Ads 468x60px

Senin, 25 Desember 2017, pagi



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 25 Desember 2017
Hari Raya Natal (Misa Fajar)
Yesaya (62:11-12)
(Mzm 97:1.6.11-12)
Titus (3:4-7)
Lukas (2:15-20)
"Fiat Lux - Jadilah Terang."
Inilah salah satu ajakan penuh harapan iman dan kasih pada hari Natal. Adapun tiga pendasaran supaya kita juga bisa belajar menjadi terang, al:
Pertama:
Perayaan Natal adalah perayaan kelahiran Yesus. Hal ini ada untuk menyadarkan agar kita semua mau “lahir kembali”, ke yang asli, yang sejati. Bukankah kita ini gambar dan rupa Allah, potret dan tanda kehadiran Ilahi dalam kehidupan? Apakah yang sudah dicerminkan dalam kehidupan kita? Ajakan untuk kembali ke fitrah, rasanya tidak jauh dengan ajakan bagi kita semua untuk bertobat, kembali ke sumber kehidupan yang tidak pernah kering, yaitu Yesus Kristus, sang Anak yang terkasih!
Kedua:
Kita diajak merenungkan makna Natal, bukan hanya sebagai peringatan kelahiran Yesus dalam sejarah. Itu pasti bermakna, tetapi bukankah kelahiran itu harus ditinggalkan? Tempat kelahiran, masa kanak-kanak-kanak dan sikap kekanak-kanakan, dalam proses kehidupan ternyata ditinggalkan, dan kita diajak beralih menjadi dewasa dan menampilkan kemuliaan Ilahi sebagaimana dipercayakan kepada kita semua. Kedewasaan sebagai anak Allah, itulah yang akhirnya harus diperjuangkan, sampai akhirnya kita boleh mengambil bagian dalam kemuliaan sebagaimana dimiliki oleh sang Anak itu. Bukankah inti iman Kristiani kita pada kebangkitan yang mulia itu, dan bukan dalam ulang tahun kita?
Ketiga:
Kita diajak menyongsong tahun baru 2017. Tahun bukan hanya merupakan deretan waktu atau saat, melainkan juga tantangan mutu. Bukan hanya momen menurut istilah Latin momentum, melainkan juga menurut istilah Yunani khairos, yaitu kesempatan, kemungkinan, rahmat dan perutusan. Itulah yang mestinya juga kita tanggapi dengan sikap yang terbuka. Tahun baru adalah ajakan untuk membaharui segalanya secara utuh. Semuanya itu, bukan sekedar ajakan untuk pesta pora, melainkan juga sebagai peringatan, bagaimana kita wajib menata dan mengelola kehidupan ini. Menata dan mengelola kehidupan dengan memperhitungkan rencana dan kehendak ilahi, yang menuntun kita semua ke dalam keselamatanNya.
Pastinya:
Natal bukan hanya kenangan masa lalu. Natal adalah tantangan dan sekaligus perutusan. Allah saja mengutus FirmanNya untuk menjadi daging dan berkemah di antara kita, apalagi kita, ciptaanNya, mesti memantulkan kemuliaan sebagaimana ada dalam diriNya di tengah kemajemukan kultural, tantangan global dan kemiskinan sosial.
Ya, Natal bukan hanya kenangan historis akan kelahiran Yesus, yang kerapkali memupuk nostalgia kita. Natal mestinya menjadi kelahiran rahmat dalam kehidupan kita semua. Dan lebih penting lagi: Natal adalah perutusan kita: kembali ke fitrah, mencerminkan kemuliaan Ilahi dalam kehidupan, membangun dunia dan kehidupan yang baru dengan kesempatan dan kemungkinan yang ada.
"Cari bantal di Kramat Jati - Selamat Natal, Tuhan Yesus selalu memberkati."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

NB:
Kutipan Teks Misa:
“Percayalah kepada Putra Tunggal Allah yang demi menebus dosa kita turun ke dunia, dan mengambil bagi-Nya kodrat manusia seperti kita, dan dilahirkan oleh Perawan Maria dan dari Roh Kudus, dan menjadi manusia, tidak hanya kelihatannya saja atau hanya seperti sandiwara/ “show“, melainkan sungguh-sungguh terjadi; tidak hanya sekedar lewat melalui Perawan Maria seperti melalui sebuah saluran; tetapi daripadanya dibuat menjadi sungguh-sungguh daging, dan [Ia] makan dan minum seperti kita. Sebab jika Inkarnasi hanya sebuah bayangan, maka keselamatan kita hanyalah sebuah bayangan juga. Kristus terdiri dari dua kodrat, Manusia di dalam apa yang terlihat, namun [juga] Tuhan di dalam apa yang tak terlihat. Sebagai manusia [Ia] sungguh-sungguh makan seperti kita,…. namun sebagai Tuhan [Ia] memberi makan lima ribu orang dari lima buah roti (Mat 14:17- dst). (St. Sirilus dari Alexandria)
Antifon Pembuka (lih. Yes 9:2.6; Luk 1:33)
Hari ini cahaya bersinar atas kita, sebab Tuhan telah lahir bagi kita. Ia akan disebut Penasihat Ajaib, Allah Perkasa, Raja Damai, Bapa Kekal dan kerajaan-Nya takkan berakhir.
Today a light will shine upon us, for the Lord is born for us; and he will be called Wondrous God, Prince of peace, Father of future ages: and his reign will be without end.
Lux fulgebit hodie super nos: quia natus est nobis Dominus: et vocabitur Admirabilis, Deus, Principes pacis, Pater futuri sæculi: cuius regni non erit finis.
Mzm. Dominus regnavit, decorem indutus est: indutus est Dominus fortitudinem, et præcinxit se. (Graduale Romanum, p.44)
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, ada Syahadat (berlutut saat "Ia dikandung dari Roh Kudus"), Prefasi Natal I, II atau III, Communicantes Natal.
Doa Pembuka
Allah yang Mahakuasa, kami sudah disinari oleh Terang yang baru. Dialah Sabda-Mu yang menjadi manusia. Semoga terang-Nya, yang bersinar dalam hati karena iman, bersinar juga dalam tindakan kami sehari-hari. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (62:11-12)
"Katakanlah kepada putri Sion: Sesungguhnya, keselamatanmu datang."
Inilah yang telah diperdengarkan Tuhan sampai ke ujung bumi: Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Penyelamatmu datang! Mereka yang dikumpulkan dengan jerih payah-Nya ada bersama-sama dengan Dia, dan mereka yang dihimpun-Nya berjalan di hadapan-Nya. Orang akan menyebut mereka: "Bangsa-Kudus", Orang-orang Tebusan-Tuhan"; dan engkau akan disebut: "Yang-Dicari", "Kota-Yang-Tidak-Ditinggalkan".
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4; 4/4, PS 806
Ref. Hendaklah langit bersuka cita, dan bumi bersorak-sorai dihadapan wajah Tuhan, kar'na Ia sudah datang.
Ayat. (Mzm 97:1.6.11-12)
1. Tuhan adalah Raja, biarlah bumi bersorak-sorai, biarlah banyak pulau bersukacita! Langit memberikan keadilannya dan segala bangsa melihat kemuliaan-Nya.
2. Terang sudah terbit bagi orang benar, dan sukacita bagi orang-orang yang tulus hati. Bersukacitalah karena Tuhan, hai orang-orang benar, dan nyanyikanlah syukur bagi nama-Nya yang kudus.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (3:4-7)
"Oleh kasih karunia-Nya, kita berhak menerima hidup yang kekal"
Saudaraku terkasih, ketika kerahiman dan kasih Allah serta Juruselamat kita telah nyata kepada manusia, kita diselamatkan oleh Allah. Hal itu terjadi bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, melainkan karena rahmat-Nya berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaharuan yang dikerjakan Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita lantaran Yesus Kristus, Juruselamat kita. Dengan demikian kita sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya berhak menerima hidup yang kekal sesuai dengan pengharapan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 2:14; 2/4)
Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi, dan damai sejahtera di bumi bagi orang yang berkenan kepada-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (2:15-20)
"Segala sesuatu yang mereka dengar dan lihat semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka."
Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke surga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yosef dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Hari ini adalah hari kelahiran Yesus Juru Selamat kita. Pada perayaan ulang tahun biasanya dimeriahkan oleh kado-kado dari orang-orang terdekat. Mereka berdatangan mengucapkan selamat. Hari ini pun kita datang ke gereja untuk mengucapkan selamat ulang tahun kepada Yesus. Kelahiran-Nya ke dunia sungguh menjadi berkat bagi kita semua. Sebagai orang-orang terdekat Tuhan yesus, apa kado yang bisa kita berikan kepada-Nya?
Dalam hidup Yesus sudah memberikan kado yang paling berharga untuk kita, yakni hidup-Nya sendiri. Yesus rela wafat untuk menyelamatkan umat manusia. Kini giliran kita untuk memberikan kado ulang tahun untuk Yesus. Yesus tidak membutuhkan barang berharga. Yesus tidak membutuhkan uang dari kita. Yesus membutuhkan perhatian dan cinta kasih kita, baik kepada diri-Nya maupun kepada sesama kita. Kelahiran-Nya di kandang Betlehem mau menunjukkan cinta kasi Tuhan kepada sesama yang kecil dan sederhana. Yesus sudah memulai-Nya sejak awal hidup di dunia. Karena itu, marilah kita sekarang memulai hari-hari hidup kita dengan tindakan cinta kasih kepada sesama. Itulah bingkisan terindah yang Tuhan Yesus mau dari kita.
Antifon Komuni (Bdk. Za 9:9)
Bersorak-sorailah, hai Putri Sion! Bergiranglah, hai Putri Yerusalem! Lihat Rajamu datang: Dialah Yang Kudus dan Juru Selamat dunia.
Rejoice, O Daughter Sion; lift up praise, Daughter Jerusalem: Behold, your King will come, the Holy One and Savior of the world.
Exsulta filia Sion, lauda filia Ierusalem: ecce Rex tuus venit sanctus, et Salvator mundi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar