“In vino veritas.”
Kolose 1:15-20, Lukas 5:33-39
“In vino veritas - di dalam anggur adalah kebenaran.” Inilah sebuah ungkapan orang Latin yang meyakini “khasiat anggur” bagi manusia. Yesus sendiri datang sebagai “pokok anggur” yang baru yang harus ditaruh dalam “bungkus” yang baru: "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula."
Kolose 1:15-20, Lukas 5:33-39
“In vino veritas - di dalam anggur adalah kebenaran.” Inilah sebuah ungkapan orang Latin yang meyakini “khasiat anggur” bagi manusia. Yesus sendiri datang sebagai “pokok anggur” yang baru yang harus ditaruh dalam “bungkus” yang baru: "Tiada seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk ditambalkan pada baju yang tua. Sebab jika demikian, yang baru itu pun akan koyak. Apalagi kain penambal yang dikoyakkan dari baju baru tidak akan cocok pada baju yang tua. Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula."
Adapun hari ini adalah Jumat Pertama pada bulan September. Misa Jumper (Jumat Pertama) yang mengenangkan Yesus sebagai pokok anggur sendiri menjadi misa favorit bagi banyak umat Katolik di beberapa kantor dan pabrik di Jakarta. Istilah Jumat pertama sebagai devosi kepada Hati Kudus Yesus berawal dari penampakan Yesus kepada Margaretha Alacoque (1647-1690) di Perancis.
Nah, bersama dengan penghormatan kita pada Hati Yesus yang lemah lembut dan murah hati, adapun tiga sikap dasar yang bisa kita petik hari ini, al:
1. Menyegarkan:
Buah anggur termasuk dalam keluarga Vitaceae, yang bisa diolah untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau juga bisa dimakan langsung yang pastinya menyegarkan. Yesus juga datang untuk meyegarkan hidup kita asal kita juga mau “lahir baru” setiap harinya dengan bertobat dan terus berbuat kebaikan.
2. Menguatkan:
Dulu: Ada sebuah penelitian historis: Pada mummi di Mesir (yang telah berusia lebih dari 3000 tahun), ditemukan biji-biji anggur yang diduga merupakan bekal kematian. Kini: Banyak dijual suplemen ekstrak biji anggur merah, yang diklaim bisa mengerem laju penuaan, mencegah penyempitan pembuluh darah (aterosklerosis) termasuk mencegah stroke dan serangan jantung. Yesus juga datang untuk menguatkan kerapuhan iman kita bukan?
3. Menyembuhkan:
Anggur sebetulnya adalah tanaman tertua yang dibudidayakan manusia. Perlu diketahui, anggur adalah buah meja di lingkungan Kekaisaran Yunani dan Mesir Kuno, jelasnya anggur ini telah dikonsumsi sejak zaman pra sejarah karena diyakini berkhasiat menyembuhkan pelbagai penyakit karena terkenal kaya antioksidan dan mengandung pelbagai vitamin: C, ProVit A, B1, B2. Anggur juga memiliki serat dan kadar air yang tinggi, serta memiliki kandungan mineral besi dan gula yang berguna untuk melancarkan aliran darah dan obat bagi para penderita liver, ginjal dan sistem pencernaan. Di tengah banyak orang yang “sakit” seperti kaum Farisi dan ahli kitab suci yang suka iri, dengki, sibuk menghakimi dan men-cap buruk orang lain, Yesus slalu hadir sebagai tabib ilahi yang menyembuhkan “sakit”kita dengan utuh dan menyeluruh. Ia mengajak kita berhati terbuka dan berjalan bersama dengan Tuhan, sang pokok anggur yang benar.
Nah, dengan tiga sikap dasar anggur ini, tugas pokok kita hanyalah melekatkan diri pada Kristus lewat doa dan karya kita, sehingga dengan sendirinya hidup kita akan berbuah dan berlimpah: saling menyegarkan, menguatkan dan menyembuhkan, lewat doa, kata dan tindakan nyata kita.
“Dari Tarsus ke Taman Ria – Bersama Yesus kita pasti bersukaria”.
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar