Ads 468x60px

KATEKESIS PAKOMIUS



KATEKESIS PAKOMIUS:
PENGANTAR
Dalam hidup senobit pakomian, pelayanan paternitas rohani diwujudkan pertama-tama dengan katekesis (=pengajaran, Yun), yang dengannya dibicarakan nilai-nilai hidup bersama. Keengganan seorang saudara untuk mengampuni sesama saudaranya dan bahkan menyimpan dendam, merupakan sikap hidup yang bertentangan dengan nilai-nilai tersebut: ‘Tersedia dua Jalan’ (lih. Katekesis Pakomius [selanjutnya disingkat: KPak.] 1). Karena itu Pakomius mengajarkan bagaimana semestinya hidup bersama dalam satu komunitas.
Pakomius, yang dipandang sebagai Bapa para senobit, menekankan agar berusaha hidup seperti para kudus dalam Kitab Suci yang tekun mengikuti Jalan Allah. Ia menggunakan Kitab Suci untuk menguraikan bagaimana hal itu dapat dihayati. Dengan lain kata, nasihat-nasihatnya merupakan cerminan dari pengalamannya akan hadirat ilahi.
Menurut penelitian ilmiah, kiranya teks Katekesis Pakomius ini disusun bukan oleh Pakomius, melainkan oleh seorang muridnya. Ia setia kepada ajaran pakomian; dan, selain itu dipengaruhi juga oleh kotbah-kotbah Athanasius, Uskup Aleksandria (lih. KPak 49-51). Tentunya waktu itu situasinya sangat sulit. Gereja Aleksandria sedang menghadapi ajaran sesat arianisme sedemikian sehingga Athanasius sendiri beberapa kali diasingkan dari wilayah keuskupannya. Situasi ini dilukiskan sebagai pertempuran melawan roh-roh jahat (KPak 10). Di dalam komunitas-komunitas pakomian sendiri situasinya tidak lebih baik.
Setelah Pakomius wafat (346), komunitas-komunitas berkembang menjadi semakin kaya, sehingga memicu ketegangan/pertengkaran antara para saudara atau antar komunitas (lih. KPak 52). Atau, KPak 60 menggambarkannya sebagai berikut:
Saudaraku, marilah bertempur melawan diri sendiri
karena kegelapan tiba di setiap sisi.
Jemaat dipenuhi orang berbantah-bantah,
dan sejumlah komunitas monastik mencari kehormatan dan kekayaan.
Tidak seorangpun melayani dalam kasih;
sebaliknya, setiap orang menyerang sesama saudaranya.
Kita ditenggelamkan oleh kesulitan dan rasa sakit.
Tidak ada nabi atau orang bijaksana,
setiap orang berhati membatu tanpa belarasa begi sesamanya.
Mereka yang mengerti berdiam diri, karena kini waktu yang sulit (Am 5.13).
Setiap orang adalah tuan atas dirinya sendiri.
Mereka melecehkan yang lain dan bertindak tanpa hormat.
Maka, setiap saudara dan setiap komunitas dianjurkan agar sungguh-sungguh
bersemangat diam diri untuk menjaga kedamaian dan kasih (KPak 40). Lebih dari itu sangat ditekankan semangat humilitas dan mati seperti Kristus untuk dibangkitkan dan menerima mahkota kemenangan (KPak 57).
Pakomius mengawali nasihatnya dengan mengatakan:
Semoga Damai Allah beserta kamu
Semoga berkat Allah dan para kudus menaungi kita.
Semoga kita sekalian sampai pada keselamatan. Amin.
Kemudian ia melanjutkan:
1.Anakku: dengarkanlah dan jadilah bijaksana (Ams 23.19):
terimalah ajaran yang benar (Sir 16.24).
Tersedia dua jalan. (Didache 1-6).
Kamu bisa memilih:
bertahan pada hatimu yang pahit,
atau mulai belajar bertindak sesuai kehendak Allah.
Ikutilah teladan para bapa kita
2.Jadilah taat kepada Allah seperti Abraham.
Abraham meninggalkan tanah asalnya untuk pergi ke tanah asing.
Sementara di sana ia tinggal di tenda di tanah itu
yang dijanjikan Allah akan diberikan kepadanya.
Tetapi baginya itu tanah asing (Hbr 11.9).
Abraham melakukan yang dikatakan Allah dan merendahkan dirinya di hadirat Allah. Karena itulah Allah menjanjikan kepadanya banyak keturunan.
Allah mencobainya: Ia meminta anaknya Ishak.
Abraham berani. Ia menyerahkan anaknya untuk Allah (Kej 22).
Karena itu, Allah menyebutnya sahabat (Yak 2.23).
3.Ikutilah teladan Ishak: ia berhati murni.
Ia melakukan yang dikatakan ayahnya
dan merelakan diri diserahkan kepada Allah sebagai korban,
seperti seekor domba jinak.
4.Ikutilah teladan Yakub.
Ia merendahkan dirinya, ia taat, ia sabar.
Kemudian Yakub penuh dengan terang (Kej 32.30,31)
dan melihat Allah, Bapa seluruh semesta.
Allah memberinya nama Israel (Kej 35.9,10)
5.Lagi, ikutilah teladan Yusuf.
Ia juga taat. Ia bijaksana (Kej 39-41).
Bertempur dalam kastitas dan pelayanan sampai akhirnya memerintah.
Bangkitlah! Jangan tinggal bersama yang mati
6.Anakku, lakukanlah perbuatan baik seperti para sahabat Allah (Hbr 6.12).
Janganlah tidur: bertindaklah!
Dan buatlah sesama saudaramu melakukan perbuatan baik,
karena kamu bertanggungjawab atasnya (Ams 6.1-6).
Bangunlah! Jangan tinggal bersama yang mati,
dan Kristus akan memberimu terang (Ef 5.14)
dan rahmat akan berkembang dalam dirimu (2Kor 4.16,17).
7.Ketahuilah, kamu akan mengenali semua kebaikan Allah
tetapi mesti sabar.
Para kudus berbangga melakukan hal ini
maka mereka dianugerahi yang telah Allah janjikan (Hbr 6.15).
Dengan kesabaran kamu akan termasuk keluarga para kudus.
Dan kamu akan dianugerahi mahkota kemuliaan abadi (1Petr 5.4).
8.Ketika suatu pikiran mengganggumu, bertahan dan bersabarlah.
sambil menantikan Allah mengembalikan kedamaianmu.
Jika berpuasa, jangan dikalahkan oleh rasa laparmu.
Jika berdoa, tinggallah di kamarmu sendirian kecuali bersama Allah (Mt 6.6).
Bersatu-hatilah dengan saudara-saudaramu.
Jadilah utuh tubuhmu, utuh dalam pikiran,
murni tubuhmu dan murni hatimu.
Hendaklah kepalamu tunduk, hatimu rendah.
Hendaklah lembut waktu marah.
9.Jika suatu pikiran jahat menabrak dirimu
jangan patah melainkan bertahanlah kuat dengan semangat baik
sambil berkata: Mereka mengelilingi aku seperti lebah!
Dalam nama Tuhan aku menghancurkan mereka (Mz 118.11,12).
Serta-merta Allah akan datang menolongmu.
Bersama-Nya kamu akan melontarkan mereka.
Keberanian akan mengelilingi kamu,
dan kemuliaan Tuhan berjalan bersamamu;
dan Tuhan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering (Yes 58.11).
Karena jalan Tuhan adalah kerendahan-hati dan kelemah-lembutan.
Dikatakan: siapakah yang kuperhatikan?
Dialah yang rendah-hati dan lemah-lembut (Yes 66.2).
Jika kamu berjalan di jalan Tuhan (Mz 128.1)
Ia akan menjagamu dan memberimu kekuatan
Ia akan memenuhimu dengan pengetahuan dan kebijaksanaan.
Tuhan akan mengingatmu senantiasa.
Ia akan membebaskanmu dari si Jahat.
Dan di saat kematian Ia menganugerahimu damai-Nya.
Anakku, janganlah tidur.
10.Anakku, aku minta berjaga-jagalah
dan jangan tidur.
Mereka yang membenci kamu diam-diam mengawasi kamu.
Mereka adalah roh-roh jahat.
Mereka berjalan beriringan dua atau tiga bersama-sama.
Inilah mereka:
roh ketakutan dan roh ketidakpercayaan;
roh ketidakjujuran dan roh kepalsuan;
roh cinta akan uang dan roh keserakahan;
roh ketidaksetiaan dan roh penipuan dan roh iri hati.
Juga berjalan bersama roh kesombongan dan roh kerakusan;
roh fornicatio dan roh impuritas ;
roh permusuhan dan roh pemurung (lih. Why 21.8).
Maka ketika roh-roh jahat ini mulai tinggal di dalam diri seseorang,
betapa tidak bahagianya dia!.
Mereka lebih kuat dari padanya dan menjauhkannya dari Allah.
Ia memang mampu bertempur di sini atau di sana,
tapi roh-roh jahat itu membelenggunya
dan akhirnya merenggutnya dari Allah untuk selamanya.
Dengarkanlah pengalamanku
11.Anakku, lakukanlah yang kukatakan. Jangan lengah,
jagalah agar matamu tidak tertidur, kelopak matamu tidak terlelap,
sehingga kamu mampu berlari bebas bagaikan rusa dari jerat penangkap. (Ams 6.4,5).
Anakku, sejak masa mudaku
Semua roh jahat telah menyerangku berkali-kali.
ketika aku di padang gurun mereka sangat menylitkan aku
sehingga aku hampir putus asa. Aku berkata kepada diriku:
Aku tak mampu membalas serangan-serangan Roh Jahat.
Begitulah, ia menyulitkan aku dengan segala cara.
Jika aku bersama orang-orang lain
roh-roh jahatnya menyala menyerangku;
jika aku tinggal sendirian ia mencaci-maki aku.
Kerapkali hatiku susah.
Aku berbalik dari sudut ke sudut dan tak ada kedamaian.
Aku berlari kepada Allah sambil menangis dengan rendah hati.
Aku berpuasa dan tidak tidur.
Kemudian pemuka roh-roh itu, dan semua mereka,
menjadi lemah di hadapanku.
Allah memenuhi aku dengan api-Nya
dan serta-merta kurasakan kekuatan-Nya.
Ya, Allah adalah baik dan menampakkan pada anak-anak manusia
bahwa Ia kuat dan mampu menolong mereka.
Jadilah kecil dalam pandanganmu sendiri
12.Anakku, jangan pernah mencemoohkan seseorang.
Jika kamu melihat saudaramu diberi penghormatan,
jangan berkata, ‘Orang itu telah memperoleh upahnya’ (Mt 6.5).
Jagalah dirimu terhadap pemikiran seperti itu, karena hal itu sangat jahat. Orang yang hanya memuji dirinya sendiri
dan memandang rendah saudaranya
ia dibenci Allah.
Jika seseorang menyangka bahwa ia berarti
padahal ia tak berarti sama sekali,
ia keliru dan tidak menyadarinya (Gal 6.3).
Siapa yang dapat menolongnya dalam kesombongan
ketika ia membuat dirinya sama seperti Allah
dan berkata, ‘Tidak ada orang yang setara denganku?’.
Ia akan segera mendengar Allah berkata:
‘Kamu akan turun ke neraka, kamu akan ditaruh bersama dengan orang mati, dagingmu akan membusuk
dan cacing akan menggerogoti tubuhmu’ (lih. Yes 14.11).
Sebaliknya, seseorang yang rendah hati
hanya akan menghakimi dirinya sendiri.
Ia berkata, ‘Dosaku lebih besar dari pada dosa orang lain manapun’.
Ia tidak menghakimi dan tidak memandang rendah seorangpun.
Siapakah kamu sehingga menghakimi hamba orang lain?
Sesungguhnya Tuhan mampu menegakkan kembali
setiap orang yang jatuh’ (Rom 14.4).
Berjaga-jagalah atas dirimu, dan jangan memandang rendah seorangpun. Rasakanlah nikmatnya keutamaan-keutamaan dan bertahanlah dengannya.
Carilah makananmu pada Allah
13.Apakah kamu seorang asing? Tetaplah tinggal sendiri.
Jangan minta apa pun dari penduduk setempat
dan lakukanlah tugasmu sendiri.
Apakah kamu miskin? Jangan kecil hati.
Jangan sampai dikatakan tentangmu:
Miskin adalah buruk
menurut anggapan kaum fasik (Sir 13.24).
Dan jangan sampai dikatakan kepadamu:
‘Kamu tidak makan dan akan menjadi gila
dan akan mengutuk atasan dan ayahmu’. (Yes 8.21).
Berjaga-jagalah ketika tidak mempunyai cukup makanan
sehingga tidak ditaklukkan oleh si Jahat.
Jangan berkecil-hati melainkan bertakwalah.
Allah tentu mempunyai rencana bagimu yang tidak kauketahui.
Ingatlah akan nabi Habakuk di Yudea
dan Daniel di Kaldea.
Ada jarak satu hari perjalanan diantara keduanya
dan Daniel telah dilemparkan ke sumur sebagai makanan singa.
Tetapi nabi Habakuk membawakan makanannya (Dan 14.33-38).
Ingatlah Elia di padang gurun
dan janda di Sarfat (1Raj 19).
Waktu itu tidak ada hujan atau pun makanan.
Wanita ini menderita sakit karena kelaparan
tetapi ia tidak berkecil-hati:
ia bertahan dan menerima ganjarannya.
Allah memberikan, seperti dijanjikan:
ia dan anaknya memperoleh semua makanan yang diperlukan.
Jika kamu membagikan roti ketika memilikinya cukup banyak
apakah kamu sungguh baik?
Dan jika kamu patah ketika kamu berkekurangan
kamu tidak sungguh miskin dalam roh.
Tetapi Kitab Suci memberi kesaksian tentang para kudus
yang berkekurangan dalam segalanya,
yang menjalani segala kesulitan,
dan mengalami kesesakan (Hbr 11.37).
Tetapi mereka bersukacita mengalami semua itu (Rm 5.3).
Lanjutkan bertempur melawan kejahatan
Lanjutkanlah bertempur, seperti dikatakan Kitab Suci.
Maka kamu akan dimerdekakan.
Inilah yang dikatakan Rasul Paulus:
Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum kamu
mengenai makanan dan minuman
atau mengenai hari raya, bulan baru atau hari Sabat;
semuanya itu hanyalah bayangan dari apa yang harus datang,
sedang wujudnya ialah Kristus (Kol 2.16-17).
14.Meditasikan sabda Allah sepanjang hari.
Tabahlah jika merasa lelah.
Bersyukurlah senantiasa atas segala anugerah-Nya (Ef 5.20).
Hindarilah pujian manusia.
Kasihilah saudara, yang karena mengasihi dan menghormati Allah,
menunjukkan kesalahan-kesalahanmu.
Ambillah yang baik pada orang lain,
maka kamu akan mampu bertindak baik kepada setiap orang.
Bertahanlah pada pekerjaanmu
Ketika berbicara, jangan mengatakan yang dapat dicela.
Jangan mengambil satu langkah ke depan dan yang lain ke belakang,
agar Allah tidak mendapatimu tidak layak (Why 3.16; Yak 1.6,7).
Hadiah diberikan bagi yang lari terus sampai tujuan.
Lebih-lebih lagi, ikutilah yang dikatakan Allah
dan Allah akan memberimu keselamatan (Mt 10.22).
Bertahanlah bersama Allah benar
15.Ketika kamu tinggal di antara para saudaramu,
jangan berlaku sedemikian sehingga perkataan dan perbuatanmu
membuat mereka tertawa.
Sadrakh, Meshakh dan Abednego tidak mengikuti
kesenangan Nebukadnezar (Dan 3).
Karena itulah musik indah makanan enak rajawi
tidak memperdayakan mereka.
Maka api setinggi lebih dari 45 hasta
tidak membakar mereka.
Mereka tidak berlaku menyimpang seperti orang yang bengkok hatinya, tetapi teguh pada kebenaran bersama Sang Benar, yaitu Allah.
Karena alasan inilah Allah membantu mereka
dan mengatasi orang-orang yang melawan mereka.
Daniel juga tidak mengikuti pikiran jahat orang-orang Kaldea.
Ia didapati berjaga di hadirat Allah
dan berdoa pada waktunya (Dan 6).
Maka ia membungkam mulut singa (Hbr 11.33).
Tanggunglah setiap kesulitan dengan sukacita
16.Dan sekarang, anakku, jika kamu berharap kepada Allah,
Ia akan menjadi penolongmu dalam waktu kesesakan.
Seseorang yang menghadap Allah pertama-tama harus percaya pada hal ini: Allah hadir
dan Ia mengganjar orang-orang yang mencari Dia (Hbr 11.6).
Kata-kata ini ditulis bagi kita. Mengapa?
Supaya kita semua, kecil maupun besar, mampu beriman kepada Allah
dan bertempur lewat puasa, doa, dan praktek-praktek kesalehan lain. Bahkan ketika lidahmu kering karena berpuasa,
Allah tidak akan melupakannya.
Justru kebalikannya: ketika saat kematian datang
kamu akan menerima ganjarannya.
Tetapi, buatlah dirimu kecil dalam segala hal.
Pertimbangkan baik-baik sebelum bicara
bahkan jika kamu sungguh memahami isi pembicaraan.
Jangan. Sedikit-demi-sedikit,
hal ini akan menyebabkanmu berbicara kasar kepada orang lain.
Tanggunglah setiap kesulitan dengan sukacita.
Jika kamu mengenali ganjaran
yang diperoleh karenanya,
kamu tidak akan minta kepada Allah untuk menyingkirkannya darimu.
Karena itu, berdoa dengan hati remuk-redam
dan berjaga menantikan bantuan Allah,
lebih bernilai bagimu dari pada memanjakan hatimu
dan terpenjara.
Seperti kata nabi Barukh kepada saudara-saudaranya bangsa Israel,
‘Wahai manusia, apa yang kaulakukan di Babilon?
Itu karena kamu enggan menanggung pencobaan
dan tidak berlaku benar di hadapan Allah.
Maka kamu menjadi tua di tanah asing’ (Bar 3.10).
Karena itulah, janganlah kamu memanjakan diri.
17.Mungkin sesekali kamu tidak siaga,
tetapi ingat musuh-musuhmu tidak akan tidur.
Siang malam mereka bersiap menyusun perangkap bagimu.
Maka jangan mencari penghormatan
yang sedemikian sehingga akan menjatuhkanmu
yang hanya akan menggembirakan musuhmu!
Sebaliknya, cobalah bersikap rendah hati.
Karena siapapun yang meninggikan dirinya akan direndahkan,
dan yang merendahkan dirinya
akan ditinggikan (Mt 23.12).
Jika kamu tidak kuat sendirian,
bergabunglah dengan saudara lain yang hidup menurut Injil Kristus. Dengannya kamu akan maju.
Dengarkanlah
atau lakukanlah yang dikatakan saudara yang mampu mendengarkan.
Jadilah kuat seperti Elia,
atau taatilah saudara yang kuat, seperti Elisa.
Elisa melakukan yang dikatakan Elia
dan untuk itu Allah memberikan dia dua bagian dari roh Elia
sebagai warisan (2Raj 2.9,15).
18.Jika kamu memilih tinggal bersama para saudara
ikutilah teladan Abraham, Lot, Musa, Samuel.
Jika kamu mau tinggal di gurun,
semua nabi pendahulumu telah melakukannya. Jadilah seperti mereka:
mereka mengembara di gurun dan bukit,
di lembah, dan di gua-gua batukarang, (Hbr 11.38)
menyelami kesulitan, sakit, dan derita.
Lagi pula, nabi Yesaya berkata:
Kamu memberikan naungan bagi yang kering kepanasan
keberanian bagi yang tersingkir
dan mereka memberkati kamu (Yes 25.4)
Kepada pencuri di salib, yang angkat bicara,
Yesus memberikan pengampunan atas dosanya
dan ke surga bersamanya (Lk 23.40-43).
Jagalah tubuhmu murni
Penghormatan diberikan padamu jika kamu bertahan dalam pencobaan.
Bertempurlah melawan roh perzinahan
atau roh kesombongan atau roh jahat lainnya.
Bertempurlah melawan nafsu jahat atau bujukannya
agar tidak jatuh.
Maka Yesus akan memberikan ganjaran yang dijanjikan-Nya.
Awas, jangan sampai lalai.
Kelalaian adalah sumber semua cacat.
19.Anakku, jauhilah keinginan tidak baik tubuhmu.
Keinginan itu mengaburkan budi
dan menghalangimu sehingga tidak mencapai pengetahuan
tentang misteri Allah (Mt 13.11).
Mereka membuatmu asing terhadap bahasa Roh Kudus,
sehingga kamu tidak sanggup memanggul salib Kristus,
atau memusatkan hati untuk memuji Allah.
Janganlah makan lebihdari yang kauperlukan
atau kamu tak akan mampu mencecap yang ilahi.
Jagalah tubuhmu murni:
kenajisan menyebabkan amarah Allah dan malaikat-Nya.
20.Anakku, arahkan hatimu kepada Allah dan kasihilah Dia.
Jauhilah roh jahat dan anggaplah hina dia.
Semoga Allah mengarahkan wajah-Nya bagimu
dan memberimu berkat Yehuda putera Yakub,
seperti dikatakan:
Yehuda, saudara-saudaramu akan memberkati kamu
tanganmu akan memegang tengkuk musuh-musuhmu,
dan para putera bapamu akan melayanimu (Kej 49.8).
Berjaga-jagalah terhadap keangkuhan
Jauhilah keangkuhan
karena itulah awal setiap kejahatan,
dan awal keangkuhan adalah menjauhi Allah.
Maka hatimu akan mengeras.
Namun, jika kamu waspada terhadapnya
tempat istirahatmu adalah Yerusalem surgawi.
Jika Tuhan mengasihimu dan memberimu kemuliaan dan hormat
jangan tinggikan hatimu;
sebaliknya: tetaplah rendah hati
dan kamu akan tetap tinggal dalam kemuliaan yang telah Allah berikan.
Berjaga-jagalah sepanjang waktu
Berjaga-jagalah atas dirimu
Karena ada tertulis: Berbahagialah hamba
yang didapati tuannya sedang berjaga (Mt 24.46-47),
dan ia akan memasuki Kerajaan Surga yang penuh sukacita.
Para sahabat mempelai pria akanmengasihinya
karena didapatinya menjaga kebuna anggurnya (Kid 7.11,12).
21.Anakku, berbelaskasihlah dalam segala hal,
karena tertulis:
Lakukan yang terbaik untuk mempersembahkan dirimu bagi Allah
bagaikan seorang terpilih yang dengan senang hati kualitas kerjanya diperiksa dan tidak akan dipermalukan (2Tim 2.15).
Pergilah ke hadirat Allah
seperti seorang petani yang menabur benih dan menuai gandum,
dan kamu akan mengumpulkan kebaikan Allah di lumbungmu.
Jangan senang menampilkan diri seperti orang fasik,
melainkan lakukanlah kehandak Allah
yang menyelamatkanmu.
Milikilah hati singa
Jika nafsu tumbuh dalam hatimu: mata duitan,
iri hati, atau benci, atau nafsu lainnya,
berajaga-jagalah!
Milikilah hati singa, hati yang kuat.
Bertempurlah melawan keinginan-keinginan ini.
Bunuhlah mereka sebagaimana dulu telah dilakukan
pada raja-raja tua Palestina: Sihon, Og, dan lainnya
yang telah dibunuh (Ul 31.3-4).
Semoga Raja Yesus, putera tunggal tercinta Allah,
bertempur bagimu, dan semoga kota-kota musuhmu
menjadi warisanmu.
Hal ini terjadi dengan dua syarat:
jauhilah kesombongan dan yakinlah akan kebenaran tujuanmu.
Lihatlah:
ketika Yosua bin Nun kuat dalam pertempuran (Yos 2.10,11),
Allah menyerahkan musuh-musuhnya ke dalam tangannya.
Jika kamu lemah, kamu menjadi asing terhadap hukum Allah,
kamu berdalih untuk tidak berbuat apa-apa,
kamu tidak lagi sungguh hidup.
Kuatkan hatimu dan berserulah:
‘Siapa yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah?’ (Rom 8.35).
Dan berkatalah: ‘Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot,
Namun manusia batiniah kami dibarui dari sehari ke sehari’ (2Kor 4.16).
Carilah pujian dari Allah
22.Ketika kamu ragu, bertempurlah dengan senjata ini:
doa, puasa, dan penguasaan diri.
Ketika kamu berada di antara orang banyak, bertindaklah
cerdik laksana ular dan tulus bagaikan merpati (Mt 10.16).
Jika seseorang mengutuki kamu, tanggunglah dengan penuh sukacita.
Berharaplah bahwa Allah akan melakukan bagimu yang terbaik,
tetapi kamu sendiri jangan mengutuki seorangpun.
Karena seseorang adalah gambar Allah.
Allah sendirilah yang berkata:
Barangsiapa menghormati Aku, akan Kuhormati
tetapi barangsiapa menghina Aku, akan dipandang rendah (1Sam 2.30).
Jika seseorang memujimu, jangan bergembira karenanya.
Yesus telah berkata: Celakalah kamu jika orang memujimu
tetapi berbahagialah kamu jika orang mencela kamu
dan mengucilkanmu dari antara mereka
dan mengutuki kamu sebagai yang jahat (Lk 6.22-26).
Pandanglah para bapa kita Barnabas dan Paulus.
Ketika mereka dihormati, mereka bersedih,
dan mengoyakkan pakaian mereka (Kis 14.14)
sebagai tanda bahwa yang dikatakan orang banyak
melawan kemuliaan Allah.
Mereka menolak kemuliaan manusia.
Ketika para rasul Petrus dan Yohanes
dihadapkan ke Sanhedrin
orang-orang Yahudi mengutuki mereka dan mereka bersukacita
karena yakin pantaslah mereka dikutuki
karena nama kudus Tuhan (Kis 5.41).
Mereka berharap akan kemuliaan surgawi.
Hindarilah pujian duniawi
23.Anakku, jauhilah hidup nyaman dunia ini.
Maka kamu akan bahagia di dunia yang akan datang.
Janganlah lengah, dengan membiarkan hari berlalu begitu saja,
karena Maut akan datang tiba-tiba
dan para hambanya, wajah-wajah mengerikan mengelilingimu
dan dengan bengis membawamu ke kegelapan mereka
yang penuh teror, ketakutan, dan kesakitan.
Jangan bersedih jika dikutuki orang banyak:
Bersedihlah dengan sungguh-sungguh jika berdosa –
inilah kutukan yang sebenarnya –
dan pergi menanggung luka dosamu.
24.Dari lubuk hatiku aku mendesak kamu
agar tidak mencari kehormatan.
Kesombongan adalah senjata milik setan.
Dengan senjata kesombongan inilah
ia melakukan tipudaya terhadap Hawa.
Ia berkata kepadanya:
‘Ambil dan makanlah buah dari pohon
dan matamu akan terbuka
dan kamu akan seperti allah’ (Kej 3.5).
Ia mendengarkannya dan mengira bahwa hal itu benar.
Ia menginginkan kemuliaan karena menjadi seperti Allah
dan kemuliaan insani miliknya lenyap.
Dan kamu, jika kamu mencari pujian dari manusia
hal ini akan menjauhkanmu dari pujian yang berasal dari Allah.
Tapi bagi Hawa,
tak seorangpun memperingatkannya bahwa roh jahat akan mengujinya.
Karenanya Sabda Allah datang
dan menjadi daging dari Perawan Maria
untuk membebaskan semua keturunan Hawa.
Tetapi kamu telah diperingatkan akan peperangan ini
dalam Kitab suci para kudus pendahulu kita.
Maka, saudaraku, jangan berkata:
‘Saya tak pernah mendengarnya
tidak kemarin atau pun kemarin dulu’.
Karena ada tertulis:
Suara mereka bergema ke seluruh dunia,
kata-kata mereka sampai ke ujung bumi.
Jika yang buruk dikatakan tentang kamu, bersyukurlah.
Jika kamu dipuji, kuasailah hatimu
dan persembahkan kemuliaan kepada Allah.
Jika kamu dikutuk, bersyukurlah
karena kamu akan layak
menjadi anak Allah dan warga para kudus-Nya.
Bahkan Tuhanmu dikatakan sesat (lih. Mt 27.63)
para nabi disebut tidak bermutu
dan yang lainnya, dungu;
lebih-lebih kita yang adalah debu dan abu, (lih. Sir 10.9; 17.32)
tidak perlu sedih ketika dikutuki.
Inilah jalan hidupmu:
Jika kamu membiarkan diri tumbuh menjadi lengah, menangislah,
karena dalam Kitab Suci tertulis,
Mereka yang biasa duduk di atas bantal kirmizi
kini terbaring di atas timbunan sampah (Rat 4.5),
karena mereka tak mempedulikan hukum Allah
dan mengikuti keinginan-keinginan hati mereka yang tidak tetap.
Karena itu, anakku, menangislah setiap saat di hadapan Allah
karena tertulis dalam Kitab Suci,
Berbahagialah orang yang Kaupilih
dan Kaubawa untuk tinggal di rumah-Mu yang suci.
Engkau telah menanamkan keyakinan kuat di hatinya
dalam lembah air mata,
suatu tempat yang layak bagi-Nya (lih. Mz 83.6-7).
Allah tinggal dalam kamu, kamu selayaknya tinggal pada-Nya
25.Carilah yang baik di setiap tempat, dan tanpa tipu daya.
Jadilah seprti domba yang jinak.
Mereka dicukur tetapi mereka tak mengatakan apa pun (Yes 53.7).
Jangan pergi dari tempat yang satu ke tempat yang lain sambil berkata:
Saya akan temukan Allah di sini, atau di sana (Mt 24.23).
Allah telah berkata:
Aku ada di mana-mana di surga dan di bumi (Yer 23.24).
Dan lagi,
Jika kamu menyeberangi lautan, Aku bersamamu.
Gelombang lautan tak akan menelan engkau (Yes 43.2)
Anakku, sadarilah bahwa Allah di dalam kamu,
sehingga kamu beroleh hidup dalam Dia, dalam hukum dan perintah-Nya.
Perhatikanlah:
pencuri ada di salib dan pergi memasuki firdaus,
tetapi Yudas tinggal di antara rasul-rasul
dan ia menyerahkan Tuhannya kepada yang membenci-Nya.
Rahab adalah seorang pelacur
dan termasuk para kudus, (Yak 2.25)
tetapi Hawa tinggal di firdaus,
dan Roh Jahat menjerumuskannya ke dalam dosa. (Kej 3)
Ayub tinggal di atas onggokan kotoran hewan,
dan dikatakan ia seperti Tuhannya (Yak 5.11),
tetapi Adam tinggal di taman Allah
dan tidak melakukan seperti diperintahkan Allah.
Para malaikat tinggal di surga dan Allah mengusirnya (2Ptr 2.4),
sedangkan Elias dan Henokh tinggal di bumi,
tetapi mereka diangkat ke surga (2Raj 2.11; Hbr 11.5).
Maka semestinya kita melihat Allah di setiap tempat
dan menharapkan bantuan-Nya setiap saat (Mz 104.4).
Tirulah mereka yang berharap pada Allah
Berharaplah kepada Allah seperti Abraham:
ia melakukan yang dikatakan Allah, mempersembahkan anaknya kepada Allah, dan Allah menyebutnya ‘sahabat’ (Yak 2.23).
Berharaplah kepada Allah seperti Yusuf:
ia bertempur melawan roh kenajisan (Kej 39.7-13)
sampai ia memerintah atas musuh-musuhnya.
Berharaplah kepada Allah seperti Musa:
ia mengikuti Tuhannya
sehingga menjadi pemberi hukum
dan diperkenankan melihat wajah Allah (Kel 33.11).
Daniel berharap kepada Allah
dan ia dianugerahi pengetahuan akan rahasia-rahasia besar,
dan ia diselamatkan dari mulut singa (Dan 1.17; 6.23).
Ketiga pemuda berharap kepada Allah
dan Ia menjumpai mereka dalam api yang membasmi (Dan 3.49).
Ayub menghadap Allah untuk mohon pertolongan
dan Allah menyembuhkan luka-lukanya (Ayb 42.14).
Susana berharap kepada Allah
dan Allah menyelamatkannya dari penatua jahat (Dan 13.1-63).
Yudit berharap kepada Allah
dan Allah menjumpainya di tenda Holofernes (Ydt 13.1-14).
Mereka semua berharap kepada Allah
dan Allah menyelamatkannya, mereka sendiri dan juga yang lainnya.
26.Maka anakku,
berapa lama lagi kamu lengah?
Berapa jauh kamu lengah?
Tahun ini seperti tahun yang lalu
dan hari ini seperti kemarin.
Selama masih lengah
kamu tidak akan maju.
Berjaga-jagalah, angkatlah hatimu,
karena kamu nanti harus menghadap tahta pengadilan Allah.
Kamu nanti harus memberikan pertanggungjawaban
atas semua yang kamu lakukan secara diam-diam atau pun terang-terangan (Rom 14.10,12).
Bertempurlah bagi Allah
Jika kamu pergi bertempur, pertempuran Allah,
roh Allah akan mendorongmu dengan berkata:
‘Janganlah tidur kini karena banyak perangkap sepanjang jalan’,
dan jika roh jahat berbisik lembut:
‘Barangapa pun akan terjadi untuk pertama kalinya’ atau
‘Barangapa pun yang kausaksikan jangan disesali’,
terus, jangan terbuai oleh tipu dayanya.
Jangan sampai terjadi roh Allah meninggalkanmu
sehingga kamu lemah tanpa daya seperti Samson.
Samson membuka hatinya kepada Delilah,
karena inilah orang-orang asing membelenggunya dan
menjadikannya budak penggiling gandum, dan menyesal (Hak 16.17-21).
Bagimu juga akan sama:
mereka akan membelenggumu dan menertawakanmu.
Mereka mencungkil matanya
dan ia tak mampu menemukan jalan ke kota.
Begitu juga akan terjadi denganmu.
Bagimu, Delilah adalah roh Jahat.
Ia akan mengambilmu secara tiba-tiba
karena kamu tidak mempedulikan kata-kata Roh Kudus.
Kamu telah melihat kesalahan Daud,
dan ia seorang yang kuat.
Ia mengambil isteri Uria.
Untunglah, segera disesalinya dosanya (2Sam 11-12).
Kamu telah menyaksikan derita Ayub.
Ia berkata padamu, ‘Kamu telah menyaksikan kesulitanku,
berjaga-jagalah atas dirimu (lih. Ayb 6.21).
27.Memang, Allah tidak mengabaikan para kudus-Nya.
Namun bangunlah, berpeganglah pada janjimu,
menjauhi kesombongan, dan
lepaskanlah dirimu dari roh jahat,
karena ia tidak akan melepaskan mata hatimu,
sehingga membiarkanmu buta dan tidak mampu menemukan jalan
menuju kota, tempat tinggalmu.
Kenali kembali kota Kristus, bersyukurlah kepada-Nya
karena Ia wafat bagimu.
Berjaga-jagalah terhadap roh jahat.
28.Ketika seorang saudara berkata kasar kepadamu,
mengapa kamu menjadi marah?
Mengapa bagaikan binatang terhadapnya?
Mengapa tidak selalu ingat
bahwa Kristus wafat bagimu? (Rom 5.8; 1Kor 15.3)
Tetapi ketika yang membencimu, roh Jahat,
membisiki telingamu,
kamu mendengarkannya?
Kamu membuka hatimu sehingga racun memasukinya.
Manusia celaka!
Saat inilah mestinya kamu bagaikan binatang marah
atau menyala berkobar dan membasmi semua tipu dayanya,
atau dengan muak melemparkan semua kejahatan
sebelum racun itu menyebar ke seluruh tubuh dan kamu mati.
Wahai, kamu tidak mempedulikan peringatan halus
dari seorang saudara.
Tetapi ketika yang membencimu
datang untuk memakan jiwamu (1Ptr 5.8)
apa yang kaulakukan? Kamu membiarkannya!
Tidak, sahabat, tidak sepantasnya kami meratapi kamu
karena rambutmu akan dicukur akibat tingkahlakumu,
alih-alih menerima mahkota emas (Yes 3.24).
Maka berjaga-jagalah atas dirimu,
tanggunglah dengan sukacita jika kamu dikutuk
dan bermurah-hatilah kepada saudaramu.
Jangan takut akan kesulitan-kesulitan dunia ini.
29.Perhatikanlah kata-kata Paulus yang bijaksana:
Belenggu dan pukulan menantikan kita di Yerusalem,
tetapi tidak ragu hatiku
tentang bagaimana hidupku akan berakhir (Kis 20.23-24)
aku siap mati di Yerusalem
demi nama Tuhan Yesus Kristus (Kis 21.13).
Tubuhmu adalah milik Kristus
Sudah jelas bagimu, kesulitan dan pencobaan
tidak menghentikan jalan para kudus menuju Tuhan.
Maka berani dan berimanlah.
Tak ada lagi ketakutan: jika ada, berasal dari yang jahat.
Ikutilah teladan para kudus
dan keyakinan akan tujuan benarnya.
Anakku, mengapa melarikan diri dari Tuhan Allah
dan menuju perbudakan di Kaldea?
Mengapa kaubuka hatimu terhadap roh-roh jahat?
30.Anakku, jagalah dirimu terhadap roh perzinahan (1Tes 4.3)
dan jangan menodai anggota tubuh Kristus.
Jangan menuruti yang dikatakan roh-roh jahat.
Tubuhmu adalah milik Kristus.
Maka jangan menyerahkannya
menjadi tubuh perzinahan (lih. 1Kor 6.15).
Ingatlah akan sakitnya hukuman,
dan pengadilan Allah.
Larilah dari hawa-nafsu.
Tanggalkan manusia lama dan kegiatannya,
kenakanlah manusia baru. (Kol 3.9)
Ingatlah selalu dahsyatnya pengadilan Allah
jika kamu hendak mengabaikan tubuhmu.
31.Anakku, larilah menuju Allah,
karena Ia telah menciptakanmu
dan bagimulah Ia menaggung derita itu.
Karena Ia bersabda melalui nabi Yesaya:
Aku merelakan punggungku untuk didera
dan kepalaku untuk dipukul.
Aku tidak memalingkan wajahku dari yang memalukan ini (Yes 50.6).
Jauhilah dosa
Wahai manusia, apa untungnya pergi ke Mesir
untuk minum air sungai Nil? Airnya telah tercemar. (Yer 2.18)
Apa manfaatnya bagimu memiliki pikiran-pikiran yang mengganggu ini
sehingga kamu mesti menanggung kesakitan?
Lebih baik segera berbalik
sambil menagisi dosa-dosamu.
Dalam kitab nabi Yesaya dikatakan:
Jika ia mempersembahkan dirinya bagi korban penebus dosa
kita akan melihat keturunannya sampai generasi ketiga (Yes 53.10)
32.Wahai manusia, kamu telah mengerti bahwa pelanggaran
merupakan kejahatan
dan bahwa dosa merupakan sumber kesulitan dan derita
Maka larilah segera dar dosamu
Ingatlah akan maut
Kitab Suci mengatakan
manusia bijak melihat kejahatan dan berlindung (Ams 29.8)
Ingatlah bahwa Musa memilih
tinggal bersama umat Allah yang diperlakukan tidak adil dalam kesesakannya
dari pada mengikuti kesenangan dosa
yang sementara dan segera lenyap (Hbr 11.25).
Jika kamu sukarela menjalani derita para kudus
mereka akan menjadi sahabatmu,
mereka akan menjadi pengantaramu terhadap Allah
dan Allah akan memenuhi semua permohonan sejatimu
karena kamu memanggul salibmu dan mengikuti Tuhanmu.
33.Jangan mencari puji-pujian dari manusia
dan Allah akan melindungimu terhadap badai.
Ia akan menempatkanmu di kota agung-Nya
Yerusalem surgawi.
Ujilah segala hal dan pilihlah yang baik (1Tes 5.21)
Jangan mengejek orang lain
karena ia adalah gambar Allah.
Ingatlah akan hari pengadilan
Berjaga-jagalah di masa mudamu
agar mencapai sikap matang di masa tuamu
Jika tidak, semua orang akan mengadilimu di hari pengadilan
dan kamu akan dipermalukan ketika mereka berkata
Kami pikir kamu adalah domba
ternyata kamu serigala (Did 16).
Sekarang kamu akan pergi ke tebing jurang
jauh di kedalaman bumi dan jauh dari Allah (Yes 14.15)
Betapa dahsyat kejatuhan itu.
Di dunia kamu dipuji sebagai sosok mengagumkan
dan ketika tiba pada hari pengadilan
kamu ternyata telanjang
dan semua orang memandang dosa-dosamu (2Kor 5.3).
Kamu menjijikkan bagi Allah dan manusia.
Celakalah kamu!
ke mana kamu akan berpaling?
Apakah kamu akan membuka mulut?
Apa yang akan kamu katakan?
Karena dosamu, jiwamu hitam
seperti pakaian bulu kambing.
Apa yang akan kamu lakukan?
Menangis? Tak seorangpun akan mendengarkannya.
Berdoa? Permohonanmu tak akan ada yang mendengarkan
karena tak berbelaskasihlah mereka yang kepadanya kamu mohon.
Celakalah kamu, ketika mendengar suara mengerikan:
Wahai pendosa pergilah ke neraka (Mz 9.18).
Pergilah jauh dariku, wahai kamu terkutuk
ke dalam api yang disediakan bagi si jahat
dan para malaikatnya (Mt 25.41)
Aku akan melenyapkan semua yang berbuat jahat
dari kota Tuhan (Mz 101.8).
Allah adalah penolongmu
34.Anakku, gunakanlah barang-barang dunia ini dengan waspada (1Kor 7.31).
Pikirkan selalu bahwa dirimu bukan apa-apa
ikutilah Tuhan dalam segalanya
sehingga kamu aman di hari pengadilan.
Biarlah dunia ini menganggapmu bukan apa-apa
dan pada hari pengadilan akan nyata
bahwa kamu berpakaian kemuliaan.
Jangan mempercayai seorangpun karena kesenangan jiwa.
Tapi pusatkan hatimu kepada Tuhan
dan Ia akan mendukungmu (Mz 55.23).
Lihatlah Elia di sungai Kerit
ia percaya kepada Allah
dan Allah memberinya makan melalui burung gagak (1Raj 17.5-6).
35.Berjaga-jagalah sungguh-sungguh terhadap roh perzinahan
yang telah melukai dan menjatuhkan banyak korban.
Jangan berteman dengan anak muda.
Jangan mencari wanita.
Jauhilah kesenangan sentuhan tubuh
karena kencan akan segera berkobar seperti api.
Jangan mengejar nafsu tubuh
karena batu yang jatuh pada besi keras memercikkan api
yang membasmi banyak.
Carilah selalu perlindungan pada Tuhan
duduk dalam naungan-Nya.
karena yang tinggal di bawah lindungan Yang Mahatinggi
tinggal dalam Allah mulia
dan tak tergoyahkan selamanya (Mz 125.1).
Ingatlah Tuhan dan pusatkan hatimu pada Yesus mulia
maka kamu tinggal dalam berkat surgawi dan kemuliaan Allah menjagamu.
Usahakan perdamaian dan jadilah suci
36.Berjaga-jagalah penuh perhatian atas tubuh dan hatimu
Usahakan perdamaian dan jadilah suci (Hbr 12.14),
keduanya berjalan bersama
dan kamu akan melihat Allah.
Jangan bertengkar dengan seorangpun,
karena barangsiapa melawan saudaranya melawan Allah
dan yang berdamai dengan saudaranya damai pula dengan Allah.
Belumkah kamu belajar
bahwa tak ada yang lebih baik selain damai
yang memungkinkan kasih timbal balik antar saudara?
Juga seandainya kamu bebas dari setiap dosa,
tapi jika memusuhi saudaramu kamu asing terhadap Allah.
Kitab Suci mengatakan
Usahakan kedamaian dan jadilah murni,
karena keduanya berjalan bersama.
Dan juga
seandainya aku punya iman untuk memindahkan gunung
tapi jika tak punya kasih tak ada artinya bagiku (1Kor 13.2-3).
Kasih itu membangun (1Kor 8.2).
Apa yang dapat memurnikanmu dari kenajisan (Sir 24.4)
jika kamu menaruh benci dalam hatimu atau permusuhan?
Tuhan berkata kepada kita melalui Yeremia:
Kamu mengatakan kata-kata damai kepada saudaramu
tapi hatimu membencinya (Yer 9.8).
Atau singkatnya: dalam hatimu kaupendam permusuhan terhadapnya
Maka Allah berkata:
Tidakkah Aku akan marah terhadap orang seperti itu?
Artinya, Allah berkata:
Manusia yang memusuhi saudaranya
adalah manusia tidak beriman
dan berjalan dalam kegelapan.
Mereka tidak melihat cahaya (Ef 4.17-18).
Begitu jugalah seorang yang membenci saudaranya
berjalan gelap dan tidak mengenal Allah
karena kebenciannya membutakan matanya
dan tidak melihat gambar Allah dalam diri saudaranya.
Yesus berkata kepadamu: Kasihilah yang membencimu
37.Tuhan telah memerintahkan
agar mengasihi musuh-musuh kita
dan berdoa bagi yang mengutuki kita
dan berbuat baik bagi yang berlaku kejam terhadap kita (Mt 5.44).
Maka jika kita saling membenci, kita sungguh dalam bahaya.
Sesama saudara adalah anak-anak Allah
cabang dari pokok anggur sejati (Yoh 15.5),
sesama domba rohani yang dihimpun oleh gembala sejati (Yoh 10.14).
Untuk karya agung inilah
Sang Sabda kehidupan menanggung derita (Yoh 1.1-4).
Dan, kamu wahai manusia
jika kamu berlaku irihati, sombong, atau serakah dan angkuh
kamu melawan karya Yesus, dan asing terhadap Allah.
Lalu, apa yang kaupersembahkan kepada Kristus?
Ia berkata : Yang membenci saudaranya membenci Aku (Mt 25.45).
Kamu akan pergi untuk menerima hukuman abadi (Mt 25.41)
karena memusuhi saudaramu,
sedangkan saudaramu akan memasuki hidup abadi
karena merendahkan diri terhadapmu
demi kasihnya kepada Yesus.
38.Karena itu marilah memperbaiki hidup kita
sebelum akhir hidup.
Kasih menutupi banyak dosa
Saudara terkasih marilah kita kembali kepada Injil
hukum sejati Allah Kristus, yang mengatakan
Jangan mengadili maka kamu tidak akan diadili
ampunulah maka kamu akan diampuni (Lk 6.37).
Jika tidak mau mengampuni
kamu tidak akan diampuni.
Jika marah terhadap saudaramu
bersiaplah untuk dihukum karena pelanggaranmu
mengikuti roh perzinahan secara sembunyi-senbunyi
tipu-dayamu, makianmu, pikiran busukmu, serakahmu
yang mesti dipertanggungjawabkan di hadapan Kristus.
Di saat itu seluruh dunia akan memandangmu.
Para malaikat dan semua penghuni surga
akan hadir dengan pedang terhunus.
Mereka akan memaksamu mempertanggungjawabkan
dan membuat pengakuan atas dosa-dosamu.
Kamu akan diselubungi rasa malu dan cemar.
Gentar akan membungkam mulutmu.
Kamu tak akan mampu berkata-kata.
Manusia celaka!
Betapa banyak yang harus kamu pertanggungjawabkan.
Roh perzinahan yang kamu ikuti menjadi bagaikan kanker bagi jiwamu
kenikmatan mata dan pikiran busukmu
membuatmu terhina.
Tubuhmu berlumuran ucapan-ucapanmu: (Mt 15.17-20)
kata-kata kasar dan dungu
irihati, benci, sombong, bicara sesat dan marah.
Kamu menertawakan saudaramu
mengutuk dan mengadilinya, yang adalah gambar Allah.
Dan, dengan mengikuti kesenangan lidahmu
kamu menutup diri terhadap kebaikan surgawi.
Atas semua yang telah kamu perbuat ini
kamu harus membayarnya (1Ptr 4.5)
karena kamu kurang mengasihi sudaramu
dan berlaku tak pantas dalam kasih Allah (1Ptr 4.8).
Kasih menutupi banyak dosa,
pernahkah kamu mendengarnya?
Demikian pula Bapa surgawimu akan lakukan padamu.
Jika setiap dari kalian tidak mengampuni sadaramu setulus hati (Mt 18.35).
pastilah, Bapamu di surga tak akan mengampuni dosamu.
Ingatlah akan janji yang kauucapkan pada Allah
39.Saudara terkasih, kamu tahu
bahwa kita telah mengenakan Kristus (Gal 3.27; Rm 13.14)
yang adalah sahabat baik manusia.
Hendaklah jangan kita tanggalkan lagi dengan perbuatan jahat.
Kita telah berjanji kepada Allah: kemurnian.
Kita telah berjanji menghayati hidup monastik.
Hendaknya kita melakukannya sesuai dengan janji kita,
yaitu: puasa, dan doa tanpa henti,
kemurnian tubuh dan hati.
Jika telah menjanjikan kemurnian,
jangan sampai kita mengikuti roh perzinahan
dengan satu atau lain cara;
seperti dikatakan:
Mereka telah berlaku memalukan dengan berbagai cara (Yeh 16.26).
Saudara-saudaraku, hendaknya jangan seorang pun mendapati
kita berlaku seperti itu.
Hendaknya kita tidak menjadi lebih buruk dari pada orang lain.
40.Kita telah menjanjikan juga: menjadi murid Kristus.
Hendaknya kita menguasai hawa nafsu (Kol 3.5),
karena penguasaan diri menakutkan roh kenajisan.
Sekaranglah saat untuk bertempur,
dan jangan melarikan diri.
Jika lari, kita akan menjadi budak dosa.
Kita telah dikukuhkan sebagai cahaya bagi dunia (Mt 6.14),
dan jangan seorang pun sampai tersandung karenanya.
Hendaknya kita kenakan semangat diam;
karena dengannya banyak yang diselamatkan.
41.Saudara-saudara, berjaga-jagalah atas yang kamu lakukan;
Hendaknya jangan berlaku tanpa belaskasih satu terhadap yang lain,
atau Allah tidak berbelaskasih pada saat pengadilan.
Dukacita Kristus
Juga kepada kita, yang penyangkal diri
yang hidup dalam keheningan dan bersahaja
Allah berkata:
Berikan pada-Ku milik-Ku beserta bunganya (Mt 25.27).
Ia akan berkata dan menuntut:
Di manakah pakaian pengantinmu? (Mt 22.11-22)
Di manakah cahaya lampumu? (Mt 15.15-16; 25.1-12)
Jika kamu anak-Ku, di manakah kasih dan hormat?
Jika kamu hamba-Ku, di manakah takwa? (Mal 1.6)
42.Apakah kamu kekurangan ketika aku tinggal di bumi? (Lk 22.35)
Bukahkah Kuberikan berkat atas tubuh dan darah-Ku
sebagai makanan kehidupan? (Yoh 6.56)
Bukankah aku mengalami maut karenamu
untuk menyelamatkanmu?
Kuberikan pemahaman akan misteri-misteri surgawi
untuk menjadikanmu saudara dan sahabat-Ku
Kuberikan kuasa untuk menginjak-hancurkan ular dan kalajengking
dan semua kekuatan si jahat (Lk 10.39).
Lebih dari satu pengobatan Kuberikan bagimu
agar hidupmu sehat dan menghantarmu ke keselamatan.
Telah Kuberikan padamu pakaian tempur yang Kukenakan di dunia ini
yaitu pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan (Yoh 14.12).
Dengannya kamu mampu mengalahkan Goliat, yaitu Setan.
Mengapa kamu menjadi asing bagi-Ku?
Apa kekuranganmu?
Ternyata kamu lengah.
Itulah satu-satunya sebab yang memisahkanmu dari Allah selamanya.
43.Karena itulah, anakku,
hendaknya kamu menaati perintah Tuhan.
Jika kita tidak mengampuni satu terhadap yang lain,
kata-kata keras itu akan terdengar lagi dan lagi.
Mempelajari jalan-jalan Allah
Kita mesti berjaga-jaga terhadap diri sendiri
dan mengenali anugarah-anugerah Allah
yang akan menolong di saat kematian
yang akan membimbing dalam pertempuran keras dan menakutkan
melawan si jahat
yang merupakan kekuatan kita untuk melintasi maut menuju hidup.
Pertama-tama dianugerahkan iman dan pengetahuan
untuk mengusir keraguan.
Dianugerahkan juga hikmat dan kebijaksanaan
untuk melakukan penegasan terhadap pikiran si jahat
menjauhinya dan membencinya.
Telah diajarkan puasa, doa, dan moderasi
untuk menenangkan tubuh dan menguasai hawa nafsu.
Kemurnian-hati dan kewaspadaan dianugerahkan bagi kita
dan dengannya Allah tinggal dalam diri kita.
Ia memampukan kita menanggung ketidakadilan
dan menjadi lemah lembut.
Jika kita melakukan semua ini
akan kita warisi kemuliaan Allah.
44.Dianugerahkan karitas dan damai
yang handal dalam pertempuran.
Si Jahat tak akan mampu mendekati tempat tinggal mereka.
Sukacita hendaknya digunakan untuk melawan kemurungan.
Diajarkan kemurahan hati dan kebaikan hati.
Dianugerahkan doa suci dan tekun
yang menjadikan jiwa bercahaya.
Dianugerahkan sikap sahaja dan tulus
untuk meniadakan kebencian.
Kitab Suci menyatakan
agar kita tidak menuduh dan mengadili sesama (Mt 7.1)
sebagai pelindung terhadap kebohongan.
Berkata bohong adalah kesalahan memalukan.
Jika kita tidak mengadili kita tidak akan diadili
pada hari pengadilan.
Dianugerahkan kesabaran untuk mengatasi derita dan ketidakadilan
dan tidak kelelahan.
Jangan minum anggur
45.Para bapa kita telah menghayati hidup mereka
dengan berpuasa atas makanan dan minuman
untuk mematikan kejahatan dalam diri mereka
dan mencapai kemurnian hidup.
Terutama mereka menghindari kebiasaan minum anggur.
Anggur membuat bahkan orang bijaksana meninggalkan jalan benar.
Terlalu banyak anggur mengakibatkan kekacauan dalam tubuh
dan menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa.
Maka hidup menjadi kecanduan akan dosa dan mandul.
Kecanduan akan nikmat ini mengaburkan budi dan menjadikannya gelap.
Ia kehilangan suara hatinya
dan kehilangan kendali atas kata-katanya.
Sukacita hadir jika kita tidak membuat duka RohKudus
dengan berlaku bagai binatang (Ef 4.19,30).
Nabi Yesaya telah berkata:
Imam maupun nabi pusing dan kacau oleh anggur (Is 28.7).
Dan Amsal berkata lagi:
Seseorang yang banyak minum
tidak menyadari apa yang dilakukan atau dikatakannya;
dan ia jatuh ke dalam dosa (Ams 20.1).
Minum anggur adalah baik hanya jika tahu batas.
Jika kamu minum banyak penglihatanmu akan kabur
dan berlaku buruk
Karena itulah, yang belajar menjadi murid Yesus
semestinya tidak banyak minum anggur.
46.Pengetahuan para bapa kita
bahwa betapa dahsyat kehancuran akibat minum anggur
membuat mereka pantang anggur
atau minum sedikit jika sedang sakit.
Rasul Paulus menganjurkan
Timotius minum sedikit anggur karena murid ini pekerja keras,
pencernaannya terganggu dan tubuhnya lemah (1Tim 5.23).
Kepada anak muda yang kuat dan penuh bara nafsu,
apa yang akan kukatakan?
Aku takut berkata kepadanya: ‘Jangan minum anggur’,
karena akan mengecewakan banyak orang dewasa ini,
sehingga mereka tidak peduli terhadap keselamatan diri sendiri
atau menggerutu terhadap aku.
Meski demikian, berjaga-jaga adalah keutamaan,
dan menguasai diri adalah baik.
Yang berlaku demikian ini ibarat mengamankan bahtera
dengan memasuki pelabuhan keselamatan,
dan kamu akan mencecap keindahan surgawi.
Humilitas adalah daya terbesar
47.Lebih dari semua itu
kita telah dianugerahi humilitas
yang adalah penjaga semua keutamaan lain.
Inilah kekuatan agung dan kudus yang dikenakan Allah
ketika datang ke dunia (Fil 2.8).
Humilitas adalah tembok penguat keutamaan,
sumber semua perbuatan baik,
pakaian pelindung untuk bertempur,
dan obat penyembuh setiap luka.
Pada waktu ‘Exodus’
orang-orang Hibrani membuat lenan halus dan hiasan emas
untuk Tabernakel.
Tetapi atas perintah Allah mereka menyelubungi semua itu
dengan tenda bulu kambing.
Humilitas merupakan yang paling kurang dihargai manusia
tetapi di hadirat Allah sangat berharga.
Jika kita memilikinya kita mampu menginjak-injak
seluruh kekuatan si jahat.
Dikatakan: Siapakah yang akan kuperhatikan
jika bukan yang rendah hati dan lemah lembut? (Yes 66.2).
Kehidupan dewasa ini keras
48.Berhati-hatilah, jangan sampai hati lengah
ketika hal-hal yang penting menjadi semakin langka.
Orang semakin pongah,
mereka mencari pujian dan kenikmatan,
mereka rakus dan memuja roh perzinahan,
dan semakin angkuh.
Yang muda tidak menghormati penatua,
yang tua tidak memperhatikan anak muda.
Setiap orang berbuat seturut kesenangannya.
Inilah masa, seperti diserukan nabi Mikha:
Celaka aku, jiwaku. Tiada lagi orang takwa di bumi.
Orang jujur tidak mengenal Kristus.
Setiap orang menindas sesamanya (Mi 7.1,2).
49.Saudara terkasih, bertempurlah
saatnya sudah dekat dan hari-hari menjadi pendek.
Tak ada lagi ayah yang mendidik anaknya,
tiada lagi anak yang mematuhi ayahnya.
Hilang sudah para perawan tulus, para bapa suci telah wafat.
Lenyap sudah para ibu dan janda, kita bagaikan yatim-piatu.
Orang kecil diinjak-injak dan yang sengsara dipukul kepalanya.
Tidak lama lagi tibalah amarah Allah,
dan kita akan dihukum tanpa seorangpun mampu membela kita.
Ini semua akibat kita tak hendak mematikan kejahatan dalam diri.
50.Saudara terkasih, bertempurlah
untuk meraih mahkota yang telah disiapkan.
Tahta sudah siap, gerbang kerajaan sudah terbuka.
Bagi pemenang akan diberikan manna suci (Why 2.17).
Jika kita bertempur dan menang atas hawa nafsu kita
kita akan memerintah selamanya.
Tetapi jika dikalahkan, kita akan meratap dan menangis pedih.
Berjaga-jagalah dengan hati lembut
Marilah betempur melawan diri sendiri
sampai sikap tobat datang menjemput.
Marilah kita padamkan hawa nafsu
dan menjadi manusia baru yang murni.
Marilah mengasihi sesama, dan kita menjadi sahabat Yesus,
yang adalah sahabat semua orang.
51.Kita telah menjanjikan kepada Allah akan menghayati hidup monastik,
yang berarti mengasihi,
dan menjaga kemurnian bukan hanya jasmani
melainkan kemurnian yang merupakan senjata melawan setiap dosa.
Dalam Injil dikatakan,
beberapa perawan ditolak karena malas;
sedangkan lainnya yang berjaga dengan tekun memasuki ruang pengantin.
Semoga setiap dari kita akan memasukinya untuk selamanya.
Uang adalah perangkap
52.Mata duitan, itulah penyebab semua pertengkaran dan ketegangan antar kita.
Harta ibarat umpan yang dikaitkan nelayan pada kail;
jika ingin kaya, kamu terkait pada kail.
Maka, karena serakah kamu menimbun harta
dengan kekerasan atau tipu daya,
atau dengan bekerja berlebihan sehingga tak ada waktu
untuk pelayanan bagi Allah.
Hendaknya ingat kata-kata Injil:
Wahai orang dungu! Malam ini kamu harus menyerahkan nyawamu;
maka, siapa yang memiliki harta timbunanmu? (Lk 12.20).
Dan ingatlah kata-kata Mazmur:
Ia menimbun harta tanpa tahu siapa yang akan meraupnya nanti (Mz 39.7).
53.Bertempurlah, sahabatku, melawan hawa nafsu, dan berkatalah:
Aku akan bertindak seperti Abraham, yang berkata
Aku bersumpah demi Allah mahatinggi yang menjadikan langit dan bumi,
aku tidak akan mengambil apapun dari milikmu,
tidak seutas benang atau tali sandal (Kej 14.22-23),
yang amat berharga bagi orang asing.
Musa berkata kepada orang-orang Hibrani:
Tuhan mengasihi orang asing,
dan memberi mereka roti dan pakaian (Ul 10.18).
Lebih-lebih, berjaga-jagalah terhadap hasutan kekayaan, karena dikatakan:
Kumpulkanlah kekayaan untuk sedekah bagi yang kekurangan (Sir 18.25).
Dan tertulis juga:
Lumbungmu dan segala sesuatu di dalamnya akan dikutuk (Ul 28.17).
Tentang emas dan perak, Yakobus telah berkata:
Emas dan perakmu telah berkarat,
dan karatnya akan memberi kesaksian melawan dirimu
dan akan memakan dagingmu seperti api (Yak 5.3).
Perhatikanlah orang benar yang tidak memiliki berhala (Surat Yer 72),
yang mampu melihat kesia-siaannya.
Karena itu, sebelum Tuhan datang menjemputmu
cucilah dirimu dari kutukan harta.
Karena kamu telah menaruh harapanmu pada Allah,
seperti dikatakan Kitab Suci:
semoga hatimu murni dan benar di hadirat Allah (1Raj 8.61).
Hidup baru dalam Kristus
54.Sungguh, kamu telah memilih Allah sebagai penopangmu
dan kamu menjadi kesayangan-Nya.
Hatimu telah mantap
untuk berjalan pada jalan perintah Allah.
Semoga Allah besertamu,
semoga mata airmu menjadi sungai, dan sungaimu menjadi laut (Yes 48.18).
Memang, kamu sungguh berjerih-payah untuk menguasai diri.
Cahaya ilahi bersinar di depanmu,
yang menunjukkan cahaya tersembunyi Roh Kudus,
yang akan membimbing ucapanmu dengan kebenaran.
Semoga Allah menganugerahkan kekuatan para kudus-Nya.
Semoga tidak ada berhala di kotamu,
sehingga kamu mampu menginjak leher pangeran kegelapan,
dan melihat panglima pasukanTuhan berdiri di sisi kananmu (Yos 5.13-14),
menyaksikan ditenggelamkannya Firaun dan tentaranya
dan bersama umatmu mampu melintasi laut asin (Kel 14.22),
yaitu: kehidupan ini.
Hendaknya tetap berjaga-jaga
55.Aku mendesak agar kamu tetap bertahan dalam keyakinan akan kebenaran tujuanmu.
Jika seseorang tidak lagi waspada maka roh jahat bergembira,
dan menyeretnya jatuh ke dalam perangkap.
Maka, jangan malas dan lengah untuk belajar takwa.
Bertumbuhlah di hadirat-Nya seperti tanaman muda
atau seperti banteng muda yang menjadi kuat,
sehingga berkenan pada Allah.
Jadilah kuat dalam tindak dan ucapan,
jangan berdoa seperti orang munafik,
atau akhirnya kamu menjadi seperti mereka (Mt 24.51).
Hayatilah sebaik-baiknya hari-hari hidupmu:
Tiap pagi, pikirkanlah yang akan kamu persembahkan kepada Allah hari itu;
dalam keheningan saat sendirian, atau bersama orang lain
hadapilah dirimu sendiri seperti seorang jenderal bijaksana
yang memeriksa pikiran-pikiranmu.
Singkatnya, ujilah dirimu sendiri setiap hari.
Lebih baik hidup bersama dengan seribu orang lain
dan menjadi rendah hati,
dari pada hidup menyendiri di sarang serigala dan menjadi sombong.
Diceritakan tentang Lot,
yang tinggal di Sodom, kota yang penuh orang berdosa,
dan ia orang baik dan bertakwa (2Ptr 2.8);
sedangkan Kain, yang hidup di bumi hanya bersama tiga orang lain
menjadi jahat (Kej 4).
Waspadalah terhadap tipudaya pangeran kegelapan
56.Kini telah kamu pahami perjuangan yang menghadang.
Setiap hari, renungkan yang terjadi dengan dirimu seharian,
untuk diperiksa dan diuji,
kemudian pikirkanlah apakah kamu bersama kami
atau bersama mereka yang melawan kami (1Tes 5.21).
Bagimu, roh-roh jahat datang dari sebelah kananmu
sedangkan bagi orang lain, jelas dari kiri.
Sungguh, mereka menyerangku dari sebelah kananku;
mereka menyeret setan ke arahku, seperti seekor keledai kerja.
Tapi Tuhan menolongku, aku tidak mempercayainya,
aku tidak membuka hatiku bagi mereka.
Seringkali aku dicobai oleh ulah setan pada sisi kananku
dan pergi mendahuluiku untuk menarik perhatianku.
Bahkan ia mau mencobai Tuhan
tetapi Ia mengusirnya pergi bersama dengan tipudayanya (Mt 4.1).
Berbahagialah yang miskin dalam roh
57.Sekarang, anakku, kenakanlah humilitas (Kol 3.12).
Mintalah nasihat kepada Kristus dan Bapa-Nya yang baik.
Jadilah sahabat para hamba Allah
yang memiliki hukum Allah dalam hatinya.
Jadilah seperti orang miskin yang memanggul salibnya dan menangisi diri.
Jadikanlah selmu seperti tempat Kristus terbaring mati
sampai Allah mengangkatmu untuk melihat kehidupan
dan menganugerahkan mahkota kemenangan.
Tangisilah dirimu mahkota kemenangan
58.Jika seorang saudara menyakiti hatimu dengan ucapannya,
atau jika hatimu melukai seorang saudara dengan pikiranmu: ‘Ia tak berhak menerimanya’,
atau jika si jahat membisikkan padamu: ‘Ia tak pantas dipuji’, dan kamu setuju dengannya,
atau jika pertempuran dalam budimu semakin memuncak
ketika kamu berbantahan dengan saudaramu;
ingatlah bahwa tidak ada balsam di Gilead, atau tabib di sana (Yer 8.22).
Jangan ditunda lagi, segeralah mencari kesempatan
untuk tinggal sendiri bersama Allah.
Menangislah sendirian bersama Kristus,
dan Roh Yesus akan berkata dalam budimu;
Ia akan meyakinkan kamu betapa utuh perintah-Nya:
Kasihilah satu sama lain (Yoh 13.34).
Mengapa kamu berjuang sendirian,
seolah seekor binatang liar dengan racun di tubuhnya?
Ampunilah saudaramu
59.Ingatlah bahwa kamu pernah jatuh berkali-kali.
Tidakkah kamu pernah mendengar Kristus berkata:
Ampunilah saudaramu sampai tujuh puluh kali tujuh? (Mt 18.22)
Bukankah kamu berkali-kali menangis dalam doa sambil berkeluhkesah:
Ampunilah aku karena banyaklah dosaku? (Mz 25.18)
Jika kamu masih mempersoalkan hutang kecil saudaramu,
Roh Kudus serta merta akan memperlihatkan
pengadilan dan kengerian hukuman akibat dosamu sendiri.
Berbahagialah para pembawa damai
Ingatlah bahwa para kudus diolok-olok,
Pandanglah Kristus, betapa Ia dihina, dikutuk,
dan dipaku pada salib bagimu.
Maka, segera Ia memenuhi hatimu dengan belaskasih dan takwa
dan kamu akan jatuh meniarap sambil menangis dan berkata:
Ampunilah aku Tuhan, karena aku telah menyakiti gambar-Mu.
Serta merta kamu akan mengalami hiburan penyesalan,
dan segera berdiri lalu lari menemui saudaramu,
dengan hati terbuka, wajah bahagia memancarkan damai,
dan sambil tersenyum kamu berkata:
Ampunilah aku, karena aku telah menyakitimu.
Kamu akan menangis, tapi sukacita yang dalam mengalir dari padanya:
damai menyelimuti kalian,
dan Roh Allah sendiri dengan sukacita bersorak:
Berbahagialah yang membawa damai,
karena mereka akan disebut anak-anak Allah (Mt 5.9).
Ketika suara ini sampai ke telinga roh jahat, ia dipermalukan.
Allah dimuliakan dan berkat berlimpah turun atasmu.
Marilah menjadi orang beriman
60.Saudaraku, marilah bertempur melawan diri sendiri
karena kegelapan tiba di setiap sisi.
Jemaat dipenuhi orang berbantah-bantah,
dan sejumlah komunitas monastik mencari kehormatan dan kekayaan.
Tidak seorangpun melayani dalam kasih;
sebaliknya, setiap orang menyerang sesama saudaranya.
Kita ditenggelamkan oleh kesulitan dan rasa sakit.
Tidak ada nabi atau orang bijaksana,
setiap orang berhati membatu tanpa belarasa begi sesamanya.
Mereka yang mengerti berdiam diri, karena kini waktu yang sulit (Am 5.13).
Setiap orang adalah tuan atas dirinya sendiri.
Mereka melecehkan yang lain dan bertindak tanpa hormat.
Bertempurlah sampai akhir untuk menjadi rahib sejati
61.Nah, saudaraku, berdamailah dengan saudaramu.
Berdoalah bagiku, karena aku tak mampu berbuat apapun,
dan aku mengalami kesulitan besar karena hawa nafsuku.
Berjaga-jagalah atas dirimu dalam segala hal, bekerjalah dengan giat.
Hayatilah hidup bersaksi, dan tabahlah dalam cobaan.
Teruskan menghayati kehidupan monastik dengan bertempur sampai akhir;
resapkanlah dengan humilitas, lemah lembut, dan takwa
ucapan bijaksana yang kamu dengar.
Hayatilah penyangkalanmu.
Kendalikan dirimu sendiri dalam tindak dan ucapan,
ingatlah selalu tulisan-tulisan para kudus.
Jadilah tangguh dalam iman pada Kristus Tuhan kita.
Bagi-Nya kemuliaan,
dan bagi Bapa-Nya yang baik,
dan bagi Roh Kudus,
selama-lamanya. Amin.
Semoga Allah memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar