Ads 468x60px

Selasa, 23 Oktober 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Selasa, 23 Oktober 2018
Hari Biasa Pekan XXIX
Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)
(Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
Lukas (12:35-38)
"Patientia vincit- Kesabaran itu menaklukkan!"
Inilah semboyan Sir Arthur Conan Doyle (penulis Sherlock Holmes) yang mengajak kita juga untuk menjadi orang beriman yang sabar dalam menantikan Tuhan.
Adapun Yesus hari ini berkata:
"Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang."
Inilah suatu berkat khusus dimana kehadiran dan perhatian Kristus, disediakan bagi mereka yang selalu sabar dalam berjaga dan "SIAP" - Selalu Ingat Akan Panggilan".
Adapun 3 ajakan iman yang diwartakanNya, antara lain:
1. Kesiagaan.
Kita diajak untuk siap siaga secara rohani, merapat dan mendekat yakni hangat terikat dan dekat akrab dengan Tuhan sebagai harta terbesar (Luk 12:34) sehingga semua pengharapan dan kerinduan hidup kita hanyalah bersumber pada Kristus (Luk 12:35-37).
2. Kelayakan.
Kita diajak untuk "berpakaian", yakni siap dan layak menyambut kedatangan Kristus yang tidak diketahui saatnya (Luk 12:38,40).
3. Kegairahan.
Kita diajak untuk punyai "pelita yang bernyala", cukup minyaknya-sumbunya & nyalanya. Jelasnya, kita harus berjuang untuk selalu menantikan dan mencari Kristus sendiri dengan hidup harian yang penuh gairah, yakni penuh nyala api semangat karna yakin dicintai Tuhan.
"Cari galah di Pasar Kenari - Berjaga jagalah setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
Kutipan Teks Misa
“Maafkanlah semua orang yang pernah bersalah padamu.” (St. Antonius Maria Claret)
Antifon Pembuka (Rom 5:21)
Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikian pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Doa Pembuka
Allah Bapa Maha Kuasa, Engkau membangun dunia dan manusia di atas Yesus, Adam Baru. Kami bersyukur, karena Engkau telah menganugerahkan daya pengharapan dan semangat baru. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Karena ketidaktaatan satu orang, manusia telah jatuh dalam dosa. Kita juga akhirnya dibenarkan karena ketaatan satu orang. Satu orang itu adalah Yesus Kristus, Tuhan kita.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Umat di Roma (5:12,15b,17-19,20b-21)
"Jika karena dosa satu orang maut telah berkuasa, betapa hebatnya mereka akan berkuasa dalam kehidupan."
Saudara-saudara, dosa telah masuk ke dunia lantaran satu orang, dan karena dosa itu juga maut. Demikianlah maut telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa. Jika karena pelanggaran satu orang semua orang jatuh ke dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia dan anugerah Allah, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang lantaran satu orang, yaitu Yesus Kristus. Sebab jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa maka lebih benar lagi yang terjadi atas mereka yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran: mereka akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus. Sebab itu sebagaimana oleh satu pelanggaran semua orang mendapat penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang mendapat pembenaran untuk hidup. Jadi, sebagaimana oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua menjadi orang benar. Di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia berlimpah-limpah. Jadi, sebagaimana dosa berkuasa dalam alam maut, demikianlah pula kasih karunia akan berkuasa karena Tuhan kita Yesus Kristus membenarkan kita untuk hidup kekal.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40:7-8a.8b-9.10.17)
1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban baker dank urban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, “Lihatlah Tuhan, aku datang!”
2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
4. Biarlah bergembira dan bersukacita semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu tetap berkata, “Tuhan itu besar!”
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 21:36)
Berjaga-jagalah senantiasa sambil berdoa, agar kalian tahan berdiri di hadapan Anak Manusia.
Setiap murid Tuhan diminta untuk selalu berjaga-jaga. Itulah sikap seorang hamba. Ia selalu siap melayani tuannya. Ia siap juga melaksanakan apa yang dikehendaki oleh tuannya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut
Lukas (12:35-38)
"Berbahagialah hamba yang didapati tuannya sedang berjaga."
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. Hendaklah kalian seperti orang yang menanti-nantikan tuannya pulang dari pesta nikah, supaya jika tuannya datang dan mengetuk pintu, segera dapat dibukakan pintu. Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya sedang berjaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dini hari, dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah para hamba itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Antifon Komuni (Mat 24:42,44)
Waspadalah dan siap siagalah, sebab kamu tidak tahu, kapan Putra Manusia datang.
Doa Malam
Allah Bapa Mahamulia, kami kami mohon Kauingatkan akan kedatangan-Mu di tengah-tengah kami. Ajarilah kami mengenal tanda-tanda yang mengisyaratkan kehadiran-Mu dan mewartakan kekayaan penyelenggaraan-Mu kepada setiap orang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
B.
HOMILI PAUS FRANSISKUS DALAM MISA 24 Oktober 2017 : MASUK KE DALAM MISTERI YESUS
Bacaan Ekaristi :
Rm. 5:12,15b,17-19,20b-21;
Mzm. 40:7-8a,8b-9,10,17;
Luk. 12:35-38.
Pusat misteri Yesus Kristus yaitu Ia "mengasihiku" dan "menyerahkan diri-Nya" hingga wafat, bagiku. Itulah kata-kata Paus Fransiskus dalam homilinya selama Misa harian Selasa pagi 24 Oktober 2017 di Casa Santa Marta, Vatikan, yang beliau katakan adalah sebuah meditasi tentang Sengsara Tuhan, Jalan Salib. Pergi ke Misa, berdoa adalah baik, menjadi umat kristiani yang baik, lanjut Paus Fransiskus, namun pertanyaan utamanya adalah apakah kalian telah memasuki misteri Yesus Kristus.
Bapa Suci mengawali homilinya dengan mengacu pada Bacaan Pertama liturgi hari itu (Rm 5:12,15b,17-19,20b-21), yang di dalamnya Santo Paulus menggunakan dosa, ketidaktaatan, kasih karunia, pengampunan, untuk mencoba "membawa kita memahami sesuatu". Di balik semua ini, ada kisah tentang keselamatan. Oleh karena itu, karena tidak ada kata-kata yang cukup untuk menjelaskan Kristus, Paulus "mengantar kita", karena kita jatuh di tengah misteri Kristus, Paus Fransiskus menjelaskan. Oleh karena itu, perbandingan-perbandingan ini hanyalah langkah-langkah dalam perjalanan menuju ke dalam misteri Kristus, yang tidak mudah dipahami. Memahami "siapakah Yesus Kristus bagimu", "bagiku", "bagi kita", Paus Fransiskus membahas, adalah jatuh ke dalam misteri ini.
Dalam perikop lain, Santo Paulus, memandang Yesus, mengatakan, "Ia mengasihiku dan menyerahkan diri-Nya bagiku". Beliau juga mencatat, "ada seseorang yang mau meninggal untuk satu orang benar, tetapi hanya Yesus Kristus yang mau memberikan hidup "untuk orang berdosa seperti aku". Dengan kata-kata ini, kata Bapa Suci, Santo Paulus mencoba memasukkan kita ke dalam misteri Kristus. Ini tidak mudah, "ini adalah kasih karunia". Tidak hanya orang-orang kudus yang dikanonisasi telah memahami hal ini, tetapi juga begitu banyak orang kudus "yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari", orang-orang yang rendah hati yang hanya meletakkan pengharapan mereka dalam Tuhan : mereka memasuki misteri Yesus Kristus yang disalibkan, "yaitu sebuah kegilaan", Paulus mengatakan seraya mencatat bahwa jika ia membanggakan sesuatu, ia hanya bisa membanggakan "dosa-dosanya dan Yesus Kristus yang disalibkan", bukan belajar dengan Gamaliel di rumah ibadat, atau hal-hal lainnya. "Pertentangan lain", adalah hal ini, yang membawa kita pada misteri Yesus, yang disalibkan, "dalam dialog dengan dosa-dosaku".
Paus Fransiskus menekankan bahwa ketika kita pergi ke Misa, kita tahu bahwa Ia ada di dalam Sabda, bahwa Yesus datang, tetapi hal ini, Paus Fransiskus memperingatkan, tidak cukup untuk memasuki misteri tersebut : "Masuk ke dalam misteri Yesus Kristus adalah lebih dari itu, masuk ke dalam misteri Yesus Kristus adalah marilah pergi ke dalam jurang kerahiman di mana tidak ada kata-kata : hanya pelukan kasih. Kasih yang menyebabkan Ia wafat bagi kita. Ketika kita pergi untuk mengaku dosa karena kita memiliki dosa, kita mengatakan ya, aku harus mendapati dosa-dosaku terangkat, katakanlah, atau 'Allah mengampuni aku atas dosa-dosaku, katakanlah dosa-dosamu kepada bapa pengakuan, dan kita akan menjadi tenang dan bahagia. Jika kita melakukannya, kita tidak masuk ke dalam misteri Yesus Kristus. Jika aku pergi, aku pergi menemui Yesus Kristus, masuk ke dalam misteri Yesus Kristus, masuk ke dalam pelukan pengampunan yang dibicarakan Paulus, masuk ke dalam karunia pengampunan".
Ketika ditanya tentang siapakah "Yesus bagimu", kamu mungkin akan menjawab "Putra Allah", kamu dapat mengatakan seluruh Syahadat, seluruh katekismus, dan memang benar, tetapi kita akan sampai pada titik di mana kita tidak dapat mengatakan bahwa pusat misteri Yesus Kristus adalah Ia "mengasihiku" dan "menyerahkan diri-Nya bagiku". "Memahami misteri Yesus Kristus bukanlah masalah belajar", Paus Fransiskus mencatat, karena "Yesus Kristus hanya dipahami dengan kasih karunia semata-mata".
Dengan demikian, suatu latihan yang saleh membantu kita : Jalan Salib, yang berupa berjalan bersama Yesus ketika Ia memberi kita "pelukan pengampunan dan kedamaian".
"Senang sekali melakukan Jalan Salib. Melakukannya di rumah, memikirkan saat-saat dalam Sengsara Tuhan. Bahkan orang-orang kudus besar selalu menasehati agar kita memulai kehidupan rohani bersama perjumpaan dengan misteri Yesus yang disalibkan ini. Santa Teresa menasihati para biarawatinya : untuk melakukan doa kontemplasi, doa yang agung ia mulai dengan meditasi Sengsara Tuhan. Salib bersama Kristus. Kristus di kayu Salib. Mulailah dan pikirkanlah. Dan cobalah untuk memahami dengan hati bahwa Ia mengasihiku dan menyerahkan diri-Nya bagiku, "Ia menyerahkan diri-Nya hingga wafat bagiku".
Paus Fransiskus mengulangi bahwa di dalam Bacaan Pertama, Santo Paulus ingin membawa kita ke jurang misteri Kristus. "Aku adalah orang kristiani yang baik, aku pergi ke Misa pada hari Minggu, aku melakukan karya-karya kerahiman, aku berdoa, aku mendidik anak-anakku dengan baik : ini sangat bagus. Tetapi pertanyaan yang saya ajukan, 'Kamu melakukan semua ini, tetapi sudahkah kamu memasuki misteri Yesus Kristus?'".
Akhirnya, Paus Fransiskus mengingatkan untuk memandang Salib, "ikon misteri teragung penciptaan, ikon segalanya" : "Kristus yang disalibkan, pusat sejarah, pusat kehidupanku".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar