Ads 468x60px

Selasa 04 Februari 2014

Pekan Biasa IV
2 Sam 18:9-10.14b.2425a.30.31b-33; 19:1-3; Mzm 86:1-2.3-4.5-6; Mark 5:21-43.

"Lumen fidei - Terang iman." Inilah yang menjadi modal dasar seorang perempuan yang sudah 12 tahun menderita pendarahan. De facto, ia tidak hanya menderita secara fisik tapi juga secara sosial karena berdasar tradisi Dunia Perjanjian Lama (Imamat 15:19-30), seorang yang sedang haid/pendarahan dinyatakan najis/berdosa dan siapapun yang menyentuh/disentuhnya juga menjadi najis dan berdosa. Dengan kata lain: Selama 12 tahun, ia dicap sebagai orang najis/pendosa yang pastinya juga dikucilkan karena banyak orang yang "sok suci", takut ketularan najis. Syukurnya, ia tidak berputus-asa tapi terus menerus berharap akan disembuhkan dan dibebaskan. Adapun 3 tahapan dasar supaya kita juga memiliki terang iman yang bisa menyembuhkan  dan membebaskan, antara lain:

1."Mendengar": Dia sudah mendengar banyak berita tentang Yesus. Di tengah dunia yang penuh berita buruk, kita juga diajak untuk selalu peka dan terbuka menjadi orang yang biasa mendengarkan banyak berita yang mewartakan kebaikan dan pujian, bukan keburukan dan gosipan karena yang kita dengarkan kerap menentukan kualitas hidup kita.

2."Mendekati": Ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubahNya. Di lain segi, Yesus juga tidak takut disentuh oleh orang yang najis dan yang dicap pendosa. Yesus tidak takut "kotor" karena sebenarnya bukan perempuan itu yang menulari Yesus tapi kuasa dan kekudusan Yesus-lah yang menular pada perempuan tersebut sehingga ia menjadi sembuh. Disinilah, kita diajak untuk selalu datang mendekatiNya dengan aneka doa dan reksa rohani secara personal, sehingga kita tidak takut untuk menyentuh/disentuh oleh kuasa dan kasihNya setiap hari. Hidup rohani yang mendalam juga membuat kita bisa menularkan "kesembuhan" terhadap orang lain.

3."Meyakini": Ia tidak hanya mendengar dan mendekati tapi juga meyakini tentang kuasa Yesus. Ketika ia mendekati dan menjamah Yesus, katanya di dalam hati: “Asal kujamah saja jubahNya, aku akan sembuh!” Ia mengajak kita mempunyai iman, selalu percaya akan kuasa dan penyelenggaraan ilahi dalam hidup harian.

"Makan keju di taman -Mari maju sebagai orang beriman."

Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar