Ads 468x60px

Mertua

Sepasang suami-isteri menikah tanpa mendapat restu dari kedua orangtua mereka. Orangtua suami berkata bahwa Yenny, isterinya, bukan tampang orang yang bisa mengurus rumah. Orangtua isterinya berkata bahwa, Rico, si suami bukan tampang suami yang bisa menghargai seni. 

Pasangan itu tinggal agak jauh dari kedua orangtua mereka. Namun dua kali setahun orangtua Rico berkunjung dan tinggal selama 3 minggu, dan menjelang setiap kunjungan, Rico dan Yenny menata rumah mereka serapi dan senyaman mungkin agar orangtua mereka senang. Tapi dasar mertua, kondisi itu diubah oleh orangtua mereka. Orangtua Yenny juga datang dua kali per tahun dan tinggal beberapa minggu dan selalu mengobrak-abrik kebun dan taman serta memberi khotbah panjang tentang bagaimana mendidik anak. 


Pasangan suami-isteri itu kemudian menjadi begitu kesal hingga mendatangi seorang terapis. Setelah mendengar ceriteranya terapis itu kemudian mengutip Bernard Shaw yang berkata, ‘Suruhlah aku berbuat sesuatu tugas dan betapa hebat keinginanku untuk berbuat sesuatu yang lain.’

Pada kunjungan berikutnya suami-isteri itu menyiapkan rumah dan halaman begitu kacau-balau, sehingga sang mertua akhirnya berkata, ‘Cukup adalah cukup, seterusnya kau berdualah yang harus mengurus rumahmu.’

Bila orang disuruh ke kanan, ia cenderung ke kiri. Bila orangtua mengatakan merokok, narkoba dll-nya itu dosa dan berbahaya, orang muda akan begitu ingin mencobanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar