Ads 468x60px

Kamis 21 Mei 2015

Paskah VII
Kis. 22:30; 23:6-11; Yoh. 17:20-26.

"Ut omnes unum sint - Supaya semua menjadi satu."
Inilah slh satu bagian inti doa Yesus: "Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku."
Ya, beberapa kali dalam doa-Nya, Yesus mendoakan 'supaya kita menjadi satu'. Kesatuan yang dimaksud bukanlah keseragaman karena sebenarnya kesatuan justru terlihat dengan baik di dalam keragaman ("unitas in diversitas"). Betapa indahnya kesaksian gereja yang satu kudus katolik dan apostolik krn memiliki anggota dari berbagai suku, budaya dan strata sosial (multikultur). Lebih lanjut, kesatuan seperti yang Yesus bicarakan dalam doa adalah kesatuan global, mencakup luasnya dunia.

Jadi, Bila kita mendengar adanya orang yang terkena bencana, janganlah tinggal diam. Sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah satu dg orang yang terkena bencana itu. Maka seharusnyalah kita ikut bermurah hati memberikan bantuan entah berupa Karya, Ucapan simpati atau Doa (Luk 6:36).

Dalam bahasa Konsili Vatikan II:
"Kita harus bersukacita dengan mereka yang bersukacita, menangis dg mereka yg menangis".

Disinilah, kesatuan yg diharapkanNya bukan sekadar kesatuan lahiriah tp kesatuan mesra seperti yang terdapat di dalam hubungan Yesus dan Bapa karena berdasar kasih dan efeknya ialah mendatangkan iman pada orang-orang yang ada di dunia (13:35). Jelasnya, perekat persatuan ialah keyakinan bhw Allah telah byk mengasihi kita. Kesadaran akan kasih Allah ini membawa kt kepada persekutuan kasih yang terbuka dan diungkapkan di tengah-tengah keseharian hidup dengan sikap positif yang saling memberkati dan mengasihi, melayani dan menghargai.

"Dari Selat Sunda ke Uluwatu-
Walau berbeda kita tetap bersatu."

Salam HIKers, 
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar