Ads 468x60px

Peringatan Maria dari Guadalupe.



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
12 Desember,
Peringatan Maria dari Guadalupe.
Our Lady of Guadalupe - Bunda dari Guadalupe."
“PENJELASAN SOSIO HISTORIS-TEOLOGOS SEPUTAR GAMBAR MARIA GUADALUPE.”
(Buku "MOM - Mary Our Mother" - RJK)
'The Lord is good and upright.
He shows the path to those who stray,
He guides the humble in the right path,
He teaches his way to the poor.'
Our Lady of Guadalupe, pray for us.
Inilah yang diakui Gereja sebagai penampakan Bunda Maria, dan kita peringati setiap tgl 12 Desember. Inilah salah satu penampakan tertua Perawan Maria terjadi di Meksiko pada tahun 1531.
Dalam penampakannya kepada Juan Diego pada tanggal 8, 9 dan 12 Desember 1531, Maria memberi “bukti” gambar dirinya yang timbul pada tilma/ kain Juan Diego ketika Juan Diego membukanya di hadapan Uskup dan beberapa saksi lain.
Sejak saat itu hingga kini, telah sangat banyak kali tilma bergambar itu diteliti oleh para ahli dengan menggunakan berbagai teknik, namun tak ada kesepakatan yang bisa membuktikan secara ilmiah (untuk membuktikan ketidak asliannya).
Tidak dapat dibuktikan waktu/ tahun/ masa pembuatannya, tekniknya, cat yang digunakan, bahkan tidak ada jejak kuas (jika gambar tersebut adalah palsu atau buatan manusia).
Dan sejumlah fakta lain, antara lain kenyataan bahwa kain tersebut tidak rusak atau pudar selama waktu berabad-abad ini dan bahkan ketika terjadi ledakan bom yang menghancurkan bangunan dan benda- benda berat di sekitarnya, kain ini tetap utuh tak kurang suatu apapun, dan banyaknya mukjizat yang terjadi yang diakui sebagai pertolongan yang didapat dari kepercayaan kepadanya.
Secara singkat, beberapa keterangan menarik tentang gambar Maria Guadalupe :
1. Ada yang mempercayai, kata-kata Maria : “Panggil / sebut aku dan gambarku itu sebagai “Santa Maria de Guadalupe” itu kemungkinan salah diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol, karena Juan Diego dan pamannya ( yang mendapat pesan itu) berbahasa asli Indian Aztec.
Bisa jadi kata yang dimaksud adalah "coatlaxopeuh" yang diucap "quatlasupe" yang berarti “dia yang menginjak/menghancurkan ular”. (lihat Kej 3:15)
2. Gambar figur Maria berdiri di depan cahaya matahari:
Ini melambangkan bahwa Maria lebih besar daripada dewa matahari yang disembah orang-orang Indian saat itu.
Lihat Wahyu 12 : 1, Maka tampaklah suatu tanda besar di langit:
Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya....
3. Kakinya berdiri di atas bulan sabit berkulit ular :
Ini melambangkan bahwa Maria lebih besar daripada dewa ular yang disembah orang-orang Aztec, sebagai lambang kemenangan atas kejahatan/setan.
Kepercayaan kepada Maria ini kemudian mengurangi dan mengakhiri pengorbanan manusia yang dilakukan bangsa Aztec sebagai persembahan kepada setan/dewa ular.
4. Seorang Cherub menopang Maria :
Malaikat dipercayai sebagai makhluk surgawi.
Ini menandakan bahwa Maria datang dari Surga.
5. Wajah Maria :
Adalah wajah etnik, sebuah wajah baru perpaduan antara suku asli Indian dan bangsa penakluk mereka, Spanyol.
6. Kepala dan mata Maria tertunduk :
Dewa dewi suku Aztec selalu digambarkan menatap lurus dengan mata besar dan kepala tegak.
Kepala dan mata Maria yang tunduk ke bawah memberitahu bahwa ia bukan dewa atau dewi, bahwa ada kuasa yang lebih besar daripada ia.
7. Rambut Maria :
Kebiasaan suku Aztec, wanita yang rambutnya tidak diikat menandakan sedang mengandung.
Sedangkan rambut belah tengah adalah untuk para gadis.
Rambut Maria yang tidak diikat dan berbelah tengah menandakan bahwa ia adalah "ibu yang perawan".
8. Salib pada kalungnya :
Maria mengakui Tuhannya adalah Kristus, Tuhan orang-orang Spanyol.
9. Posisi tangan :
Tangannya berada dalam gerakan menyembah, menandakan bahwa ia menyembah suatu kuasa yang lebih besar dari dirinya sendiri.
10. Warna biru mantelnya :
Ini adalah warna yang dikenakan para kaum bangsawan atau petinggi, menunjukkan ia adalah seorang ratu.
11. Ikat pinggang hitam :
Pada budaya Aztec, ini dipakai oleh wanita yang sedang mengandung.
12. Bintang-bintang pada mantelnya :
Ini menandakan bahwa ia lebih besar daripada bintang-bintang yang disembah bangsa Aztec. Sebuah gambar virgo (= perawan) ada di tengah badannya dan sebuah bintang utara pada kepalanya.
Gambar bintang-bintang pada mantel Maria adalah sama seperti gugusan bintang yang tampak di langit pada hari itu, 12 Desember 1531 jam 10 malam waktu setempat.
Kebudayaan Aztec mempercayai bahwa suatu masa berakhir dan sebuah era baru dimulai selalu ditandai dengan kemunculan komet atau gugusan bintang.
Penampakan Maria di Mexico ini mengakhiri kepercayaan suku Indian akan dewa-dewi, mengakhiri ritual pengorbanan manusia, dan dalam waktu beberapa tahun saja mempertobatkan 9 juta (dari total 10 juta) orang suku Aztec kepada iman Kristiani.
Paus St. Yohanes Paulus II menetapkan Maria Guadalupe sebagai pelindung Mexico dan Amerika, dan Kuil Maria Guadalupe termasuk salah satu tempat yang paling banyak dikunjungi peziarah setiap tahunnya.
====
Salah satu penampakan tertua Perawan Maria terjadi di Meksiko pada tahun 1531.
Juan Diego, seorang pria pribumi tua berusia 57 tahun yang telah bertobat dan beralih ke iman Katolik, sedang dalam perjalanan menuju Misa hariannya ketika melewati bukit Tepeyac, di barat laut Meksiko.
Tertarik oleh suara burung bernyanyi, ia memanjat bukit dan melihat seorang wanita muda dalam gaun panjang yang bersinar.
Batu-batu di sekelilingnya berbinar, dan Juan Diego melihat pelangi memenuhi langit.
Wanita muda tersebut, yang menyatakan kepadanya bahwa dia adalah Perawan Maria, memerintahkan Juan Diego untuk meminta Uskup untuk membangun sebuah kapel di tempat itu.
Juan Diego melaporkan hal itu dua kali kepada Uskup tapi tidak dipercayai.
Pada tanggal 12 Desember, Maria memberinya tanda yang dengannya kemudian dapat meyakinkan Uskup dan Imam lainnya: jubah Juan Diego secara ajaib tercetak dengan gambaran Maria.
Tanpa ragu lagi, mereka memulai pembangunan tempat kudus, sebuah gereja yang segera menarik para peziarah hingga saat ini.
Sampai pada hari ini, gambar ajaib yang muncul di jubah Juan Diego masih sejelas seperti pada saat pertama kali muncul, dan kain biasa yang sudah berumur beberapa abad itu masih dalam kondisi baik.
Analisa ilmiah yang dilakukan tanpa hasil yang jelas hanya semakin memperdalam misterinya.
Pada 14 November 1921, seorang pekerja pabrik menaruh bom dan meledakkan altar Gereja dimana disimpan jubah tersebut.
Ledakan menghancurkan lantai altar dari marmer dan kaca-kaca gereja serta rumah-rumah sekitar, melengkungkan salib tembaga di altar, tetapi kain jubah Juan Diego bergambar Maria tersebut tidak mengalami kerusakan.
Sejak 1993, kain tersebut kemudian dilindungi, disimpan dalam kotak kaca anti peluru.
Dengan lebih dari lima belas juta pengunjung tiap tahun, Gereja Nuestra Senora de Guadalupe di bukit Tepeyac menjadi salah satu tempat ziarah terkenal di dunia dan La Virgen de Guadalupe diakui menjadi pelindung Meksiko dan Amerika Latin.
====
Kutipan Bunda Maria dari Guadalupe, Pelindung Evangelisasi Baru :
“Aku sungguh adalah Ibundamu yang berbelas kasih : Ibumu dan ibu dari semua orang yang berdiam di tanah ini dan Ibunda bagi segala bangsa yang mencintai aku dan memanggil serta memohon kepadaku. Akulah Ibu dari semua orang yang mencari aku dan menempatkan kepercayaan mereka didalam Aku”
“Ketahuilah, dan taruhlah di dalam hatimu, putra kecilku, yang paling kusayangi, bahwa Akulah Santa Perawan Maria Selamanya yang sempurna, dan Aku memiliki hak untuk Menjadi Ibu Allah yang benar, Pemberi Kehidupan, Pencipta orang-orang, Pemilik apa yang dekat dan jauh, Tuhan Langit dan Bumi”
“Karena sebenarnya aku merasa terhormat untuk menjadi Ibunda yang berbelas kasih kepada kalian semua, kamu dan semua orang yang tinggal bersama di tanah ini, dan semua orang dari leluhur yang berbeda, mereka yang mencintai aku, mereka yang menangis kepadaku, mereka yang mencari aku, mereka yang menghormati aku dengan menempatkan kepercayaan mereka dalam perantaraanku.
Karena aku akan selalu mendengar tangisan mereka, dukacita mereka, untuk membersihkan, menyembuhkan semua penderitaan mereka, permasalahan mereka, penderitaan mereka”
“Dengar, taruhlah didalam hatimu, yang paling kecil dari putra-putraku :
Jangan biarkan apapun menakutkan atau membuatmu sedih
Jangan biarkan hatimu diganggu
Jangan takut akan penyakit atau penderitaan
Bukankah aku ada disini, yang adalah Ibumu?
Bukankah kamu ada dalam perlindunganku?
Bukankah aku adalah kesehatanmu?
Tidakkah kamu gembira ada di dalam lipatan jubahku, digenggam aman didalam tanganku?
Apakah kamu memerlukan sesuatu yang lain lagi?
Jangan biarkan apapun mencemaskanmu atau mengganggumu”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Doa Mohon Pertolongan Bunda Maria dari Guadalupe (Buku "DOA – Dikuatkan Oleh Allah" - Romo Jost Kokoh)
Bunda tercinta, kami mengasihimu.
Kami berterimakasih atas janjimu untuk menolong kami bila kami berada dalam kesesakan.
Kami mempercayakan diri ke dalam kasihmu yang kuasa mengeringkan airmata dan menghibur hati kami.
Ajarilah kami menemukan damai di dalam diri Yesus Putramu dan berkatilah kami di sepanjang hari-hari hidup kami.
Jadikanlah hati kami menjadi seindah bait yang telah dibangun di atas gunung Tepeyac bagimu.
Suatu bait penuh penyerahan, pengharapan dan cinta kasih kepada Yesus yang terus berkembang setiap hari.
Bunda tercinta,
Engkau memilih tinggal bersama kami dengan menghadiahkan gambar dirimu sendiri yang amat ajaib dan suci pada jubah Juan Diego.
Biarlah kami menikmati kehadiranmu yang penuh kasih itu apabila kami memandang wajahmu.
Berilah kami keberanian seperti Juan Diego untuk menyampaikan pesan pengharapanmu pada semua orang.
Engkaulah bunda kami dan sumber inspirasi kami.
Sudi dengarkanlah kami dan jawablah doa-doa kami.
Amin.
Salam Maria... (3 x)
B.
Remembering the apparitions of Our Lady of Guadalupe.
First Apparition: Saturday, December 9, 1531
Juan Diego was on his way to the church in Mexico – Tlatilolco, near the hill called Tepeyac, when he heard someone singing like the song of many precious birds
Then, he heard someone calling him, *“Juanito, Dearest Juan Diego”.
She told him: “Know, know for sure, my dearest and youngest son, that I am the perfect ever virgin holy Mary, Mother of the One Great God of truth who gives us life…I want very much that they build my sacred little house here…”
Second Apparition: end of day, Saturday, December 9, 1531
Juan Diego begs our Lady to send someone more esteemed than him to deliver the message.
Our Lady told him: “Listen, my youngest and dearest son, know for sure that I have no lack of servants or messengers to whom I can give the task of carrying my breath, my word…; but it is very necessary that you, personally, go and plead, that my wish, my will, become a reality…”
C.
Novena in Honor of Our Lady of Guadalupe (Feast: December 12)
Memorare of Our Lady of Guadalupe
(to be prayed each day...)
Remember, O most gracious Virgin of Guadalupe, that in your heavenly apparitions on the mount of Tepeyac, you promised to show your compassion and pity towards all who, loving and trusting you, seek your help and call upon you in their necessities and afflictions.
You promised to hear our supplications, to dry our tears, and to give us consolation and relief.
Never has it been known that anyone who fled to your protection, implored your help, or sought your intercession, was left unaided. Inspired by this confidence, we fly to you, O Mary, ever-Virgin Mother of the true God!
Though grieving under the weight of our sins, we come to prostrate ourselves before you. We fully trust that, standing beneath your shadow and protection, nothing will trouble or afflict us, nor do we need to fear illness or misfortune, or any other sorrow.
O Virgin of Guadalupe, you want to remain with us through your admirable Image, you who are our Mother, our health, and our life. Placing ourselves beneath your maternal gaze, and having recourse to you in all our necessities, we need do nothing more.
O Holy Mother of God, despise not our petitions, but in your mercy hear and answer us. Amen
1.
First Day - December 4
Dearest Lady of Guadalupe, fruitful Mother of holiness, teach me your ways of gentleness and strength. Hear my humble prayer offered with heartfelt confidence to beg this favor...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
2.
Second Day - December 5
O Mary conceived without sin, I come to your throne of grace to share the fervent devotion of your faithful children who call upon you under the glorious title of Guadalupe. Obtain for me a lively faith to do your Son’s holy will always: May His will be done on earth as it is in heaven...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
3.
Third Day - December 6
O Mary, most sorrowful, whose Immaculate Heart, was pierced by seven swords of grief, help me to walk valiantly amid the sharp thorns strewn across my pathway. Obtain for me the strength to be a true imitator of you. This I ask you, my dear Mother...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
4.
Fourth Day - December 7
Dearest Mother of Guadalupe, I beg you for a fortified will to imitate your divine Son’s charity, to always seek the good of others in need. Grant me this, I humbly ask of you...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
5.
Fifth Day - December 8
O most holy Mother, I beg you to obtain for me the pardon of all my sins, abundant graces to serve your Son more faithfully from now on, and lastly, the grace to praise Him with you forever in heaven...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
6.
Sixth Day - December 9
Mary, Mother of vocations, we beg you to multiply priestly vocations and fill the earth with religious houses which will be light and warmth for the world, and safety in stormy nights. Beg your Son to send us many holy priests and religious. This we ask of you, O Mother...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
7.
Seventh Day - December 10
O Lady of Guadalupe, we beg you that parents live a holy life and educate their children in accordance with the true Catholic faith; that children obey and follow the directions of their parents; and that all members of the family pray and worship together. This we ask of you, O Mother...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
8.
Eighth Day - December 11
O Lady of Guadalupe, with my heart full of the most sincere veneration, I prostrate myself before you, O Mother, to ask you to obtain for me the grace to fulfill the duties of my state in life with faithfulness and constancy...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe
9.
Ninth Day - December 12 - Feast of Our Lady of Guadalupe
O God, you have been pleased to bestow upon us unceasing favors by having placed us under the special protection of the Most Blessed Virgin Mary. Grant us, your humble servants, who rejoice in honoring her today upon earth, the happiness of seeing her face to face in heaven...
(Here mention your requests)
Our Father, Hail Mary, Glory Be and Memorare of Our Lady of Guadalupe.
===
Dalam penampakannya kepada Juan Diego di Tepeyak Mexico pada Desember 1531, Maria menyatakan hal hal ini:
“Aku sungguh adalah Ibundamu yang berbelas kasih.
Ibumu dan ibu dari semua orang yang berdiam di tanah ini dan Ibu bagi segala bangsa yang mencintai aku dan memanggil serta memohon kepadaku.
Akulah Ibu dari semua orang yang mencari aku dan menempatkan kepercayaan mereka didalam Aku.”
“Ketahuilah, dan taruhlah didalam hatimu, putra kecilku, yang paling kusayangi, bahwa Akulah Santa Perawan Maria Selamanya yang sempurna, dan Aku memiliki hak untuk menjadi Ibu Allah yang benar, Pemberi Kehidupan, Pencipta orang-orang, Pemilik apa yang dekat dan jauh, Tuhan Langit dan Bumi.”
“Karena sebenarnya aku merasa terhormat untuk menjadi Ibunda yang berbelas kasih kepada kalian semua, kamu dan semua orang yang tinggal bersama di tanah ini, dan semua orang dari leluhur yang berbeda, mereka yang mencintai aku, mereka yang menangis kepadaku, mereka yang mencari aku, mereka yang menghormati aku dengan menempatkan kepercayaan mereka dalam perantaraanku.
Karena aku akan selalu mendengar tangisan mereka, dukacita mereka, untuk membersihkan, menyembuhkan semua penderitaan mereka, permasalahan mereka, penderitaan mereka.”
“Dengar, taruhlah didalam hatimu, yang paling kecil dari putra-putraku:
Jangan biarkan apapun menakutkan atau membuatmu sedih
Jangan biarkan hatimu diganggu
Jangan takut akan penyakit atau penderitaan
Bukankah aku ada disini, Aku yang adalah Ibumu?
Bukankah kau ada dalam perlindunganku?
Bukankah aku adalah kesehatanmu?
Tidakkah kamu gembira ada di dalam lipatan mantolku, digenggam aman didalam tanganku?
Apakah kamu memerlukan sesuatu yang lain lagi?
Jangan biarkan apapun mencemaskanmu atau mengganggumu.”
-------------



NB:
HOMILI PAUS FRANSISKUS
DALAM MISA PESTA SANTA MARIA DARI GUADALUPE (MISA UNTUK AMERIKA LATIN) 12 Desember 2017 :
"BUNDA MARIA ADALAH POLA GEREJA"
Bacaan Ekaristi :
Za 2:14-17; Ydt 13:18bcde,19; Luk 1:26-38
Injil (Luk 1:26-38) yang baru saja dikumandangkan adalah kata pengantar dua kidung agung : kidung Maria yang dikenal sebagai "Magnificat" dan kidung Zakaria, "Benedictus", dan saya suka menyebutnya "kidung Elisabet atau kidung kesuburan".
Ribuan umat kristiani di seluruh dunia mengawali hari menyanyikan : "Terpujilah Tuhan", dan mereka mengakhiri hari "mengumandangkan keagungan-Nya karena Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya".
Jadi, hari demi hari, orang-orang percaya dari berbagai bangsa berusaha mengingat, mengingat bahwa dari generasi ke generasi kerahiman Allah meluas ke semua bangsa, seperti yang dijanjikan-Nya kepada para nenek moyang kita.
Dan dalam konteks kenangan penuh syukur ini, kidung Elisabet berkembang dalam bentuk sebuah pertanyaan : "Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?". Kita mendapati Elisabet, perempuan yang ditandai dengan tanda kemandulan, berkidung di bawah tanda kesuburan dan keheranan.
Saya ingin menggarisbawahi dua aspek ini : Elisabet, perempuan yang berada di bawah tanda kemandulan dan di bawah tanda kesuburan.
1. Elisabet, sang perempuan mandul, dengan semua itu menyiratkan mentalitas keagamaan pada zamannya, yang menganggap kemandulan sebagai hukuman ilahi, buah dari dosanya atau dosa suaminya. Tanda perasaan malu ditanggungkan dalam tubuhnya sendiri atau karena dianggap patut dihukum atas sebuah dosa yang tidak ia lakukan atau karena merasa dirinya tidak berarti apa-apa karena tidak sesuai dengan ukuran apa yang diharapkan dari dirinya.
Marilah kita membayangkan, sejenak, pandangan kerabatnya, tetangganya, terhadap dirinya ... kemandulan, yang membuatnya terpuruk dan akhirnya melumpuhkan seluruh hidupnya. Kemandulan yang bisa memiliki banyak nama dan bentuk setiap kali sehingga seseorang merasakan di dalam tubuhnya perasaan malu melihat dirinya mengalami stigmatisasi atau merasakan dirinya tak berarti apa-apa.
Kita bisa merasakan hal tersebut dalam diri Juan Diego, seorang Indian yang sederhana, ketika ia berkata kepada Maria, "Sebenarnya aku tidak berarti apa-apa, aku Mecapal, aku Cacaxtle, aku adalah ekor, aku merasa bersayap, tunduk dan hingga tuntutan ke luar negeri, bukan darimana asalku atau bukan apakah aku pergi ke sana ke tempat engkau berkenan mengutusku".[1]
Jadi, perasaan ini juga bisa ada - seperti diperlihatkan oleh para uskup Amerika Latin kepada kita - dalam "komunitas-komunitas Indian dan Afro-Amerika kita yang, pada banyak kesempatan, tidak diperlakukan dengan martabat dan persamaan kondisi; atau dalam banyak perempuan, yang dikucilkan oleh karena jenis kelamin, ras atau keadaan sosial ekonomi mereka; kaum muda yang menerima pendidikan bermutu rendah dan tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan studi mereka atau memasuki pasar kerja untuk mengembangkan diri mereka dan membentuk sebuah keluarga; banyak orang miskin, pengangguran, migran, pengungsi, penggarap lahan, yang mencoba bertahan dalam ekonomi informal; anak laki-laki dan anak perempuan yang menjadi sasaran pelacuran anak yang seringkali terkait dengan pariwisata seksual".[2]
2. Dan, bersama dengan Elisabet, sang peremuan mandul, kita merenungkan Elisabet sang perempuan yang subur dan keheranan.
Dialah orang pertama yang mengenali dan memberkati Maria. Dia itulah yang sudah lanjut usia mengalami dalam hidupnya, dalam tubuhnya, penggenapan janji yang dibuat oleh Allah. Dia yang tidak memiliki anak mengandung dalam rahimnya sang perintis keselamatan.
Kita memahami dalam dirinya impian Allah itu tidak atau tidak akan menjadi mandul atau menstigmatisasi anak-anak-Nya atau memenuhi mereka dengan rasa malu, tetapi berkembang dalam diri mereka dan dari mereka sebuah kidung berkat.
Kita melihatnya dengan cara yang sama dalam diri Juan Diego. Sebenarnya dialah, dan tidak ada orang lain, yang memajang dalam tilma (semacam jubah khas Indian yang terbuat dari serat kaktus dan dipakai di bagian depan, seringkali digunakan untuk membawa benda-benda)-nya gambar Sang Perawan : Sang Perawan berkulit hitam dan berwajah Mestizo, yang ditopang oleh seorang malaikat bersayap burung quetzal, pelikan dan macaw; Sang Bunda dapat mengambil ciri-ciri anak-anaknya untuk membuat mereka merasakan bagian dari berkatnya.
Tampaknya berulang kali Allah bertekad untuk menunjukkan kepada kita batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru (bdk. Mzm 118:22).
Saudara-saudara terkasih, di tengah-tengah dialektika kemandulan-kesuburan ini marilah kita lihat kekayaan dan keragaman budaya bangsa-bangsa Amerika Latin dan Karibia, inilah tanda kekayaan yang besar di mana kita diundang tidak hanya melestarikannya tetapi, terutama di zaman kita, menjaganya dengan keberanian dari semua upaya penyeragaman, yang diakhiri dengan pemaksaan - di bawah slogan-slogan yang menarik - hanya satu cara pikir, cara keberadaan, cara merasakan, cara hidup, yang akhirnya membuat tidak sah atau mandul semua yang telah kita warisi dari leluhur kita; yang akhirnya membuat kita merasakan, terutama kaum muda kita, sedikit hal yang menjadi milik budaya ini atau itu.
Singkatnya, kesuburan kita memanggil kita untuk menjaga bangsa-bangsa kita dari sebuah penjajahan ideologis yang menghapuskan <bagian> yang terkaya, entah mereka orang-orang Indian, Afro-Amerika, Mestizo, para petani atau orang-orang pinggiran kota.
Bunda Allah adalah pola Gereja (Lumen Gentium, 63) dan dari dirinya kita ingin belajar menjadi Gereja dengan wajah Mestizo, dengan wajah petani Indian, Afro-Amerika, atau seorang anak laki-laki atau seorang anak perempuan, orang tua atau orang muda, sehingga tak seorang pun yang merasa mandul atau tidak berbuah, sehingga tak seorang pun yang merasa malu atau tak berguna.
Tetapi, sebaliknya, sehingga masing-masing orang, seperti Elisabet dan Juan Diego, merasakan dirinya memiliki sebuah janji, sebuah harapan, dan mampu mengatakan dari keberadaannya yang terdalam : "ya Abba, ya Bapa!" (Gal 4:6) dari misteri hubungan darah itu yang, tanpa menghapuskan sifat masing-masing orang, kesemestaan kita membentuk kita sebagai sebuah umat.
Saudara-saudara, dalam atmosfir kenangan penuh syukur akan keberadaan kita sebagai orang-orang Amerika Latin ini, marilah kita mengidungkan di dalam hati kita, kidung Elisabet, kidung kesuburan, dan marilah kita mengatakannya bersama-sama kepada bangsa-bangsa kita agar tidak bosan mengulanginya : Terpujilah engkau di antara wanita dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.
[1] Nican Mopohua, 55.
[2] bdk. Aparecida, 65.
===
Pope Francis' Homily at Mass for Latin America (December 12, 2017)
■ “Blessed is she who has believed”: with these words, Elizabeth anoints the presence of Mary in her house. Words born of her womb, that come from within; words that manage to echo all that she experienced with the visit of her cousin.
■ When God visits us, He leaves us restless, with the healthy restlessness of those who feel they have been invited to proclaim what He lives, and is in the midst of His people.
■ This is what we see in Mary, the first disciple and missionary, the new Ark of the Covenant who, far from remaining in the reserved space of our temples, goes out to visit and accompany with her presence the gestation of John.
■ The society we are building for our children is increasingly marked by the signs of division and fragmentation, leaving many people out of play, especially those who find it difficult to obtain the minimum necessary to lead a dignified life.
■ A society that likes to vaunt its scientific and technological advances, but that has become blind and insensitive to the thousands of faces that are there along the way, excluded by the blind pride of the few.
■ A society that ends up establishing a culture of disillusionment, disenchantment and frustration in many of our brothers, and even anguish in many others due as they experience the difficulties they need to face so as not to lose their way.
■ It would seem that, without realising, we have become used to living in a society of distrust, with all that this presupposes for our present and especially for our future; distrust that gradually engenders states of apathy and dispersal.
■ Celebrating Mary is, first and foremost, making memory of the mother, remembering that we are not and never will be an orphaned people. We have a Mother! And where there is the mother, there is always the presence and flavour of home.
■ To look at the Guadalupana is to recall that the visit of the Lord always passes through those who manage to “make flesh” His Word, who seek to embody the life of God within themselves, becoming living signs of His mercy.
■ To celebrate the memory of Mary is to assert against all odds that “in the heart and life of our peoples there is a strong sense of hope, notwithstanding conditions of life that seem to overshadow all hope”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar