Ads 468x60px

Tanya Jawab tentang Meditasi

a. Apa itu meditasi? 
Meditasi adalah doa hening. Dalam keheningan hati dan pikiran, kita bersatu dengan Tuhan. Kesulitan banyak orang adalah bagaimana masuk dalam keheningan karena keheningan membutuhkan keberanian untuk melepaskan segala keterikatan. Pikiran dan perasaan merupakan bagian hidup yang paling dekat dengan diri kita. Bagaimana kita harus tidak berpikir? Bagaimana kita harus tidak merasa? Maka, kita mengambil cara yang paling sederhana, yaitu dengan mengarahkan dan menyerahkan pikiran serta perasaan kita kepada Tuhan. 
Dalam meditasi, Tuhan hadir terutama melalui keheningan hati kita. Santa Teresa Avilla menggambarkan keheningan dalam tiga perkara, yakni “keheningan batin, keheningan mulut, dan keheningan mata”. Keheningan mata berarti kita tidak bicara, tetapi lebih mendengarkan, sebagaimana dicontohkan oleh Bunda Maria. Ia membiarkan segala perkara dan menyimpan dalam batinnya. dalam bermeditasi, konsentrasi mengambil bagian yang sangat penting. Pemusatan perhatian kepada Yesus akan sangat membantu kita untuk masuk dalam keheningan. Cara atau sikap yang terbaik dalam meditasi adalah hati kita harus penuh kesadaran dan terbuka bagi kehadiran Tuhan yang bertahta dalam puri batin kita; disertai harapan akan rahmat dan karunia yang akan dilimpahkan kepada kita. 

b. Apa Itu Rileks? 
Rileks adalah keadaan tubuh dan batin tanpa beban. Rileks batin kita merupakan dua hal yang tak bisa dipisahkan karena batin akan mempengaruhi tubuh dan sebaliknya tubuh akan mempengaruhi batin. Maka, rilaksasi Kelompok Meditasi Lumen Christi dimulai dengan melemaskan dan mengendurkan batin, melepaskan pikiran dan perasaan yang menyebabkan ketegangan. Beberapa sikap tubuh yang dapat membantu dalam proses rilaksasi adalah: 
• Tujuh gerakan paket. 
• Penggunaan pernapasan perut. 
• Menyatukan jari telunjuk dengan ibu jari. 

c. Apa artinya pikiran dan tubuh itu satu? 
Pikiran kita sangat aktif sehingga meskipun kita sedang duduk diam, pikiran kita bisa saja mengembara ke mana-mana. Oleh karena itu, secara batin, pikiran atau batin kita kerap meninggalkan kita. Apabila kita duduk diam, tubuh diam dan pikiran atau batin kita haruslah di sini sekarang.

d. Apa arti kesadaran?
 
Untuk kosa kata sadar, bahasa Inggris mempunyai dua kata, yakni conscious dan awareness. Conscious artinya “sadar akan ...“. Dalam hal ini tampak adanya dua bagian, yakni subjek yang sadar dan objek yang disadari. Awareness artinya “sadar” saja, tanpa subjek dan tanpa objek. Kita kerap tidak menyadari pikiran atau pun perasaan kita. Sebenarnya, pikiran dan perasaan adalah dua sahabat kita, tetapi kita kerap menyamakan diri kita dengan perasaan atau pikiran kita. Ungkapan “saya marah” menunjukkan bahwa kita menyamakan diri dengan perasaan marah. Akan tetapi, ungkapan “saya sedang marah” mengandung kesadaran bahwa saya saat ini dalam keadaan kurang menguntungkan. Jati diri kita bukanlah perasaan, bukan juga pikiran. Pusat identitas kita ada dalam pun batin kita. Sadar berarti kita harus mengenali apa saja pikiran dan perasaan kita. Sadar itu berarti juga tidak mabuk, tidak tidur, tidak melamun, tidak mengamuk atau membabi-buta. Bahaya dalam meditasi adalah bila orang melantur mengikuti salah satu pikiran atau perasaan. Kesadaran sangat penting dalam meditasi. 

e. Bagaimana mengatasi pikiran yang melantur? 
Cara mengatasi pikiran yang melantur adalah dengan menyadari atau mengawasi pikiran itu sendiri. (Lihat “Latihan Penyadaran” dalam buku Anthony de Mello, Sadhana) .Jangan mencoba menolak atau melawan pikiran-pikiran atau perasaan yang mengganggu, tetapi jangan pula mengikutinya. Amatilah dirimu seperti kamu sedang mengamati orang lain! 

f. Bagaimana mengatasi perasaan-perasaan negatif seperti marah, benci, takut, khawatir? 
Ada banyak cara untuk mengatasi perasaan-perasaan negatif itu. Namun, ada dua cara pokok yang bisa membantu, yaitu: 
• Dengan cara menyadarinya. Jangan menolak, jangan menghakimi, jangan mencoba memecahkan atau mengatasinya. Biarkan perasaan-perasaan negatif itu lewat. Datang dan pergi itu hanya perasaan. Perasaan itu bagaikan ombak di lautan; hati (puri batin) kita bagaikan dasar lautan. 
• Dengan mempercayakan dan menyerahkan perasaan tersebut kepada Kristus. Kristus menghendaki agar kita serupa dengan Dia, misalnya dengan mengampuni, dan seterusnya. 

g. Apa artinya bersatu dengan Tuhan? 
Tuhan adalah inti kehidupan kita. Bagaimana kita dapat terpisah dari Dia? Ibaratnya, kita ini bola lampu, dan Tuhan adalah listriknya. Apabila terpisah dari Tuhan, matilah kita. Camkan kata kata ini, “Tuhan lebih dekat kepadaku daripada aku dekat dengan diriku sendiri.” Dalam bahasa Latin: Deus intimo meo. Akan tetapi, Tuhan Yesus bukan hanya untuk diriku sendiri. Dia dekat dengan semua orang. Tuhan Yesus pusat hidupku dan juga pusat hidup orang-orang lain. Maka, mencintai sesama adalah mencintai Kristus sendiri. Dalam bahasa Latin: Deus intimo tuo. 
Untuk mencapai persatuan dengan Tuhan itu, tiga hal bisa membantu, yaitu: 
• Melalui keheningan. 
• Menyerahkan atau pasrah secara penuh kepada Tuhan. 
• Tinggal dalam kasih Allah. 

h. Apa fungsi Kitab Suci dalam doa meditasi? 
Kitab Suci mengantar kita kepada Tuhan. Sabda Allah menjadi peta petunjuk arah atau kompas dalam perjalanan kita agar dapat sampai kepada Tuhan dengan cara meditasi, lectio divina atau kontemplasi. Kita akan diantar kepada Yang Bersabda. Maka, bermeditasi kerap disebut juga sebagai doa mendengar-kan Kitab Suci. 

i. Apa fungsi dan arti mantra? 
• Fungsi mantra adalah sebagai pengantar masuk menuju kepada keheningan. Dengan mengikuti nada dan suara, pikiran distirahatkan sehingga kita masuk ke dalam puri batin kita. Ada tiga tahap dalam melagukan mantra, yaitu: 
1. mantra adalah doa lisan yang diucapkan 
2. kata-kata yang diucapkan itu didengarkan dengan telinga maka mantra juga merupakan doa telinga 
3. setelah kata-kata semakin melembut, orang akan mendengarkan batin yang berbicara. Mantra disebut juga doa batin. 
• Mantra digunakan pertama-tama dengan mengucapkannya penuh kesungguhan. Kemudian, kita berkonsentrasi pada jeda di antara bait-bait yang dilagukan sambil membayangkan kita sedang menyanyikan lagu mantra tersebut. 

j. Siapakah yang menjadi pusat doa? 
Yang menjadi pusat doa adalah Bapa, Putra, atau Roh Kudus. Secara teologis, dapat dirumuskan bahwa kita berpusat pada Bapa bersama Kristus dalam Roh Kudus. Maka, pusat doa kita adalah Bapa. 

k. Daya-daya apa yang dipakai dalam meditasi? 
Kita dianugerahi oleh Tuhan empat daya, yaitu daya kebebasan, daya kesadaran, daya imajinasi, dan daya hati nurani atau suara batin. Meditasi menggunakan segala daya itu untuk menggapai kehadiran Tuhan. Secara khusus, St. Bonaventura menganjurkan untuk menggunakan daya kehendak mengasihi Allah. Berdoa dengan bermeditasi adalah ungkapan kasih kita kepada Tuhan maka bermeditasi itu menjadi semakin mudah. 

l. Apa arti lumen Christi? 
Lumen Christi berarti “cahaya Kristus” menurut Injil Yohanes. Kristus dilukiskan sebagai cahaya, “Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak akan menguasainya” (Yoh 1:4-5). Ada kelompok meditasi memakai nama Lumen Christi dengan maksud agar para pesertanya bisa membawa cahaya kepada dunia yang gelap. 

m. Kapan waktu yang baik atau tepat untuk bermeditasi? 
Sebaiknya, waktu disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Sebaiknya, sebelum makan atau beberapa jam sesudah makan. 



n. Bagaimana cara mengatasi rasa kantuk? 
• Konsentrasikan “Yesus” dengan sikap duduk yang tepat. 
• Badan lebih dahulu dibuat tidak mengantuk dengan rilaksasi yang sederhana, misalnya melenturkan tulang punggung dan sebagainya sesuai dengan kondisi tubuh masing masing. 

o. Bagaimana cara mengatasi gangguan fisik (pegal, gatal, kesemutan, digigit nyamuk)? 
Gangguan-gangguan fisik itu diterima saja atau dinikmati saja. Meditasi senyum ala Mantak Chia, yaitu senyum pada bagian-bagian yang sakit. Untuk mengatasi kesemutan sesudah meditasi, tubuh dipijat. Gangguan berupa rasa kantuk menandakan kurangnya “will power”. 

p. Kapan waktu yang baik atau tepat untuk bermeditasi? 
Sebaiknya, waktu disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Sebaiknya, sebelum makan atau beberapa jam sesudah makan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar