Ads 468x60px

Sabtu 15 Agustus 2015

Pekan Biasa XIX
Yos 24:14-29; Mzm 16:1-2a.5.7-8.1; Mat 19:13-15

"Filius Dei - Putra Allah."
Inilah salah satu gelar Yesus yang kita imani. Ia hadir sebagai pribadi yang sangat dekat dengan BapaNya seperti anak yang dekat dengan ayahnya. Hari inipun, Gereja menegaskan dekatnya Gereja dengan anak-anak kecil, terlebih mengacu pada Philippe Aries dalam Centauries of Childhood, diyakini bahwa wajah dan hati anak adalah wajah dan hati tanpa dosa. Bahasanya hadits nabi: “setiap anak lahir dalam keadaan suci/fitrah.” 

Ada beberapa hal yang bisa kita dalami lewat pesan iman tentang Gereja yang lekat dan dekat dengan anak-anak kecil, antara lain:

1."Mutu": 
Orangtua adalah pendidik yang mempengaruhi mutu/kualitas anak: “Karena orangtua telah menyalurkan kehidupan kepada anak-anak, mereka terikat kewajiban amat serius untuk mendidik anak-anak mereka. Merekalah yang harus diakui sebagai pendidik yang pertama dan utama bagi anak- anak mereka” (GE 3, FC 36).

2."Waktu": 
Orangtua harus menyediakan waktu berkualitas, baik secara efektif maupun afektif untuk anak-anak sehingga membentuk mereka menjadi pribadi yang mengenal dan mengasihi Allah. Kewajiban dan hak orang tua untuk mendidik anak-anak mereka tidak dapat seluruhnya digantikan ataupun dialihkan kepada org lain (FC 36,40).

3."Satu": 
Mengacu pada bac Injil hari ini, pendidikan iman (otak watak akhlak) anak pertama-tama dilaksanakan dengan membawa anak-anak semakin bersatu dalam Tuhan. Artinya, mengajak anak untuk ke gereja bersama dan membiasakan anak berdoa bersama, baik dalam keluarga maupun di lingkungan, mengikutsertakan mereka dalam kegiatan gerejani, menjadi sehati dg grj, "cor unum et anima una": “Biarlah anak-anak datang padaKu. Barangsiapa tidak bisa menjadi seperti anak-anak, tidak bisa masuk ke dalam Kerajaan surga!”

"Ikan louhan ikan barakuda-Jadilah anak Tuhan yg tdk bernoda."


Salam HIKers,
Tuhan
memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar