemuruh
angin menerjang
sampanku tergoncang hebat
terbentur batu karang
ketika angin dan ombak reda
sejauh mata memandang
hanya hamparan air bergemericik
hanya panorama alam membentang
namun sunyi senyap mendera jiwaku
Oh Tuhan-ku
ku ingin segera berlabuh
di dermaga damai sejahteraMu
tenggelam dalam sukacitaMu
terbenam dalam oase kasihMu
hatiku sudah tak sabar menunggu
menikmati hidangan bersamaMu
bersenda-gurau di rumahMu
terbaring ringan di peraduanMu....
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Memahami gelar-gelar Maria dalam Doa Litani Santa Perawan Maria.
31. PINTU SURGA
Kej 28:11 menggambarkan mimpi Yakub tentang pintu surga:
Ia sampai di suatu tempat, dan bermalam di situ, karena matahari telah terbenam.
Ia mengambil sebuah batu yg terletak di tempat itu dan dipakainya sebagai alas kepala, lalu membaringkan dirinya di tempat itu.
Maka bermimpilah ia, di bumi ada didirikan sebuah tangga yang ujungnya sampai di langit, dan tampaklah malaikat-malaikat Allah turun naik di tangga itu.
Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman:
“Akulah TUHAN, Allah Abraham, nenekmu, dan Allah Ishak; tanah tempat engkau berbaring ini akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu.
Keturunanmu akan menjadi seperti debu tanah banyaknya, dan engkau akan mengembang ke sebelah timur, barat, utara, dan selatan, dan olehmu serta keturunanmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.
Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke mana pun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu.”
Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia:
“Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang surga.”
Yakub mengalami peristiwa yang istimewa itu, melihat surga terbuka dan Allah menjalin hubungan damai dengan manusia.
Bunda Maria dalam tradisi PB pun dilukiskan sebagai yang menjamin terlaksananya rencana dan kehendak Allah ini ketika ia menyatakan diri sebagai hamba Tuhan.
Mzm 118:20 melukiskan pintu gerbang Tuhan yang dilewati orang-orang benar untuk bersyukur kepada-Nya.
Bunda Maria menjadi pintu surga, menjamin Allah menjalin damai dengan manusia.
DOA
Ya Bunda,
bukalah lebar2 hatimu agar kami yang tersesat dapat menemukan jalan dan pintu terbuka dalam kasihmu.
Amin.
B.
Dulu:
Anjing kampung menggonggong: gong…gong…kerr
Kucing Angola mengeong:…ngeongg ngeong ngeonggg
Macan tutul mengaum:…aummmm, ummmmmmm, ummmm
Ayam jago berkokok:….kokokpetok-kokokpetok
Bebek betina bersiul gaul:….wekwekwek
Jengkerik nyentrik beraksi apik nan cantik:….krikkrikkrik
Burung perkutut pak lurah manggung: ….hurr ketekukkuk
Ranting pohon jambu monyet pating petakilan: kil takil kil takil….saling bercanda
Rumput gajah liar sejumput klepas-klepus:….. pas pus pas pus, pamerkan raga
Batang bunga mawar seikat fa, fa, fu, fu….saling tertawa:…wa…wa…wa
Kini:
Manusia penuh busana pun harga…ga..ga…ga
Tutupi aurat demi martabat, katanya…nya…nya..nya
Penuh muslihat demi harkat, kiranya…nya..nya…nya
Lupa kerabat pun sahabat, demi derajat jadinya…nya..nya…nya
Ingkari Tuhan, iman dan nurani kemanusiaan
Nanti:
Hidup itu bagaikan garis lurus tak pernah kembali ke masa yang lalu.
Hidup itu bukan bulatan bola yang tiada ujung tiada pangkal.
Hidup itu melangkah terus semakin mendekat ke titik terakhir.
Hidup mengajak kita menyongsong tahun yang baru.
Hidup yang bukan hanya merupakan deretan waktu atau saat, tapi juga tantangan mutu.
Hidup yang bukan hanya kronos tapi juga khairos,
Sebuah kesempatan, kemungkinan, rahmat, perutusan.
Ia adalah sebuah momentum
Momentum untuk kita
Untuk membaharui segalanya secara utuh,
penuh dan menyeluruh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar