Ads 468x60px

HIC ET NUNC



Tiga kata singkat di atas adl khas Gereja Katolik, yang artinya sama dengan, "di sini dan sekarang ini" (here and now). 

Ada sebuah penggalan kisah dari rimba raya: 

Hic et nunc …. 
Hiduplah seekor singa yang liar dan buas. Setiap kali bertemu makhluk hidup lain dan terutama manusia pasti saja akan diterkam dan dilahap habis. Tulang-tulang yang keras sekalipun pasti akan remuk dan tak pernah tersisa oleh taringnya yang runcing. 

Hic et nunc …. 
Ketika tahu bahwa orang kristen adalah orang-orang baik, maka berkatalah ia kepada teman-teman singa yang lain: ‘Saya telah mendengar seruan di padang gurun, dan saya ingin bertobat. Saya pasti tak akan mengganggu orang-orang kristen lagi. Saya akan membiarkan mereka tetap hidup, dan tak akan lagi menjadikan mereka santapan pemuas isi perutku.’ 

Hic et nunc …. 
Setelah lewat beberapa hari, seorang Kristen lewat. Singa liar itu malahan lagi-lagi melahap orang itu. Seluruh bagian tubuh orang tersebut dimakan habis tak tersisa, kecuali bibirnya saja. Ia lalu dicemoohi teman-temannya: 'Bukankah engkau ingin bertobat dan berjanji tak akan menjadikan orang kristen sebagai santapan lezatmu? Mengapa hari ini engkau justru sekali lagi membunuh seorang kristen?' 

Hic et nunc …. 
Setelah berpikir panjang, singa buas itu menjawab: 'Saya memang sudah berjanji untuk tidak menerkam orang kristen. Namun orang yang telah kumakan itu telah kucium dulu sebelum diterkam. Ternyata sama sekali tak tercium aroma kekristenan, kecuali bibirnya saja. Karena itu bibirnya sajalah yang tidak kumakan.'

Hic et nunc …. 
Tuhan mungkin saja bertanya, bagaimana dengan kita sendiri? Yang pasti, ”Nosce te ipsum” ! - Kenalilah dirimu sendiri 

Fiat Lux!
@RomoJostKokoh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar