Ads 468x60px

Sabtu, 26 Mei 2018



HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 26 Mei 2018
Peringatan Wajib St. Filipus Neri
Yakobus (5:13-20)
(Mzm 141:1-2.3.8)
Markus (10:13-16)
“Deus lucet omnibus - Tuhan menyinari semua orang.”
Inilah sebuah tanda bahwa Tuhan yang rahim sungguh mencintai semua umatnya, terlebih yang kecil dan sederhana, yang tampak jelas lewat kehadiran anak-anak kecil yang berpola “TTS - Tulus Terbuka dan Sederhana.” Anak (“children”) sendiri tentulah berbeda dengan sikap yang kekanak-kanakan (“childish”).
Dalam buku saya, “XXX-Family Way” (RJK, Kanisius), anak yang tidak kekanak-kanakan bisa berarti “anugerah ter-enak”.
Mengapa anugerah ter-enak?
Saya mengamati kerap anak menjadi jembatan iman buat orangtuanya untuk mau dibaptis dan tertarik memeluk agama Katolik, membuat orangtuanya memutuskan untuk tidak jadi bercerai dan mementingkan ego-nya sendiri, membuat orangtuanya lebih mawas diri dan bersabar ketika ada konflik dengan pasangan atau dengan tempat kerjanya.
Jelaslah, anak-anak sungguh-sungguh hadir sebagai anugerah terenak dalam sebuah keluarga: Ia menjadi pembawa damai, pembawa semangat hidup dan pertobatan, sekaligus menjadi seperti pelumas dan pelemas konflik, yang kadang terjadi dalam sebuah keluarga.
Dkl: anak jelas-jelas adalah dari surga. Ia merupakan kombinasi baru dari dua kehidupan, seyogyanya (as it should be) kombinasi yang menghasilkan ‘produk’ yang lebih baik. Dalam diri seorang anak, hidup dan tumbuh karakter ayah dan ibunya sekaligus. Anak adalah kombinasi terbaik dari sifat-sifat (gen) terbaik ayah dan ibunya.
Anak juga adalah penghuni masa depan. Sebab itu amat penting melakukan perlindungan anak tanpa harus menciptakan belenggu, aturan, dan ikatan-ikatan yang mengganggu kesuburan kreativitasnya: “Anakmu adalah putra-putri Sang Hidup, lewat engkau mereka lahir tapi tidak dari engkau.”
Adapun tiga sikap dasar seorang anak yang bisa kita ingat dan buat dalam hidup sehari-hari, yakni:
1. Keterbukaan:
Dulu, Kaisar Barbarosa (Kaisar Jerman: Friedrich, si janggut merah, 1152-1190) pernah bermaklumat agar setelah lahir, para bayi langsung dirawat oleh para perawat. Instruksi mutlaknya: Bayi-bayi itu harus “diasingkan” agar jangan sampai mendengar suara atau bahasa manusia. Kaisar berharap agar para bayi berbincang dengan bahasa ilahi, bahasa yang seasli-aslinya: “yang asli lengket di hati,” mungkin begitu gumamnya dulu. Perkiraan kaisar, bahasa yang akan muncul dari para bayi itu datang langsung dari ilham Tuhan sendiri. Survey membuktikan:…..”gatot” alias gagal total! Bayi-bayi itu malahan berbicara tak keruan, bahkan ada yang sakit.
Jelaslah bahwa setiap anak itu polos, terbuka dan tidak punya banyak kepentingan yang tersembunyi (hidden agenda). Hatinya tulus dan tuturnya halus. Bahkan, kalau sudah merasa kenal dan nyaman, ia senang memeluk dan dipeluk: Tangan dan hatinya mudah terbuka bagi tangan dan hati yang lain.
Tapi sebaliknya, akibat ketertutupan banyak orang dewasa yang kekanak-kanakan, banyak anak yang terbuka dan yang polos serta tulus ini menjadi terlantar, miskin, cacat, rapuh, sakit, dan tak jelas asalnya. Seperti tulisan harian Anne Frank, seorang anak gadis Yahudi, korban holocaust Nazi diantara 1.500.000 anak lainnya: “Suatu hari, perang gila ini kan usai, waktunya akan tiba bagi kami tuk menjadi manusia kembali.”
Karena ketertutupan hati inilah, banyak anak-anak di sekitar kita yang ada dalam ketidakpastian dan penantian. Mereka terpisah dari afeksi pun harta benda. Terpinggir oleh ganasnya arus modern. Terceraikan dari kerabat dan sahabat. Tersingkirkan dari orangtua. Mereka saling merindukan, saling ingin menghadirkan dan menghibur.
2. Kepasrahan:
Banyak anak yang “berpasrah” karena memang membutuhkan kehadiran orangtuanya yang diyakini sangat mengasihinya. Selain memang karena mereka belum matang secara fisik dan psikis, lebih daripada itu mereka adalah orang yang mudah percaya dan berserah kepada banyak orang karena sikapnya yang jujur dan apa adanya.
Disinilah, mereka mengajak kita juga belajar memiliki kepasrahan sekaligus keyakinan total kepada Tuhan yang sangat mengasihi kita. Masalahnya,kita kadang malahan memiliki banyak keterikatan dan kelekatan pada hal-hal yang duniawi sehingga enggan untuk bisa benar-benar berpasrah.
Kita mudah curiga dan berpikir buruk tentang orang lain, bahkan kadang kita meragukan belas kasihan dan cinta Tuhan., padahal amat dicintai seseorang itu bisa memberi kita kekuatan dan amat mencintai seseorang memberi kita keberanian, dan bisa jadi seseorang itu adalah Tuhan kita sendiri bukan?
3. Kekudusan:
Saya sendiri meyakini bahwa wajah dan hati anak adalah wajah dan hati tanpa dosa. Setiap anak lahir dalam keadaan suci (fitrah), maka wajarlah Yesus juga berujar hari ini: “Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa menjadi seperti anak-anak, tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan surga.”
Yah, mereka adalah anak yang diperkenankan bertingkah polah nakal tanpa harus dihukum: Mulutnya bersih dan manis, kadang ceriwis. Bening dan klasik garis wajah manjanya. Matanya cerdas seperti burung gelatik zaman Adam Hawa. Segar canda tawanya, pecicilan dan lincah penuh improve. Inilah gambaran tentang anak kecil yang kudus, yang belum banyak tercemar.
Ya, bukankah banyak orang yang senang melihat anak-anak kecil karena matanya yang jernih dan kata-katanya yang lembut? Wajarlah jika ada orangtua yang mengatakan kepada anak-anaknya: "You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey...."
“Mari berenang di dekat sawah –Kita senang jadi anak-anaknya Allah.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa:
“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)
Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita.
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us.
Pengantar
Filipus Neri lahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia. Filipus ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551.
Dengan riang-gembira, jujur dan ramah, ia memberi semangat dan harapan kepada orang-orang di sekelilingnya. Banyak orang terhibur karenanya. Setiap hari di tempat pengakuannya dikerumuni banyak orang. Bahkan kardinal-kardinal pun datang meminta nasihat dan bimbingan kepadanya.
Filipus Neri meninggal pada 26 Mei 1595 dan dibeatifikasi pada 11 Mei 1615 oleh Paus Paulus V serta dikanonisasi pada 12 Maret 1622 oleh Paus Gregorius XV.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau tak pernah berhenti meninggikan hamba-hamba yang setia kepada-Mu dengan mahkota kekudusan. Kami mohon, sudilah menyalakan hati kami dengan api Roh Kudus yang secara mengagumkan telah mengobarkan hati Santo Filipus Neri. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Penderitaan dan sukacita adalah dua hal yang biasa terjadi dalam hidup manusia. Rasul Yakobus menasihati, kalau kita menderita, baiklah kita berdoa dan bukan malahan berputus asa. Kalau kita bergembira, baiklah kita bernyanyi dan bukannya menjadi sombong.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:13-20)
"Doa tekun seorang jujur amat sakti."
Saudara-saudara, kalau di antara kalian ada yang menderita, baiklah ia berdoa. Kalau ada yang bergembira, baiklah ia menyanyi. Kalau di antara kalian ada yang sakit, baiklah ia memanggil penatua, supaya mereka mendoakan dia serta mengurapinya dengan minyak demi nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan si sakit dan Tuhan akan membangunkan dia. Dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kalian saling mengaku dosa dan saling mendoakan, supaya kalian sembuh. Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita! Ketika ia bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, maka hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun enam bulan. Lalu ia berdoa pula, dan langit menurunkan hujan, dan bumi pun mengeluarkan hasilnya. Saudara-saudara, jika ada di antara kalian yang menyimpang dari kebenaran, dan ada orang yang mau mengantarkan dia berbalik, ketahuilah, barangsiapa membuat orang berdosa berbalik dari jalannya yang sesat, ia akan menyelamatkan jiwa orang itu dari maut dan menutupi banyak dosa.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga doaku membubung ke hadapan-Mu, ya Tuhan, bagaikan dupa.
Ayat. (Mzm 141:1-2.3.8)
1. Ya Tuhan, aku berseru kepada-Mu, datanglah segera kepadaku, dengarkanlah suaraku, di kala aku berseru kepada-Mu! Bagi-Mu biarlah doaku seperti persembahan ukupan, dan tanganku yang tengadah menjadi seperti kurban petang.
2. Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! Tetapi kepada-Mulah mataku tertuju, ya Allah, Tuhanku; pada-Mulah aku berlindung, jangan campakkan aku!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada kaum sederhana.
Yesus memarahi para murid yang melarang anak-anak datang kepada-Nya. Bagi Yesus, anak-anak merupakan gambaran Kerajaan Allah: Allah adalah Bapa kita dan kita adalah anak-anak-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (10:13-16)
"Barangsiapa tidak menerima kerajaan Allah seperti anak-anak ini, tidak akan masuk ke dalamnya."
Sekali peristiwa orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus supaya Ia menjamah mereka. Tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Melihat itu, Yesus marah dan berkata kepada mereka, “Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku! Jangan menghalang-halangi mereka! Sebab orang-orang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa tidak menerima Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya.” Kemudian Yesus memeluk anak-anak itu, meletakkan tangan ke atas mereka dan memberkati mereka.
Demikianlah Injil Tuhan.
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Berkat Sakramen Baptis, kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Kita memperoleh jaminan hidup bahagia di surga. Jaminan hidup kekal ini harus terus kita usahakan dan kembangkan. Yesus memakai gambaran anak kecil yang empunya Kerajaan Surga. Anak kecil itu masih suci dan taat kepada orangtua. Jadi, kita pun mesti taat setia kepada kehendak Allah. Mari kita mengembangkan iman dengan saling berbagi berkat Tuhan, seperti ditunjukkan oleh St. Filipus Neri, seorang imam yang diberkati Tuhan itu.
Antifon Komuni (Mzm 103:8)
Tuhan itu pengasih dan penyayang, lambat akan marah dan penuh kasih setia.
Doa Malam
Ya Allah, kami bersyukur karena kami telah Kaupangil masuk ke dalam kerajaanMu berkat Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, berilah kami kebebasan sebagai putra dan putri-Mu, agar akhirnya menemukan kedamaian sejati. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
B.
St. Filipus Neri : Sketsa Profil....
“Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.” (St Filipus Neri)
St. Filipus Neri yang terlahir pada 21 Juli 1515 di Florence, Italia dan ditahbiskan menjadi imam pada tahun 1551 ini tidak tahan melihat seseorang berwajah murung. Jika sampai ia melihat seseorang dengan muka masam, maka ia akan dengan senang hati menamparnya - dan jika orang itu protes, ia akan menjelaskan bahwa bukan dia yang melakukannya, tetapi setan!
Filipus Neri dilahirkan pada tanggal 22 Juli 1515 di Florence, Italia. Ayahnya, Fransiskus Neri, bekerja sebagai seorang notaris. Ia termasuk golongan bangsawan, tetapi keluarganya sendiri hidup miskin.
Filipus kecil suka sekali berkelakar! Bagi teman-temannya, sentuhan tangan Filipus atau bahkan kehadirannya saja sudah cukup untuk menyembuhkan hati siapa saja yang sedang berduka.
Filipus kecil juga suka bertindak seturut kata hatinya. Karena kelakuannya itu hampir saja sebuah kecelakaan merenggut nyawanya. Filipus melihat seekor keledai beban dengan gerobaknya yang sarat dengan buah-buahan; tiba-tiba saja ia meloncat naik ke atas punggung keledai. Keledai yang terkejut itu kehilangan keseimbangannya dan terpeleset. Sedetik kemudian, keledai, gerobak dan buah-buah muatannya serta Filipus jatuh terguling-guling ke gudang bawah tanah dengan Filipus tertindih keledai dan gerobak!
Pada tahun 1533, ketika usianya delapan belas tahun Filipus dikirim ke San Germano, kepada seorang sanak, untuk belajar berdagang. Tetapi tidak ada sama sekali minatnya dalam berdagang. Ia malahan lebih sering menggunakan waktunya untuk berdoa di sebuah kapel di atas bukit.
Filipus memperoleh nubuat dalam suatu penglihatan bahwa ia mendapat panggilan merasul di Roma, jadi ia meninggalkan keluarganya dan pindah ke Roma.
Di Roma, Filipus belajar Filsafat dan Teologi selama tiga tahun, sebelum akhirnya memutuskan untuk hidup layaknya seorang pertapa.
Suatu ketika, sedang Filipus berdoa di Katakomba St. Sebastianus di jalan Appian Way, sebuah bola api masuk ke dalam hatinya. Pengalaman mistik ini memberinya kekuatan yang luar biasa hingga ia mulai mewartakan Tuhan dengan penuh semangat kepada semua orang.
Pada tahun 1548, Filipus membentuk kelompok Persaudaraan Tritunggal Maha Kudus. Kelompok tersebut beranggotakan kaum awam yang menawarkan bantuan bagi para peziarah yang datang ke Roma. Organisasi ini berjalan baik dan kelak menjadi rumah sakit Santa Trinita dei Pellegrini yang terkenal di Roma.
Karena merasakan panggilan yang kuat untuk menjadi imam, Filipus masuk biara dan pada tahun 1551 ditahbiskan menjadi seorang imam. Kemudian Rm Neri ditugaskan di gereja San Girolamo.
Bagi umatnya, Rm Neri adalah seorang imam yang spontan, tak dapat ditebak, menyenangkan serta penuh humor.
Semua orang kudus selalu penuh pengharapan dan sukacita, tetapi pada Neri pengharapan dan sukacita itu tampak lebih nyata. Ia selalu melihat sisi baik dari semua peristiwa, baik peristiwa gembira maupun sedih yang dialaminya. Lelucon-leluconnya, biasanya idenya sendiri, selalu dikenang.
Demi pertumbuhan rohani umatnya, Rm Neri senantiasa menyediakan waktu bagi siapa saja dan kapan saja. Ia memperhatikan mereka dan memberikan dukungan serta nasehat menurut kepentingan mereka masing-masing. Nasehat-nasehatnya itu membawa dampak yang besar sehingga berguna bagi perkembangan gereja secara menyeluruh.
Rm Neri amat popular sebagai seorang bapa pengakuan sebab ia pandai membaca hati orang dan memberikan penitensi yang membantu mereka berbalik dari dosa-dosa mereka. Ia membantu umatnya mengatasi kelemahan-kelemahan mereka dengan membuat mereka tertawa!
Sukacita Rm. Neri segera memikat hati umatnya, terutama kaum muda. Ia mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membimbing hidup kerohanian mereka: doa, Misa, diskusi, pendalaman iman, paduan suara, dsbnya.
Ia mengadakan prosesi kunjungan ke Tujuh Gereja di Roma dengan perhentian-perhentian di masing-masing gereja untuk berdoa, devosi, menyanyi, menari dan berpiknik (piknik yang dihadiri oleh ± 6000 orang)!
Jumlah kaum muda yang bergabung semakin lama semakin banyak, di antara mereka banyak pula yang kemudian tertarik untuk menjadi imam, hingga pada akhirnya terbentuklah Konggregasi Oratorian.
Nama Oratorian dipilih karena mereka biasa berkumpul secara teratur di sebuah ruang kecil yang disebut oratory (“ora” adalah bahasa Latin yang berarti “berdoa”; oratory artinya tempat doa). Rm Neri dan Oratorian segera menjadi pusat kehidupan beriman di Roma.
Beberapa penguasa gereja yang iri kepada Rm Neri merasa terancam dengan berkembangnya gerakan Oratorian. Oleh karena itu Rm Neri diperintahkan untuk menghentikan segala kegiatan Oratorian. Rm Neri tentu saja kecewa, tetapi ia menghadapi semua rintangan itu dengan humor, kerendahan hati dan ketaatan.
Akhirnya, pada tahun 1575, Paus Gregorius XIII merestui Konggregasi Oratorian dan mengijinkannya untuk melakukan segala kegiatannya kembali. Mereka bahkan dihadiahi gereja Santa Maria dari Vallicella, tetapi lebih dikenal hingga sekarang sebagai “Chiesa Nuova” (artinya gereja baru).
Pada hari mereka memasuki gereja baru mereka pada tahun 1577, para Oratorian melakukan arak-arakan di kota dengan membawa serta segala tetak-bengek peralatan rumah tangga mereka (sendok, mangkuk, kursi yang seluruhnya terbuat dari kayu). Di barisan depan parade yang aneh ini tampaklah Rm Neri, berarak sambil menendang-nendang bola sepak.
Rm Neri memahami betapa pentingnya berbicara dengan bijaksana. Suatu hari seseorang datang kepadanya. Orang itu mempunyai masalah tidak dapat menghentikan kebiasaan buruknya yaitu bergosip dan menceritakan keburukan-keburukan orang lain.
Rm Neri menyuruhnya naik ke atap rumah dengan satu tas besar penuh dengan bulu burung. Kemudian Romo memintanya untuk membuka tas serta menggoncang-goncangkan tas tersebut agar bulu-bulu itu dapat keluar semuanya. Baru saja ia melakukannya, maka angin segera meniup bulu-bulu itu dan membawanya terbang hingga jauh menyebar ke seluruh penjuru kota.
Sesudahnya, Rm Neri memintanya untuk pergi mengumpulkan setiap bulu yang telah terbang terbawa angin. Orang itu memandang Rm Neri dengan terkejut dan gugup. Rm Neri berkata, “Kata-kata yang jahat sama seperti bulu-bulu itu. Begitu keluar dari tas, mereka menyebar ke segala penjuru kota dan tidak pernah bisa ditarik kembali!”
Suatu hari seorang anak muda yang dibimbingnya datang kepada Rm Neri dan bertanya apakah ia diperkenankan mengenakan baju kasar (dalam upacara kuno wajib dikenakan oleh pendosa berat yang belum diampuni dosanya oleh gereja).
Rm Neri menyadari bahwa kegiatan yang tampak seperti “laku silih” pun dapat menjadi sumber kesombongan, padahal Rm Neri senantiasa menjauhi sikap bangga dan tinggi hati. Oleh karenanya Rm Neri memberinya ijin dengan syarat bahwa baju kasar tersebut harus dikenakan di luar kemejanya!
Dengan demikian baju kasar tersebut bukan saja menyebabkan ketidaknyamanan di tubuhnya tetapi juga menyebabkannya diperolok dan ditertawakan orang-orang di sekitarnya.
Kisah ini menjadi terkenal, karena kelak di kemudian hari, pemuda itu menyatakan dengan penuh syukur bahwa “laku silih” yang dianjurkan Rm Neri mengajarkan kepadanya arti sebenarnya dari penderitaan dan dengan demikian mengubah hidupnya.
Seorang pemuda bangsawan jatuh sakit dan mendadak meninggal. Ibunya sangat sedih, sebab puteranya belum menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit serta Sakramen Pengakuan Dosa. Ia memohon agar Rm Neri berdoa bagi puteranya. Rm Neri mendekati jenasah pemuda itu dan memegang tangannya seraya berkata, "Paulo, Paulo!" Maka pemuda itu pun bangun dan hidup kembali selama setengah jam sehingga dapat menerima kedua sakramen yang amat diperlukan bagi perjalanannya menuju surga.
Tuhan melakukan banyak mukjizat-Nya melalui Rm Neri. Namun demikian yang ingin dilakukan Rm Neri hanyalah membawa sebanyak-banyaknya orang kepada Yesus.
Oleh karena itulah, guna menghindari rasa kagum umatnya, Rm Neri seringkali berlagak tolol. Ia mengenakan pakaian yang modelnya menggelikan atau pernah suatu ketika ia mencukur separuh janggutnya sebelum pergi ke suatu pesta perjamuan yang diselenggarakan khusus untuk menghormatinya.
Atau, ketika para tamu dari Polandia datang untuk bertemu dengan orang kudus yang amat popular ini, mereka malahan mendapatkan Rm Neri sedang duduk mendengarkan seorang imam lain membacakan lelucon dari buku-buku humor.
Rm Neri ingin orang lain menertawakannya dan dengan segera lupa bahwa ia adalah seorang kudus.
Kepada para pengikutnya Rm Neri sering berkata, “Bersukacitalah senantiasa, karena sukacita adalah jalan untuk berkembang dalam kebajikan.”
Meskipun Rm Neri seorang yang penuh humor, tetapi ia sangat serius dalam kehidupan doanya. Rm Neri mudah sekali mengalami `ekstase' (keadaan orang yang sedang terpengaruh Roh Kudus, sehingga berbuat sesuatu yang luar biasa); berjam-jam dalam sehari dihabiskannya untuk berdoa. Jika seseorang bertanya bagaimana caranya berdoa, Rm Neri akan menjawab, “Rendah hati serta taat, maka Roh Kudus akan membimbingmu.”
Pada tanggal 26 Mei 1595, setelah menderita sakit cukup lama, Rm Neri meninggal dunia dalam usia delapan puluh tahun. Ia dimakamkan di Chiesa Nuova. Seluruh kota Roma berduka. Namun, sekarang kota Roma tampak amat berbeda dibandingkan 60 tahun sebelumnya. Ada iman yang tumbuh dari kota tersebut yang segera menyebar dan mempengaruhi umat Katolik di seluruh dunia.
Sebagai ungkapan syukur, Paus menyatakan Rm Filipus Neri sebagai Rasul kota Roma yang kedua sesudah Santo Petrus.
Rm Filipus Neri dibeatifikasi pada tahun 1615 oleh Paus Paulus V dan dikanonisasi pada tahun 1622 oleh Paus Gregorius XV. Pesta St Filipus Neri dirayakan setiap tanggal 26 Mei.
C.
St. Filipus Neri dan Bola Api.
Filipus memiliki semangat doa yang luar biasa. Tidak peduli di mana pun ia berada, ia dapat dengan mudah berkomunikasi dengan Tuhan - bahkan dikatakan bahwa hatinya seolah-olah siap meledak karena cintanya yang meluap-luap kepada Tritunggal Maha Kudus! Pernyataan tersebut memang tidak berlebihan karena didasarkan pada suatu kejadian yang amat menakjubkan:
Pada tahun 1544, menjelang Hari Raya Pentakosta, Filipus sedang berlutut dan berdoa memohon Karunia-karunia Roh Kudus di Katakomba St Sebastianus.
Tiba-tiba sebuah bola api muncul dan secepat kilat masuk ke dalam mulutnya, lalu meluncur ke dalam hatinya. Filipus merasakan hatinya membesar, tetapi ia sendiri tidak merasa sakit.
Sejak itu, setiap kali Filipus mengalami suatu peristiwa mistik (persatuan dengan Tuhan secara mendalam), maka hatinya akan berdebar kencang menyebabkan seluruh tubuhnya bergetar.
Di saat-saat seperti itu Filipus akan memohon kepada Tuhan untuk menenangkan hasratnya atau membawanya pulang ke surga. Kadang kala dada Filipus menjadi demikian panas terbakar sehingga ia harus melemparkan dirinya ke dalam salju.
Sesudah Filipus wafat pada tahun 1595, para dokter membedah dadanya. Hati orang kudus itu sedemikian besarnya hingga dua tulang rusuk di atasnya patah dan menonjol keluar. Namun demikian para dokter tidak menemukan adanya tanda-tanda suatu penyakit.
Seluruh kota Roma menghormati Filipus, kita pun juga. Dengan teladan St. Filipus Neri kita semua disadarkan bahwa masing-masing dari kita dipanggil bukan saja untuk menjadi kudus, tetapi juga untuk senantiasa penuh sukacita.
"Santo Filipus Neri, kami bertindak terlalu serius hampir sepanjang waktu. Bantulah kami untuk menambahkan humor dalam pikiran kami - karena humor adalah juga karunia dari Tuhan."
D.
Madah Ibadat Bacaan, Pagi, Siang, MOM
Sabtu, 26 Mei 2018
PW St Filipus Neri
Gembala Umat.
Ya Allah, bersegeralah menolong aku
Ya Tuhan, perhatikanlah umat-Mu
Kemuliaan...
Alleluya.
MADAH IBADAT BACAAN
Ya gembala yang terhormat
Trimalah pujian umat
Tuhan sendiri terharu
Bila kami memujimu
Kristuslah imam abadi
Yang menghidupkan kembali
Umat baru bagi Allah
Bagaikan mempelai indah
Iapun sudah berkenan
Memilih dan mentahbiskan
Engkau menjadi pelayan
Gembala umat beriman
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra dan RohNya
Yang melimpahkan kurnia
Kepada kita semua
Amin
MADAH IBADAT PAGI
Pemimpin mulya bapa bijaksana
Yang hari ini kita peringati
Kini berjaya penuh sukacita
Di surga baka
Ia selalu sungguh berusaha
Untuk membantu membimbing sesama
Giat mengabdi dengan tulus hati
Allah sejati
Semoga kita ditolong doanya
Dan menerima pengampunan dosa
Dihantarkannya menuju surga
Menghadap Bapa
Dimulyakanlah Bapa mahamurah
Bersama Putra penebus dunia
Roh kudus pula penghibur Gereja
Slama-lamanya
Amin
MADAH IBADAT SIANG
Kita bersama memuji
Tuhan Allah maha suci
Yang mengurniakan rahmat
Kepada seluruh umat
Kita menyatakan hormat
Pada Tuhan penyelamat
Sambil sujud mohon berkat
Agar tabah lagi kuat
Terpujilah Allah Bapa
Bersama Putra tercinta
Yang memperoleh Roh suci
Pembaharu muka bumi
Amin
DOA
Ya Allah, sumber kegembiraan kami, abdi-abdiMu yang setia Kauluhurkan dengan kesucian mulia.
Maka kami mohon kepadaMu, kobarkanlah dalam diri kami api Roh kudus, yang bernyala-nyala dalam hati santo Filipus Neri.
Demi Yesus Kristus, PuteraMu dan pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam persekutuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin
MOM - MARY OUR MOTHER
Dibawah perlindunganmu, kami berlari, Bunda Allah.
Janganlah menolak permohonan kami, tetapi bebaskanlah kami dari segala bahaya, ya Perawan yang mulia dan terberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar