Ads 468x60px

Selasa 18 November 2014

Pekan Biasa XXXIII 
Why. 3:1-6,14-22; Mzm. 15:2-3ab,3cd-4ab,5; Luk. 19:1-10

"Vidi-Lihatlah!"
Inilah sebuah ajakan dari kisah populer di kota Yerikho tentang seorang kepala pemungut cukai yang kaya dan berbadan pendek bernama Zakeus. Perhatikanlah kata “melihat” terulang sampai 4x dalam kisah ini. 
1.“Zakeus berusaha untuk MELIHAT orang apakah Yesus itu”
2.“Zakeus memanjat pohon ara untuk MELIHAT Yesus"
3.“Yesus MELIHAT”
4.“Semua orang yang MELIHAT hal itu bersungut-sungut"

Adapun dua kata “MELIHAT” pertama, menggambarkan pergolakan dan pergulatan batiniah seseorang yang dianggap pendosa oleh seluruh masyarakat. Disinilah tampak adanya proses perkembangan iman Zakeus: Dari keingintahuan yang mulanya bersifat dangkal berubah menjadi suatu tindakan nyata yg dalam, yakni perjuangan yang mengalahkan keterbatasan diri (berlari lebih cepat supaya bisa di “depan” dan badannya yang pendek yang menjadi penghalang, diatasi dengan naik pohon ara).

Ya, seolah Zakeus berteriak dari kedalaman hatinya yang rapuh: "Yesus lihatlah diriku"
Kedua usaha keras luar biasa inilah yang “dilihat” oleh Yesus. Yesus tidak “MELIHAT” Zakeus sebagai pendosa (seperti orang banyak “MELIHAT”), tetapi Yesus "MELIHAT" seorang pendosa yang berusaha untuk bertobat dan mencari keselamatan. Yesus "MELIHAT" dengan cara yang berbeda dari semua orang. Yesus "MELIHAT" hati yang hancur dan menghargai setiap usaha manusia yang mau MELIHAT Dia. Sudahkah kita memiliki cara pandang, "MELIHAT" orang lain seperti cara pandang Tuhan yang "MELIHAT", bukan melulu menghakimi tapi memahami, bukan menyakiti tapi memberkati.
Ya, inilah cara "MELIHAT" yang Tuhan ajarkan, yang penuh sikap mengasihi melayani dan mengampuni bagi orang seperti Zakeus,

"ZAkatkan harta, KEnali Tuhan, USahakan tobat"

"Cari bahan di Cipaganti - Lihatlah Tuhan dengan rendah hati"


Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui 
Fiat Lux!@RmJostKokoh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar