Ads 468x60px

Rabu 12 November 2014

Peringatan Wajib Santo Josafat
Tit. 3:1-7; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Luk. 17:11-19

"In Te speravi - PadaMu aku berharap."
Inilah yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari ini ketika para orang kusta terus berharap pada Yesus. Dengan penuh harapan, kita yang sebenarnya telah banyak menerima kasih, kasih karunia, keselamatan, dan semua berkat rohani dari Allah juga diharapkan untuk tidak lupa menjadi "martir" (Yun: saksi) seperti St Josafat yang kita kenangkan hari ini. Mengacu pada bacaan Injil hari ini, adapun langkah awal yang kita buat sebagai saksi adalah datang kepadaNya dengan sebuah keyakinan dasar: "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita" (1Yoh 4:19).


Setelah datang dan mendapat banyak berkat dariNya, kita kadang seperti ke-9 orang kusta yang lupa berterima kasih. Sebaliknya, orang kecil yang kerap kita singkirkan dan kucilkan ternyata malahan "tak lupa". Di tengah dunia kita yang cenderung menganggap diri sebagai orang yang paling suci, kudus, ber-Tuhan dan telah diselamatkan. Di tengah klaim bahwa kita pasti masuk surga dan mereka yang lain kita anggap kafir-berdosa, tidak ber-Tuhan dan pasti menjadi penghuni neraka.

Di tengah aneka pernyataan yang kerap sombong, angkuh, picik dan sempit inilah, Yesus mengajarkan harapan yang penuh kerendahan hati dari orang Samaria: Ia kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring dan tersungkur di depan Yesus. Melihat kesungguhan dan ketulusan ucapan syukur itu, maka Yesus mengatakan: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau". Sungguh, ucapan syukur yang begitu tulus dan mulia akan menyelamatkan hidup kita, bukan?  Sudahkah kita bersyukur hari ini? 

Sudahkah kita juga mengucapkan terimakasih kepada Tuhan dan sesama yang kita jumpai, yang secara langsung/tak langsung telah banyak membantu hidup harian kita?

"Burung tekukur di Gunung Sahari - Mari bersyukur setiap hari."

Salam Hikers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui.
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar