Ads 468x60px

"ROSARIO" – ROh Allah SAdarkan Rapuhnya Iman Orang

Ratu Rosari Ratu terkudus
Bunda melahirkan Tuhanku Yesus
Di muka tahtamu anakmu berseru
Doakan kami, Maria
Doakan kami, Maria.

Ratu Rosari Ratu tersuci
kami anakmu bermadah memuji.
nyanyian pujian 
madah pengharapan
Lindungi kami Maria
Lindungi kami Maria.

Ratu Rosari Ratu penyayang
harapan kami di dalam bahaya
Lihatlah putramu, 
yang mohon padamu
Doakan kami, Maria
Doakan kami, Maria.


Berdoalah Rosario setiap hari... Berdoa, berdoalah sesering mungkin dan persembahkanlah silih bagi para pendosa... Akulah Ratu Rosario... Pada akhirnya Hatiku yang Tak Bernoda akan menang." Itulah salah satu pesan Bunda Maria dalam penampakan kepada anak-anak di Fatima.

Bicara soal bulan Rosario, pada tanggal 7 Oktober 1571 terjadi suatu pertempuran armada laut yang dahsyat di Laut Tengah, dekat pantai Yunani. Tempat itu disebut Lepanto. Turki memiliki angkatan laut yang paling kuat di bawah pimpinan Halifasha. Sebelum pertempuran ini, Turki telah menyerang semua pelabuhan Katolik di Eropa. Paus Pius V yang pada waktu itu duduk di Tahta St. Petrus di Roma menyerukan supaya semua orang Katolik di Eropa bersatu dan bertahan terhadap serangan armada Halifasha. Kemudian Paus menunjuk Don Yuan dari Austria menjadi komandan armada gabungan Eropa yang akan menghadapi armada Turki. 

Don Yuan terkenal memiliki devosi yang sangat kuat kepada Bunda Maria. Ketika tentara Katolik naik ke kapal untuk diberangkatkan ke medan perang, mereka masing-masing diberi rosario di tangan kanan, sementara tangan kiri mereka memegang senjata. Paus yang menyadari armada ini tidak ada artinya dibandingkan dengan armada Turki yang jumlahnya tiga kali lipat, meminta agar seluruh penduduk Eropa berdoa rosario. Di mana-mana orang berdoa rosario selama 24 jam terus-menerus.

7 Oktober 1571 pukul 11.30 kedua armada itu mulai bertempur dengan dahsyat hingga baru berakhir keesokan harinya pukul 5.30 sore. Mukjizat terjadi di sana. Ketika pertempuran sedang berlangsung sengit, tiba-tiba angin berubah arah sehingga menguntungkan pihak armada Katolik. Armada Turki berhasil dikalahkan. Halifasha mati terbunuh. Karena kemenangan rosario ini, maka tanggal 7 Oktober ditetapkan sebagai Hari Raya Rosario. 

Rosario sendiri berarti "Mahkota Mawar". Bunda Maria menyatakan kepada beberapa orang bahwa setiap kali mereka mendaraskan satu Salam Maria, mereka memberinya sekuntum mawar yang indah dan setiap mendaraskan Rosario secara lengkap mereka memberinya sebuah mahkota mawar. Rosario dianggap sebagai doa yang sempurna karena di dalamnya terkandung warta keselamatan yang mengagumkan. 

Bagi saya sendiri, Rosario berarti: ”Roh Allah sadarkan rapuhnya iman orang.” Karena, sesungguhnya, dengan Rosario kita diajak merenungkan juga menyadari peristiwa-peristiwa gembira, sedih dan mulia dalam kehidupan Yesus dan Maria, juga dalam hidup kita yang jelas-jelas rapuh. Rosario sekaligus adalah doa yang sederhana, sangat sederhana seperti Maria. Rosario adalah doa yang dapat kita doakan bersama dengan Bunda Maria dan setiap kerapuhan serta pergulatan iman kita. Saya kadang bahkan mendoakan Rosario dengan menggunakan jari-jari tangan sambil berjalan, entah ketika mendaki gunung atau ketika ada di sebuah terminal. 

Yang pasti, di setiap penampakan, kerap Maria meminta kita untuk mendaraskan Rosario sebagai senjata ampuh melawan kejahatan yang ada di tengah kerapuhan hidup kita. Memang, tampaknya, Rosario hanyalah doa yang diulang-ulang, tapi di balik itu kita dapat memperoleh rahmat yang besar untuk sadarkan diri sehingga kita tergerak untuk menghasilkan pertobatan. 

Adapun salah satu ciri doa yang baik adalah kalau doa itu membuat kita menjadi semakin sederhana di hadapan Tuhan, tidak muluk-muluk dalam kata-kata, tapi juga tidak bertele-tele dalam nalar. Dan, itulah yang dapat ditemukan dalam doa rosario. Bisa didoakan sambil berjalan di pegunungan, bisa sambil duduk di sebuah angkutan, cukup dengan menggunakan 10 jari tangan kita. 

Sejarah doa Rosario sendiri dimulai pada abad pertengahan, ketika itu banyak biarawan monastik yang tidak mampu berbahasa Latin, sehingga mereka kesulitan mengikuti doa offisi (mendaraskan mazmur). Maka mereka mengganti doa offisi dengan mendaraskan 150 kali doa Bapa Kami (mengacu pada Katekismus Katolik, no.2678, dalam kesalehan Barat selama Abad Pertengahan, muncullah Doa Rosario sebagai pengganti populer untuk ibadat harian). 

Doa Rosario ini sendiri diwariskan kepada Gereja, terlebih oleh St. Dominikus, pendiri Ordo Para Pengkotbah, yang menerimanya langsung dari Bunda Perawan Terberkati sebagai sarana yang ampuh untuk mempertobatkan kaum bidaah Albigensia dan pendosa-pendosa lainnya (kisah ini sendiri ditemukan di dalam buku termasyhur Beato Alan de la Roche berjudul De Dignitate Psalterii). 

Kemudian pada abad XV, doa rosario makin dikenal dimana-mana seiring dengan ditemukannya mesin cetak. Buku kecil yang dicetak di Ulm (Jerman) tahun 1483 menganjurkan tiga rangkaian gambar, masing-masing memuat lima lukisan tersendiri, yaitu 5 sukacita Maria, 5 penumpahan darah Yesus dan 5 suka cita Maria setelah kebangkitan Yesus. Jadi Inilah ke-15 peristiwa Rosario yang kita kenal hingga sekarang. Dan daftar ini pun disahkan Paus Pius V ketika menetapkan Rosario sebagai doa yang sah pada tahun 1569.

Pada abad XX, berdasarkan Enskilik Marialis Cultus dari Paus pendahulunya, yang membicarakan tentang Rosario sebagai ringkasan Injil, Paus Yohanes Paulus II (alm) dalam Enskilik Rosarium Virginis Mariae, merasa perlu melengkapi pola baru pada pola rosario yaitu peristiwa Terang (cahaya). Paus mengatakan “Agar Rosario menjadi ringkasan Injil yang lebih utuh, tepatlah ditambahkan renungan tentang peristiwa-peristiwa amat penting dalam pelayanan Yesus di hadapan umum antar pembaptisan dan sengsaraNya. Peristiwa-peristiwa baru ini ditempatkan sesudah renungan sekitar inkarnasi dan kehidupan Yesus yang tersembunyi (peristiwa gembira) dan sebelum renungan yang berpusat pada sengsaraNya (peristiwa sedih) dan kenangan akan kebangkitanNya (peristiwa mulia). Jadi penambahan peristiwa baru ini dimaksudkan untuk memberi kesegaran dan untuk mengobarkan minat baru terhadap doa rosario dalam spritualitas Kristiani sebagai jalan lurus menuju lubuk hati Yesus, samudera sukacita dan terang sengsara dan kemuliaan".

Bukan kebetulan pula bahwa Bunda Maria menampakan diri enam kali kepada tiga anak gembala didekat kota Fatima, Portugal antara tanggal 13 Mei dan 13 Oktober 1917. Dalam penampakannya Bunda Maria mengatakan bahwa ia dikirim oleh Allah untuk menyampaikan pesan kepada semua orang bahwa akan ada kesengsaraan besar akibat perang dan kekerasan akan tetapi ia menjanjikan keselamatan bagi orang-orang yang berdoa memohon pertobatan dan pengampunan. Dalam setiap penampakan itu Bunda Maria juga menekankan pentingnya berdoa Rosario setiap hari serta melakukan pertobatan dan pengorbanan. Bunda Maria juga menyampaikan tiga rahasia yang kemudian dikenal sebagai tiga rahasia besar Fatima. 

Mengacu pada almarhum Paus Yohanes Paulus II, dalam surat apostolik Rosarium Virginis (15 Oktober 2002), doa rosario adalah juga sekolah doa, sebuah doa yang sederhana tapi banyak memberikan pelajaran iman yang mendalam. Dengan berdoa rosario, kita mengkontemplasikan wajah Yesus Kristus sendiri bersama Maria. Rosario juga mengajak mata batin kita untuk berdoa bersama dengan tahun liturgi Gereja, karena Maria sendiri adalah Bunda Gereja. Sebuah dokumen resmi dari Gereja, yang pertama berbicara soal peran doa rosario, yakni Ensiklik Supremi Apostolatus Officio, yang dikeluarkan oleh Paus Leo XIII. Dikatakan dengan lugas bahwa, doa rosario itu sangat membantu hidup rohani. 

Jelas bahwa orang yang biasa berdoa rosario biasanya pula menyebarkan semacam odor sanctitatis, aroma kesucian, karena doa rosario itu adalah doa Yesus Kristus sendiri. Itulah doa Salam Maria yang diulang-ulang seperti mantera. Sebuah doa sederhana tapi banyak berbicara tentang misteri cinta Tuhan.

Ada 6 keistimewaan juga dari doa rosario, al: Doa rosario adalah doa kepada Maria yang menjadi sarana menjalin hubungan personal dengan Maria, Doa rosario adalah doa bersama Maria yang ditujukan kepada Allah, Doa rosario adalah doa bersama Santa Bernadeth Soubirous, Doa rosario bersifat repetisi - jadi bersifat meditatif, Doa rosario berarti kita masuk dalam titik titik penting seluruh karya penyelamatan Allah, dan dalam doa Rosario termuat seluruh isi iman Gereja. 

Mengacu pada tradisi Gereja Katolik, terdapat juga 15 janji Bunda Maria bagi mereka yang setia berdoa Rosario, yakni:

1. Mereka yang dengan setia mengabdi padaku dengan mendaraskan Rosario, akan menerima rahmat-rahmat yang berdaya guna.
2. Aku menjanjikan perlindungan istimewa dan rahmat-rahmat terbaik bagi mereka semua yang mendaraskan Rosario.
3. Rosario akan menjadi perisai ampuh melawan neraka. Rosario melenyapkan sifat-sifat buruk, mengurangi dosa dan memenaklukkan kesesatan.
4. Rosario akan menumbuhkan keutamaan-keutamaan dan menghasilkan buah dari perbuatan-perbuatan baik. Rosario akan memperolehkan bagi jiwa belas kasihan melimpah dari Allah, akan menarik jiwa dari cinta akan dunia dan segala kesia-siaannya, serta mengangkatnya untuk mendamba hal-hal abadi. Oh, betapa jiwa-jiwa akan menguduskan diri mereka dengan sarana ini.
5. Jiwa yang mempersembahkan dirinya kepadaku dengan berdoa Rosario tidak akan binasa.
6. Ia yang mendaraskan rosario dengan khusuk, dengan merenungkan misteri-misterinya yang suci, tidak akan dikuasai kemalangan. Tuhan tidak akan menghukumnya dalam keadilan-Nya, ia tidak akan meninggal dunia tanpa persiapan; jika ia tulus hati, ia akan tinggal dalam keadaan rahmat dan layak bagi kehidupan kekal.
7. Mereka yang memiliki devosi sejati kepada Rosario tidak akan meninggal dunia tanpa menerima sakramen-sakramen Gereja. 
8. Mereka yang dengan setia mendaraskan Rosario, sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal mereka, akan menerima Terang Ilahi dan rahmat Tuhan yang berlimpah; pada saat ajal, mereka akan menikmati ganjaran pada kudus di surga. 
9. Aku akan membebaskan mereka, yang setia berdevosi Rosario, dari api penyucian. 
10. Putera-puteri Rosario yang setia akan diganjari tingkat kemuliaan yang tinggi di surga. 
11. Kalian akan mendapatkan segala yang kalian minta daripadaku dengan mendaraskan Rosario. 
12. Aku akan menolong mereka semua yang menganjurkan Rosario Suci dalam segala kebutuhan mereka.
13. Aku mendapatkan janji dari Putra Ilahiku bahwa segenap penganjur Rosario akan mendapat perhatian surgawi secara khusus sepanjang hidup mereka dan pada saat ajal.
14. Mereka semua yang mendaraskan Rosario adalah anak-anakku, saudara dan saudari Putra tunggalku, Yesus Kristus. 
15. Devosi kepada Rosarioku merupakan pratanda keselamatan yang luhur.

Ngomong-ngomong, sudahkah anda berdoa Rosario hari ini?

NB: 
Dalam gereja Katolik, kita juga mengenal “Salam Maria”, atau dalam bahasa Latin “Ave Maria”. Itu adalah doa tradisional Katolik kepada Maria, bunda Yesus untuk memohonkan perantaraannya. 

Doa ini digunakan di kalangan Gereja Katolik Roma dan merupakan dasar dari doa rosario. Doa “Salam Maria” merupakan salah satu doa yang paling populer di dunia. Doa tersebut lebih kurang didoakan sebanyak 2 juta kali sehari dalam segala bahasa dan di seluruh pojok dunia. Sungguh populer bukan? Bahkan St. Hieronimus mengatakan bahwa “kebenaran yang terkandung dalam Salam Maria begitu agung dan luhur, begitu mengagumkan, hingga tak ada manusia atau pun malaikat yang dapat memahami sepenuhnya.” 

Selain itu, Salam Maria juga digunakan oleh Gereja Ortodoks Timur dan Ortodoks Oriental, serta berbagai kelompok lainnya dalam tradisi Katolik, termasuk Anglikan, Katolik Independen dan Katolik Lama. Sebagian denominasi Protestan juga menggunakan doa ini. Kebanyakan dari teks Salam Maria dapat ditemukan dalam Injil Lukas.

Doa ini memadukan dua nas dari Injil Lukas: "Salam Maria, penuh rahmat,Tuhan sertamu; terpujilah engkau di antara wanita" (Lukas 1:28) dan "terpujilah engkau di antara wanita, dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus." (Lukas 1:42). Di Eropa Barat pada pertengahan abad ke-13, doa ini hanya terdiri dari kata-kata ini dengan penambahan nama "Maria" setelah kata "Salam", seperti yang jelas terlihat dari tafsiran St. Tomas Aquinas tentang doa ini. Jelasnya, St. Bernardus dan banyak para kudus lainnya mengatakan bahwa tak pernah sekali pun terdengar pernah terjadi di suatu waktu atau pun tempat bahwa Bunda Maria menolak mendengarkan doa anak-anaknya yang di bumi.

Bahasa Latin:
Ave Maria, gratia plena, 
Dominus tecum, 
benedicta tu in mulieribus, 
et benedictus fructus ventris tui, Jesus. 
Sancta Maria, Mater Dei, 
ora pro nobis peccatoribus, nunc, et in hora mortis nostrae. 
Amen 

Bahasa Inggris:
Hail Mary, full of Grace, 
The Lord is with thee; 
Blessed art thou among women, 
and blessed is the fruit 
of thy womb, Jesus. 
Holy Mary, Mother of God, 
pray for us sinners, 
now and at the hour of our death. 
Amen.


1 komentar: