skip to main |
skip to sidebar
“Dalam setiap
percintaan
Kuselalu manis
terasa
Dalam kisah ini
Entah mengapa
banyak yang terjadi
Pernikahan dini
Bukan cintanya yang
terlarang
Hanya waktu saja
belum tepat
Merasakan semua”
Bagi orang Katolik, pernikahan di Gereja bukanlah
sekedar upacara belaka. Pernikahan adalah sakramen. Artinya, "tanda/bahasa
isyarat" dari Tuhan. Ada beberapa isyarat/lambang yang digunakan dalam
Sakramen Pernikahan, misalnya cincin, lilin, salib dsbnya. Tetapi dua isyarat
yang terpenting adalah janji dan berkat pernikahan. Keduanya menyampaikan hal
yang sama: kita menyatakan janji setia satu sama lain sementara Tuhan juga
menyatakan janji setia kepada kita.
Refleksi
Kesederhanaan
A. Pengantar
Dialah Pengurus
Rumah Tangga yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh Tuhan menjadi kepala
atas semua hamba-hambanya, untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya.
Santo Yosef nampak
kepribadiannya dalam kehalusan budi dan sikapnya terhadap Bunda Maria. Ketika
ia tahu bahwa tunangannya mengandung, tiada lain kesimpulannya kecuali bahwa Bunda Maria tidak setia. Tetapi ia tidak hendak
membuat tunangannya menjadi buah bibir orang. Maka dengan diam-diam ia mau meninggalkannya.
Orang yang demikian sikapnya tentulah dianggap masak oleh Tuhan untuk berperan
di dalam rencana penyelamatanNya.
Dari permenugan akan kenyataan hidupnya itu, Yosef
akhirnya mendapat kepastian bahwa Tuhanlah yang turun tangan dalam keadaan
Bunda Maria. Dan dengan mantap ia mengabdikan hidupnya pada suatu misteri
penyelamatanNya.
Pria sejati
bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar,
tetapi dari kasih
sayangnya pada orang disekitarnya....
Pria sejati
bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang,
tetapi dari
kelembutannya mengatakan kebenaran.....
Pria sejati
bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan,
tetapi dari sikap
bijaknya memahami persoalan...
Pria sejati
bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang,
tetapi dari hati yang ada dibalik itu...
Pria sejati bukanlah dilihat dari banyaknya wanita
yang memuja,
tetapi komitmennya terhadap wanita yang
dicintainya...
Pria sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel
yang dibebankan,
tetapi dari tabahnya dia menghadapi lika-liku
kehidupan...
Pria sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia
membaca kitab suci,
tetapi dari konsistennya dia menjalankan apa yang
ia baca.

Alkisah: pada
sebuah perjamuan makan malam pengadaan dana untuk sekolah anak-anak cacat, ayah
dari salah satu anak yang bersekolah disana menghantarkan satu pidato yang
tidak mungkin dilupakan oleh mereka yang menghadiri acara itu. Setelah
mengucapkan salam pembukaan, ayah tersebut mengangkat satu topik: 'Ketika tidak
mengalami gangguan dari sebab-sebab eksternal, segala proses yang terjadi dalam alam ini berjalan secara sempurna dan alami.
Namun tidak demikian halnya dengan anakku, Shay. Dia tidak dapat mempelajari
hal-hal sebagaimana layaknya anak-anak yang lain. Nah, bagaimanakah proses
alami ini berlangsung dalam diri anakku?’
Para peserta terdiam menghadapi pertanyaan itu.
Ayah tersebut melanjutkan: "Saya percaya bahwa, untuk seorang anak seperti
Shay, yang mana dia mengalami gangguan mental dan fisik sedari lahir,
satu-satunya kesempatan untuk dia mengenali alam ini berasal dari bagaimana orang-orang sekitarnya memperlakukan
dia" Kemudian dia menceritakan kisahnya bersama Shay sebagai berikut: