Ads 468x60px

Kamis 21 Agustus 2014

PW. St. Pius X
Yeh. 36:23-28; Mat. 22:1-14

Giuseppe-Yosef." Inilah nama seorang pelajar miskin di Italia yang kelak menjadi seorang Paus yang kita peringati hari ini. Dalam keluarga, ia biasa dipanggil "Beppi" dan ditahbiskan imam dengan nama "Don Sarto" (Italia: Don: Pater: Romo). Ia berkarya di paroki-paroki miskin selama 17 tahun dengan penuh kerendahan hati.


Adapun tiga hal baik, "3K", yang membuatnya bisa menciptakan surga di bumi, antara lain:

1.Kasih: Don Sarto biasa memberikan segala yang ia miliki demi membantu mereka yang membutuhkan. Ia tidak suka "menimbun" tapi selalu "menyalurkan" segala berkat yang diterimanya.

2.Korban ekaristi: Ia dikenang karena kasihnya yang berkobar-kobar kepada Ekaristi Kudus karena Tuhan benar-benar hadir. Itu sebabnya dalam setiap Misa, kita harus terlibat "penuh, sadar dan aktif" (Sacrosanctum Concilium no.14). Itu juga sebabnya misa mingguan dan hari raya itu hukumnya wajib (Perintah Gereja no.2), dimana satu-satunya alasan yang dapat dibenarkan untuk tidak mengikuti misa minggu adalah karena sakit. Pastinya, ia mendorong semua orang untuk menyambut Yesus sesering mungkin, bahkan tiap hari! Ia juga menetapkan ketentuan yang mengijinkan anak-anak menyambut Komuni Kudus. Katanya: "Komuni Kudus adalah jalan tersingkat dan teraman menuju Surga."

3.Kesederhanaan: Dengan rendah hati, ia mengajak semua orang untuk semakin mengenal dan mencintai iman Katolik. Dengan sderhana, ia mendorong para imam dan katekis untuk membantu orang banyak mengenal imannya. Ia juga memperbaharui liturgi dan merevisi Ibadat Harian Gereja. Ia wafat pada tanggal 20 Agustus 1914, dimana dalam surat wasiatnya ia menulis: "Saya dilahirkan miskin, saya hidup miskin, saya berharap mati miskin."

"Dari telaga ke taman sari - Ciptakanlah surga setiap hari."

"Salam HIKers."
Tuhan memberkati + Bunda merestui.
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar