Ads 468x60px

Jumat 14 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX 
Yos 24:1-13; Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24; Mat 19:3-12

"Family Way!"
Inilah salah satu buku saya yang diterbitkan Kanisius dan menjabarkan tentang pelbagai aspek hidup berkeluarga dengan segala carut marut dan ruwet rentengnya.
Adapun Injil hari ini juga menyatakan kepada kita warta tentang perkawinan dan pilihan hidup yang membahagiakan. Namun seperti yang dikatakan Paus Fransiskus, sebuah keluarga yang sempurna itu nyaris tidak ada. Kita tidak perlu takut akan cacat cela, kelemahan atau bahkan konflik, tetapi sebaliknya belajar untuk mengatasi semuanya secara konstruktif. Keluarga merupakan tempat kita tetap mengasihi satu sama lain meskipun ada serba keterbatasan dan dosa-dosa kita, karenanya merupakan sebuah sekolah pengampunan dengan beberapa semangat dasar, antara lain:


1."Unitas et indissolubilitas – Satu dan tidak terceraikan": 
Kita diajak untuk selalu mudah bersekutu dan tidak mudah diadu-domba oleh hal-hal yang kadang remeh temeh dan tidak esensial. Disinilah, persatuan bukan hanya karena selalu bersama tapi karena memiliki prinsip hidup bersama yang jelas., yang tidak mudah diombang-ambingkan.

2."Consortium totius vitae - Kebersamaan seluruh hidup": 
Kita diajak untu hidup bersama secara penuh-utuh dan menyeluruh, tidak plin-plan tapi mantap, tidak berpola "EGP/Emang Gue Pikirin" atau “HIV/Hemang Ike Vikirin”, tapi selalu terus berjuang demi nilai/keutamaan yang lebih tinggi dan itu bisa diawali dengan pola relasi dengan orang-orang terdekat di sekitar kita.

3."Ecclesia domestica-Gereja basis": 
Keluarga dipanggil mjd "gereja kecil", dimana suasana dan hidup rohani mendapat penekanan yang sejati dan tidak basa-basi. Hal ini bisa dimulai dari sikap dan ucapan yang penuh dengan semangat saling mengasihi-menghargai dan mengampuni terhadap yang lain, karena bukankah tepat kataNya: "dimana dua tiga orang berkumpul, Dia ada di tengah-tengah kita?

"Horas bah-Ayo kerja keras jgn cuma bisa kotbah."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.





Jumat, 14 Agustus 2015
Pekan Biasa XIX
 

Yos 24:1-13; Mzm 136:1-3.16-18.21-22.24; Mat 19:3-12

“Ab imo pectore - Dari lubuk hati yang paling dalam.”
Itulah yang saya rasakan ketika ikut memimpin misa syukur dan prosesi lilin di Goa Maria Kerep Ambarawa persis bersamaan dengan ulang tahun imamat saya di tahun 2014 yang lalu. Ketika Bunda Maria diarak bersama dengan ribuan lilin kecil dan untaian doa Rosario serta lagu lagu Maria, saya merasakan dari lubuk hati saya yang terdalam bahwa Bunda Maria setia mendampingi dan menyertai pergulat geliatan hidup saya. Ketika ada saat dimana segelintir orang, entah se-iman, se-imam atau tidak, pernah mengecewakan dengan sengaja atau tidak sengaja, saya terus merasakan bahwa Bunda Maria setia untuk membahagiakan dan menguatkan saya.

Bagi saya, figur dan kesetiaannya sungguh “5 MENG”: MENG-getarkan, MENG-gentarkan, MENG-uatkan dan MENG-esankan, tentunya selain ia selalu setia untuk MENG-hangatkan pergulatan dan kehidupan saya dengan kasih setianya.

Adapun hari ini, Yesus menekankan juga pesan kesetiaan dalam setiap hidup panggilan kita, entah sebagai orang awam atau rohaniwan, menikah atau selibat. Pastinya, sebuah jalan panggilan mempunyai dua sisi sekaligus: Dari pihak Tuhan, itu merupakan tawaran. Dari pihak kita, merupakan pilihan dan keputusan bebas sehingga kita dengan setiap jalan panggilan masing masing berjuang untuk setia: hangat dalam panggilan dan bersemangat dalam karya pewartaan.

Dalam kosakata Bahasa Inggris, kata setia bisa berarti, “faithful“. “Faithful dibentuk dari kata dasar, “faith” berarti “iman”. Dkl: kesetiaan itu terkait-paut dan terjalin-erat dengan dimensi iman. Di dalam kamus, kata ‘setia’ mempunyai beberapa arti dasar, yakni: “taat, patuh; bagaimanapun berat dan susah - tetap melakukan tugas; berpegang teguh dalam perjanjian.”

Nah, mengacu pada buku saya, “XXX-Family Way” (Kanisius), kata “setia” bisa berarti “SElalu Taat dan Ingat Allah.”

1. SElalu: 
Hal ini mengandaikan adanya konsistensi yang ber-kontinuitas: sama di setiap tempat dan setiap saat: entah suka maupun duka, pahit dan manis, untung dan malang, sehat ataupun sakit, karena Tuhan kita adalah juga Tuhan yang konsisten, yang penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia: “Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan memberikan kepadamu mahkota kehidupan” (Wahyu 2: 10B).

2. Taat:
Ini mengandaikan adanya relasi penuh loyalitas yang berarti ketika pada waktu sukar, kita tetap patuh dan dekat pada perintah Tuhan. Ingatlah sosok Ruth: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan” (Ruth 1: 16, 17).

3. Ingat Allah:
Ini menandakan sebuah keutamaan iman yang berkualitas: “eling lan waspada”. Bila keadaan dan segala sesuatu tidak menguntungkan atau mendatangkan hasil, kita tetap ingat pada janji Tuhan: “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam Tuhan, bersukaria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.” (Habakuk 3: 17). Hal ini didasari keyakinan bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang hidup, yang turun tangan dalam setiap pergulatan hidup harian kita.

“Cari karang di Pattaya - jadilah orang yang setia.”

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.




NB: 
1.
HUT Goa Maria Kerep Ambarawa
MOM - Mary Our Mother
Sabtu, 15 Agustus 2015
17.00 - selesai
Diawali dengan pemberkatan patung Maria dan prosesi lilin rosario serta diakhiri dengan misa konselebrasi uskup dan para imam bersama ribuan umat peziarah.

2.
SKI - Sekolah Kerahiman Ilahi 
@ Gereja St Paulus Kleco Surakarta 
MInggu 16 Agustus 2015.
12.00 – 15.00




Tidak ada komentar:

Posting Komentar