Pekan Biasa XXXIII
Wahyu 4: 1-11; Lukas 19: 11-28
Wahyu 4: 1-11; Lukas 19: 11-28
"Parousia-
Kedatangan Yesus yang kedua."
Inilah
salah satu tema yang diwartakan dalam perumpamaan pada bacaan hari ini.
Disadari
bahwa hidup kita menjadi masa penantian akan datangnya Kristus untuk yang
kedua-kalinya. Indahnya,
selama masa penantian itu, Tuhan memberikan kepada kita masing-masing sejumlah
"modal", yang dalam Injil disebut dengan berdagang.
Adapun
beberapa sikap konkret yang kita buat dalam masa penantian ini, antara lain:
1.Bekerja.
Kita diajak untuk rajin dan tidak bermalas-malasan, selalu bekerja keras- bekerja cerdas- bekerja iklas sehingga bisa memuliakan Allah sekaligus mengangkat manusia dengan harta talenta dan sukacita kita:
"Horas Bah- Ayo kerja keras jangan cuma bisa kotbah!"
Kita diajak untuk rajin dan tidak bermalas-malasan, selalu bekerja keras- bekerja cerdas- bekerja iklas sehingga bisa memuliakan Allah sekaligus mengangkat manusia dengan harta talenta dan sukacita kita:
"Horas Bah- Ayo kerja keras jangan cuma bisa kotbah!"
2.Bertanggungjawab.
Kita diajak untuk mempertanggungjawabkan "modal" yang Tuhan berikan kepada kita, yakni harta dan talenta, tugas-pekerjaan dan perutusan yang saat ini ada pada kita.
Kita diajak untuk mempertanggungjawabkan "modal" yang Tuhan berikan kepada kita, yakni harta dan talenta, tugas-pekerjaan dan perutusan yang saat ini ada pada kita.
Kita
tidak boleh seenaknya melempar tanggung jawab ke orang lain, seperti yang
dilakukan oleh salah seorang hamba yang jahat dan malas, yang malahan sibuk
menyalahkan dan menjelekkan orang lain tanpa mau meng-koreksi dirinya sendiri.
3.Berjaga.
Kita diajak untuk terus siap siaga berjaga sembari terus mengembangkan diri dengan segala "modal" yang Tuhan berikan kepada kita, siap untuk "next level", naik ke tingkat berikutnya dengan sikap yang berani: perlahan tapi tidak plin plan, mantap tapi tidak gegabah, sepenuh hati dan tetap rendah hati di tengah lika liku peziarahan hidup yang sebenarnya hanya "mampir ngombe" (numpang minum) ini.
Kita diajak untuk terus siap siaga berjaga sembari terus mengembangkan diri dengan segala "modal" yang Tuhan berikan kepada kita, siap untuk "next level", naik ke tingkat berikutnya dengan sikap yang berani: perlahan tapi tidak plin plan, mantap tapi tidak gegabah, sepenuh hati dan tetap rendah hati di tengah lika liku peziarahan hidup yang sebenarnya hanya "mampir ngombe" (numpang minum) ini.
"Dari
Pariaman ke Jakarta - Mari teman teman, kita bekerJA dan berKARya dengan penuh sukaciTA."
Salam
HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar