Ads 468x60px

Jumat 19 April 2013


“Medicus curat sed Deus sanat"

Paskah III
Kis 9:1-20; Yoh 6:52-59

“Medicus curat sed Deus sanat
- Dokter mengobati tapi Tuhan menyembuhkan”. 
Bukankah setiap orang ingin “sehat - SEtia HAdirkan Tuhan” dan “sembuh - SEMakin bertumBUH?” Adapun salah satu syarat dasar supaya “sehat dan sembuh” adalah tersedianya makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia. Hari ini, Tuhan juga hadir secara insani dalam rupa makanan imani yang “menyehatkan” dan “menyembuhkan”: "Barangsiapa memakan Aku, akan hidup oleh Aku". Seperti halnya makanan yang biasa kita santap, Tuhan juga rela mengalami 4 proses dasar yang saya sebut juga dalam buku “HERSTORY” (Kanisius), yakni: “dipilih, diberkati, dipecah dan dibagi-bagi.”

1. Dipilih: 
Ada banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih, bukan? Kita adalah umat pilihan Tuhan lewat satu pembaptisan dalam Gereja Katolik yang satu kudus dan apostolik. Inilah kesadaran awal yang mesti kita syukuri bahwa kita sudah dipilih dan dikuduskan di dalam Allah.

2. Diberkati: 
Dengan makan, kita m
enjadi “kenyang” bukan? Itulah salah satu buah nyata dari makanan. Bukankah dengan menyantap tubuh Tuhan dalam ekaristi kita juga menjadi “kenyang”, menjadi umat yang selalu diberkati oleh tangan-tangan Tuhan setiap harinya.

3. Dipecah: 
Yesus menemukan jalan u
ntuk memperpanjang kasihNya sehingga selalu bersama kita, yaitu pengalaman “dipecah”. Ia rela menjadi seorang pribadi yang rela dipecah: Ia mengajak kita keluar dari karakter egosentris menjadi kristus sentris, dari parameter hati yang tertutup menjadi hati yang terbuka. 

4. Dibagi-bagi: 
Bukankah d
engan menerima Tubuh Kristus yang dibagi-bagi, berarti kita juga ambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri? Allah yang mau dibagi-bagi, yang mau memberikan dirinya sebagai makanan agar manusia memperoleh tenaga baru darinya. Jelasnya, kita dipanggil untuk mau berbagi dan membawa hidup serta kasih kepada semakin banyak orang. Bukankah penerimaan komuni dalam ekaristi membawa kekuatan yang luar biasa karena itu memberi kita kemampuan untuk hidup di dalam Dia sebagaimana Dia hidup dalam kita?

“Suka mendengkur lupa sikat gigi
- Mari bersyukur dan jangan lupa berbagi.”
Tuhan memberkati
dan Bunda merestui. 
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar