Ads 468x60px

Sabtu 27 Juli 2013

“Fiat justitia ruat caelum !”
Kel 24:3-8; Mzm 50:1-2,5-6,14-15; Mat 13:24-30

“Fiat justitia ruat caelum - Hendaklah keadilan ditegakkan, walaupun langit akan runtuh. Inilah kalimat dari Lucius Calpurnius Piso Caesoninus (43 SM). Adapun hari ini, Yesus juga menjelaskan tentang keadilan universal lewat perumpamaan tentang gandum dan lalang. 

Yesus sendiri tidak memberi penjelasan yang lebih mendalam tentang perumpamaan ini karena Ia menggunakan lambang-lambang yang sering dipakainya. Yang pasti, penabur benih gandum ini melambangkan Allah dan para pekerjanya adalah para malaikat/hamba Tuhan sedangkan penabur benih lalang melambangkan Setan dan anak buahnya. Setan akan terus berusaha menabur lalang ditengah-tengah gandum. Perhatikan bahwa kedua tanaman ini tumbuh di tempat yang sama dan kelihatannya cukup sulit untuk dipilah. 

Inilah perumpamaan yang berbicara tentang orang benar dan orang jahat yang dibiarkan hidup berdampingan. Di saat gandum itu mulai berbulir, lalang pun mulai kelihatan juga. Keduanya jelas mempunyai karakteristik berbeda, tapi tumbuhnya berbarengan di tempat yang sama. Bahkan dalam bahasa Inggrisnya gandum dan ilalang ini pun hampir sama namanya: Wheat dan Weeds.


Adapun, tiga pokok yang bisa kita renung-menungkan, yakni:

1.Kebaikan/bonum: 
Tuhan menabur benih “gandum” yang baik di ladang dunia: "Segala firman yang telah diucapkan TUHAN itu, akan kami lakukan dan kami dengarkan." Gandum adalah lambang manusia yang berhati baik dan menjadi berkat buat yang lainnya. Ia melambangkan orang yang mendengar dan melakukan firman Tuhan.

2.Kejahatan/malum:
Setan menabur benih “lalang” yang jahat di ladang dunia. Lalang adalah lambang orang berhati jahat yang kerap menjadi batu sandungan untuk yang lainnya. Yang pasti, “lalang” ini akan tetap tumbuh bersama dengan “gandum”, tetapi keduanya akan berakhir di tempat yang berbeda.

3.Keadilan/iustitium:
Inilah semangat “fairness” yang dihadirkan Tuhan: “Biarkanlah keduanya, yakni “lalang” dan “gandum” tumbuh bersama sampai waktu menuai.” Mereka dibiarkan tumbuh bersama, namun pertumbuhan keduanya memiliki batas. Ketika “waktu menuai” tiba, maka “lalang” dikumpulkan untuk dibakar (neraka) sedangkan “gandum” itu dikumpulkan untuk dimasukkan ke lumbung (surga). Jelas terlihat bahwa surga bukan bumi: Kalau di bumi, ada orang baik dan orang jahat, maka di surga yang ada hanyalah orang baik.Orang baik akan mendapatkan ganjaran di surga, dan orang jahat akan mendapatkan hukuman di neraka: "Tetapi mereka harus memberi pertanggungan jawab kepada Dia, yang telah siap sedia menghakimi orang yang hidup dan yang mati." Bagaimana dengan kita sendiri? 

“Bang Maman cari sikat - Akhir zaman semakin mendekat.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar