Ads 468x60px

Selasa 17 November 2015

Pekan Biasa XXXIII
PW S. Elisabet dari Hungaria, Biarawati
2
Mak 6:18-31; Mzm 3:2-7; Luk 19:1-10

"Vidi - Lihatlah!"
Inilah sebuah ajakan dari kisah populer di kota Yerikho tentang seorang kepala pemungut cukai yang kaya dan berbadan pendek bernama Zakeus:
"Zakheus, segeralah turun.Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu."
Perhatikanlah kata “melihat” terulang sampai 4x dalam kisah ini.

1.“Zakeus berusaha untuk MELIHAT orang apakah Yesus itu”

2.“Zakeus memanjat pohon ara untuk MELIHAT Yesus"

3.“Yesus MELIHAT”

4.“Semua orang yang MELIHAT hal itu bersungut-sungut"
Adapun dua kata “MELIHAT” pertama, menggambarkan pergolakan dan pergulatan batiniah seseorang yang dianggap pendosa oleh seluruh masyarakat. Disinilah tampak adanya proses perkembangan iman Zakeus: Dari keingintahuan yang mulanya bersifat dangkal berubah menjadi suatu tindakan nyata yg dalam, yakni perjuangan yang mengalahkan keterbatasan diri (berlari lebih cepat supaya bisa di “depan” dan badannya yang pendek yang menjadi penghalang, diatasi dengan naik pohon ara). 

Senin 16 November 2015


Pekan Biasa XXXIII
1Mak. 1:10-15,41-43,54-57,62-64; Mzm. 119: 53, 61, 134, 150, 155, 158; Luk. 18:35-43.

"Fiat Lux – Be the Light - Jadilah Terang!"
Inilah semboyan dasar yang menjadi kekhasan program "HIK": "Hidangan Istimewa Kristiani yang saya gagas dua tahun yang lalu." Inilah sebuah harapan dari keterbutaan menjadi keterbukaan, dari kegelapan menjadi pencerahan. Inilah juga salah satu tugas kita sebagai murid Yesus, yakni mengantar orang untuk semakin ber-"aletheia", mengalami "ketersingkapan/keterbukaan" sehingga lebih bisa melihat dan merasakan kehadiran dan kerahiman Tuhan: Yesus berkata kepadanya, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau!" Dan pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah.
Mengacu pada konteks dunia, kita mencandra bahwa ada banyak keterbutaan ("BUTA" : Banyak Urusan Tanpa Allah"), yang menyebabkan dunia kita mengalami keterbelahan dan keterpecahan.

Minggu 15 November 2015

Hari Minggu Biasa XXXIII B
Dan 12:1-3; Ibr. 10:11-14.18; Mrk 13:24-32

Hidup Dalam Perspektif Akhir yang Membahagiakan
13:24 "Tetapi pada masa itu, sesudah siksaan itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya 13:25 dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit, dan kuasa-kuasa langit akan goncang. 13:26 Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. 13:27 Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. 13:28 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara. Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat. 13:29 Demikian juga, jika kamu lihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu. 13:30 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya itu terjadi. 13:31 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu. 13:32 Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja."

Sabtu 14 November 2015


Pekan Biasa XXXII
Keb. 18:14-16,19:6-9; Mzm. 105:2-3,36-37,42-43; Luk. 18:1-8

"Spes salvi - Harapan keselamatan."
Inilah rasa-perasaan yang bisa muncul ketika mengingat bahwa doa kita didengarkan dan dikabulkanNya. Mengacu pada bacaan hari ini: "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihanNya yang siang malam berseru kepadaNya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Luk 18:7).

Disinilah, kita diajak untuk terus ber-DOA ("Dikuatkan Oleh Allah") dengan penuh harapan akan keselamatan.Adapun beberapa sikap dasar untuk mengiringi doa yang penuh dengan harapan, antara laiin: