Ads 468x60px

Requiem


Hidup itu bagaikan garis lurus, yg tak pernah kembali ke masa lalu. 
Hidup itu bukan bulatan bola, yang tiada ujung tiada pangkal. 
Hidup itu melangkah terus, yg semakin mendekat ke titik terakhir. 
Pesanku:
Janganlah takut mati karena mati pasti terjadi. 
Setiap manusia pasti mati hanya soal waktu kapan itu akan terjadi. 
Pesanku: 
Janganlah minta mati datang kepadamu. 
Janganlah engkau berbuat yang menyebabkan mati.
Pesanku:
Janganlah takut mati, meski kau sembunyi, dia menghampiri. 
Takutlah akan kehidupan sesudah kau mati. 
Renungkanlah itu…..” 

Hidup manusia itu bagaikan jam yang berdentang. 
Sekali per-nya diputar, suatu saat akan berhenti berdetak. 
Mungkin ditengah malam,
rembang petang, sore, siang, 
atau bahkan pagi hari. 

Hadapi dengan senyuman - semua yang terjadi biar terjadi – 
Hadapi dengan tenang jiwa - semua kan baik-baik saja. 
Bila ketetapan Tuhan - sudah ditetapkan - tetaplah sudah – 
Tak ada yang bisa merubah - dan takkan bisa berubah. 
Relakanlah saja ini - bahwa semua yang terbaik – 
Terbaik untuk kita semua - menyerahlah untuk menang.”
Homo proponit, sed Deus disponit – 
Manusia berencana, Tuhan yang memutuskan 

Biarkanlah aku berbaring dalam lelapku, 
karena jiwa ini telah dirasuki cinta. 
Biarkanlah aku beristirahat,
karena hati ini telah memiliki segala kekayaan siang dan malam. 

Nyalakanlah lilin-lilin cahaya 
Bakarlah dupa penuh surga 
Taburilah melati atau harum puspa mewangi
Minyakilah rambut dengan puspa penuh cinta 
Olesilah kaki-kaki dengan air lembut semerbak, dan……..
bacalah isyarat kematian yang telah tertulis jelas di dahi ini.

Dia tidak mati, tapi dia memasuki kehidupan, bukan? 
Ketika aku temukan kehidupan, 
kutemukan bhw akhir kehidupan adlh kematian, 
namun ketika aku menemukan kematian, 
aku pun menemukan kehidupan abadi. 
Karena itu, kita harus berdamai dengan kehidupan 
dan berdamai pula dengan kematian. 
Kita hidup untuk mati, dan mati untuk hidup. 

When somebody dies, a cloud turns into an angel,
and flies up to tell God to put another flower on a pillow.
A bird gives the message back to the world and sings a silent prayer 
that makes the rain cry.....

People dissappear, but they never really go away.
The spirits up there put the sun to bed, wake up grass, and
spin the earth in dizzy circles.
Sometimes you can see them dancing in a cloud during the day-time,
when they’re supposed to be sleeping

They paint the rainbows and also the sunsets,
and make waves splash and tug at the tide.
They toss shooting stars and listen to wishes,
and they sing wind-songs, they whisper to us:
“Don’t miss me too much. The view is nice and I’m doing just fine”
Saat seorang anak manusia berpulang, 
segumpal awan menjelma menjadi malaikat,
dan melayang-layang ke surga meminta dekat Tuhan 
untuk meletakkan setangkai bunga di atas sebuah bantal
Sang burungpun menyampaikan pesan itu ke bumi 
dan melantunkan seuntai doa
yang menyebabkan hujan menangis

Mereka memang harus pergi, tapi mereka tidak sungguh-sungguh pergi
Roh mereka di atas sanalah yang menidurkan matahari, 
yg membangunkan rerumputan 
dan yg memutar bola dunia 
Kadang kau dapat melihat mereka menari di dalam awan di siang hari
di saat mereka seharusnya nyenyak lelap tertidur

Mereka melukis keindahan pelangi 
Dan juga temaram matahari senja
Serta membangunkan ombak di lautan

Mereka melambungkan bintang jatuh 
dan mendengarkan semua harapan,
nyanyian mereka merdu dalam hembusan angin, 
berbisik pada kita:
“Jangan terlalu sedih. 
Pemandangan di sini semuanya indah 
dan aku baik-baik saja”

Finita est
Selesailah sudah
“Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya TUHAN! 
Tuhan, dengarkanlah suaraku! 
Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku.” 

Sic Transit Gloria Mundi 
Demikian mudah berlalunya kemuliaan dunia. 
“Jangan menangis, kekasihku 
Janganlah menangis tapi berbahagialah, 
karena kita diikat bersama dalam cinta. 
Hanya dengan cinta yang indah, 
kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan, 
pahitnya kesedihan, dan duka perpisahan.”

Pulvis et umbra sumus 
Kita hanyalah debu dan bayangan. 
satu hari dalam hidup,
bergulir tanpa pesan,
beranjak tanpa jejak
Jiwa lelah kini istirah
di belahan bumi tak terjangkau

satu hari dalam hidup
berjalan tak lagi dalam kelam
Lepas bebas jiwa yang lelah
menembus tirai kebakaan
Sampaikan salam pada Cahaya

Acta est fibula - Pertunjukan telah usai
Petikan cinta menggetar sukma
di raga hampa jiwa terpasung
di bibir beku kau lumat dia
bersandar di bahu waktu
di tirai kain suci membalut tubuh
kurangkul engkau tiada jemu,
Hembuskan napas perlahan,
usah terburu, usah meragu
Engkaupun sungguh tahu,
Malam tiada pernah berkesudahan

Pour Lui je vis, Pour Lui je meurs 
Untuk Dia aku hidup dan untuk Dia aku mati”
Kematian kerap menjadi saat pelepasan, 
Yah, seperti kupu kupu yang terbang. 
Cinta sejati tak pernah lapuk oleh kekejaman, 
atau kekerasan, 
oleh tanah atau kuburan. 
Cinta sejati itu akan terbang, 
seperti sepasang kupu-kupu, 
hilang dan lepas ke langit tinggi, 
bebas sejati dan abadi.

Si Deus pro nobis, quis contra nos? 
Bila Tuhan beserta kita, siapa yang berani melawan kita? 
Jauh
Ku kayuh perahu
Susuri buih tiada jemu
Dalam
Aku menyelam
Mencari MutiaraMu yang karam
Tinggi
Tangan meraih
Tali-tali illahi tiada henti
Lelah
Jiwa berkelana
Mengembara dalam fatamorgana

Tabah !
Hati Mencoba
Menanti panggilan
Menunggu giliran

Hidup manusia itu seperti rumput, 
pagi hari tumbuh, 
siang hari berkembang, 
sore hari menjadi kering, layu dan mati
Bila kita enggan memasuki malam
bagaimana mungkin kita bangun menatap menyingsingnya fajar?
Bila kita enggan terpejam dan terlena dalam tidur 
bagaimana mungkin kita menikmati suka cita mentari pagi?

Tidur adalah 
semacam kematian mini 
yang berakhir di nafas pagi.

Mati adalah 
semacam tidur yang panjang dan yang lama 
dalam dekap hangat pelukan Allah. 

Dan fajar menyeruak bagi cakrawala setiap jiwa 
sebab janji Allah adalah kehidupan dan bukan kematian
sebab cuma melalui matilah, 
orang dapat mencicipi hidup abadi.

Kukatakan saja mulai sekarang
Akhirnya kau akan kutinggalkan
Karena Dia memberi sayap-sayap untuk terbang
Terbang ke sana, 
ke balik awan-awan

Pada suatu hari kau akan kutinggalkan
Bukan lantaran kau terlalu lambat
Bukan lantaran kau terlalu cepat terbang
Tapi lantaran kau akan terbang 
lewat jalurmu sendiri

Sayap-sayap rapuh yang lebar dan panjang
Dan terbang sendiri, 
itulah kita
Kukatakan saja mulai sekarang
Suatu hari kau akan terbang sendiri
Jangan tanya aku terbang ke mana
Kau sudah tahu, 
kita ke sana

Doa Memohon Kematian yang Membahagiakan
Tuhan Yesus, Penyelamatku, Engkau memilih untuk mati di kayu salib untuk menghapus dosa umat manusia. Aku menerima dengan tenang dari tangan Tuhan, apapun cara kematian yang diizinkan Allah agar terjadi padaku, termasuk segala kesakitannya, kesedihan dan penderitaan yang menghantarku ke sana. Semoga aku, melalui rahmat-Mu, dapat kembali kepada-Mu dengan pertobatan yang sempurna, sekarang ini, dan di saat ajalku.
Bunda Maria yang terberkati. Aku memohon agar engkau mendoakan aku sekarang dan pada saat aku mati. Semoga oleh doamu, Tuhan berkenan memberikan rahmat-Nya kepadaku agar aku dapat mempersiapkan kematianku setiap hari.
St. Yusuf, Santo pelindung dalam hal kematian yang membahagiakan, Engkau diberkati dengan kematian yang membahagiakan di dalam pelukan Yesus dan Bunda Maria. Doakanlah aku agar akupun dapat memperoleh rahmat Tuhan, supaya akupun dapat mati dalam pelukan Yesus dan Bunda Maria.Ya Tuhan, kumohon agar Engkau mendukungku dan semua orang beriman, sepanjang hari sampai pada akhirnya, ketika senja datang, dan kesibukan dunia terhenti dan kehidupan yang hiruk pikuk ini berlalu, dan pekerjaan kami telah selesai. Dan dalam belas kasihanMu, kumohon Engkau memberikan tempat kediaman yang aman dan istirahat yang kekal dan kudus dan kedamaian abadi pada akhirnya. Amin

Doa Memohon Kepasrahan akan Kematian
O Tuhanku, yang berkuasa atas hidup dan maut, oleh kehendak-Mu dan keadilan-Mu, Engkau menentukan bahwa semua manusia yang berdosa harus wafat dan beralih dari dunia ini. Lihatlah kepadaku yang berlutut di hadapan-Mu, berserah diri atas kehendak dan hukum keadilan-Mu. Dengan segenap hatiku, Aku menolak segala dosa- dosaku di masa yang lalu. Untuk alasan ini, aku menerima kematian sebagai silih atas segala dosaku, dan di dalam ketaatanku akan apa yang menjadi kehendak-Mu.Sementara menunggu saat ajalku, bantulah aku untuk menggunakan kesempatan yang telah Engkau berikan kepadaku dengan sebaik- baiknya, untuk melepaskan diriku dari keterikatan terhadap dunia ini, untuk memutuskan belenggu apapun yang mengikatku dengan dunia ini, dan untuk mempersiapkan diriku untuk berdiri dengan pengharapan dan keyakinan yang teguh di hadapan tahta pengadilan-Mu. Karena itu, aku menyerahkan diriku tanpa syarat ke dalam tangan-Mu. Terjadilah kehendak-Mu, sekarang dan selama- lamanya. Amin.

@Via Veritas Vita, RJK, 2013.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar