Ads 468x60px

REQUIESCAT IN PACE.. Billy Graham



REQUIESCAT IN PACE..
" God's Machine Gun "
Billy Graham
Sang Pembimbing rohani 12 "POTUS"
President Of The United States
"My home is in Heaven. I'm just traveling through this world." -Billy Graham
Pewarta dan penginjil terkenal asal Amerika Serikat, Billy Graham meninggal dunia pada usia 99 tahun, Rabu, 21 Februari 2018, saat Amerika Serikat dirundung duka atas kematian sejumlah pelajar di satu SMA di Florida.
Juru bicara Billy Graham Evangelistic Association, Jeremy Blume mengatakan, Billy Graham wafat sekitar pukul 08.00 pagi di kediamannya di Montreat, North Carolina, AS.
Billy Graham semasa hidupnya banyak berkhotbah hampir di seluruh belahan dunia.
Konon, dia juga pergi ke Korea Utara untuk memberitakan tentang iman kristiani kepada almarhum Kim Il Sung (ayah Kim Jong Un).
Billy Graham juga sosok yang sangat dihormati para Presiden AS dari masa ke masa. Ia merupakan penasehat sejumlah presiden AS dari masa Richard Nixon, Bill Clinton, Barack Obama hingga Donald Trump.
Mengutip Reuters, Graham pertama kali bertemu dengan Presiden Harry Truman. Selanjutnya ia bermain golf dengan Presiden Gerald Ford. Ia kemudian juga berteman baik dengan Lyndon Johnson, mereka berdua berenang di kolam renang di Gedung Putih. Ia juga menghabiskan satu malam di Gedung Putih dengan Nixon yang saat itu baru sehari bertugas sebagai presiden. Nixon pun menjadi teman terdekat Graham.
Konon George W. Bush menghormatinya karena telah membantu untuk menemukan kembali keyakinan agamanya pada tahun 2010, bahkan Barack Obama juga berkenan menemui Graham di rumahnya di Blue Ridge Mountains di North Carolina saat ia sudah tidak kuat lagi bepergian.
Memasuki pertengahan karirnya, Graham sering menyuarakan pandangan politik dan sosialnya termasuk tentang sikapnya anti komunis. Beberapa tahun kemudian, ia mulai mengurangi suaranya tentang keyakinan politiknya dan fokus pada kegiatan pengabaran Injil.
Graham juga dikenal jagoan dalam menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan Injil melalui radio, penerbitan, jalur telepon, televisi, dan satelit agar dapat diterima setiap orang apakah di rumah, gereja, dan teater di seluruh dunia. Sekitar 77 juta orang telah mendengarkan kotbahnya secara pribadi dan hampir 215 juta orang menyaksikan dirinya di televisi atau via satelit. Dan menerbitkan lebih dari 12 lusin buku yang diberi tajuk How to Be Born Again.
Graham memasuki masa tuanya menderita berbagai penyakit seperti Parkinson yang dideritanya selama bertahun-tahun dan kanker prostat. Billy Graham yang dalam kotbahnya berbicara cepat dan meledak-ledak sehingga dijuluki God's Machine Gun sempat menjalani perawatan di rumah sakit pada tahun 2011, 2012 dan 2013.
Ia dikenal dengan sosok yang memiliki mata biru dan berkarakter kuat. Dia dikenal sangat gamblang dalam menyampaikan khotbah-khobahnya termasuk mengingatkan soal ajaran kristiani sebagai solusi masalah kemanusiaan di dunia.
Melalui rilis lembaga pelayanannya, Billy Graham disebut sebagai pengkhotbah yang paling banyak menjangkau jemaat di dunia yakni hingga ratusan juta orang baik melalui ceramah langsung, televisi, satelit dan media lainnya.
Selama ini, dia juga dipercaya menjadi penasihat Presiden AS. "Rasanya dia adalah pemimpin yang termasuk paling dominan di eranya," kata penulis AS William Martin yang menulis buku “A Prophet With Honor: The Billy Graham Story.” Adapun, tak lama setelah kabar duka beredar, Presiden AS Donald Trump langsung menyampaikan ucapan dukacita.
"Orang besar yang kita punya, Billy Graham sudah wafat, tak ada yang bisa menyamai sosoknya. Umat Kristen dan banyak orang di dunia pasti akan merindukan dia," kata Trump.
Bisa jadi, beberapa waktu terakhir ini, banyak orang kristiani di Amerika memang sedang berduka karena pelbagai "kasus penembakan" di sekolah dan kini juga karena 'Imam Besar" mereka, Billy Graham wafat kemarin, 21 Feb 2018 di usia nyaris seabad, 99 tahun. Konon, Amerika itu bangsa Kristen Protestan terbesar di dunia dan Billy Graham itu 'Paus Protestan Amerika', apalagi dia cukup bersih dari skandal harta, tahta dan wanita/seks.
Welcome home, brother.
GOING HOME - BERPULANG - SOWAN GUSTI"
Berpulang, aku berpulang
Tenang dan damai, aku berpulang
Tidaklah jauh, lewati pintu terbuka
Tugas telah usai, tiada cemas tersisa
Bunda menanti, ayah pun menunggu
Banyaklah wajah yang kukenal,
dari masa lalu
Ketakutan lenyap, kesakitan hilang
Rintangan musnah, perjalanan usai
Bintang fajar terangi jalanku
Mimpi buruk hilang sudah
Bayang-bayang telah berlalu
Terang kini tiba
Di hidup abadilah aku
Tiada jeda, tiada akhir
Hanya ada kehidupan
Tersadar penuh, dengan senyuman
Untuk selamanya
Berpulang, aku berpulang
Bayang bayang telah berlalu
Terang kini tiba
Hidup abadi kumulai
Aku kini berpulang
---------
Going home,
I am going home
Quiet like some still day
I am going home
It's not far, just close by
Through an open door
Work all done, care laid by
Never fear no more
Mother's there expecting me
Father's waiting too
Lots of faces gathered there
All the friends I knew
No more fear, no more pain
No more stumbling by the way
No more longing for the day
Going to run no more
Morning star lights the way
Restless dreams all gone
Shadows gone, break of day
Real life has begun
There's no break, there's no end
Just a living on
Wide awake with a smile
Going on and on
Going home,
I am going home
Shadows gone, break of day
Real life has begun
I'm just going home
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
About Billy Graham
If you didn't grow up listening to Billy Graham's Sunday radio show or watching his TV show -- you might not know the ubiquitous Christian televangelist from the WWE wrestler.
Outside of being the "pastor to the presidents," Graham -- who died Wednesday at the age of 99 -- was one of the first Christian preachers to harness the power of media to spread his religion's message.
Here are 10 facts about the man known as the "Protestant Pope":
1. Billy Graham once preached for more than 100 nights straight
Every night for 16 consecutive weeks, Billy Graham addressed the sold-out audiences in New York's Madison Square Garden at his so-called New York Crusade in 1957. The event was only supposed to last for six weeks.
2. He met 13 post-war presidents
From Harry Truman to Donald Trump, Billy Graham knew them all -- attending the inaugurations of six presidents and delivering the invocations for two: George H.W. Bush and Bill Clinton.
3. He helped George W. Bush stop drinking
In his 2010 book "Decision Points," former President George W. Bush said he was actually drunk when he first met Graham at his parents' family home in Maine in 1985. The two talked extensively the next day and later, Graham sent Bush a Bible and that he said helped him to better understand Christianity and change his life.
4. He apologized for anti-Semitic remarks caught on tape with President Nixon
In March 2002, tapes were released of private conversations between President Nixon and Graham in 1973, in which Graham joins Nixon in making anti-Semitic remarks. Graham later apologized.
5. His preaching has been heard in nearly every country
Billy Graham's preaching has been heard in more than 185 of the world's 195 countries, to 215 million people.
6. More than a million people came to see him on one day
On June 3, 1973, an estimated 1.1 million people attended the final day of a five-day crusade in Seoul, South Korea -- the largest single turnout for a Billy Graham rally. More than 3.2 million attended the entire crusade, the largest gathering he's ever had.
7. Mormonism no longer a "cult" after Romney meeting
After Graham met with Republican presidential candidate Mitt Romney -- a Mormon -- at his mountaintop retreat in 2012, the Billy Graham Evangelical Association removed a reference on its website that said Mormonism was a cult. The association's chief of staff Ken Barun explained that the reference was scrubbed "because we do not wish to participate in a theological debate about something that has become politicized during this campaign."
8. He was a registered Democrat
Despite his conservative views, Billy Graham told Katie Couric in 2005 that he was a registered Democrat, adding that it doesn't determine the candidates he supports. "I'm for whoever the best candidate is," he said.
9. He's converted more than 3 million people
While the actual number is unknown, at least 3.2 million people have decided to convert to evangelical Christianity as a result of his preaching, according to William Martin's book, "A Prophet With Honor: The Billy Graham Story."
10. Preaching kept him away from the birth of his first child
Billy Graham missed the birth of his first child, Virginia, known as Gigi, in 1945 because he was away on a preaching trip.
In his autobiography "Just As I Am," Graham talked about the sacrifices his wife Ruth made raising the couple's five children.
"What I missed!" he wrote. "And what Ruth missed by not having me to help her. Whenever I did get home, I got a crash course in the agony and ecstasy of parenting. If Ruth had not been convinced that God had called her to fulfill that side of our partnership and had not resorted constantly to God's Word for instruction and to His grace for strength, I don't see how she could have survived."
B.
Obituari Mini
William Franklin Graham adalah tokoh kebangunan rohani di Amerika pada abad ke-20, dikenal dengan nama Billy Graham.
Ia memiliki semangat penginjilan yang kuat. Perhatiannya terutama ditujukan kepada kaum muda yang acuh tak acuh terhadap gereja dan kekristenan. Ia pun mendirikan sebuah lembaga penginjilan yang bertujuan untuk mengadakan penginjilan kepada kaum muda, khususnya kepada siswa-siswa sekolah menengah yang bernama Youth fo Christ.
William Franklin Graham atau Billy Graham dilahirkan dalam sebuah keluarga kristiani yang saleh di Charlotte, Amerika Serikat, pada tahun 1918.
Sejak kecil ia telah bercita-cita untuk melayani pekerjaan Tuhan. Ia sendiri tidak mempunyai latar belakang pendidikan teologi akademik dan hanya mengikuti kursus teologi di Florida Bible Institute, sebuah kursus teologi fundamentalis.
Setelah menyelesaikan kursus teologinya, Billy menjadi pendeta Baptis di Southern Baptist Convention. Tahun 1943, ia menamatkan studi sarjana mudanya pada Wheaton College dalam bidang antropologi, dimana Wheaton College mempunyai latar belakang fundamentalisme yang kuat sehingga bisa jadi ikut mempengaruh Billy Graham.
Pada tanggal 13 Agustus 1943, Graham menikah dengan teman kuliahnya di Wheaton, Ruth Bell (1920–2007), yang orangtuanya bekerja sebagai misionaris Presbyterian di Tiongkok. Ayah Ruth, L. Nelson Bell, adalah seorang dokter ahli bedah umum.
Ruth Graham meninggal pada tangal 14 Juni 2007, pada usia 87 tahun. Mereka telah menikah selama 64 tahun. Graham dan istrinya mempunyai lima orang anak: Virginia Leftwich (Gigi) Graham (lahir tahun 1945; pembicara dan pengarang inspiratif); Anne Graham Lotz (lahir tahun 1948; menjalankan AnGeL ministries);
Ruth Graham (lahir tahun 1950; pendiri dan presiden "Ruth Graham & Friends", memimpin berbagai konferensi di Amerika Serikat dan Kanada); Franklin Graham (lahir tahun 1952), menjabat sebagai presiden dan CEO Billy Graham Evangelistic Association dan sebagai presiden dan CEO organisasi internasional bantuan sosial, Samaritan's Purse; Nelson Edman Graham (lahir tahun 1958; pastor yang menjalankan East Gates Ministries International, yang mendistribusikan literatur Kristen di Tiongkok).
Graham menulis buku-buku dan banyak yang menjadi "bestseller". Misalnya pada tahun 1970-an, buku "The Jesus Generation terjual 200.000 jilid dalam dua minggu setelah penerbitan; Angels: God's Secret Agents laku 1 juta jilid dalam waktu 90 hari setelah dirilis; How to Be Born Again membuat sejarah percetakan dengan cetakan pertama sebanyak 800.000 jilid.". Beberapa judul bukunya:
Calling Youth to Christ (1947)
America's Hour of Decision (1951)
I Saw Your Sons at War (1953)
Peace with God (1953, 1984)
Freedom from the Seven Deadly Sins (1955)
The Secret of Happiness (1955, 1985)
Billy Graham Talks to Teenagers (1958)
My Answer (1960)
Billy Graham Answers Your Questions (1960)
World Aflame (1965)
The Challenge (1969)
The Jesus Generation (1971)
Angels: God's Secret Agents (1975, 1985)
How to Be Born Again (1977)
The Holy Spirit (1978)
Evangelist to the World (1979)
Till Armageddon (1981)
Approaching Hoofbeats (1983)
A Biblical Standard for Evangelists (1984)
Unto the Hills (1986)
Facing Death and the Life After (1987)
Answers to Life's Problems (1988)
Hope for the Troubled Heart (1991)
Storm Warning (1992)
Just As I Am: The Autobiography of Billy Graham (1997, 2007)
Hope for Each Day (2002)
The Key to Personal Peace (2003)
Living in God's Love: The New York Crusade (2005)
The Journey: How to Live by Faith in an Uncertain World (2006)
Nearing Home: Life, Faith, and Finishing Well (2011)
The Heaven Answer Book (2012)
The Reason for My Hope: Salvation (2013)[9]
Graham juga sering menerima penghargaan dari berbagai survei, termasuk "Greatest Living American" dan secara konsisten termasuk ke dalam daftar orang yang paling dikagumi di Amerika Serikat dan di dunia.
Ia paling sering muncul dalam daftar Gallup untuk orang-orang yang paling dikagumi, dimana sejak tahun 1955, Graham telah diakui oleh Gallup dengan rekor 55 kali (49 kali berturut-turut)— lebih dari orang lain dalam sejarahnya.
Penghargaan lain nya:
The Salvation Army's Distinguished Service Medal
Who's Who in America annually since 1954
Freedoms Foundation Distinguished Persons Award (numerous years)
Gold Medal Award, National Institute of Social Science, New York, 1957
Annual Gutenberg Award of the Chicago Bible Society, 1962
Gold Award of the George Washington Carver Memorial Institute, 1964, for contribution to race relations, presented by Senator Javits (NY)
Speaker of the Year Award, 1964
American Academy of Achievement's Golden Plate Award, 1965
Horatio Alger Award, 1965
National Citizenship Award by the Military Chaplains Association of the U.S.A., 1965
Wisdom Award of Honor, 1965
The Torch of Liberty Plaque by the Anti-Defamation League of B'nai B'rith, 1969
George Washington Honor Medal from Freedoms Foundation of Valley Forge, Pennsylvania, for his sermon "The Violent Society," 1969 (also in 1974)
Honored by Morality in Media for "fostering the principles of truth, taste, inspiration and love in media," 1969
International Brotherhood Award from the National Conference of Christians and Jews, 1971
Distinguished Service Award from the National Association of Broadcasters, 1972
Franciscan International Award, 1972
Sylvanus Thayer Award from United States Military Academy Association of Graduates at West Point (The most prestigious award the United States Military Academy gives to a U.S. citizen), 1972
Direct Selling Association's Salesman of the Decade award, 1975
Philip Award from the Association of United Methodist Evangelists, 1976
American Jewish Committee's First National Interreligious Award, 1977
Southern Baptist Radio and Television Commission's Distinguished Communications Medal, 1977
Jabotinsky Centennial Medal presented by The Jabotinsky Foundation, 1980
Religious Broadcasting Hall of Fame award, 1981
Templeton Foundation Prize for Progress in Religion award, 1982
Presidential Medal of Freedom, the nation's highest civilian award,1983
National Religious Broadcasters Award of Merit, 1986
North Carolina Award in Public Service, 1986
Good Housekeeping Most Admired Men Poll, 1997, No. 1 for five years in a row and 16th time in top 10
Congressional Gold Medal (along with wife Ruth), highest honor Congress can bestow on a private citizen, 1996
Ronald Reagan Presidential Foundation Freedom Award, for monumental and lasting contributions to the cause of freedom, 2000
Honorary Knight Commander of the Order of the British Empire (KBE) for his international contribution to civic and religious life over 60 years, 2001
Many honorary degrees including University of Northwestern – St. Paul, Minnesota, where Graham was once president, named its newest campus building the Billy Graham Community Life Commons.
C.
REPOST:
Belajar Billy Graham
1.
Sang "giant"
Selamat bertemu dengan Juruselamatmu. Saya dapat mengatakan BG adalah satu dari penginjil paling efektif dan terkemuka abad 20-21, paling berintegritas, konsisten, alkitabiah, penuh dedikasi. Setelah Paulus, BG bisa jadi adalah salah satu yg layak disebut raksasa (giant) iman.
2.
Pemberitaan Firman:
Beberapa hal mengapa pemberitaan BG powerful adalah:
Pertama, dia selalu berkata, “the Bible says..”; “Jesus said,”; “God said.” Sangat beda dengan banyak penginjil dan pendeta, lbh banyak bicara pengalamannya.
Kedua, kotbah2 BG sangat Alkitabiah, walau sederhana tetapi ia mampu mengajukan kedalaman mengapa manusia harus kembali kepada Tuhan Allah.
Ketiga, pemberitaannya berpusat pada Kristus, bukan Taurat, bukan ide2 manusia dan bukan pula pada tokoh2 Alkitab. Karena berpusat pada Kristus, ia mampu mengkotbahkan Kristus yg seutuhnya, bukan Kristus yang didomestifikasi, bukan berpusat pada Yesus Sang pembuat mujizat (meskipun BG juga memberitakan mujizat2 Yesus), tetapi Yesus Kristus, Anak Allah, Perantara tunggal memperdamaikan manusia dengan Allah.
Keempat, BG pengkotbah yg selalu mengakhiri kotbahnya dengan solusi. Pada kotbah2nya ia sering membawa orang kpd rasa takut dan mengerihkan akan murka Allah atas dosa tetapi akhirnya memberitahu bahwa kalau mrk bertobat Allah sungguh mengasihi tanpa syarat.
Kelima, BG selalu tdk lupa menitipkan pesan pentingnya orang2 yg sdh menerima Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan utk kemudian bergabung kepada grj lokal yang Alkitabiah.
3.
Sang "teolog".
Meskipun BG adalah penginjil, jangan dipikir dia tdk paham teologi. Tulisannya mengenai Roh Kudus sederhana sekaligus mendalam. Yang membuat saya kagum, topik Roh Kudus biasanya topik yg bisa menjadi “alat tes” utk melihat ke arah mana teologi seorang penulis, bahkan topik ini bisa menimbulkan polemik.
Saya membaca tulisannya mengenai Roh Kudus kira kira 23 tahun silam, namun saya masih ingat ulasannya yg seimbang. Bahkan BG bisa menghargai pandangan grj2 lain mengenai Roh Kudus. Sebagai seorang Baptist, BG tentu dapat dengan mudah menegaskan dia berada pada aliran cessationisme, tetapi ia tdk demikian.
Walaupun BG menekankan Roh Kudus dari aspek Roh sebagai Person, dimana dipimpin dan dipenuhi Roh artinya hidup yang memperhatikan perasaan Tuhan 24 jam setiap hari, namun BG tdk anti dengan aspek adikodrati dan supernatural dari Roh sebagai api, angin, air, dan pemberi charisma (karunia2) sebagaimana umumnya ditekankan oleh orang2 pentakostal/karismatik.
Legacy yang lain adalah BG adalah seorang penginjil yang dikelilingi oleh para teolog. Hampir langka ada penginjil yang mempunyai tim teolog pengkritik kotbahnya. BG sering mendiskusikan materi2 kotbahnya dengan para teolog sebelum dikotbahkan utk memastikan bahwa kotbah yang akan disampaikannya, Alkitabiah.
BG juga menghargai pentingnya pendidikan teologi yang baik bagi para pemberita firman. Bahkan di Southern Baptis Theological Seminary, ia mendirikan departemen khusus yaitu Billy Graham School of Evangelism and Mission dari mulai program S2 dan S3 utk bidang penginjilan dan misi. Ini legacy langka. Tdk banyak penginjil menaruh perhatian serius bagi pendidikan kader utk studi mendalam bidang penginjilan dan misi.
4.
Man of Dia.lo.gue
Dulu sering di Indonesia ada julukan2 kpd hamba2 Tuhan sebagai Billy Graham Indonesia, John Sung Indonesia dst yg disematkan kepada Stephen Tong, Jeremia Rim, Jusuf Ronny, S. Damaris, dll. Tetapi waktu membuktikan kualifikasinya tdk sesuai fakta.
Misalnya dalam perjalanan pelayanan Jusuf Ronny dan Stephen Tong, tampaknya mrk lbh tertarik kepada teologi denominasi tertentu, mrk pun menjadi “terpasung” pada segmen tertentu. Walau saya berkata tentu mrk mempunyai pencapaian2 luarbiasa.
Namun saya melihat keunikan Billy Graham adalah dia dan pemberitaannya dapat diterima semua kalangan termasuk oleh Ortodoks, Katolik, Pentakostal/Karismatik, bahkan para agnostik tdk dapat mengecamnya karena integritas hidup dan keseimbangan pengajarannya.
Ketika pendeta atau penginjil sdh lbh mengedepankan teologi denominasi (apakah reformed, pentakostal, anglikan, lutheran, dll), ia “hanya” mampu menjadi figur pada segmen tertentu.
Kehebatan BG adalah ia menjauh dari perdebatan2 doktrinal, tetapi lebih konsentrasi kepada berita universal sepanjang abad. Ia milik semua denominasi dan pemberitaan serta hidupnya beyond reproach!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar