Ads 468x60px

Sabtu, 17 November 2018

HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Sabtu, 17 November 2018
Peringatan Wajib Sta. Elisabeth dari Hungaria
3 Yohanes ( 5 - 8 )
(Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
Lukas (18:1-8)
"Spes salvi - Harapan keselamatan."
Inilah rasa-perasaan yang bisa muncul ketika mengingat bahwa doa kita didengarkan dan dikabulkanNya.
Mengacu pada bacaan hari ini:
"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Luk 18:7).
Disinilah, kita diajak untuk terus ber-DOA ("Dikuatkan Oleh Allah") dengan penuh harapan akan keselamatan.
Adapun beberapa sikap dasar untuk mengiringi doa yang penuh dengan harapan, antara laiin:
1.Keyakinan.
Doa selalu didasari sebuah keyakinan iman bahwa Tuhan tidak pernah membiarkan harapan mereka yang berseru kepadaNya.
Di satu sisi, kita berdoa dengan gigih agar kuasa Allah dan keadilan-Nya dinyatakan.
Di sisi lain, kita harus datang dengan kesadaran akan siapa kita di hadapan Allah. Datang pada Allah bukan karena perbuatan baik atau karena segala sesuatu yang dimiliki, tetapi karena keyakinan akan hadirnya Allah yang penuh dengan kasih karunia.
2.Ketekunan.
Tuhan kita adalah Tuhan yang adil, yang selalu melihat usaha dan ketekunan kita:
"yang menabur dengan bercucuran air mata-akan menuai dengan bersorak sorai." Ia pun tidak mengulur-ulur waktu untuk menolong umatNya yang setia datang kepadaNya.
3.Kerahiman.
Kita juga diajak untuk peka mendengarkan dan menguatkan orang lain, karna benarlah "barangsiapa bermurah hati, ia akan beroleh kemurahan."
Marilah kita belajar ber-murah hati, mendengarkan dan menguatkan yang lain. “Salva nos Domine- Selamatkanlah kami ya Tuhan!”
"Dari Gowa ke Tawangmangu - Mari berdoa dengan tak jemu jemu."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
"Domine doce nos orare - Tuhan ajarlah kami berdoa!"
Dalam buku saya ("Via Veritas Vita"), tercandra 6 sikap doa, al:
seperti mantra-magic "sim salabim abra gedabra bra",
seperti surat-harus dikirim & jelas isinya,
seperti HP - semakin canggih medianya semakin sampai,
seperti proposal - harus pandai dirumuskan, seperti uang pelicin - harus dengan banyak ziarah dll,
dan hari ini doa seperti "senapan - terus diberondong".
Ya, Yesus mau kita terus berdoa dengan tidak jemu, karena doa adalah sebuah harapan bahwa Allah selalu menjadi Imanuel - Allah yang menyertai dalam gulat geliat dan aneka pencobaan hidup kita. Pencobaan itu bisa bermacam macam, seperti takut a/masa depan - sakit - konflik di keluarga, kerja/relasi), juga pencobaan rohani: godaan menjadi sombong/memperguncingkan orang lain karena merasa lebih suci.
Pastinya: Yesus tidak cuma hadir sebagai "man for others, tapi juga sebagai "man of prayer". Ia pergi sendiri untuk berdoa (Mrk 1:35), berdoa bersama murid (Luk 9:28-30), berdoa ketika bersyukur di pinggir Danau Tiberias (Yoh 6:1-15) / berdoa ketika berpasrah di Getsemani (Luk 22:39-46).
DoaNya membuatNya semakin mesra dengan Bapa. Ia alami "intimitas cum Deo-kemesraan dengan Allah": "makananku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku" (Yoh 5:19).
Sebaliknya, kita kadang mudah bosan dan berputus asa ketika doa kita seakan tak didengarkanNya, ketika tak ada yang dikabulkanNya, tapi yakinlah satu hal: "Dia tahu apa yang kita perlukan, bukan apa yang kita mohonkan".
Selain itu menurut St Theresia, Allah bertahta di lubuk hati kita, jadi masuklah dalam teras hati dan heningkanlah diri dari segala "keributan" sehingga kita sungguh tahu apa yang kita minta, seperti kata novelis Rusia, Dostoyevsky, "stiap kali kamu berdoa, jika doamu sungguh tulus akan terjadi suatu perasaan baru. Itu akan memberimu "Veritas" - Kebenaran yang menyegarkan karena sejatinya doa juga mesti berpola "salib": tidak hanya "aku dan Tuhan" (vertikal) tapi juga "aku dan sesama" (horisontal). Dkl: doa mesti bermuara dalam hidup dan diwujudkan dalam hidup harian.
"Dari Sumbawa ke Pondok Indah - Rajin berdoa membuat hidup lebih indah"
B.
Kutipan Teks Misa.
Ekaristi, sebagai sakramen cinta kasih, memiliki hubungan istimewa dengan kasih antara laki-laki dan perempuan yang dipersatukan dalam perkawinan. Suatu pemahaman yang lebih mendalam akan hubungan ini diperlukan pada masa sekarang.
Paus Yohanes Paulus II kerap kali berbicara mengenai karakteristik perkawinan dari Ekaristi dan hubungan istimewanya dengan Sakramen Perkawinan: “Ekaristi adalah sakramen penebusan kita. Ekaristi adalah sakramen dari Sang Pengantin dan Sang Mempelai.”
Di samping itu, “Seluruh kehidupan Kristen diwarnai cinta mempelai antara Kristus dan Gereja. Pembaptisan, langkah masuk ke dalam Umat Allah, sudah merupakan satu misteri mempelai; ia boleh dikatakan `permandian perkawinan', yang mendahului perjamuan perkawinan, Ekaristi.
Secara tanpa batas Ekaristi menguatkan kesatuan dan kasih yang tak terpisahkan dalam setiap perkawinan Kristen. Dengan kuasa sakramen, ikatan perkawinan secara intrinsik dipertalikan dengan persatuan ekaristis Kristus sang Pengantin dengan Mempelai-Nya, yakni Gereja (bdk Efesus 5:31-32).
Kesepakatan bersama yang saling dipertukarkan suami dan isteri dalam Kristus, yang menjadikan mereka sebagai suatu komunitas hidup dan kasih, juga memiliki dimensi ekaristik.
Sungguh, dalam teologi St Paulus, kasih suami isteri merupakan suatu tanda sakramental akan kasih Kristus bagi Gereja-Nya, kasih yang mencapai puncaknya pada Salib, ungkapan “perkawinan-Nya” dengan umat manusia dan pada saat yang sama merupakan asal mula dan jantung Ekaristi.
Untuk alasan ini Gereja menyatakan kedekatan rohaninya yang istimewa kepada mereka semua yang telah membangun keluarga mereka dalam Sakramen Perkawinan. (Anjuran Apostolik “Sacramentum Caritatis” No. 27, Paus Benediktus XVI, 22 Februari 2007)
Antifon Pembuka (Mzm 19:2-3)
Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, kisahkanlah segala mukjizat-Nya. Berbahagialah atas nama-Nya yang kudus, bergembiralah kamu semua yang mencari Tuhan.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang mahabaik, perkenankanlah kami selalu dengan setia menjaga misteri yang telah Kaunyatakan kepada kami dalam diri Yesus Putra-Mu terkasih. Semoga hidup kami memperlihatkan bakti setia kami kepada sabda-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin
Tuhan sungguh mencintai umat-Nya. Israel bisa belajar dari sejarah perbudakan di Mesir dan perjalanan menuju Tanah Terjanji. Ia tidak menghendaki anak-anak-Nya celaka. Ia selalu menuntun umat-Nya menuju kebahagiaan.
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (18:14-16;19:6-9)
"Jalan tanpa rintangan muncul di Laut Merah, dan rakyat melonjak-lonjak bagaikan anak domba."
Ketika segalanya diliputi sunyi senyap dan malam telah mencapai puncak peredarannya yang cepat maka sabda-Mu, yang mahakuasa, laksana pejuang yang garang, melompat dari dalam surga, dari atas takhta kerajaan ke tengah-tengah negeri yang celaka. Bagaikan pedang yang tajam dibawanya perintah-Mu yang lurus. Sambil berdiri tegak ia memenuhi seluruh negeri dengan maut. Ia menjamah langit sambil berdiri di bumi. Sungguh dengan taat kepada perintah-Mu seluruh tata ciptaan diubah sama sekali, supaya anak-anak-Mu jangan sampai mendapat celaka. Maka nampaklah awan membayangi perkemahan, tanah kering muncul di tempat yang tadinya berair, jalan tanpa rintangan muncul dari Laut Merah, dan lembah kehijau-hijauan timbul dari empasan ombak yang hebat. Di bawah lindungan tangan-Mu seluruh bangsa melewati tempat itu, seraya melihat pelbagai tanda yang menakjubkan. Mereka pergi seperti kuda menuju padang rumput, dan melonjak-lonjak bagaikan anak domba, sambil memuji Engkau, ya Tuhan, yang telah menyelamatkan mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ingatlah perbuatan-perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan.
Ayat. (Mzm 105:2-3.36-37.42-43)
1. Bernyanyilah bagi Tuhan, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib! Bermegahlah dalam nama-Nya yang kudus, biarlah bersukahati orang-orang yang mencari Tuhan.
2. Dibunuh-Nya anak-anak sulung di seluruh negeri, pangkal segala kegagahan mereka: Ia menuntun umat-Nya keluar membawa perak dan emas, dan di antara suku-suku mereka tidak ada yang tergelincir.
3. Sebab Ia ingat akan firman-Nya yang kudus, yang disampaikan-Nya kepada Abraham, hamba-Nya. Ia menuntun umat-Nya keluar dengan kegirangan, dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak sorai.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Kor 8:9)
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Kita diminta untuk terus berdoa, jangan gelisah. Dalam kesulitan, kita bisa belajar untuk percaya. Pada akhirnya, Tuhan akan memberikan jawabannya. Ia akan mengabulkan permohonan umat-Nya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Antifon Komuni (Keb 18:14)
Ketika segalanya diliputi kesunyian dan malam mencapai puncak peredarannya turunlah sabda-Mu yang kuasa, ya Tuhan, dari surga, dari singgasana kerajaan.
Doa Malam
Tuhan Yesus, tambahkanlah dalam diriku, ketekunan dan kesetiaan dalam doa yang dilandasi oleh iman yang hidup. Semoga aku mampu mengalahkan kemalasan dan kesombongan, bahwa tanpa doa dan kekuatan rahmat-Mu pun aku bisa melakukan sesuatu yang baik. Tuhan, ampunilah aku dan berbelas kasihlah kepadaku, kini dan untuk selama-lamanya. Amin.
=====
GURU
(Asal-usul Kata)
Di desa-desa zaman dulu, yang namanya guru itu sungguh luar biasa. Guru, menjadi jujugan (tempat yang dituju), digugu lan ditiru (orang yang dapat dipercaya dan diteladani), bahkan seperti dhalang, yang wedhar piwulang (mewejang pengajaran). Tetapi zaman now, kita tahu sendiri siapa itu guru.
Guru sebenarnya adalah sapaan bagi guru spiritual dalam agama Hindu dan Sikh. Kata in diambil dari bahasa Hindu, gurū dan dari bahasa Sansekerta, guruh yang berarti berat atau berbobot. Dengan kata berbobot, hal ini menandakan bahwa seorang guru itu pandai dan berilmu, sehingga ia menjadi pakar dan tokoh yang amat menonjol.
Dari zaman Yunani kuno hingga zaman now, guru memiliki sejarahnya yang sangat panjang (Bdk. Samuel Smith dalam bukunya yang berjudul, “Gagasan-gagasan Besar Tokoh-tokoh dalam Pendidikan”). Lihat saja nama-nama yang berkaitan dengan guru, misalnya: pendidik, pengajar, educator, teacher, mentor, master, pendeta, coaching, dosen, dan pedagog.
Mungkin kita pernah mendengar Tai Chi Master. Master yang berarti guru itu dari Prancis kuno, maistre dan bahasa Latin, Magister. Magister atau magistra untuk guru-guru novisiat. Magister dari kata magis yang berarti lebih dari yang lainnya. Yesus bersabda, “A student is not above his teacher...” – seorang murid tidak lebih dari pada gurunya (Mat 10:24).
Kita juga kenal dengan tokoh pewayangan yang bernama Pendhita Durna. Dinamakan pendhita karena dia adalah guru yang sangat disegani oleh Pandawa dan Kurawa. Kata pendhita itu dipinjam dari bahasa Hindi, pandit dan dari bahasa Sansekerta pandhita yang berarti seorang yang terpelajar atau cendekiawan. Dari kata pandita ini muncul istilah pendeta yang diartikan sebagai pemuka agama.
Hanya sayang nama Pendhita Dorna tidak begitu baik. Dia memunyai murid kesayangan bernama Arjuna. Dan ketika ada orang lain yang melebihi keahlian Arjuna, Dorna berlaku curang. Dorna meminta Ekalaya memberikan jempolnya kepada Arjuna, sehingga Ekalaya tidak bisa memanah lagi seperti sedia kala - MM MSC
“Sejak suaminya meninggal, kesucian Elisabet berkembang penuh” (Kunrad dari Marburg, bapa rohani St. Elisabeth dari Hungaria)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1-2)
Marilah kalian yang diberkati oleh Bapa-Ku, sebab Aku sakit dan kalian mengunjungi Aku. Sungguh Aku bersabda kepadamu: Apa saja yang kalian lakukan bagi saudara-Ku yang terhina sekali pun, itu kalian lakukan bagi-Ku.
Doa Pembuka
Ya Allah, Santa Elisabet melihat dan menghormati Kristus dalam diri kaum miskin. Semoga karena doa dan teladannya kami pun melayani orang malang dan papa dengan cinta kasih sejati. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Berbuat baik dan berlaku kasih tidak mengenal tempat dan waktu, atau kepada siapa kasih itu dilakukan. Tuhan telah mengasihi kita, maka layaklah kita juga membagikan apa yang kita terima bagi saudara kita, siapa pun dia.
Bacaan dari Surat Ketiga Rasul Yohanes ( 5 - 8 )
"Kita wajib menerima para pelayan jemaat agar kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran."
Saudaraku terkasih, engkau bertindak sebagai orang beriman, ketika engkau berbuat segala sesuatu untuk saudara-saudara, sekalipun mereka orang asing. Mereka telah memberi kesaksian di hadapan jemaat tentang kasihmu. Baik benar perbuatanmu, ketika menolong mereka dalam perjalanan mereka, dengan suatu cara yang berkenan di hati Allah. Sebab demi nama Allah, mereka telah berangkat tanpa mau menerima sesuatu pun dari orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kita wajib menerima orang-orang yang demikian supaya kita boleh mengambil bagian dalam karya mereka untuk kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.3-4.5-6)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
2. Harta dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap dikenang selama-lamanya. Bagi orang benar ia bercahaya laksana lampu di dalam gelap, ia pengasih dan penyayang serta berlaku adil.
3. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (2Tes 2:14)
Allah memanggil kita agar kita memperoleh kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus.
Yesus menghendaki supaya kita tekun dalam berdoa. Hal ini berarti doa harus mengalir sebagai napas hidup, walau pada saat-saat tertentu kita akan mengalami kekeringan dalam berdoa. Inilah sebuah ketekunan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas (18:1-8)
"Bukankah Allah akan membenarkan pada pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya?"
Pada suatu ketika Yesus menceritakan suatu perumpamaan kepada murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ia berkata, “Di suatu kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Di kota itu ada pula seorang janda yang yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku’. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi ia kemudian berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena janda ini menyusahkan daku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan terus menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Yesus berkata, “Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Bukankah Allah akan membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu, ‘Ia akan segera menolong mereka’. Akan tetapi jika Anak Manusia datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus
Renungan
Berbuat kasih adalah tanda nyata seorang beriman. Dengan tindakan kasih, bahkan bagi saudara yang tidak dikenal, seorang beriman telah memberi kesaksian tentang Allah. Sederhana namun sungguh berdampak besar bagi orang lain untuk makin mengenal Allah. Marilah kita memohon dengan tidak jemu, "Tuhan, berilah kami kemampuan untuk berbagi kasih dengan siapa pun, juga bagi mereka yang tidak kami kenal."
Antifon Komuni (Yoh 15:13)
Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang, yang menyerahkan nyawanya untuk sahabatnya.
Doa Malam
Tuhan, hari ini telah menjelang malam. Maka, lindungilah aku dari kegelapan dunia ini. Bebaskanlah aku dari segala kelekatan yang kurang sehat dan tanamkanlah kerinduan dalam diriku akan perkara-perkara rohani sehingga kelak aku dapat sampai kepada persatuan dengan Engkau. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar