HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Senin, 16 Juli 2018
Hari Biasa Pekan XV
Yesaya (1:11-17)
(Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
Matius (10:34 - 11:1)
“Amor vincit omnia - Cinta mengalahkan segala".
Inilah sebuah keyakinan yang kerap saya lihat dan alami dalam lika liku kehidupan bahwa banyak orang selalu berjuang untuk hidup dengan nada dasar "C", "cinta" dalam hidup hariannya.
Adapun hari ini, Yesus sang sumber cinta mengajak kita untuk menghidupi "pilihan dasar", semacam "optio fundamentalis" sebagai muridNya untuk selalu memakai nada dasar "C", mencintaiNya lebih total lewat perjumpaan imani dan insani dengan sesama setiap harinya.
Yang pasti: Bukankah di tengah "B" (birth/kelahiran) dan "D" (death/kematian) terdapat "C" yang bukan cuma berarti "cinta" tapi juga bisa berarti choice/pilihan. Bukankah hidup dan cinta kitapun juga mengandung pelbagai pilihan yang harus kita hidupi dan maknai secara imani?
Disinilah satu ajakan yang bisa kita ingat adalah, "pilihlah cintamu dan cintai pilihanmu" dengan sikap komitmen yang penuh konsistensi dengan dua keutamaan sikap dasar yang bisa terus kita perjuangkan, antara lain:
1."Lepas bebas":
Inilah sebuah semangat iman yang dewasa, tidak lekat-terikat pada harta benda dan pelbagai hal dunia/indrawi, tidak larut-hanyut pada sinar dan kesibukan dunia tapi hanya menganggap semua hal adalah sarana untuk memuji dan memuliakan Tuhan (LR 23).
2."Lemah lembut":
Seperti Tuhan yang lemah lembut, kita juga diajak untuk selalu terbuka dan penuh syukur, tidak mudah marah/mencak mencak, tidak mudah senewen/sentimen dalam menghidupi dan menghadapi aneka kerikil dalam pilihan kita tapi selalu bersikap sabar dan penuh empati kepada pilihan kita, karena sabar terhadap diri sendiri itu berarti harapan, sabar terhadap sesama itu berarti kasih dan sabar terhadapNya itu berarti iman.
"Burung tekukur burung kenari - Mari brsyukur dengan hati yang berseri-seri."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"O buona ventura - O keberuntungan yg baik."
Inilah ucapan St Fransiskus Asisi kpd Bonaventura kecil yg terlahir dengan nama Giovanni di Fidanza pada tahun 1221 di kota Bargnoreggio, dekat Orvieto, Italia yang juga kita kenangkan hari Sabtu yang lalu.
Adapun Bonaventura yg dijuluki sbg "pendiri kedua ordo fransiskan" adl seorang pujangga grj yg dikenal sbg "doktor para malaikat" krn kesucian hdp+kecakapan iman yg bnr2 tampak dlm keseharian+tulisan2 rohaninya.
Mengacu pd injil hari ini, Yesus jg ajak kita punyai 3 sikap dsr spy kt bs punyai "buona ventura-keberuntungan yg baik", al:
1. "Prior/lebih utama":
Ia ajak kt punyai "prioritas" u/lbh mengutamakan Allah drpd sgala sesuatu. Allah mjd yg lbh utama+pertama drpd sgala hobi/minat/urusan hdp kita: Barangsiapa mengasihi bapa/ibunya lbh drpdKu, ia tdk layak bagiKu. Dan barangsiapa mengasihi putera/puterinya lbh daripadaKu, ia tdk layak bagiKu."
2. "Sanior/lebih baik":
Ia ajak kt u/miliki "kualitas" hdp yg lbh baik, dg brani mjd org beriman yg sll brani mewartakan "bonum/kebaikan", dan bukan "malum/kejahatan", yg mau mjd berkat bukannya malah mjd laknat, yg mau mjd batu penjuru bukannya malah mjd batu yg suka berseteru krn pnuh dg gosipan+pergunjingan.
3. "Maior/lebih besar":
Kt diajak u/punyai "komunitas" demi kemuliaan Tuhan, sbuah "komunitas kontras" yg jelas jelas ada di tgh dunia tp tdk mjd milik dunia, yg terlibat tp tdk terlipat, yg brani memberi rasa "3'K", "kasih-ketulusan+kecakapan", walau hrs mnjalani pelbagai "HTAG-Hambatan Tantangan Ancaman Gangguan." Bukankah dg brani mjd komunitas "sang kuli", yg "SANGkal diri, piKUL salb+Ikuti Tuhan," kita smakin bs menampakkan cinta yg lbh byk semata mata bagi nama+kemuliaan Tuhan?
"Cari baju cari bahan - Mari maju bersama Tuhan."
B.
Kutipan Teks Misa
“… Tuhan kita membukakan mata hati kita, dengan menjelaskan apa yang telah dikatakan-Nya, maka kalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapa yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? Maka apa yang terkecil adalah Mamon yang tidak jujur, yaitu kekayaan duniawi, yang nampak sebagai bukan apa-apa bagi orang-orang yang bijaksana secara surgawi… Seseorang setia dalam hal kecil, ketika ia membantu mereka yang tertunduk karena dukacita. Jika kita tidak setia dalam hal-hal kecil, bagaimana kita akan memperoleh harta sejati, yaitu karunia rahmat ilahi yang menghasilkan buah, dengan menanamkan gambar Allah di jiwa manusia? Tapi bahwa perkataan Tuhan condong kepada arti ini… sebab kata-Nya, Dan jika kamu tidak setia dalam hal yang menjadi milik orang lain, siapa yang akan memberi kepadamu apa yang menjadi milikmu sendiri?” (St. Sirilus, Catena Aurea, Luk 16:8-13).
"Tidak ada ruang untuk meragukan bahwa segenap umat beriman Kristus, sesuai dengan tradisi terus-menerus Gereja Katolik, wajib menghormati Sakramen Mahakudus ini dengan penghormatan latria yang ditujukan kepada Allah yang benar. Jangan pula terjadi Sakramen Mahakudus kurang dihormati, sebab ia ditetapkan oleh Kristus Tuhan untuk diterima. Sebab di dalamnya kita percaya bahwa Tuhan yang sama hadir, Dia yang oleh Bapa yang kekal dibawa ke dalam dunia dengan mengatakan, `Biarlah segenap malaikat Tuhan sujud menyembah-Nya', Dia kepada siapa para majus sujud menyembah, dan yang terakhir, Dia yang disembah oleh para rasul di Galilea seperti dicatat dalam Kitab Suci....” --- Konsili Trente dalam “Dekrit mengenai Sakramen Ekaristi” (1551)
Antifon Pembuka (Yes 1:16b.17)
Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam. Belalah hak anak yatim, perjuangkanlah perkara para janda.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Yesaya dipakai Allah untuk mengingatkan umat pilihan. Allah tidak berkenan akan kurban dan persembahan. Dia berkenan hanya pada perbuatan yang penuh kasih dan keadilan.
Bacaan dari Kitab Yesaya (1:11-17)
"Bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku."
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para pemimpin Sodom, "Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadirat-Ku, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait Suci-Ku? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagi-Ku, Aku telah payah menanggungnya. Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Siapa yang jujur jalannya akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Ayat. (Mzm 50:8-9.16bc-17.21.23; R:23b)
1. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku! Tidak usah Aku mengambil lembu dari rumahmu atau kambing jantan dari kandangmu.
2. Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Itukah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:10)
Berbahagialah yang dikejar-kejar karena taat kepada Tuhan, sebab bagi merekalah kerajaan Allah.
Kehadiran Yesus adalah pedang yang menimbulkan banyak pertentangan. Itu semua terjadi karena ajaran yang dibawa-Nya berlawanan dengan ajaran serta kebiasaan orang-orang duniawi.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (10:34 - 11:1)
"Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku."
Pada suatu hari Yesus bersabda kepada keduabelas murid-Nya, "Jangan kalian menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi. Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah seisi rumahnya. Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Dan barangsiapa mengasihi puteranya atau puterinya lebih daripada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak layak bagi-Ku. Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya demi Aku, ia akan memperoleh kembali. Barangsiapa menyambut kalian, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang yang benar sebagai orang benar, ia kan menerima upah orang benar. Dan barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu, sungguh ia takkan kehilangan upahnya." Setelah Yesus selesai mengajar keduabelas rasul-Nya, Ia pergi dari sana untuk mengajar dan memberitakan Injil di dalam kota-kota mereka.
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. Sabda-Mu adalah jalan, kebenaran dan hidup kami.
Renungan
"Kalau merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan," Kata Tuhan. Perayaan untuk Tuhan dimanipulasi. Bahkan bukan lagi terarah pada Tuhan, tetapi kepada kejahatan. Hal semacam inilah yang hendak digenapi oleh Yesus. Apa yang kurang dan salah dalam hidup manusia, diperbaiki-Nya. Kehidupan manusia yang jahat dan tanpa kasih, diarahkan-Nya kepada kehidupan yang penuh kasih.
Antifon Komuni (Mat 10:42)
Barangsiapa memberi air sejuk secangkir saja kepada salah seorang kecil ini, karena ia murid-Ku, ia takkan kehilangan upahnya.
Doa Malam
Yesus, Engkaulah jalan, kebenaran dan hidup. Tunjukkanlah kepadaku jalan yang benar, sehingga aku dapat selalu berdamai dengan sesamaku. Tolonglah aku supaya dalam melayani-Mu, aku sanggup memberikan diri sepenuhnya dengan rela dan berusaha dengan giat tanpa pamrih sebagai utusan-Mu. Amin.
C.
16 Juli - Peringatan Maria dari Gunung Karmel
(Buku MOM - MARY OUR MOTHER, RJK.)
Gunung Karmel adalah nama puncak pegunungan di atas Mediterania di Palestina.
Alkitab mengatakan bahwa Nabi Elia tinggal di sana.
Pada masa Perang Salib di awal abad kedua belas, sebuah komunitas kecil pertapa Kristen kontemplatif hidup dalam isolasi di gua-gua di Gunung Karmel.
Mereka mendirikan Orde Karmelit, untuk biarawan dan biarawati, yang mengambil sumpah kemiskinan, pantang, keheningan, dan kesendirian.
Satu abad berikutnya, seorang pria dari Inggris bernama Simon Stock berziarah ke Tanah Suci.
Dia memutuskan untuk bergabung dengan komunitas di Gunung Karmel, ia lalu berkarya di sana dan karena ketekunannya, tak lama kemudian ia menjadi pemimpin komunitas.
Dalam semangatnya untuk memelihara Ordo, ia selalu berdoa kepada Perawan Maria dan menempatkan Ordo di bawah perlindungan Maria.
Pada 16 Juli 1251, Maria menampakkan diri kepadanya dan memberinya scapular -yaitu kain hitam untuk dikenakan sebagai bagian dari kebiasaan monastik - Maria mengatakan, "inilah yang kuberikan, untukmu dan untuk semua anak-anak dari Carmel. Barangsiapa yang meninggal dengan memakainya akan diselamatkan."
Scapular, dalam perkembangannya, kemudian menjadi tanda bagi ordo lainnya, seperti Benediktin dan Dominikan.
Mereka yang memakai kebiasaan ini berkomitmen untuk hidup berdevosi kepada Maria.
Di antara yang paling terkenal dari anggota Karmelit adalah Santa Teresa Avila dan Santo Yohanes dari Salib yang hidup pada abad keenam belas, dan biarawati abad kesembilan belas Santa Teresa dari Lisieux.
Maria dari Gunung Karmel dirayakan dan dihormati secara khusus setiap tahunnya pada tanggal 16 Juli.
D.
NOVENA KEPADA BUNDA MARIA DARI GUNUNG KARMEL
Bunda Maria keindahan Karmel.
Buatlah kami layak dalam perlindunganmu. Selimutilah kami
Dengan skapulirmu dan jadilah bagi kami teladan hidup rohani
P. Maria Kuntum Karmel dan Bunda tak bercela.
U. Limpahkanlah rahmat yang kami butuhkan.
P. Kami anak-anakmu bersukaria dalam segala kebajikanmu
U. Kami mengaagumi kerendahan hatimu dan bersukaria dalam belaskasihmu
P. Marilah berdoa
Bunda Maria yang termulia, Ratu Karmel, Bunda Allah dan Bunda para pendosa yang malang, pelindung sejati bagi orang yang mengenakan skapulir kudus.
Kami mohon padamu, semoga kemuliaan yang kau terima sebagai Bunda Putera Allah, perolehlah bagi kami pengampunan dosa, pembaharuan hidup, penghiburan dalam derita dan khususnya permohonan yang kami butuhkan dalam novena ini....(sebut intensi …. ). Jika semuanya ini sesuai dengan kehendak Putramu, yang hidup dan memerintah selama-lamanya. Amin
Bapa Kami 3x
Salam Maria 3x
E.
"Act as if everything depended on you; trust as if everything depended on God." - Ignatius of Loyola
"Bertindaklah seolah segala sesuatu bergantung pada Anda; percayalah seolah segala sesuatu bergantung pada Tuhan." - Ignatius dari Loyola
=====
The Sleeping Habits of The Saints
Kebutuhan manusia akan tidur adalah hampir sama dengan kebutuhan terhadap makanan. Ada orang yang membutuhkan dalam jumlah banyak, ada yang hanya butuh sedikit.
Tidur dan beristirahat yang wajar bukan lah suatu pertanda ‘kemalasan’.
Kita boleh yakin bahwa bahkan Para Kudus pun seperti kita pada umumnya, senang ketika dapat tidur dan beristirahat.
St. Philip Neri berujar, “Ketika manusia sangat mencintai Allah, ia pada akhirnya akan terpaksa berkata : Tuhan, biarlah aku tidur sesaat.”
Dalam salah satu ayat Mazmur ada kata-kata “Para Kudus akan bergembira di tempat tidur mereka’, dan walaupun mungkin yang dimaksudkan adalah ‘di Surga’, namun di bagian lain, Daud juga menulis, “Aku akan mengingat Engkau di tempat tidurku.”
St.Therese de Lisieux dalam autobiografinya Histoire d’une ame, mengakui banyak kelemahannya dan salah satunya ia menyebut bahwa ia sering tertidur pada saat meditasi pagi. Ia melengkapi pengakuan ini dengan refleksinya bahwa ‘anak-anak yang bangun maupun yang tertidur, memperoleh kasih yang sama besar dari orang tuanya’.
Bahkan Injil memberi alasan bagi ketiga murid Yesus yang tertidur di Taman Getsemani dan membiarkan Yesus berjaga sendirian : “Mata mereka berat”.
Dan Tuhan kita, walaupun menegur, namun tidak membangunkan mereka : “Tidurlah sekarang, dan beristirahatlah.”
Para Bapa Gereja awal memang melakukan usaha-usaha besar untuk membatasi atau menyangkal diri dari tidur sebagai bentuk matiraga, namun tetaplah tidak mungkin seseorang menghindari tidur sama sekali.
Walaupun ada beberapa Orang Kudus yang pernah melewatkan periode waktu-waktu yang panjang tanpa tidur, namun itu adalah suatu keajaiban istimewa yang diberikan kepada mereka itu, yang telah melepaskan segala kebutuhan lain dan hidup hanya dari Ekaristi.
Beberapa kebiasaan tidur Para Kudus yang kita kenal :
St. Makarius, dikatakan, pernah tidak tidur selama dua puluh hari berturut-turut.
St. Dorotheus, membuat dirinya terjaga setiap malam dengan mengayam tikar.
St. Jerome menceritakan, jika rasa kantuk menyerang dirinya walau ia telah berusaha melawannya, dia akan menghempaskan dirinya ke tanah.
St. Catherine dari Siena hanya tidur singkat setiap dua malam sekali, dan menyebutnya sebagai ‘membayar hutang tidur bagi tubuh”.
St. Martin of Tours biasa tidur di lantai.
Demikian pula St.Paula, tidak pernah tidur di ranjang, pun di saat sakit.
St. Pachomius beristirahat dengan duduk pada batu.
St. Charles Borromeus biasa tidur di kursi, dan jika dipaksa, ia akan tidur di ranjang yang tanpa kasur.
St. Jacob, sama seperti St. Jerome, memikili bantal yang terbuat dari batu.
St. Fransiskus Asisi, memiliki bantal dari bulu, yang dipaksakan oleh teman-temannya untuk dipakainya untuk melindungi matanya yang melemah.
St. Fransiskus pernah menyalahkan setan ketika ia tidak dapat tertidur dengan mengatakan, “aku percaya bahwa setan menjadi licik, bahwa ia tidak dapat melukai jiwaku sehingga ia memaksa tubuhku sehingga aku tidak dapat tidur, dan dengan demikian dapat menghilangkan rasa kesenangan di dalam hatiku.”
Peraturan St. Benediktus memperbolehkan rahib untuk memiliki selembar tikar, sebuah bantal dan sebuah selimut, dan tidur dalam pakaian rahib.
F.
PRECIOUSNESS OF SILENCE
"Lord, set a guard over my mouth;
keep watch at the door of my lips."
Ps 141:3
"But Jesus was silent."
Mt 26:63
The Silence is Meekness.
When you do not defend yourself against offenses;
When you do not claim your rights;
When you let God defend you;
The Silence is Meekness.
The Silence is Mercy.
When you do not reveal the faults of your brothers to others;
When you readily forgive without inquiring into the past;
When you do not judge, but pray in your heart;
The Silence is Mercy.
The Silence is Patience.
When you accept suffering not with grumbling but joyfully;
When you do not look for human consolations;
When you do not become too anxious, but wait in patience for the seed to germinate;
The Silence is Patience.
The Silence is Humility.
When there is no competition;
When you consider the other person to be better than yourself;
When you let your brothers emerge, grow and mature;
When you joyfully abandon all to the Lord;
When your actions may be misinterpreted;
When you leave to others the glory of the enterprise;
The Silence is Humility.
The Silence is Faith.
When you keep quiet because you know that the Lord will act;
When you renounce the voice of the world to remain in the presence of the Lord;
When you do not labour yourself to be understood;
because it is enough for you to know that the Lord understands you;
The Silence is Faith.
The Silence is Adoration.
When you embrace the cross without asking "Why?";
The Silence is Adoration.
"But Jesus was silent."
G.
Our Lady of Mount Carmel
Scapular of Our Lady of Mount Carmel
The Scapular of Our Lady of Mount Carmel (also known as the Brown Scapular) is the habit of both the Carmelite Order and the Discalced Carmelite Order, both of which have Our Lady of Mount Carmel as their patroness.
In its small form, it is widely popular within the Catholic Church as a religious article and has probably served as the prototype of all the other devotional scapulars.
The liturgical feast day of Our Lady of Mount Carmel, July 16, is popularly associated with the devotion of the Scapular.
According to the Vatican's Congregation for Divine Worship, the Brown Scapular is "an external sign of the filial relationship established between the Blessed Virgin Mary, Mother and Queen of Mount Carmel, and the faithful who entrust themselves totally to her protection, who have recourse to her maternal intercession, who are mindful of the primacy of the spiritual life and the need for prayer."
O most beautiful Flower of Mount Carmel, Fruitful Vine, Splendour of Heaven, Blessed Mother of the Son of God, Immaculate Virgin, assist me this my necessity.
O Star of the Sea, help me and show me herein you are my Mother.
O Holy Mary, Mother of God, Queen of Heaven and Earth, I humbly beseech you from the bottom of my heart, to succour me in this necessity; there are none that can withstand your power.
O, show me herein you are my Mother, O Mary, conceived without sin, pray for us who have recourse to thee. (3 times)
Sweet Mother, I place this cause in your hands. (3 times)*
Memorial of Mama Mary of Mount Carmel today; may she pray for us.
1.
*First Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
O Beautiful Flower of Carmel, most fruitful vine, splendor of heaven, holy and singular, who brought forth the Son of God, still ever remaining a pure virgin, assist us in our necessity! O Star of the Sea, help and protect us! Show us that you are our Mother!
(pause and mention petitions)
Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
2.
*Second Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
Most Holy Mary, Our Mother, in your great love for us you gave us the Holy Scapular of Mount Carmel, having heard the prayers of your chosen son Saint Simon Stock. Help us now to wear it faithfully and with devotion. May it be a sign to us of our desire to grow in holiness.
(pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
3.
*Third Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
O Queen of Heaven, you gave us the Scapular as an outward sign by which we might be known as your faithful children. may we always wear it with honor by avoiding sin and imitating your virtues. Help us to be faithful to this desire of ours.
(pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
4.
*Fourth Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
When you gave us, Gracious Lady, the Scapular as our Habit, you called us to be not only servants, but also your own children.
We ask you to gain for us from your Son the grace to live as you children in joy, peace and love. (pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
5.
*Fifth Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
O Mother of Fair Love, through your goodness, as your children, we are called to live in the spirit of Carmel. Help us to live in charity with one another, prayerful as Elijah of old, and mindful of our call to minister to God's people.
(pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
6.
*Sixth Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
With loving provident care, O Mother Most Amiable, you covered us with your Scapular as a shield of defense against the Evil One.
Through your assistance, may we bravely struggle against the powers of evil, always open to your Son Jesus Christ.
(pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
7.
*Seventh Hour Novena to Our Lady of Mount Carmel*
O Mary, Help of Christians, you assured us that wearing your Scapular worthily would keep us safe from harm. Protect us in both body and soul with your continual aid. may all that we do be pleasing to your Son and to you.
(pause and mention petitions)
Say: Our Father, Hail Mary and Glory Be
Our Lady of Mount Carmel, pray for us.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar