Ads 468x60px

Memberi Kesejukan

Suatu ketika, Lao Tsu sedang bepergian dengan murid-muridnya dan mereka menemukan hutan dimana para penebang pohon sedang menebangi semua pohon, kecuali sebuah pohon besar dengan ribuan cabang. 

Pohon itu begitu rindang hingga banyak orang bisa berteduh di bawahnya. Waktu murid-murid Lao Tsu disuruh bertanya kenapa pohon itu tak ditebang, para penebang berkata, “Pohon ini sama sekali tak berguna. Mau bikin apa dari pohon seperti ini karena setiap cabangnya penuh benjolan dan tidak lurus”. Waktu jawaban itu disampaikan pada guru, Lao Tsu tertawa. “

Buku Telepon


Alkisah di ruang kelas SMP Swasta Katolik, terlihat suatu percakapan yang menarik. Seorang guru, dengan buku di tangan, tampak menanyakan sesuatu kepada murid-muridnya di depan kelas: "Anak-anak, kita sudah hampir memasuki saat-saat terakhir bersekolah di sini. Setelah 3 tahun, pencapaian terbesar apa yang membuatmu bahagia? Adakah hal-hal besar yang kalian peroleh selama ini?"

Ada yang berceritera bahwa ia baru saja mendapat motor sport yang sudah diidamkannya sejak kecil. Ada anak yang baru saja mendapatkan sebuah mobil. Ada pula yang baru dapat melewatkan liburan di luar negeri. Sementara, ada murid yang bercerita tentang keberhasilannya mendaki gunung. Semuanya bercerita tentang hal-hal besar yang mereka temui dan mereka dapatkan. Hampir semua telah bicara, hingga terdengar suara dari arah belakang.

Sebuah kisah tentang kasih:

Adalah seorang ayah yang mendadak berubah menjadi pemabuk dan menjadi kasar sejak isteri tercintanya meninggal. Putri satu-satunya yang baru berusia 7 tahun juga menjadi pemurung karena kerap diperlakukan ayahnya dengan kasar. 

Suatu hari si putri membungkus suatu kado istimewa bagi ayahnya yang sedang berulang tahun. Ayahnya terhenyak dan terharu menerima bungkusan kado itu. Tetapi waktu ia membukanya, amarahnya meledak. Bungkusan itu ternyata kosong. ‘ayah’, sedu si putri, ‘Kado itu tidak kosong, Aku telah meniupinya hingga penuh dengan ciuman kasih sayang.’ 

Pengorbanan


Ada sebuah kisah tentang dua orang yang saling berkasih-kasihan. Sepasang kekasih itu, sebut saja, Luno dan Luna namanya. Sewaktu mereka baru berpacaran, Luno melipat 1000 burung kertas buat Luna, dan menggantungkannya di dalam kamar Luna. Luno mengatakan, “1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan kasih dalam hatiku”. Waktu itu, mereka setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua. Tetapi pada suatu saat, Luna tiba-tiba menjauhi Luno. Ia memutuskan untuk pergi ke Perancis, ke kota Paris, tempat yang diimpikannya selama ini. 

Sewaktu Luna hendak memutuskan hubungan dengan Luno, ia berkata kepada Luno, “Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa, menikah bagiku adalah kehidupan kedua kalinya! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh, aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita nanti setelah menikah...!!"