Ads 468x60px

Kamis, 15 November 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Kamis, 15 November 2018
Hari Biasa Pekan XXXII
Filemon (7-20)
(Mzm 146:7-8-9a.9bc-10; R: 2b)
Lukas (17:20-25)
"Ubi caritas et amor, Deus ibi est-
Dimana ada cintakasih, hadirlah Tuhan."
Kasih adalah tanda hadirnya yang Ilahi dalam keseharian kita yang insani.
Mengacu pada bacaan hari ini, Yesus sang sumber kasih menegaskan bahwa Kerajaan Allah ada di antara kita, dan makna ini sungguh real-aktual dan kontekstual jika kita juga selalu hidup dalam kasih karna Allah menjadi hadir dan meraja secara nyata melalui diri kita.
Hal ini mengundang dan menantang kita untuk berjuang menjadi "imago et similitudo Dei", citra Allah, cerminan dan gambaran dari figur Allah yang penuh kasih.
Implikasinya:
pikiran dan tindakan, ucapan dan tingkah laku kita benar2 penuh kasih dan bisa menghadirkan keselamatan yang ditawarkan Allah, bukan berbagi gosipan tapi penghiburan, bukan berbagi cacian tapi pujian.
Dkl: kita menjadi "alter Christi", Kristus yang lain", karna kita telah dipilih dan dipanggil menjadi "yesus-yesus kecil" yang selalu mau untuk belajar mengasihi, mengampuni, melayani dan mengilhami sesama dan semesta lewat doa dan karya nyata, yang peka pada tanda2 kehadiran Allah lewat perjumpaan konkret dengan sesama dan semesta, yg berani mengubah hal-hal buruk menjadi baik:
yang "MARAH" menjadi "RAMAH",
yang "BERANTEM" menjadi "BERTEMAN",
yang "MALAS" menjadi "SALAM",
yang "CAPEK" menjadi "CAKEP" dll.
Sudahkah kita menjadi "TANDA" hadirnya Allah yang hidup, "Tempat Aku Nampakkan Damai Allah" lewat doa, ucapan dan karya kita?
"Cari galah di Kalisari -
Hadirkanlah Allah setiap hari"
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
Kutipan Teks Misa.
“Roti dan anggur bukan melambangkan Tubuh dan Darah Kristus - Sama sekali tidak! - melainkan sungguh Tubuh Kristus yang Kudus, oleh sebab Kristus Sendiri mengatakan: 'Inilah Tubuh-Ku'; dan bukannya 'Ini melambangkan Tubuh-Ku' melainkan 'Tubuh-Ku,' dan bukan 'melambangkan Darah-Ku' melainkan 'Darah-Ku'” (St. Yohanes Damaskus, The Orthodox Faith, IV [PG 94, 1148-49]).
“Doa tidak membutuhkan perkataan yang banyak. Hanya katakan, ‘Tuhan, Engkau Mahatahu, jadilah kehendak-Mu, kasihanilah aku.’ Jika musuh menyerangmu, hanya katakan: ‘Tuhan, kasihanilah!’ Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi kita, dan menganugerahkan kita belas kasih.” — St. Makarius dari Mesir
Antifon Pembuka (Mzm 146:7)
Tuhan tetap setia terhadap orang yang dihina, menjamin keadilan bagi orang yang ditindas. Tuhan memberi makan orang yang lapar, membebaskan orang yang terbelenggu.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami di surga, bagaikan benih di tanah demikianlah tumbuhnya Kerajaan-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, berilah kami keberanian untuk mewartakan misteri kehadiran-Mu dalam diri kami dalam segala tingkah laku kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Rasul Paulus berharap agar Filemon menerima Onesimus apa adanya sebagaimana ia juga menerima Rasul Paulus sebagai temannya. Filemon diharapkan untuk dimaafkan Onesimus atas masa lalunya dengan penuh persaudaraan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Filemon (7-20)
"Terimalah dia kembali, bukan lagi sebagai budak, melainkan sebagai saudara terkasih."
Saudara terkasih, aku sudah memperoleh kegembiraan besar dan kekuatan karena kasihmu, sebab engkau telah menghibur hati orang-orang kudus. Karena itu, sekalipun dalam Kristus aku bebas memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan, namun mengingat kasihmu itu lebih baik aku memintanya kepadamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua dan kini dipenjarakan demi Kristus Yesus, mengajukan permintaan kepadamu mengenai anak yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus. Dahulu dia memang tidak berguna bagimu tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku. Dia, buah hatiku itu, kusuruh kembali kepadamu. Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan demi Injil, tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu kaulakukan, bukan karena terpaksa, melainkan dengan sukarela. Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selamanya bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari itu, yaitu sebagai saudara terkasih. Bagiku ia sudah saudara, apalagi bagimu, baik secara manusiawi maupun dalam Tuhan. Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri. Dan kalau dia sudah merugikan dikau ataupun berutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku. Aku Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: aku akan membayarnya, untuk tidak mengatakan “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” karena engkau berhutang padaku, yakni dirimu sendiri. Ya Saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburlah hatiku di dalam Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Atau: Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong.
Atau: Alleluya.
Ayat. (Mzm 146:7-8-9a.9bc-10; R: 2b)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkannya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion turun-temurun!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (bdk Yoh 15:5)
Akulah pokok anggur, kalian ranting-rantingnya, sabda Tuhan. Tinggallah beserta-Ku, maka Aku tinggal besertamu, dan kalian akan berbuah banyak.
Mencintai sesama dalam semangat pengampunan dan persaudaraan adalah wujud hadirnya Kerajaan Allah di dunia ini. Cinta kasih itu tidak bisa digegam, tidak bisa dilihat, tetapi akan terasa sentuhannya pada saat kita berbagi kasih dan pengampunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (17:20-25)
"Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu."
Sekali peristiwa orang-orang Farisi bertanya kepada Yesus, kapan Kerajaan Allah datang. Yesus menjawab, “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Tidak dapat dikatakan, ‘Lihat, ia ada di sini’, atau ‘ia ada di sana’. Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengahmu.” Yesus berkata kepada para murid, “Akan datang waktunya kalian ingin melihat salah satu hari Anak Manusia itu. Tetapi kalian tidak akan melihatnya. Orang akan berkata kepadamu, ‘Lihat dia ada di sana! Lihat, dia ada di sini!’ Tetapi jangan kalian pergi ke situ, jangan kalian ikut. Sebab seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pula halnya dengan Anak Manusia, pada hari kedatangan-Nya kelak. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.
Renungan
Dimanakah Kerajaan Allah bisa ditemukan? Itulah pertanyaan yang kerap diajukan orang beriman. Yesus menjawab, "Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah." Kerajaan Allah bukanlah dicari tetapi dirasakan. Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah kita. Satu usaha yang perlu dilakukan, merasakannya, bukan mencarinya.
Antifon Komuni (Luk 17:10b. 21b)
Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah. Sesungguhnya Kerajaan Allah sudah ada di tengah-tengah-Mu.
Doa Malam
Bapa yang Mahabaik dan penuh belas kasih, jadikanlah kami orang Kristiani yang baik, mampu memancarkan kasih dalam diri sesama. Semoga sikap dan perbuatan kami dapat menghadirkan karya keselamatan, dan membawa banyak orang untuk makin mengimani Engkau dan Putra-Mu, Tuhan, dan Juruselamat kami, kini dan sepanjang masa. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar