Ads 468x60px

Rabu 20 Agustus 2014

PW St. Bernardus Abas.
Yeh. 34:1-11; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 20:1-16a.

"Pastor-Gembala!" Inilah figur yang dihadirkan Tuhan kepada kita, seperti tampak dalam mazmur Daud pada bacaan hari ini, "Tuhan adalah gembalaku" (Maz 23). Adapun beberapa sifat dasar gembala baik, antara lain:


1.Rendah hati: Ia sell mau "turun", blusukan. Ia keluar rumah dan berjalan ke banyak tempat, dari pagi s/d sore (jam 9, 12, 15, 17). Dengan sukacita, Ia menyapa dan mencari orang yang menganggur dan diajaknya ikut bekerja.

2.Murah hati: Ia selalu memberikan "gaji" kepada semua orang secara adil dan sukarela, bahkan yang bekerja sebentarpun tetap ia berikan "gaji" yang sama. Ini menandakan kemurahan hatiNya yang penuh dan utuh.

3.Hati-hati: Kebaikannya ternyata menimbulkan rasa iri hati dan pergunjingan para pekerja yang lebih dulu bekerja bersamanya. Benarlah kata St Vianney, “iri hati adalah sampar masyarakat yang tak mengecualikan siapa pun". Di lain segi, sebenarnya sudah banyak "gaji", berupa harta talenta sukacita yang kita cecap dan terima dalam hidup kita. Sepanjang waktu Allah mencari dan memberkati kita tapi kadang kita sibuk untuk selalu merasa tidak cukup dan membandingkan dengan yang lain sehingga lupa mensyukuri setiap rahmat yang sudah banyak kita terima. Hal buruk ini jelasnya bisa terjadi pada siapa saja, seperti teguran ilahi Allah pada para gembala palsu: "Celakalah gembala-gembala, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman."

Disinilah kita diajak hidup dengan sepenuh hati, bukan dengan iri hati karena sebenarnya Tuhan sudah banyak memberkati hidup kita dengan segala kerendahan dan kemurahan hati.

"Dari Kramat Jati ke Gunung Sahari-Jadilah murah hati setiap hari."

"Salam HIKers."
Tuhan memberkati + Bunda merestui. 
Fiat Lux! (@RomoJostKokoh).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar