Ads 468x60px

Konferensi Santo Thomas Aquino

Sebuah Perbincangan Tentang Iman.

Salib memberi teladan bagi setiap keutamaan. Apa perlu, Putera Allah menderita bagi kita ? Hal itu mutlak perlu, karena dua hal: Pertama sebagai pengobatan dari dosa kita; Kedua, sebagai contoh bagi kita dalam perbuatan hidup. Dalam kesengsaraan Kristus, kita menemukan obat bagi semua kejahatan yang menimpa kita, karena dosa-dosa kita. Tetapi kesengsaraan tidak kurang berguna bagi kita sebagai teladan. Memang, kesengsaraan Kristus dari sendirinya sudah cukup untuk member ajaran penuh bagi seluruh hidup kita. Sebab, jika seseorang ingin menjalani hidup sempurna, ia cukup menghina yang dihina oleh Kristus di salib, dan menginginkan apa yang diinginkan oleh Kristus. Salib member contoh setiap keutamaan.

Jika kamu mencari teladan cintakasih, “Tidak ada orang yang memiliki cinta lebih besar daripada ini, bahwa ia menyerahkan hidupnya bagi sahabat-sahabatnya.” Inilah yang dilakukan oleh Kristus di salib. Jika Ia memberikan hidup-Nya bagi kita, maka tidak boleh kita merasa berat lagi untuk mengalahkan kejahatan apa pun juga bagi Dia.

Jika kamu mencari kesabaran, kamu akan menemukannya dalam bentuk yang paling tinggi di salib. Kebesaran kesabaran diukur dengan dua hal: “Jika orang menderita apa yang menyakitkan dengan sabar; atau jika ia menderita sengsara yang dapat dihindari, tetapi tidak dihindarinya.

Kristus menderita berat dengan sabar di salib: “… ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam; bagaikan anak domba yang dituntun ke pembantaian Ia tidak membuka mulutnya.” Lihat betapa besar kesabaran Kristus di salib. “Marilah kira bertahan dalam menjalani perlombaan yang kita hadapi, memandang kepada Yesus, pendahulu dan yang menyempurnakan iman kita, yang demi kegembiraan yang disediakan bagi-Nya, menanggung salib, menghina kenistaan.”

Jika kamu mencari contoh ketaatan, ikutilah Dia, yang taat kepada Bapa, bahkan sampai mati. “Sebab seperti oleh ketidaktaatan satu orang – yakni Adam – banyak orang dijadikan pendosa, demikian juga oleh ketaatan satu orang, banyak akan dijadikan orang benar.”

Jika kamu mencari contoh penolakan hal duniawi, ikutilah Dia, “Raja para raja dan Tuhan para tuan”, di mana tersembunyi semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan. Telanjang Ia tergantung di salib, dicemoohkan dan diludahi, dipukul dan dimahkotai duri, dan akhirnya diberi minum cuka. Maka janganlah melihat pada pakaian halus dan kekayaan, sebab Ia mengalami dicemoohkan dan dipukul. Janganlah mencari kedudukan terhormat, karena “mereka menganyam mahkota dari duri dan memasang itu pada kepala-Nya”. Jangan mencari makanan lezat, karena “Ketika Aku haus, Aku diberi minum cuka”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar