Ads 468x60px

Minggu Paskah II, 7 April 2013

“Fides et misericordia"

Minggu Paskah II, 7 April 2013
Pesta. Kerahiman Ilahi
Kis 5:12-16; Why 1:9-11a.12-13.17-19; Yoh 20:19-31

“Fides et misericordia – Iman dan kerahiman” adalah tema pokok pada Minggu Paskah II yang merupakan Minggu Kerahiman Ilahi. Adapun kata "kerahiman" (Ibr: "rahamim") terkait-paut dengan kata "rehem" ("rahim, kandungan"), menunjuk pada belas kasih Allah yang sifatnya seperti rahim ibu: melindungi-menghidupi- menghangatkan-memberi pertumbuhan-menjaga-menerima tanpa syarat. 

Seperti yang saya tulis dalam buku “357” (Kanisius), pesan utama Kerahiman Ilahi adalah bahwa Allah selalu mengasihi kita. Ia mengundang kita untuk datang kepadaNya, menerima belas kasihNya dan membiarkannya mengalir melalui kita kepada sesama (Bdk: Salam Kerahiman “ABC”, Ask for His mercy (mohon belaskasihNya); Be merciful (berbelaskasih pada sesama); Completely (turut/percaya penuh kpdNya). 

Adapun tiga kerahiman ilahi yang ditampakkan Yesus, antara lain: 


1. Penguatan: "Jangan takut" 
Ia memberikan kekuatan dan keberanian kepada para murid yang dicekam ketakutan pada orang Yahudi. Ketika mereka “ngumpet” di pintu rumah yang terkunci rapat, “Tuhan” yang pada awalnya disangka sebagai “Hantu” masuk ke dalam rumah untuk hadir dan menguatkan mereka. Karena pesan Tuhan inilah, para murid menjadi gagah dan berani menjadi martir iman. Bahkan menurut tradisi, yang dibenarkan oleh St. Ambrosius dan Hieronymus, salah satu muridNya yang sempat “kuper-kurang percaya”, yakni Tomas (“Tuhan Omong Maka Aku Sadar”) mewartakan Injil sampai ke India Milaipur (Madras) dan mati ditusuk tombak. Catatan lain tentang Tomas termuat dalam: Kitab Wahyu Tomas terjemahan berbahasa Latin (Baca A. Santos Otero) dan Injil Tomas dari sekitar tahun 140-150, yang mirip dengan ogia Jesu (kumpulan sabda-sabda Yesus) dan ditemukan dalam naskah Nag Hammadi pada tahun 1945 di Mesir (Baca R.M. Wilson, The Gospel of Thomas). Pastinya, di dalam kasih tidak ada ketakutan karena kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan' (1Yoh 4:18).

2. Perdamaian: "Damai sejahtera bagi kamu!" 
Ia memberikan kedamaian di tengah kegalauan, bahkan diserukanNya sampai 3x (Yoh 20:19b.21.26b). Jika dalam masa Natal, Tuhan banyak disebut sebagai “Imanuel-Tuhan beserta kita”, maka dalam masa Paskah, Ia disebut sebagai “Alpha et Omega-Awal dan Akhir” karena Ia selalu hadir dari awal sampai akhir hidup dan pergulatan karya kita. Ia tak pernah membiarkan kita berjalan sendirian di tengah kegalauan hidup. Yang pasti, belajar dari St Thomas, St.Agustinus pernah mencatat: “Dengan pengakuannya dan dengan menjamah luka-luka Tuhan, ia sudah mengajarkan kepada kita apa yang harus dan patut kita percayai. Ia melihat “sesuatu” dan percaya akan “sesuatu”. Matanya memandang kemanusiaan Yesus, namun imannya mengakui keallahan Yesus, sehingga dengan suara penuh kegembiraan tercampur penyesalan mendalam ia berseru dengan penuh kedamaian: ‘Ya Tuhanku dan Allahku.” 

3. Perutusan: "Aku mengutus kamu"
Ia memberikan perutusan supaya kita juga mau berbelaskasihan, entah dengan perbuatan belas kasih (memberi makan kepada yang lapar, memberi minum kepada yang haus, memberi tumpangan kepada tunawisma, mengenakan pakaian kepada yang telanjang, mengunjungi orang miskin, mengunjungi orang tahanan, menguburkan orang mati); ucapan belas kasih (mengajar, memberi nasehat, menghibur, membesarkan hati, mengampuni) maupun dengan “doa yang penuh belaskasihan”. Menyitir kata-kata Yesus dalam buku harian St. Faustina: “Ya, hari Minggu pertama sesudah Paskah adalah Pesta Kerahiman Ilahi, namun demikian haruslah ada perbuatan-perbuatan belas kasih…. Aku menuntut dari kalian perbuatan-perbuatan belas kasih yang timbul karena kasih kepada-Ku. Hendaklah kalian menunjukkan belas kasih kepada sesama di setiap waktu dan di setiap tempat. Janganlah kalian berkecil hati atau berusaha mencari-cari alasan untuk tidak melakukannya” (742).

“Cari kurma dan delima - mari berderma bagi sesama”. 
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux

Tidak ada komentar:

Posting Komentar