Ads 468x60px

Rabu 01 Mei 2019

HIK : HIDANGAN ISTIMEWA KRISTIANI
HARAPAN IMAN KASIH.
Rabu 01 Mei 2019
PF S. Yusuf, Pekerja
Yoh 6:22-29
"Venite - Datanglah!"
Inilah ajakan iman supaya kita selalu datang dan mendekat kepada Yesus di tengah dunia yang menderita "kelaparan". Inilah "makanan" yang bertahan sampai hidup kekal yang diberikan oleh ANAK MANUSIA (Yoh 6:22-29).
Di lain matra, hari ini, kita memperingati St. Yusuf Pekerja. Orangnya sama dengan St. Yusuf Suami Bunda Maria. Namun, fokus keutamaan yang hendak kita hadirkan dan kita teladani kali ini adalah semangatnya dalam bekerja (sebagai tukang kayu). Maka, hari ini pun juga merupakan hari buruh: kesempatan untuk mensyukuri dan menunjukkan penghargaan kepada para buruh.
Baiklah kita juga mengingat teguran Yesus hari ini: "Sesungguhnya kamu datang/mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang."
Ya, datang kepada Tuhan tentu merupakan hal yang sangat baik tapi kadang dibarengi dengan beberapa kesadaran hidup yang kurang baik, antara lain :
1.Karena kewajiban:
Datang hanya karena merasa untuk memenuhi aturan sebagai orang kristiani yang baik.
2.Karena kebutuhan:
Datang hanya ketika merasa punya banyak beban dan masalah.
3.Karena keterpaksaan:
Datang hanya karena tidak enak dengan yang lain.
Disinilah kita diajak untuk benar benar datang ke hadiratNya bukan karena merasa sebagai kewajiban/keterpaksaan tapi karena merasa dahaga dan lapar akan makanan rohani yang sejati, yang datang dari kasihNya yang jauh lebih dulu dan lebih besar mengasihi kita.
Inilah sebuah iman yang sejati, yang didasari hasrat/kerinduan akan hadirnya "Yang Ilahi" di tengah "yang insani".
"Ikan louhan ikan pari - Datanglah ke Tuhan setiap hari."
Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux - Be the Light -
Jadilah Terang!
(Gen 1:3)
NB:
1.
"Cura ut valeas - Berusahalah agar kau berhasil."
Kita diajak untuk selalu berusaha sebagai orang beriman yang mendambakan kehidupan yang kekal.
Usaha nyata itu bisa ditegaskan dengan pesan ilahi hari ini: "Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yg kekal."
Adapun tiga semangat dari beberapa tokoh yang berusaha untuk berhasil menciptakan "surga di bumi", yang bekerja untuk hidup yang lebih sejati bagi kemuliaan Tuhan dan keselamatan jiwa sesama, antara lain:
A."Golek sego golek swargo":
Inilah salah satu semangat iman yang diwariskan oleh Romo Van Lith kepada para muridnya di Kolese Xaverius Muntilan. Ia mengharapkan adanya usaha "kolaboratif sebagai orang beriman yang ada di tengah dunia. Kita sadar ada di tengah dunia tapi tidak menjadi milik dunia. Diharapkan adanya keseimbangan antara mencari harta juga mencari surga, tidak lekat pada harta benda dunia yang sebenarnya tidak abadi.
B."Ad Maiorem Dei Gloriam":
Inilah semangat khas St Ignatius Loyola yang diwariskannya kepada para Jesuit supaya setiap orang mempunyai "inisiatif", bekerja semata demi kemuliaan Allah yang lebih besar lewat setiap bakat dan talenta, minat dan cipta yang diwartakan kepada dunia karena sejatinya hidup kita dengan segala warna warninya ini adalah sarana/media untuk memuliakan Allah.
C."Deus providebit":
"Tuhan yang menyelenggarakan!" Inilah semangat kerja dari Bunda Magdalena Daemen yang diwariskannya pada para suster OSF. Ia mengajak kita untuk selalu merasakan dan menyandarkan diri pada adanya banyak penyelenggaraan ilahi dalam segala doa dan karya, suka dan duka hidup harian kita. Kita diajak untuk tidak tinggi hati dan iri hati tapi selalu rendah hati dan hati-hati.
"Ada louhan masuk jala - Temukan Tuhan di dalam segala."
2.
“Sol lucet omnibus - Matahari menyinari semua orang”.
Kutipan dari karya Petronius Satiricon Liber inilah yg mewakili kehadiran Kristus (pada bacaan injil) dan Stefanus (pada bacaan pertama) sebagai cahaya ilahi.
Adapun perayaan Stefanus disebut-sebut dalam kidung Natal Good King Wenceslas yang merupakan hari libur nasional di Republika Srpska, Irlandia, Italia, Austria dan Finlandia.
Dari figur Kristus dan Stefanus, terdapat tiga semangat dasarnya, al:
A. Martiria (“kesaksian”):
Kristus berarti “yg diurapi” dan Stefanus berarti “yg dimahkotai” adl dua saksi iman yg sama-sama wafat sbg martir. Kristus disalib dan Stefanus dirajam. Bicara lbh lanjut soal Stefanus, ia digelari mahkota kemartiran dan dilukiskan dg tiga buah batu beserta dahan palma. Campur tangan Allah membuat ajarannya didengar+dipercaya oleh byk org. Karena itulah, ada sekelompok org yg mrasa tersaingi+terbutakan oleh rasa iri-dengki sehingga mrk merancang kejahatan+fitnah yg kejam bagi Stefanus. Bukankah itu juga yg dialami oleh Kristus?
Yg pasti, Kristus+Stefanus tdk takut terhadap “salib”: kesalahpahaman, fitnah, umpatan+caci-maki sepihak. Sebaliknya, mrk malahan setia bersaksi u/sll merangkul salib dg pengharapan+sukacita.
B. Diakonia (“pelayanan’):
Stefanus adl slh satu dari tujuh org yg hidupnya saleh+terpandang yg dipilih oleh para rasul sbg diakon pada jaman gereja perdana u/mengurus para janda+org miskin. Begitu juga dg Kristus bukan? Mrk dtg bukan u/dilayani tp u/melayani!
C. Koinonia (“kesatuan):
Hubungan mendalam dg Bapa membuat Stefanus begitu penuh dg kuasa Roh Kudus. Ia fasih dlm Kitab Suci dan krn kesalehannya, ia jg mengerjakan byk mujizat dan wajahnya nampak bagaikan seorang malaikat. Selain itu, walaupun byk difitnah+disakiti, ia menghadapi semuanya dg tenang. Ketika byk orang marah+melemparinya dg batu, Stefanus berdoa, “Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku, Tuhan janganlah Kau tanggungkan dosa ini atas mereka, sebab mrk tidak tahu apa yg diperbuat”.
Menjelang ajalnya, Stefanus mengalami suatu teofani (penampakan Allah kepada manusia). Begitu juga yg dialami oleh Kristus bukan? Mrk jelas bersatu-padu dg Bapa.
“Pasang bendera di Jembatan Tiga - Berani sengsara demi kerajaan surga”.
3.
"Credo et fido - Aku percaya dan aku mengimani."
Inilah yang ditunjukkan oleh para murid ketika Yesus mengatakan dan mengerjakan hal-hal yang sulit untuk dimengerti.
Dengan kepercayaan iman inilah, para murid dalam bilangan 12 rasul menjadi gereja perdana yang selalu hadir sebagai umat pilihan Tuhan yang "dikhususkan-disatukan dan dikuduskan".
Adapun 3 kebiasaan dasar sebagai umat pilihan Tuhan, antara lain: "PIkirkan tujuan-LIbatkan iman dan ANdalkan Tuhan".
Caranya? Belajarlah dari pilihan kita sebagai orang Katolik yang mempunyai 7 karakteristik iman, seperti yang saya tulis dalam buku "HERSTORY" (RJK, Kanisius), antara lain:
A."K ristussentris"/belajar hidup berpusat pada Kristus-bukan lagi egosentris/pastorsentris;
B."A postolik"/belajar dari tradisi iman para rasul yang turun-menurun.
C."T ujuh sakramen"/ belajar bersaksi - menjadi tanda hadirnya "Yang Kudus", citra Allah dinyatakan setiap hari.
D."O rang kudus"/ belajar beriman dari teladan dan doa Bunda Maria dan santo santa.
E."L iturgi ekaristi"/ belajar berdoa dan selalu bersyukur.
F."I nkarnasi"/ Allah menjadi manusia-belajar terlibat dan turun tangan membuat interupsi di tengah jemaat dan masyarakat.
G."K itab suci"/ belajar untuk akrab dan selalu mencintai firmanNya.
Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal.
Just do it!
“Dari Matraman ke Kroya – Mari beriman dan selalu berkarya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar