Pekan Biasa XXVIII
Ef.1:1-10; Mzm.98:1,2-3ab,3cd-4,5-6;
Luk.11:47-54
"Pontifex - Jembatan"
Inilah
salah satu "kunci", semacam panggilan orang kristiani, yakni menjadi
media/sarana untuk mengantar orang kepadaNya. Adapun Yesus menegur orang Farisi
dan ahli Taurat yang malahan "mengunci" dan menghalangi orang untuk
menjumpai Tuhan: "Celakalah kamu hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah
mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang
berusaha untuk masuk malahan kamu halang-halangi." Dari teguranNya inilah,
tercandra tiga kunci orang yang kadang tidak menjadi jembatan tapi malahan
menjadi batu sandungan, antara lain:
1.
Pelit berbagi.
Mereka "mengambil"/me-"monopoli" pengetahuan iman hanya untuk diri/kepentingan mereka sendiri.
Mereka "mengambil"/me-"monopoli" pengetahuan iman hanya untuk diri/kepentingan mereka sendiri.
2.
Setengah hati.
Mereka tidak benar-benar masuk ke dalam ajaran yang mereka wartakan - "NATO- No Action Talk Only"
Mereka tidak benar-benar masuk ke dalam ajaran yang mereka wartakan - "NATO- No Action Talk Only"
3. Iri
hati.
Mereka tidak mau "tersaingi" sehingga cenderung menghakimi dan menghalangi orang lain yang ingin benar-benar mengenal Tuhan.
Mereka tidak mau "tersaingi" sehingga cenderung menghakimi dan menghalangi orang lain yang ingin benar-benar mengenal Tuhan.
Disinilah,
di tengah dunia harian yang kadang penuh dengan budaya "pelit berbagi-
setengah hati- iri hati", kita diajak mempunyai "KUNCI"-
"Kuasa Untuk Nampakkan Cinta Ilahi", lewat 3 pintu imani, antara lain
:
1.
Melihat contoh.
Kita diajak belajar dari teladan hidup para orang kudus yang bisa kita lihat dalam kitab suci/tradisi dan aneka sejarah gereja.
Kita diajak belajar dari teladan hidup para orang kudus yang bisa kita lihat dalam kitab suci/tradisi dan aneka sejarah gereja.
2.
Memberi contoh.
Orang lebih percaya pada mata daripada telinga, bukan?
Artinya: kotbah yang mujarab adalah teladan hidup yang nyata, bukannya kata-kata yang hampa karna orang butuh bukti bukan janji.
Orang lebih percaya pada mata daripada telinga, bukan?
Artinya: kotbah yang mujarab adalah teladan hidup yang nyata, bukannya kata-kata yang hampa karna orang butuh bukti bukan janji.
3.
Menjadi contoh.
Akhirnya, bersama teladan para kudus, kita diajak untuk bisa menjadi "yesus-yesus kecil", contoh hidup tentang kasih Tuhan yang nyata lewat sikap nyata: doa, ucapan, dan karya yang penuh cinta dan sukacita, bukan penuh iri dan cinta diri.
Akhirnya, bersama teladan para kudus, kita diajak untuk bisa menjadi "yesus-yesus kecil", contoh hidup tentang kasih Tuhan yang nyata lewat sikap nyata: doa, ucapan, dan karya yang penuh cinta dan sukacita, bukan penuh iri dan cinta diri.
"Dari
Jakarta ke Sragentina - Wartakanlah cinta dengan sikap hidup yang
sederhana!"
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux! @RomoJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux! @RomoJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar