Ads 468x60px

Harga Keangkuhan


Seseorang milyoner tertarik akan suatu undangan menghadiri suatu konvensi penyembuhan. Di keretaapi ia duduk bersebelahan dengan seorang tua miskin berjenggot yang berpakaian agak kumal. Milyoner itu merasa jijik dan dengan pandangan menghina ia minta tempat duduk lain pada kondektur. Sesampai di kota tujuan, ia melihat di stasiun orang berduyun-duyun menyambut kedatangan si penyembuh yang tak lain adalah orangtua kumal yang dihina si milyoner tadi. 
Si milyiner terpukul bukan main dan bersujud di depan si penyembuh mohon ampun. ‘Lho, kamu jangan minta maaf padaku, Nak, tapi mohon maaflah pada orang kumal dan miskin yang kau temukan tadi di kereta api”.

Ada kecenderungan yang semakin membahayakan: orang dihormati hanya berdasarkan tingkatan mobil, rumah dan miliknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar