Ads 468x60px

Rabu 15 Juli 2015


PW St. Bonaventura, Uskup dan Pujangga Gereja
Kel 3:1-6,9-12; Mzm 103:1-4,6-7 ; Mat 11:25-27

Per tutto stato di gratia -untuk semua yang sudah terjadi katakanlah terima kasih.”
Yesus berkata (berdoa): "Aku bersyukur kepada-Mu, ya Bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Kau nyatakan kepada orang kecil."


Injil hari ini mewartakan bahwa Yesus berdoa dengan penuh syukur kepada Allah sebagai Bapa-Nya. Ia menyebut Allah sebagai Bapa, Tuhan langit dan bumi! Allah Bapa telah menyatakan kasih-Nya bukan kepada orang bijak dan pandai, tetapi orang kecil. Dengan kata lain: Kita diajak memiliki hati yang sederhana, mudah bersekutu daripada menggerutu, mudah bersyukur daripada berkeluh, mudah berbahagia daripada murung dalam aneka rasa kecewa.


Lebih lanjut, dalam doa-Nya, Yesus mengingatkan kita bahwa kesombongan dapat menjauhkan kita dari kasih dan pengenalan akan Allah sebagai Bapa kita. Yesus bersyukur kepada Bapa dengan wajah sebagai seorang anak yang sangat mengasihi Bapa karena Bapa juga sangat mengasihiNya. Ini mengungkapkan sebuah relasi pribadi yang sangat mendalam antara mereka.

Bagaimana dengan kita? Pada kenyataannya, ada dua hal yang sering membuat kita tak mudah bersyukur, yakni:

Pertama:  Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Dalam bahasa sy: “jika kita tak punya apa-apa yang kita cintai, maka cintailah apa-apa yang kita punyai.”

Kedua:  Kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Dalam bhs populer: rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau daripada rumput di pekarangan sendiri.

Bagaimana dengan hidup kita sendiri?
Sudah bersyukurkah kita?

"Burung tekukur di Pasar kenari-
Mari bersyukur setiap hari."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/ 54E255C0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar