HIK. HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI.
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 26 Mei 2019
Hari Minggu Paskah VI
Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)
(Mzm 67:2-3.5.6.8)
Wahyu (21:10-14.22-23)
Yohanes (14:23-29)
HARAPAN IMAN KASIH.
Minggu, 26 Mei 2019
Hari Minggu Paskah VI
Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)
(Mzm 67:2-3.5.6.8)
Wahyu (21:10-14.22-23)
Yohanes (14:23-29)
"Veni Sancte Spiritu - Datanglah Ya Roh Kudus!"
Inilah harapan iman kita bahwa Roh Kudus (Ibrani: "Ruah"/Penyembuh, Yunani: "Parakleitos"/Penghibur, Latin: "Spiritus"/Api) akan selalu hadir dan menyertai hidup harian kita.
Adapun berkat Roh Kudus, para rasul yang tadinya takut menjadi berani (Kis 2:14-36), yang tadinya pecundang menjadi pahlawan sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Kristus (Kis 2:37-40) dan terbentuklah persekutuan jemaat Gereja perdana (Kis 2:41-47).
Dalam Syahadat Iman yang diakui oleh keluarga Gereja Katolik sedunia, terdapat sebuah penggalan kalimat, “Aku percaya akan Roh Kudus”. Disinilah Gereja mengajak kita sebagai satu keluarga beriman untuk benar-benar meyakini adanya Roh Kudus. Roh Kudus sendiri dalam pengertian dan pengartian Perjanjian Lama kerap mempunyai tiga arti, yakni:
- Pertama: קרוש (qadosy) yang berarti 'bersifat kudus atau khusus' (Keluaran 29:31).
- Kedua, ךןתאלהים (ruakh elohim), yang berarti 'Roh Allah, nafas Allah, angin Allah’.
- Ketiga, ךןתקרוש (ruakh qadosy), yang berarti 'Roh Kudus' (Kejadian 1:2; Yehezkiel 37:1-14; Yunus 1:4; Zakharia 4:6).
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis pernah mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh dalam hatimu” (7,42).
Berangkat dari pelbagai hal di atas, arti kata Roh Kudus jelas memiliki arti yang sangat penting dalam sejarah iman umat manusia.
Hal ini terlebih tampak dalam keyakinan Yahudi dan fakta sejarah dalam Alkitab, dimana Roh Kudus memiliki peranan yang sangat lekat-dekat dengan manusia. Katekismus nomor 1831 bahkan menyatakan “Roh Kudus itu di utus ke seluruh Bumi, supaya menolong orang percaya tetap hidup baik.”
Sebenarnya, kalau Roh Kudus itu turun dan diam di dalam diri kita, maka tentu akan terpancar di dalam kehidupan harian kita yaitu Ruah Hokema/Roh Hikmat, Ruah Bin'ah/Roh Pengertian, Ruah Etsa/Roh Nasehat, Ruah Geburah/Roh Keperkasaan, Ruah Yahweh Yir'et/Roh Takut akan Tuhan, serta Ruah Yahweh Da'at/Roh Pengenalan akan Tuhan, serta juga Roh Kesalehan (Bdk: Yesaya 11:12).
Dan, indahnya ternyata pelbagai lambang Roh Kudus ini bisa kita singkat-padat dengan sebutan sederhana penuh makna yang saya tulis dalam buku “XXX-Family Way” (Kanisius), yakni “mama”,al:
1.Minyak (Kat 695):
Minyak urapan (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21). Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus mengingat urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yakni: Urapan Yesus. Yesus yang disebut "Khristos" sendiri (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti “yang diminyak/diurapi dengan Roh Allah".
Minyak urapan (Bdk. 1 Yoh. 2:20-27; 2 Kor 1:21). Tetapi untuk mengerti sepenuhnya bobot nilai dari lambang ini, orang harus mengingat urapan pertama, yang Roh Kudus kerjakan, yakni: Urapan Yesus. Yesus yang disebut "Khristos" sendiri (terjemahan dari perkataan Ibrani "Mesias") berarti “yang diminyak/diurapi dengan Roh Allah".
Dalam tradisi Gereja Katolik, kita juga mengenal adanya tujuh sakramen, dan salah satu sakramen yang diberikan oleh Uskup, adalah sakramen krisma. Kata krisma sendiri bisa juga berarti minyak, “Khrismation" dalam Gereja-gereja Timur. Nama lain sakramen Krisma sendiri berarti sakramen penguatan. Dkl: Minyak ada untuk menguatkan yang lemah.
Dalam Kitab Suci, minyak kerap hadir, sebagai obat yang menguatkan: ia diberikan kepada yang sakit, atau diolesi pada luka (Mazmur 109:18; Yesaya 1:6; Injil Markus 6:13; Yakobus 5:14). Dkl: Sifat “mama” yang pertama yaitu, sebagai minyak, yang ada untuk menguatkan yang lemah.
2.Air (Kat 694):
Air hidup yang melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara pembaptisan: "kita dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13). Air hidup ini mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) yang memberi kehidupan abadi (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17).
Air hidup yang melambangkan tindakan Roh Kudus dalam upacara pembaptisan: "kita dibaptis dalam satu Roh", kita juga "diberi minum dari satu Roh" (1 Kor. 12:13). Air hidup ini mengalir, dari Kristus yang disalibkan (Yoh. 19:34; 1 Yoh. 5:8) yang memberi kehidupan abadi (Bdk. Yoh. 4:10-14; 7:38; Kel. 17:1-6; Yes. 55:1; Zakh. 14:8; 1 Kor 10:4; Why. 21:6; 22:17).
Air sendiri sesungguhnya adalah elemen penting dalam kehidupan, bahkan, seorang pemikir dan penulis buku dari Jepang mengatakan bahwa 80% lebih bagian tubuh manusia terdiri dari air. Jangan dilupakan juga, pelbagai kegiatan harian manusia pasti memerlukan air, seperti: mandi, minum, keramas, mencuci baju/celana/piring/gelas, dsbnya. Dkl: Sifat “mama” yang kedua, yaitu, sebagai air, yang ada untuk menyegarkan yang dahaga.
3.Merpati (Kat 701).
Banyak dari kita tentu mengingat ketika Kristus naik dari air pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atasNya dan berhenti di atasNya. Atau juga, ketika air bah sudah surut, maka dipilihlah seekor merpati, - yang diterbangkan oleh Nabi Nuh dari dalam bahtera. Merpati itu kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi (Bdk. Kej 8:8-12). Yesus sendiri pernah mengatakan pada Injil Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Banyak dari kita tentu mengingat ketika Kristus naik dari air pembaptisan-Nya, Roh Kudus - dalam rupa merpati - turun atasNya dan berhenti di atasNya. Atau juga, ketika air bah sudah surut, maka dipilihlah seekor merpati, - yang diterbangkan oleh Nabi Nuh dari dalam bahtera. Merpati itu kembali dengan sehelai daun zaitun segar di paruhnya sebagai tanda bahwa bumi sudah dapat didiami lagi (Bdk. Kej 8:8-12). Yesus sendiri pernah mengatakan pada Injil Matius 10:16, "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Merpati sendiri adalah seekor burung yang mampu terbang berkilo-kilometer jauhnya, dan mau kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, merpati dipakai sebagai lambang PT POS, yang mengantarkan surat ke tempat tujuannya, walaupun jaraknya jauh. Walaupun ia dilepas di tempat yang jauh, ia sanggup untuk kembali ke rumah. Lalu, dimana letak ketulusannya?
Banyak orang menganggap, merpati putih adalah lambang perdamaian, karena sifatnya yang elok dan bulunya yang melambangkan kesucian. Dkl: Sifat “mama” yang ketiga yaitu, sebagai merpati, yang ada untuk melembutkan yang keras (Bdk: Mat 3:16,Yoh 1:32)
4.Api (Kat 696):
Api adalah lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api", Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Api adalah lambang daya transformasi perbuatan Roh Kudus. Dalam "lidah-lidah seperti api", Roh Kudus turun atas para Rasul pada pagi hari Pentakosta dan memenuhi mereka (Kis 2:3-4).
Dalam Alkitab, kita mengetahui bahwa Nabi Elia, yang "tampil bagaikan api dan perkataannya bagaikan obor yang menyala" (Sir 48:1), dengan perantaraan doanya, ia menarik api turun atas kurban di gunung Karmel (1 Raj 18:38-39). Yohanes Pembaptis, yang mendahului Tuhan "dalam roh dan kuasa Elia" (Luk 1:17) mengumumkan Kristus sebagai Dia, yang "akan membaptis dengan Roh Kudus dan dengan api" (Luk 3:16). Mengenai Roh ini, Yesus berkata: "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapa Aku harapkan, api itu telah menyala" (Luk 12:49).
Dalam tradisi rohani, lambang api ini dikenal sebagai salah satu lambang yang paling berkesan mengenai karya Roh Kudus. Rasul Paulus juga pernah menegaskan, "Janganlah padamkan api Roh Kudus" (1 Tes 5:19). Menurut Alkitab, murid-murid Yesus pada hari mereka menerima Roh Kudus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa, masing-masing memberi dirinya
dibaptis.
dibaptis.
Dkl: Sifat “mama” yang keempat yaitu, sebagai api, yang ada untuk menghangatkan yang dingin. Bukankah Rasul Paulus juga pernah berkata kepada jemaat di Roma, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” (Roma 12:11).
Akhirnya, marilah kita memohon rahmat Tuhan, supaya setiap pribadi dalam keluarga kita, juga berani memiliki “mama”: minyak-menguatkan yang lemah, air-menyegarkan yang dahaga, merpati-melembutkan yang keras, serta api-menghangatkan yang dingin. Semoga!
“Cari kardus di Pasar Baru – Utuslah Roh Kudus dan semua akan menjadi baru.”
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
A.
“Veni veni venite – Datang, datang, datanglah!”
A.
“Veni veni venite – Datang, datang, datanglah!”
Inilah harapan iman kita atas janji suci Tuhan akan datangnya Roh Kudus sebagai penolong (Yoh 14:16) dan penghibur (Yoh 14:26). Adapun macam-macam karunia Roh Kudus, diantaranya: spiritus sapientiae – roh kebijaksanaan, Ada spiritus intellectus—roh penalaran, ada spiritus consilii – roh penasehat dsbnya.
Tradisi Gereja sendiri menyatakan bahwa karunia-karunia ini diberikan juga kepada semua orang beriman melalui Sakramen Baptis dan teristimewa Sakramen Krisma (Katekismus Gereja Katolik no. 1303).
Menegaskan keyakinan ini, St. Ambrosius dalam De mysteriis mengajarkan, “Karena itu, engkau harus ingat bahwa engkau telah menerima pemeteraian oleh Roh: roh kebijaksanaan dan pengetahuan, roh nasihat dan kekuatan, roh pengertian dan kesalehan, roh takut akan Allah; dan peliharalah apa yang telah engkau terima. Allah Bapa telah memeteraikan engkau, Kristus Tuhan telah menguatkan engkau dan memberikan jaminan Roh ke dalam hatimu.”
Adapun tiga keutamaan Roh Kudus yang perlu dimaknai secara imani, yakni:
1. Roh Kudus adalah “Karunia”:
Ini adalah rahmat (Bhs Latin: gratia-gratis, Inggris: grace) dari Allah, semacam karunia-karunia rohani yang bekerja dengan cara rohani. Karunia-karunia ini bukanlah karunia yang diberikan pada saat orang berseru dalam saat-saat genting; tetapi karunia ini diberikan kepada orang selama ia tetap berada dalam keadaan rahmat. Dalam hal ini, seperti yang ditegaskan oleh St. Thomas Aquinas, karunia-karunia tersebut merupakan kepenuhan dari “cara hidup” yang menandakan kehadiran dan karya mereka yang tetap dalam hidup sehari-hari.
Ini adalah rahmat (Bhs Latin: gratia-gratis, Inggris: grace) dari Allah, semacam karunia-karunia rohani yang bekerja dengan cara rohani. Karunia-karunia ini bukanlah karunia yang diberikan pada saat orang berseru dalam saat-saat genting; tetapi karunia ini diberikan kepada orang selama ia tetap berada dalam keadaan rahmat. Dalam hal ini, seperti yang ditegaskan oleh St. Thomas Aquinas, karunia-karunia tersebut merupakan kepenuhan dari “cara hidup” yang menandakan kehadiran dan karya mereka yang tetap dalam hidup sehari-hari.
2. Roh Kudus adalah “Kebaikan”:
Pelbagai karunia Roh Kudus membantu orang untuk mencapai kebaikan/”bonum” yang kudus/”sanctum” dan menghantarnya pada kesempurnaan kebaikan, baik kebaikan ilahi (iman, harapan dan kasih) maupun kebaikan insani (kebijaksanaan, keadilan, keberanian dan penguasaan diri).
Pelbagai karunia Roh Kudus membantu orang untuk mencapai kebaikan/”bonum” yang kudus/”sanctum” dan menghantarnya pada kesempurnaan kebaikan, baik kebaikan ilahi (iman, harapan dan kasih) maupun kebaikan insani (kebijaksanaan, keadilan, keberanian dan penguasaan diri).
3. Roh Kudus adalah “Keselamatan”:
Karunia-karunia Roh Kudus tak diragukan lagi merupakan karunia yang teramat penting bagi keselamatan kita. Setiap umat Kristiani yang dibaptis dan dikuatkan dalam Krisma sepatutnya memohon dengan sangat kepada Roh Kudus untuk mengobarkan karunia-karunia ini dalam jiwanya.
Karunia-karunia Roh Kudus tak diragukan lagi merupakan karunia yang teramat penting bagi keselamatan kita. Setiap umat Kristiani yang dibaptis dan dikuatkan dalam Krisma sepatutnya memohon dengan sangat kepada Roh Kudus untuk mengobarkan karunia-karunia ini dalam jiwanya.
Dengan karunia Roh Kudus, kita siap sedia menghadapi segala macam tugas dan cakap mengatasi segala macam kesulitan: Dengan takut akan Allah, kita dihantar pada kesalehan, dari kesalehan kepada pengenalan, dari pengenalan kita menimba kekuatan, dari kekuatan kepada nasihat, dengan nasihat kita bergerak menuju pengertian, dan dengan pengertian menuju kebijaksanaan, dengan demikian, dengan ketujuh karunia Roh Kudus, terbukalah bagi kita di akhir pendakian, pintu masuk ke dalam kehidupan Surga bukan?
“Cari kardus di Cibubur - Datanglah Roh Kudus, Sang Penghibur”
B.
"Doa Mohon Ketujuh Karunia Roh Kudus."
(St Bonaventura, @ buku “TTM”- “Tribute To Mary", RJK)
"Doa Mohon Ketujuh Karunia Roh Kudus."
(St Bonaventura, @ buku “TTM”- “Tribute To Mary", RJK)
Kami mohon kepada Allah Bapa yang penuh belas-kasih melalui Engkau, Putra TunggalNya yang menjadi manusia demi keselamatan kami, yang disalibkan dan dimuliakan demi kami, agar mengirimkan kepada kami dari perbendaharaan harta karun surgawi ketujuh karunia Roh Kudus, yang menaungi Engkau dalam segala kepenuhanNya:
- karunia kebijaksanaan, guna memampukan kami menikmati buah dari pohon kehidupan, yang adalah sungguh Engkau Sendiri;
- karunia pengertian, guna mencerahkan akal budi kami;
- karunia nasehat, guna memampukan kami mengikuti jejak langkah-Mu;
- karunia keperkasaan, guna menghadapi serangan gencar musuh kami;
- karunia pengenalan, guna membedakan yang baik dari yang jahat oleh terang pengajaran yang kudus;
- karunia kesalehan, guna menyelubungi kami dengan kemurahan dan belas kasihan;
- karunia takut akan Allah, guna menjauhkan kami dari segala yang jahat dan tinggal damai dalam keterpesonaan akan kemuliaan-Mu yang abadi.
Itulah ya Tuhan permohonan kami. Sudi kabulkanlah demi kehormatan Nama-Mu yang kudus, bersama Bapa dan Roh Kudus, segala sembah sujud dan kemuliaan, puji-pujian, keagungan dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin.
"Cari kardus di Sukabumi - Roh Kudus penuhilah hati kami."
C.
"SOLO - Spirit Of Loving Others".
"SOLO - Spirit Of Loving Others".
Inilah semangat dasar yang bisa selalu kita timba dari Yesus: "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku."
Ya, kasih itu tidak cukup diungkapkan dengan kata tapi harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Karena itu, Yesus mengatakan bahwa bukti nyata kalau kita mengasihi-Nya adalah memegang perintah-Nya dan melaksanakannya:
"Bertobatlah dan percaya kepada Injil!" (Mrk 1,15),
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1,17),
"Ikutlah Aku" (Mrk 2,14),
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mrk 6,50),
"Setiap orang harus menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Aku" (Mrk 8,34),
"Berikan kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Mrk 12,17),
"Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mrk 12,30.31), "Hati-hati dan berjagalah!" (Mrk 13,33),
"Berjagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" (Mrk 14,38),
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil" (Mrk 16,15), dll.
"Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia" (Mrk 1,17),
"Ikutlah Aku" (Mrk 2,14),
"Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mrk 6,50),
"Setiap orang harus menyangkal dirinya, memikul salib dan mengikut Aku" (Mrk 8,34),
"Berikan kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah!" (Mrk 12,17),
"Kasihilah Tuhan Allah dengan segenap hati dan segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatanmu. Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mrk 12,30.31), "Hati-hati dan berjagalah!" (Mrk 13,33),
"Berjagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan" (Mrk 14,38),
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil" (Mrk 16,15), dll.
Singkatnya, menjadi orang percaya tidak hanya berhenti pada pengakuan "aku percaya" tapi bahwa kita harus pula mentaati segala perkataan-Nya.
Kristus sendiri mengutus Roh Kebenaran yang akan mengajarkan dan mengarahkan kita untuk semakin mengenal dan mengasihi Dia. Melalui pekerjaan Roh Kebenaran, kita menikmati persekutuan dengan Bapa dan Putra dalam hidup kekal (Yoh 3:36; 14:21,23; 15:8-10,13-14;Luk 6:46-49; Yak 1:22;
2Pet 1:5-11; 1Yoh 2:3-6).
2Pet 1:5-11; 1Yoh 2:3-6).
Pastinya: Ketaatan kepada Kristus seharusnya bersifat sungguh dan penuh karena ketaatan adalah aspek hakiki dari iman yang menyelamatkan, yang timbul dari kasih kita bagi-Nya
(Yoh 14:15,21,23-24; Mat 7:21).
(Yoh 14:15,21,23-24; Mat 7:21).
"Dari Pattaya ke Efesus - Mari percaya dan mentaati Yesus."
D.
Kutipan Teks Misa:
Kutipan Teks Misa:
“Dunia bisa tidak setuju dengan Gereja, tapi dunia tahu dengan pasti dengan apa ia tidak setuju. Di masa depan, seperti di masa lalu, Gereja akan intoleran tentang kekudusan pernikahan, karena apa yang Allah satukan tidak boleh diceraikan manusia; Gereja akan intoleran tentang syahadatnya, dan siap mati baginya, karena ia tidak takut terhadap mereka yang membunuh tubuh, tapi takut kepada ia yang memiliki kuasa untuk melempar tubuh dan jiwa ke neraka” (Uskup Agung Fulton Sheen)
Liturgi Sabda haruslah dilaksanakan sedemikian rupa sehingga mendorong umat untuk merenung. Oleh karena itu, setiap bentuk ketergesa-gesaan yang dapat mengganggu permenungan harus sungguh dihindari. Selama Liturgi Sabda, Sangat cocok disisipkan saat hening sejenak, tergantung pada besarnya jemaat yang berhimpun. Saat hening ini merupakan kesempatan bagi umat untuk meresapkan sabda Allah, dengan dukungan Roh Kudus, dan untuk menyiapkan jawaban dalam bentuk doa. Saat hening sangat tepat dilaksanakan sesudah bacaan pertama, sesudah bacaan kedua, dan sesudah homili. (Pedoman Umum Misale Romawi, No. 56)
Antifon Pembuka (Bdk. Yes 48:20)
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Beritakanlah kabar sukacita supaya didengar, siarkanlah sampai ke ujung bumi: Tuhan telah menebus umat-Nya, alleluya.
Proclaim a joyful sound and let it be heard; proclaim to the ends of the earth: The Lord has freed his people, alleluia.
Vocem iucunditatis annuntiate, et audiatur, alleluia: nuntiate usque ad extremum terræ: liberavit Dominus populum suum, alleluia, alleluia.
Doa Pembuka
Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu, mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Allah Bapa kami yang maha pengasih, pandanglah umat-Mu yang berhimpun dalam nama Yesus. Kami mohon agar Roh Kudus, Roh cinta kasih-Mu, mengajar kami dan mengingatkan kami akan semua ajaran cinta kasih Yesus. Maka kami akan menjalankan perintah-perintah-Mu dan satu sama lain mewujudkan cinta kasih, kedamaian dan kegembiraan. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-2.22-29)
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
"Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu."
Sekali peristiwa beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal itu. Pada akhir sidang di Yerusalem rasul-rasul dan penatua-penatua beserta seluruh jemaat mengambil keputusan untuk memilih dari antara mereka beberapa orang yang akan diutus ke Antiokhia bersama-sama dengan Paulus dan Barnabas. Yang terpilih yaitu Yudas yang disebut Barsabas, dan Silas. Keduanya adalah orang terpandang di antara saudara-saudara itu. Kepada mereka diserahkan surat yang bunyinya, “Salam dari rasul-rasul dan penatua-penatua, serta dari saudara-saudaramu, kepada saudara-saudara di Antiokhia, Siria dan Kilikia yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Kami telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tidak mendapat pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran mereka. Sebab itu dengan bulat hati kami telah memutuskan untuk memilih dan mengutus beberapa orang kepada kamu bersama-sama dengan Barnabas dan Paulus yang kami kasihi, yaitu dua orang yang telah mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus. Maka kami telah mengutus Yudas dan Silas, yang dengan lisan akan menyampaikan pesan yang tertulis ini juga kepada kamu. Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban daripada yang perlu, yakni: Kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 822
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.
Ref. Pujilah Allah alleluya, alleluya.
Ayat. (Mzm 67:2-3.5.6.8)
1. Kiranya Allah mengasihani dan memberkati kita, kiranya Ia menyinari kita dengan wajah-Nya, supaya jalan-Mu dikenal di bumi, dan keselamatan-Mu di antara segala bangsa.
2. Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi.
3. Kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu,. Allah memberkati kita; kiranya segala ujung bumi takwa kepada-Nya.
Bacaan dari Kitab Wahyu (21:10-14.22-23)
"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."
"Ia menunjukkan kepadaku kota kudus yang turun dari surga."
Di dalam roh, aku, Yohanes, dibawa oleh seorang malaikat ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi. Di sana ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, yakni Yerusalem, turun dari surga, dari Allah. Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah. Di atas pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba. Di dalam kota itu tidak kulihat Bait Suci, sebab Allah, Tuhan yang Mahaesa sendirilah bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu. Kota itu tidak memerlukan matahari dan bulan untuk meneranginya, sebab kemuliaan Allahlah yang meneranginya, dan Anak Domba itulah lampunya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = f, gregorian, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 14:23)
Jika seseorang mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes (14:23-29)
"Roh Kudus akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya, dan diam bersama-sama dengan dia. Barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku; dan firman yang kamu dengar itu bukanlah dari pada-Ku, melainkan dari Bapa yang mengutus Aku. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku berada bersama-sama dengan kamu; tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu! Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar daripada Aku. Sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya apabila hal itu terjadi, kamu percaya.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan
Suatu periode dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di Indonesia sempat diramaikan oleh fenomena kabar bohong atau hoax. Kecepatan arus informasi turut mendukung tersebarnya kabar-kabar yang tidak memiliki dasar kebenaran dan menyasar texjadinya situasi gelisah dalam kehidupan masyarakat luas. Mereka yang tidak waspada akan mudah termakan kabar bohong itu. Akibatnya, mereka masuk perangkap. Mereka masuk dalam kegelisahan dan ketakutan. Akibat paling buruknya adalah masyarakat terhasut kabar bohong itu sehingga melakukan tindakan-tindakan yang diinginkan pihak-pihak yang menebar kabar bohong itu.
Suatu periode dalam dinamika kehidupan bermasyarakat di Indonesia sempat diramaikan oleh fenomena kabar bohong atau hoax. Kecepatan arus informasi turut mendukung tersebarnya kabar-kabar yang tidak memiliki dasar kebenaran dan menyasar texjadinya situasi gelisah dalam kehidupan masyarakat luas. Mereka yang tidak waspada akan mudah termakan kabar bohong itu. Akibatnya, mereka masuk perangkap. Mereka masuk dalam kegelisahan dan ketakutan. Akibat paling buruknya adalah masyarakat terhasut kabar bohong itu sehingga melakukan tindakan-tindakan yang diinginkan pihak-pihak yang menebar kabar bohong itu.
Tentu saja kita tidak ingin terjebak kabar bohong itu Untuk itu, kita harus senantiasa berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan kita. Selain itu, kita harus sungguh-sungguh mencari kabar yang benar. Kabar yang benar berasal dari sumber sumber yang tepercaya. Inilah yang dilakukan Paulus dan Barnabas. Mereka ikut serta dalam sidang agung di Yerusalem dengan membawa kabar dari jemaat-jemaat di seantero wilayah yang telah mereka kunjungi dalam perjalanan misinya. Mereka membawa kabar sukacita bahwa Kabar Gembira diterima dan dinikmati orang-orang yang tadinya tidak mengenal Kristus. Mereka pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakannya (bdk. Kis. 15:2).
Menyampaikan kenyataan sebagai kebenaran inilah yang dilakukan Paulus dan Barnabas. Kebenaran ini menggembirakan sidang Yerusalem. Kegembiraan itu menghasilkan buah aflrmasi atau peneguhan terhadap karya misi yang dilakukan Paulus, Barnabas, dan teman-temannya. Peneguhan itu memberikan semangat kepada mereka untuk melanjutkan dan meluaskan karya misi tersebut. Menjadi jelas bagi kita bahwa kabar kebenaran membuahkan sukacita dan peneguhan. Selanjutnya, kabar kebenaran itu juga membuahkan semakin banyak upaya penegakan kebenaran sebagai tindak lanjutnya. Sebagai murid-murid Kristus, kita dituntut untuk ikut serta membawa kabar kebenaran untuk disebarkan kepada orang-orang yang kita jumpai. Kita percaya bahwa kabar kebenaran ini akan membuahkan sukacita dan peneguhan. Pada gilirannya, akan semakin banyak orang yang tergerak untuk ikut serta mewartakan kabar kebenaran itu. Dengan demikian, kebenaran akan mengalahkan kebohongan dan ketakutan.
Antifon Komuni (Yoh 14:15-16)
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.
Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku, sabda Tuhan. Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, Alleluya.
If you love me, keep my commandments, says the Lord, and I will ask the Father and he will send you another Paraclete, to abide with you for ever, alleluia.
Ego vos elegi de mundo, ut eatis, et fructum afferatis: et fructus vester maneat, alleluia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar