Ads 468x60px

Senin, 27 Januari 2014

Hari Biasa Pekan III
2 Sam 5:1-7.10; Mzm 89:20.21-22.25-26; Mark 3:22-30.


"Semper accusat-Selalu menuduh." Inilah kecendrungan buruk yang kadang kita buat dan ditampilkan oleh para ahli taurat dari pusat kota Yerusalem ketika mereka berkata/menuduh macam-macam tentang Yesus: “Ia kerasukan Beelzebul, dengar kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.” Kecendrungan untuk selalu menuduh ini juga bisa terjadi pada siapa saja bahkan pada orang-orang yang kerap dianggap sebagai orang besar/orang pintar. Kebiasaan menuduh/men-cap buruk orang lain seperti yang dibuat oleh para ahli kitab itu bisa jadi terjadi karena rasa iri hati sehingga selalu melihat secara negatif apapun yang dilakukan orang lain. Adapun 3 budaya untuk mengikis kecenderungan buruk ini, antara lain:


1."Budaya memahami": Dalam buku FX, saya mengartikan bahwa budaya memahami bisa dimulai dengan proses dialog sebagai proses mendengarkan yang lain, antara "dia+lo+gue". Kita diajak berani berpindah pusat, belajar mendengarkan yang lain tanpa merasa menjadi yang lain.

2."Budaya mengasihi": Kita ada karena kasih Tuhan yang hadir lewat banyak orang, kitapun juga diajak untuk hidup saling mengasihi walaupun nyatanya kita malahan banyak saling menyakiti dan menghakimi padahal perintahNya yang terakhir: "Hendaklah kamu saling mengasihi." Disinilah kita diajak menjadi orang yang mempunyai nada dasar "SOLO"-Spirit Of Loving Others-Semangat untuk mencintai yang lain.

3."Budaya menghargai": Kemarin Minggu, ada karnaval budaya "Grebeg Sudiro" di Pasar Gede Solo dmana semua budaya dan agama diberikan ruang untuk hadir karena semuanya dihargai sebagai yang baik: ada barongsai/liong, karawitan, reog, tari, gamelan dll. Mereka seakan melukis Indonesia dengan merajut Bhineka Tunggal Ika. Mereka sadar akan keragaman yang menyatukan, seperti warna pelangi, indah walau berbeda. Kitapun diajak untuk selalu mau menghargai setiap kekhasan yang lain dengan kacamata positif, tidak mudah menuduh/mencap buruk budaya/gaya orang lain tapi mencoba untuk saling mengenali dan menghargai sebagai kekayaan hidup harian.

"Dewan Legislatif di Pasar Kenari - Mari berpikir positif stiap hari."

Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar