Ads 468x60px

Nasehat Spiritual (Santo) Paus Yohanes Paulus II

ANTOLOGI MINI

Kita baru benar-benar mencintai satu sama lain dengan sepenuh hati 
hanya bila kita tetap mencintai baik dalam suka maupun dalam duka, 
dalam senang maupun susah.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Di dalam dunia 
yang menawarkan kesenangan-kesenangan sesaat 
dan ilusi yang memperdaya, 
engkau harus berenang melawan arus, 
menimba inspirasi dari nilai-nilai moral dasariah 
yang dapat mengantar engkau 
menuju kehidupan yang harmonis, sejahtera, dan penuh kedamaian.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Bila persahabatanmu dengan Kristus, 
pengetahuanmu tentang misteri-Nya, 
penyerahan dirimu kepadaNya sungguh murni dan dalam, 
maka engkau akan menjadi “anak terang” 
dan engkau akan menjadi “terang dunia”.
Itulah sebabnya saya mengulang kata-kata injil ini kepadamu, 
“Hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, 
supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik 
dan memuliakan Bapamu yang di surga” (Mat 5,16)
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Melalui manusia, jurubicara segala ciptaan, 
segala makhluk hidup mengagungkan Tuhan.
Napas kehidupan kita yang mengandaikan pula pengetahuan tentang diri, 
kesadaran dan kebebasan (bdk. Amos 20,27) 
menjadi nyanyian serta doa dari seluruh kehidupan 
yang bergetar di seluruh alam semesta.
Itulah sebabnya mengapa kita semua hendaknya menyapa satu sama lain
“dengan mazmur dan kidung pujian dan nyanyian rohani, 
bernyanyi dan bersorak bagi Tuhan dengan segenap hati” (Ef5,19)
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Semoga Allah menjadi satu-satunya kekayaan bagimu, 
biarlah dirimu dibentuk oleh Allah, 
sehingga kekudusan, kebenaran dan cinta Bapa surgawi 
akan kelihatan bagi orang-orang zaman kita, 
yang haus akan nilai-nilai yang benar.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Karya Tuhan 
tidak bisa dikerjakan secara suam-suam kuku atau setengah hati.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Setiap kali kita ambil bagian dalam Ekaristi Kudus, 
kita menyatakan status kita sebagai milik Kristus 
dan kerinduan kita untuk selalu menjadi milikNya.
Kita menyatakan bahwa kita telah menjadi bagian dari Kristus 
sebab kita sudah menyatu dengan Dia. 
Kita akan mengerjakan apa yang Dia lakukan, 
mencintai apa yang Ia cintai, 
mengadopsi cara berpikirNya, perbuatan, hidup, teladan, dan ajaranNya 
sebagai milik kita sendiri.
(Nasehat Spiritual paus Yohanes Paulus II)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar