Ads 468x60px

Jumat 10 April 2015

OKTAF PASKAH
Kis. 4:1-12; Yoh. 21:1-14

"PAX-Damai."
Inilah salah satu kata yang tertulis di salib altar gereja St Maria Imakulata Cengkareng ketika saya tadi mempersembahkan misa dan adorasi. Jelasnya, Yesus datang dan membagikan damai kepada mereka yang kembali ke Galilea dan menantikan Dia. (Mat. 26:32; 28:7, 10; Mrk. 14:28; Mrk. 16:7).

Pastinya, kedamaian itu juga terjadi ketika kita menerima bimbingan Tuhan. Jikalau kita hidup tanpa kehadiran dan tuntunan tangan-Nya, maka sebagian besar pekerjaan kita akan merupakan kegagalan dan usaha yang sia-sia. Kedamaian bersamaNya yang membuahkan kelimpahan ikan hari ini membuat kita juga mengingat kelimpahan di Kana (Yoh 2:6),
perbanyakan roti (Yoh 6:11), air hidup (Yoh 4:14; 7:37), hidup yang diberi oleh Gembala Baik (Yoh 10:10), kelimpahan Roh Kudus (Yoh 3:34) dll.


Adapun penangkapan ikan dengan jala melambangkan Kerajaan Damai yakni Surga (Mat 13:47) atau perutusan para rasul (Yoh 4:19) yang dalam hal ini dipimpin oleh Petrus (Yoh 21:15-17). 

Penangkapan ikan ini juga merupakan pengaturan ilahi, yaitu mempersiapkan jalan untuk campur tangan ilahi yang penuh kedamaian. Ya, kedudukan perahu tetap sama, alat pancing sama, orang yang sama dengan kemampuan yang sama; tapi sekarang jaring mereka yang tadinya kosong menjadi penuh hanya karena kata-kata Kristus (Yoh. 15:5).

Dengan kata lain: terpisah dari Yesus mereka tidak dapat melakukan apa-apa (Yoh. 15:5).
Kadang Tuhan membiarkan kita mengalami kegagalan supaya kita belajar bahwa hanya dengan mematuhi dan bersandar pada kuasa-Nya yang mendamaikan, kita dapat berhasil.
Ini memperlihatkan pada kita, bahwa meskipun kita gagal, Kristus tidak meninggalkan kita.
Kita dibiarkan gagal supaya tahu bahwa bila melakukan segala sesuatu di luar Tuhan, kita tidak akan pernah berhasil.

"Dari Dumai ke Kalisari-
Mari berdamai setiap hari."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar