Minggu XXVII
Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43.
Yes. 5:1-7; Mzm. 80:9,12,13-14,15-16,19-20; Flp. 4:6-9; Mat. 21:33-43.
"Legio
- Pasukan"
Inilah
sebuah kesan yang terkenang ketika tadi melihat parade tentara pada HUT TNI
hari ini. Secara sederhana, bersama dengan peringatan St Faustina yang juga merupakan
"tentara/rasul kerahiman", sebenarnya kita juga diajak menjadi
"legio", semacam pasukan Allah dengan 3 senjata pamungkas, antara lain:
1.
"Spes salvi - Harapan keselamatan"
Tuhan hadir sebagai "Tuan Tanah" yang selalu penuh harapan. Ia mendirikan menara jaga, pagar, memilih benih & tempat memeras anggur yang terbaik. Kita juga diharapkan untuk selalu hidup penuh harapan, tidak mudah lelah dan putus asa.
Tuhan hadir sebagai "Tuan Tanah" yang selalu penuh harapan. Ia mendirikan menara jaga, pagar, memilih benih & tempat memeras anggur yang terbaik. Kita juga diharapkan untuk selalu hidup penuh harapan, tidak mudah lelah dan putus asa.
2."Lumen
fidei - Cahaya iman"
Anggur adalah salah satu tumbuhan yang tersulit. Untuk mendapatkan buah anggur yang baik dan manis, kita harus merawat/memilih tanah dan benih yang terbaik karena anggur sangat rentan dengan penyakit dan hewan2 pengerat. Disinilah, kita diajak untuk selalu merawat hidup iman supaya bisa berbuah baik dan manis karena sejatinya hidup kita juga rentan terhadap pelbagai gangguan & rintangan duniawi.
Anggur adalah salah satu tumbuhan yang tersulit. Untuk mendapatkan buah anggur yang baik dan manis, kita harus merawat/memilih tanah dan benih yang terbaik karena anggur sangat rentan dengan penyakit dan hewan2 pengerat. Disinilah, kita diajak untuk selalu merawat hidup iman supaya bisa berbuah baik dan manis karena sejatinya hidup kita juga rentan terhadap pelbagai gangguan & rintangan duniawi.
3.
"Deus caritas est - Allah adalah kasih"
Dalam bacaan 1, Allah hadir sebagai penggarap yang penuh "bonum/kebaikan". Ia setia merawat kebun anggur. Sebaliknya dalam bacaan injil, manusia yang dipercaya malahan menjadi penggarap yang penuh "malum/kejahatan". Mereka tidak hanya menghasilkan anggur asam tapi malah mau merebut kebun anggur itu. Mereka tidak merawat tapi merusak, tidak menjaga tapi menjagal. Dengan kata lain: Mereka tidak punya kasih sebagai penggarap yang telah dikasih kepercayaan.
Dalam bacaan 1, Allah hadir sebagai penggarap yang penuh "bonum/kebaikan". Ia setia merawat kebun anggur. Sebaliknya dalam bacaan injil, manusia yang dipercaya malahan menjadi penggarap yang penuh "malum/kejahatan". Mereka tidak hanya menghasilkan anggur asam tapi malah mau merebut kebun anggur itu. Mereka tidak merawat tapi merusak, tidak menjaga tapi menjagal. Dengan kata lain: Mereka tidak punya kasih sebagai penggarap yang telah dikasih kepercayaan.
Disinilah tampak jelas bahwa kebaikanNya dirusak oleh keburukan kita, keadilanNya dirusak oleh ketidakadilan kita, kasihNya dirusak oleh dosa dan dusta kita. Bersama dengan permenungan tuan tanah dan penggarap anggur hari ini, jelaslah bahwa kita dipanggil menjadi penggarap yang baik, yang selalu penuh "harapan-iman & kasih", sehingga bisa menghasilkan anggur yang baik dan manis lewat aneka "kud", karya-ucapan & doa yang penuh kerahiman.
"Cari
sikat di Gunung Sahari - Jadilah berkat setiap hari"
Salam
HIKers
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RomoJostKokoh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar