Ads 468x60px

Minggu 13 Oktober 2013


"Magnificat anima mea Dominum.”
 2 Raj 5:14-17; Mzm 98:1,2-3ab,3cd-4; 2Tim 2:8-13; Luk 17:11-19

“Magnificat anima mea Dominum – Jiwaku mengagungkan Tuhan.” Inilah pesan pokok bacaan hari ini bersamaan dengan peringatan penampakan terahir Bunda Maria di Fatima, Portugal. Dalam bahasa Yunani, bersyukur sendiri bisa berarti “Chara, yakni sebuah “kegembiraan yang tenang dan mengalir terus”. Yang pasti: bersyukur adalah cara terbaik agar merasa cukup, bahkan ketika berkekurangan. Ia datang dari kemampuan : "to feel deeply, to enjoy simply and to think freely".
 Adapun dalam Injil hari ini, 10 orang kusta disembuhkan Yesus. Tetapi hanya satu orang yang kembali untuk berterimakasih sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring. Disinilah, perlu juga diketahui bahwa sejak abad XII, dinyata-kenangkan ada lima sukacita yang membuat hati Bunda Maria senantiasa berterimakasih kepada Tuhan, yaitu:

1. Kabar Sukacita Nazareth (Lukas 1:30):
“Jangan takut hai Maria.” Inilah kalimat peneguhan Malaikat kepada Maria yang sedang galau. Bukankah kita juga diajak untuk tetap berani beriman di tengah pergulatan karena yakin bahwa Tuhan senantiasa menyertai keseharian hidup kita? Hidup itu kadang ibarat es krim. Nikmatilah dengan penuh rasa syukur sebelum cair!

2. Momentum Betlehem (kelahiran Yesus):
Maria bersyukur boleh mengandung Yesus. Bukankah setiap kali menyambut komuni, kita juga boleh mengandung Yesus? Dkl: Kita bersyukur karena boleh menjadi tabernakel yang hidup: PRAY! Not only because you need something but because you have a lot of to be thankful for. God gave you a gift of 86.400 seconds today. Have you used one to say "thank you"?

3. Momentum Paskah (kebangkitan Yesus):
Maria bersyukur karena Putranya yang wafat menjadi bangkit kembali. Bukankah kita juga diajak “bangkit dari kubur dosa” setiap harinya? Bukankah kebangkitan Tuhan membuat kita ditahirkan dari kenajisan dan pelbagai penyakit rohani kita? Salah satu tanda orang beriman adalah ketika ia diberi sesuatu (baik berupa kesempitan atau kelapangan) selalu membuatnya semakin dekat dengan Tuhan karena baginya sukacita bukanlah takdir, melainkan sebuah pilihan. Jelasnya, hidup ini adalah pilihan. Apapun yg membuat sedih, tinggalkan. Dan apapun yg membuat tersenyum, jangan lepaskan!

4. Kenaikan Yesus:
Setelah Paskah dan sebelum Pentakosta, Yesus terangkat naik ke surga. Maria jelas bersyukur. Hatinya penuh pujian dan sukacita melihat melihat Putranya dimuliakan, terangkat ke surga. Bukankah tak ada orang yang terlalu miskin sehingga tidak bisa memberikan pujian?

5. Pengangkatan Maria ke surga (Maria Asumpta):
Inilah perayaan sukacita Gereja universal setiap tanggal 15 Agustus bahwa Maria yang hina menjadi mulia, dan Maria yang biasa menjadi luar biasa karena boleh diperkenankan diangkat naik ke surga. Semper gaude tempus limita - Bersyukurlah senantiasa karena waktu itu terbatas. At the end of the day, count your blessings and give thanks! Yakinilah bahwa dengan bersyukur, kebahagiaan kita akan terus bertambah. Semper Gaude, Bersyukurlah senantiasa.

Dari Samaria ke Efesus – Selalu bersukaria bersama Yesus.”
Tuhan memberkati dan Bunda merestui.
Fiat Lux!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar