Ads 468x60px

Kamis 14 Agustus 2014

PW.St Maksimilianus Kolbe
Yeh. 12:1-12; Mzm. 78:56-57,58-59,61-62; Mat. 18:21-19:1.  BcO Za. 11:4 - 12:8

"Debitte nobis - Ampunilah kami!" Inilah sebuah seruan iman dalam doa Bapa Kami yang menekankan dimensi pengampunan. Mengacu pada bacaan injil, Yesus juga mengajak kita tidak hanya sibuk "minta ampun" tapi juga berani untuk "beri ampun": "Bukan sampai 7x melainkan sampai 70x7 kali" (Yoh 18:22). "7" adalah lambang ksempurnaan/kepenuhan, maka "70x7" adalah lambang dari kesempurnaan yang benar-benar mutlak. De facto, kita memang sulit mengampuni, terlebih kalau kita yang menjadi "korban", dirugikan dan dikambinghitamkan entah secara sosial-moral/finansial.
Nah, berangkat dari pengalaman ketika tadi pagi doa brevir dan misa harian bersama para suster Ursulin di Labuan Bajo yang terkenal dengan Pulau Komodo-nya, kitapun diajak menjadi pribadi pengampun dengan jurus "KOMODO", antara lain:


1."KObarkan iman": Prof. Petro Petrini, ahli neorolog di Pisa Italia, meneliti dan menunjukkan bahwa sikap memaafkan itu bisa mempengaruhi kinerja otak dan mampu membuat watak dan akhlak menjadi lebih baik/sehat karena orang lbh merasa damai dan ringan sebagai orang beriman. Disinilah, memaafkan tanpa syarat ("unconditional forgiveness") mjd sebuah pewartaan iman yg mendalam. Pastinya, bukankah tak ada syarat untuk memperoleh pengampunan Tuhan karena maaf dariNya adalah sebuah anugerah yang mudah?

2."MOdalnya kerahiman": Kesadaran dan rasa syukur banyak diampuni olehNya membuat kita lebih punya kerahiman. Dengan kata lain: mudah memaafkan adalah tanda orang beriman: “Seandainya aku tak diampuni Tuhan, aku sudah mati. Karena aku sudah diampuni Tuhan, maka aku harus juga mengampuni”(Ef 4:31-32)

3."DOa di sepanjang jaman": St Thomas Aquinas mengatakan bahwa kerap doa yang panjang adalah obat yang mujarab. Apapun "keadaan zaman", suka/duka-pahit/manis, kita diajak untuk terus berdoa, membawa semuanya bersama dengan yang ilahi karena realnya kita perlu "waktu dan kesabaran" karena hidup itu kerap 30% percaya dan kasih, 70%nya memaafkan.

"Mba Asih di Pulau Bidadari - Wartakan kasih setiap hari."

Tuhan memberkati + Bunda mrestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar