Ads 468x60px

Rabu 19 Agustus 2015

Pekan Biasa XX 
Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3,4-5,6-7; Mat 20:1-16a

"Iustitia Dei - Keadilan Ilahi."
Inilah salah satu pesan injil hari ini yang bercerita tentang tuan rumah yang membayar semua pekerjanya dengan 1 dinnar, meski ada yang bekerja 12 jam, 9 jam, 6 jam, 3 jam dan 1 jam. Bisa jadi, kita juga bertanya seperti pekerja yang bekerja 12 jam: "katanya Allah itu ADIL, di mana letak keadilanNya?

Ada dua hal yang bisa kita angkat, antara lain:

1. Kunci untuk memahami teks ini terletak pada UPAH 1 DINAR sehari. Bahkan secara eksplisit dalam kisah telah terjadi konsensus/kesepakatan antara tuan rumah & pekerja yang mulai bekerja jam 6 pagi. Dalam budaya masyarakat Israel pada waktu itu, UPAH/GAJI 1 Dinar sehari adalah upah standar yang layak bagi seorang pekerja di ladang/kebun, dimana ia bisa memberi makan untuk dirinya serta istri serta anak-anaknya. Dengan kata lain: Dengan 1 dinar, satu keluarga akan bisa hidup & tidak mati kelaparan. Indahnya, Tuan rumah melihat ada para pekerja yang sudah sampai jam 3 dan jam 5 sore belum juga mendapatkan 1 dinar sebagai rejekinya hari itu. Berarti ada 1 keluarga yang akan kelaparan dan terancam hidupnya. Inilah alasan tuan rumah memperkerjakan mereka dan mengupahnya 1 dinar juga. Inilah cerminan Allah yang selalu aktif dan berinisiatif menjamin dan menopang kehidupan setiap orang.

2. Bagi orang Israel, bekerja itu sekaligus adalah suatu hukuman karena dosa. Ingat hukuman untuk ADAM dan HAWA dimana mereka akan berpeluh & bekerja mengolah tanah. Yesus mengubah perspektif ini dengan menggunakan kata PEKERJA DI KEBUN ANGGUR. Anggur untuk orang Israel adalah simbol "S3": SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta. Pekerjaan yang melelahkan & membuat stress sekalipun tidak dipandang sebagai hukuman tapi tantangan supaya kita bisa mencecap dan menemukan "S3" setiap harinya: SUKACITA/kebahagiaan, SEMANGAT/gairah dan SAYANG/cinta.
Bagaimana dengan hidup kita sendiri?

"Dari Koja ke Kalimati - Mari bekerja sepenuh hati."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.





Rabu, 19 Agustus 2015
Pekan Biasa XX

Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3,4-5,6-7; Mat 20:1-16a.

“Misericordia Vultus – Wajah Kerahiman Ilahi.”
Injil hari ini menyampaikan kepada kita tentang kemurahan hati dan belas kasih Allah. Itu digambarkan dalam perumpamaan Yesus tentang para penganggur yang diberi pekerjaan dan upah sepantasnya. Adapun beberapa sifat dasar sang “Wajah Kerahiman Ilahi”, antara lain:

1.Rendah hati: 
Ia selalu mau "turun", blusukan. Ia keluar rumah dan berjalan ke banyak tempat, dari pagi s/d sore (jam 9, 12, 15, 17). Dengan sukacita, Ia menyapa dan mencari orang yang menganggur dan diajaknya ikut bekerja.

2.Murah hati: 
Ia selalu memberikan "gaji" kepada semua orang secara adil dan sukarela, bahkan yang bekerja sebentarpun tetap ia berikan "gaji" yang sama. Ini menandakan kemurahan hatiNya yang penuh dan utuh.

3.Hati-hati: 
Kebaikannya ternyata menimbulkan rasa iri hati dan pergunjingan para pekerja yang lebih dulu bekerja bersamanya: "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?"

Benarlah kata St Vianney, “iri hati adalah sampar masyarakat yang tak mengecualikan siapa pun". Di lain segi, sebenarnya sudah banyak "gaji", berupa harta - talenta - sukacita yang kita cecap dan terima dalam hidup kita. Sepanjang waktu Allah mencari dan memberkati kita tapi kadang kita sibuk untuk selalu merasa tidak cukup dan membandingkan dengan yang lain sehingga lupa mensyukuri setiap rahmat yang sudah banyak kita terima.

Hal buruk ini jelasnya bisa terjadi pada siapa saja, seperti teguran ilahi Allah pada para gembala palsu: "Celakalah gembala-gembala, yang menggembalakan dirinya sendiri! Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu? Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu sembelih, tapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan. Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman."

Disinilah kita diajak hidup dengan sepenuh hati, bukan dengan iri hati karena sebenarnya Tuhan sudah banyak memberkati hidup kita dengan segala kerendahan dan kemurahan hati.

"Dari Kramat Jati ke Gunung Sahari-Jadilah murah hati setiap hari."

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.




Rabu, 19 Agustus 2015
Pekan Biasa XX

Hak 9:6-15; Mzm 21:2-3,4-5,6-7; Mat 20:1-16a

"Deus vult- Tuhan menghendaki!"
Inilah semboyan para ksatria perang salib dimana Allah menghendaki kita semua "selamat": ikut bekerja & mendapat upah. Upah/imbalan itu digambarkan sebagai: "bersama-sama dengan Kristus, memandang kemuliaanNya dan kemuliaan Allah dan dimuliakan dengan Kristus" (Yoh. 12:26; Mzm. 17:15; Mat. 5:8; Yoh. 17:24; Rm. 8:17, 18; Kol. 3:4).

Adapun, Ia menyiapkan imbalan/upah itu menurut kesenanganNya, bukan karena jasa baik kita melainkan oleh anugerahNya semata (Rm. 2:7; Rm. 4:4, 5; Mat. 20:14; Ibr. 11:16; Yoh. 14:2; Kol. 3:24). Dan karenanya, kita diajak untuk selalu bekerja keras-cerdas & iklas di kebun anggur Kristus sampai mati (II Yoh. 8; Flp. 3:14; II Kor. 4:16-18; Why. 2:10).

Indahnya, perumpamaan tentang pekerja di kebun anggur pada bacaan hari ini mengajarkan bahwa perihal memasuki Kerajaan Allah adalah soal hak istimewa, bukan soal jasa. Disinilah, Yesus menegaskan 3 sikap dasar yang dikehendakiNya karena sejatinya hidup kita semata adalah rahmatNya:

1. "Janganlah tinggi hati",
merasa diri lebih unggul karena memiliki kedudukan/tugas yang seakan lebih hebat/dashyat.

2. "Janganlah setengah hati",
untuk turut merasakan kerahiman Allah yang ingin menawarkan kasih karuniaNya kepada orang kecil, "yang tidak laku" di mata dunia dengan sepenuh hati.

3. "Janganlah iri hati",
terhadap berkat rohani yang diterima oleh orang lain. Secara sederhana, Tuan di dalam bacaan tersebut melambangkan Allah yang rahim, yang berinisiatif memanggil semua orang, termasuk yang "tidak laku" di mata dunia.

Dengan kata lain: pengampunan & keselamatan adalah karunia yg diberikan Allah, hak prerogatif Allah yang mengajar kita untuk bekerja dengan rendah hati-murah hati & hati hati sehingga kita layak juga menjadi pekerja kebun anggurNya yang menghadirkan sukacita gairah & cinta setiap hari.

"Dari Tangerang ke Pangkalan Jati- Jadilah orang yang benar-benar murah hati!"

Salam HIKers,
Tuhan memberkati & Bunda merestui
Fiat Lux!@RmJostKokoh
Pin HIK: 7EDF44CE/54E255C0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar