Ads 468x60px

Sabtu, 23 September 2017


HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 23 September 2017
Peringatan Wajib St. Pius dari Pietrelcina (Padre Pio), Imam
1 Timotius (6:13-16)
(Mzm 100:2.3.4.5; Ul: 3c)
Lukas (8:4-15)
"Kalos agathos- Hati yang tulus & baik".
Inilah dua kata Yunani yang menjadi dambaan banyak orang seperti yang diteladankan Padre Pio yang kita kenangkan pada hari ini.
Mengacu pada bacaan hari ini tentang perumpamaan seorang penabur, kita juga diajak menjadi orang yang hatinya tulus & baik, yang sungguh berakar-bertumbuh & berbuah di tengah aneka "HTAG"- "Hambatan Tantangan Ancaman Gangguan."
Indahnya, perumpamaan tentang penabur ini dikisahkan oleh ke 3 Injil Sinoptik (Mat. 13:13-23; Mrk. 4:3-25), yang sebenarnya lebih tepat disebut sebagai "Perumpamaan tentang Aneka Tanah," dimana Yesus adalah penabur yang selalu memberikan semua yang baik kepada kita, dan hati kita adalah "tanah"nya.
Secara sederhana, beberapa ajakan dasar-nya, antara lain:
1. Berjuang.
Tuhan selalu menaburkan "benih/kebaikan" kepada kita, dan kita perlu terus berjuang menjadi "tanah/hati" yang tulus & baik, yang cukup "pupuk, air & matahari" dengan selalu "berpegang padaNya" (Luk 11:28; Yoh 8:51; 1Kor 15:1-2; Kol 1:21-23; 1Tim 4:1,16; 2Tim 3:13-15; 1Yoh 2:24-25, Luk 8:14).
2. Berhati-hati.
Kita harus selalu berhati-hati agar "batu-duri & semak belukar duniawi", yakni godaan kesombongan -kekayaan & aneka ria kenikmatan indrawi tidak menghimpit- menghanyut-larutkan kualitas hidup dan iman kita.
3. Bertekun.
Kita diajak menjadi "tanah" yang subur dengan selalu bertekun pada sabdaNya, karena "factum non dicitur quod non perseverat- ketekunan diperlukan untuk menghasilkan kesempurnaan suatu pekerjaan."
Dengan kata lain: Tanah yang baik dan yang berbuah adalah tanah/hati yang selalu siap bertekun dalam menerima pengajaran ilahi, yang "tergetar" ketika mendengar firmanNya lalu "tergerak" dan akhirnya "bergerak" secara nyata bagi kemuliaan ilahi & kselamatan jiwa sesama, lewat doa- ucapan- tindakan nyata.
"Makan bubur di Pinangsia- Jadilah subur karna hidup kita tak akan pernah sia-sia."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
Kutipan Teks Misa
“Doa adalah kunci yang membuka hati Tuhan” (St. Pius dari Pietrelcina)

Antifon Pembuka (Bdk. Luk 4:18)
Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.
The Spirit of the Lord is upon me, for he has anointed me and sent me to preach the good news to the poor, to heal the broken-hearted
Doa Pembuka
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan penuh belaskasih, Engkau sudah memasyhurkan Santo Padre Pio. Semoga berkat doa dan teladannya kami berusaha membawa sesama kepada cinta kasih Kristus dan dapat memperoleh kemuliaan abadi bersama mereka. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Menaati perintah Tuhan dengan tiada bercacat itu penting. Hal itu menjadikan kita ikut serta dalam kekuasaan Allah yang mengalahkan dunia.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius (6:13-16)
"Taatilah perintah ini tanpa cacat sampai saat kedatangan Tuhan."
Saudara terkasih, di hadapan Allah yang menghidupkan segala sesuatu dan di hadapan Yesus Kristus yang memberi kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau, “Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa satu-satunya yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada kematian, dan bersemayam dalam cahaya yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Datanglah menghadap Tuhan dengan sorak-sorai.
Atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 100:2.3.4.5; Ul: 3c)
1. Beribadatlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3.Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 8:15)
Berbahagialah orang yang menyimpan sabda Allah dalam hati yang baik dan tulus ikhlas dan menghasilkan buah dalam ketekunan.

Benih iman dan sabda yang ditaburkan Tuhan dalam diri kita harus kita pelihara dan kembangkan. Dengan demikian, akan dihasilkan buah dalam ketekunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (8:4-15)
"Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati, dan menghasilkan buah dalam ketekunan."
Banyak orang datang berbondong-bondong dari kota-kota sekitar kepada Yesus. Maka Yesus berkata dalam suatu perumpamaan, “Adalah seorang penabur keluar menaburkan benih. Waktu ia menabur sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak-injak orang dan dimakan burung-burung di udara sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan tumbuh sebentar, lalu layu karena tidak mendapat air. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, sehingga terhimpit sampai mati oleh semak-semak yang tumbuh bersama-sama. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, lalu tumbuh dan berbuah seratus kali lipat.” Sesudah itu Yesus berseru, “Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah mendengar.” Para murid menanyakan kepada Yesus maksud perumpamaan itu. Yesus menjawab, “Kalian diberi kurnia mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi hal itu diwartakan kepada orang lain dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti. Inilah arti perumpamaan itu: Benih itu ialah sabda Allah. Yang jatuh di pinggir jalan ialah orang yang telah mendengarnya, kemudian datanglah Iblis, lalu mengambil sabda itu dari dalam hati mereka, supaya mereka jangan percaya dan diselamatkan. Yang jatuh di tanah yang berbatu-batu, ialah orang yang setelah mendengar sabda itu, menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar. Mereka hanya percaya sebentar saja dan dalam masa pencobaan mereka murtad. Yang jatuh dalam semak duri, ialah orang yang mendengar sabda itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran, kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga tidak menghasilkan buah yang matang. Yang jatuh di tanah yang baik ialah orang yang mendengar sabda itu dan menyimpannya dalam hati yang baik, dan menghasilkan buah dalam ketekunan.”
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Antifon Komuni (Mat 28:20)
Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa bahkan sampai akhir zaman, demikianlah firman Tuhan.
Behold, I am with you always, even to the end of the age, says the Lord

Doa Malam
Tuhan, bukalah telinga dan mata hatiku agar mampu mendengar, melihat dan memahami arti sabda-Mu. Ampunilah aku yang sering membutakan diri dan tidak mau mendengarkan sabda-mu dengan sepenuh hati. Tuhan, kasihanilah aku. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar