Ads 468x60px

Selasa, 22 Jan 2013


Ibr 6:10-20; Mrk 2:23-28
“Hari Sabat diadakan utk manusia”

"Lex in Caritas-Hukum di dlm kasih". Hidup kita tak lepas dari hukum: Ada hukum pidana-perdata, adat, agama dan kanonik. Secara real, hukum kerap disalahgunakan/dipermainkan, padahal secara ideal, hukum artinya "Hadir Untuk Kebahagiaan Umat Manusia". Itu sebabnya Yesus tidak mengajak kita untuk jatuh pada sikap mental "legalistis", apa-apa serba hukum, tapi hukum itu harus didasari dengan nada dasar "C" alias cinta kasih.

Bicara soal hukum dan kasih, kemarin saya mempersembahkan misa arwah untuk Ibu Suharsi. Dari namanya, kita diajak punya 3 tujuan dasar hukum seperti yang saya tulis dalam buku "Family Way" (Kanisius), al: 

 
1."SU"kacita dalam iman: Kita bersyukur karena hukum Allah ada untuk menciptakan kosmos/keteraturan, dan bukan khaos/kekacauan. Dialah "grand designer"-sang perancang besar untuk hidup kita.

2."HAR"gai kehidupan: Dalam setiap bab "KHK/Kitab Hukum Kanonik" dalam Gereja kita tertulis "salus animarum suprema lex - hukum yang terutama adalah keselamatan jiwa." Jelas bahwa Tuhan benar-benar menghargai hidup kita: Hukum adalah alat, manusianya adalah tujuannya: "Hari sabat ada untuk manusia, bukan manusia untuk hari sabat". Tuhan jauh mementingkan aspek manusianya daripada hukumnya.

3."SI"apkan jalan Tuhan: Salah satu tujuan pokok hukum adalah "bonum commune -kesejahteraan bersama". Hal inilah yang perlu kita siapkan sebagai jalan Tuhan yang "menjadikan segalanya baik". Hari inilah, kita diajak mempunyai  3 peran dasar untuk menciptakan "keteraturan, keselamatan dan kesejahteraan bersama lewat kata dan warta kita di tengah masyarakat.

"Kaisar Agustus dan Raja Arthur - Bersama Kristus, hidup kita terarah dan teratur".

Tuhan memberkati + Bunda merestui. Fiat Lux! (@RomoJostKokoh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar