Ads 468x60px

SERIAL "PIO" - "Pax In Omnibus" (VI)



SERIAL "PIO" - "Pax In Omnibus" (VI)
(Damai Semuanya. Semuanya Damai)
A.
Jangan menganggap aku terlalu menuntut jika aku memintamu sekali lagi untuk mencari buku rohani yang baik, yang sungguh jossss dan membacanya sebanyak yang kau bisa. Bacaan -bacaan rohani adalah sama pentingnya seperti udara yang kau hirup.
+ Padre Pio
"Dari Cikini ke Taman Sari - Bacalah buku rohani setiap hari"
---------
B.
Pagi ini ketika aku mendekati Altar, aku merasa kesakitan secara fisik dan menderita di dalam diriku. Aku merasa seperti hendak mati. Aku larut dan tercekam dengan rasa kesedihan yang mematikan. Pada saat memakan Hosti Kudus, aku melihat dengan jelas Sang Bunda, ("MOM-Mary Our Mother) bersama Bayi Yesus. Mereka berdua mengatakan kepadaku : "Tenanglah! Kami di sini bersamamu. Kau adalah milik kami dan kami adalah milikmu." Dari saat itu aku merasa tenang dan tenggelam dalam suatu lautan kemanisan dan cinta yang sungguh tak terungkapkan.
+ Padre Pio pada 15 Agustus 1929
"Cari galah di Pasar Krukut - Tenanglah, jangan muda takut."
--------
C.
Hidup kita yang sekarang diberikan kepada kita adalah agar kita dapat memiliki hidup abadi, dan jika kita tidak memikirkannya, kita akan membangun ketertarikan kepada dunia ini, di mana kita hanya singgah. Percayalah padaku, agar dapat hidup bahagia pada peziarahan ini, kita harus menginginkan dan mengharapkan untuk tiba di tanah air surgawi, di mana kita akan tinggal untuk selamanya.
+ Padre Pio
"Mbah Surip pergi ke Warung Jambe - Urip iku mung mampir ngombe".
---------
D.
Padre Pio memiliki kepatuhan total kepada Gereja.
Ketika Gereja memintanya untuk tidak merayakan Misa secara publik, dia tidak merayakan Misa secara publik.
Ketika Gereja memintanya untuk berdiam, ia berdiam.
Ketika Gereja memintanya untuk berbicara, ia berbicara; untuk berdoa, ia berdoa;
untuk merayakan, ia merayakan; untuk menghilang, ia menghilang.
- Enrico Medi tentang Padre Pio
"Dari Koja ke Kalimati - Cintailah GEREJA dengan sepenuh hati."
---------
E.
Tuhan menginginkan engkau sepenuhnya, Ia menginginkan agar kau menaruh seluruh HARAPAN, IMAN (kepercayaanmu) dan seluruh KASIHmu kepadaNya saja dan karena alasan ini sajalah, Ia mengirimkan kepadamu rasa kekeringan rohani, yaitu untuk menyatukan engkau lebih dekat lagi kepadaNya.
+ Padre Pio
"Romo Tarsis misa di Paroki Kramat - Saat krisis itu sekaligus saat penuh rahmat."
---------
F.
Aku mengingat apa yang dikatakan para penulis tentang burung kingfishers, burung- burung kecil yang bersarang pada cabang-cabang pohon dekat laut. Mereka membangun sarangnya dalam gerakan melingkar dan ketat sehingga air laut tidak dapat masuk ke dalamnya.
Aku ingin hatimu seperti itu; rapat dan tertutup dari segala arah, supaya ketika kekuatiran dan badai dunia dan roh kejahatan dan kedagingan datang, tidak dapat masuk ke dalamnya. Hanya sisakan satu pintu ke dalam hatimu, yaitu yang menuju ke surga.
+ Padre Pio
"Makan mangga di Pasar Kenari - Carilah surga setial hari."
--------
G.
Mengapa ada kejahatan di dunia ini ?
Dengarkan baik-baik....
Ada seorang ibu yang sedang menyulam.
Anaknya duduk di kursi rendah di sebelahnya, melihat karyanya namun secara terbalik.
Ia melihat simpul-simpul, benang-benang kusut, dan berkata, 'ibu, apa yang kau lakukan Karyamu ini tidak jelas !?'
Dan ibunya perlahan menurunkan sulamannya dan memperlihatkan sisi yang benar.
Setiap warna ada pada tempatnya yang tepat dan sulaman warna-warna yang berbeda membentuk keharmonisan yang indah.
Jadi, kita ini juga demikian.
Kita melihat dari sisi yang salah, karena kita duduk di kursi yang rendah.
+ Padre Pio
"Ada Si Manis dari Jembatan Ciamis - Jangan mudah bersikap sinis dan pesimis."
---------
H.
Yesus terus mengasihiku dan menarikku makin dekat kepadaNya. Dia telah melupakan dosa-dosaku, dan aku bisa mengatakan bahwa Ia hanya mengingat belas kasihNya sendiri.
Setiap pagi Ia datang ke dalam hatiku dan menuangkan segala kebaikanNya.
+ Padre Pio
"Densus 88 pergi ke Pasar Duku - Yesus, Engkau sungguh andalanku"
---------
I.
Berdoa, berdoalah kepada Allah bersamaku.
Dan setiap hari, terutama saat relung hatimu merasakan kesepian hidup, berdoalah.
Berdoalah kepada Allah, karena Ia 'memerlukan' dan mendengarkan doamu.
+ Padre Pio
"Tas Dowa ada di kota Yogya - Berdoalah biar hidup jadi lebih bercahaya."
---------
J.
Setiap Misa Kudus yang didengarkan dengan penuh pengabdian, akan menghasilkan di dalam jiwa kita efek yang menakjubkan, rahmat tak terhingga bagi jiwa dan raga, yang kita sendiri, tidak mengetahuinya.
+ Padre Pio
"Cari sagu di Pasar Koja - Hari Minggu, jangan lupa pergi ke gereja."
--------
K.
Damai adalah kesederhanaan hati, ketenangan pikiran, keheningan jiwa, dan ikatan kasih.
Damai adalah keharmonisan, keselarasan di dalam diri kita, adalah sukacita suci dalam hati di mana Allah bertahta.
Damai adalah jalan kepada kesempurnaan; kesempurnaan ditemukan di dalam damai.
Si jahat, yang mengetahui betul hal ini melakukan segala cara untuk membuat kita kehilangan damai kita.
Mari kita selalu bersiaga melawan tanda-tanda kekacauan, dan segera menyadari ketika kita jatuh ke dalam ketakutan, dan mari kita mencari kepada Allah dengan keyakinan dan mempercayakan segenap diri kita kepadaNya.
Setiap kekacauan dalam diri kita tidak berkenan kepada Yesus, karena hal itu selalu berhubungan dengan egoisme dan cinta diri kita.
+ Padre Pio
"Ada peniti dari Sukabumi - Damai di hati, damai di bumi."
--------
L.
Mereka yang berdoa, memiliki harapan.
Mereka yang berdoa sedikit, berada di dalam bahaya besar.
Mereka yang tidak berdoa, adalah tersesat.
Doa adalah bagai oksigen bagi jiwa.
Doa adalah kunci yang membuka kepada Hati Allah.
Berdoa, berharap, dan jangan kuatir.
Kekuatiran adalah sia-sia.
Allah yang Mahakasih akan mendengarkan doa-doamu.
+ Padre Pio

----------
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar