Ads 468x60px

Senin, 13 April 2015

Kis. 4:23-31; Mzm. 2:1-3,4-6,7-9; Yoh. 3:1-8.

“Nikodemus  -Kaum Pemenang” 
("nikos": pemenang, "demos" : "rakyat/kaum/ bangsa).
Nama Nikodemus disebut dalam beberapa tulisan apokrif seperti Injil Nikodemus (Nicodemi Evangelium). Berdasarkan tradisi Kristiani, ia dianggap sebagai salah satu martir pada abad pertama. Ia adalah seorang Farisi dan pemimpin agama Yahudi. Dengan kata lain:pengetahuan dan kesalehan Nikodemus tidak perlu diragukan. 

Adapun tiga hal yang bisa kita petik sebagai “kaum pemenang”,antara lain :


1.Datang kepadaNya:
Nikodemus datang kepada Yesus pada waktu malam. Inilah sebuah simbol kerapuhan diri, yang gelap-pekat. Kita diajak untuk datang kepada sumber terang, terlebih ketika hidup terasa hambar: sumbunya mulai pudar dan nyalanya mulai redup.

2. Bersama denganNya:
Nikodemus yang bersama dengan Yesus perlu dilahirkan kembali agar mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Yesus kemudian menjelaskan bahwa orang baru dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah kalau dilahirkan dari air dan roh. Hal ini merujuk kepada Yeh. 36:25-27 yang menjelaskan bahwa air adalah tanda pentahiran, sedangkan Roh diberikan untuk memberikan pembaharuan. Ini menegaskan bahwa dosa telah membuat semua orang tidak layak masuk ke dalam kemuliaan Tuhan, kecuali bila dibaharui Roh.

3.Berbuah dalam namaNya:
Orang dapat dilahirkan kembali dari air dan roh jika percaya akan Yesus dan karena itu akan menerima roh hidup kekal. Bicara soal “roh”, baik dalam bahasa Ibrani (ruah) maupun dalam bahasa Yunani (pneuma), kata yang sama berarti angin/nafas. Dan, sebagaimana halnya dengan angin, sekalipun tidak tampak, namun diketahui karena aktivitas dan desirannya, demikian pula Roh Kudus diketahui melalui “buah”: tindakan nyata dalam keseharian hidup.

"Dari Pasar Baru ke Sriwedari-
Mari lahir baru setiap hari."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar